Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………. i


Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
C. Tujuan ……………………………………………………………… 2
D. Manfaat …………………………………………………………….. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis ………………………………………………….. 5
1. Pengertian Bayi Baru Lahir (BBL) ............................................ 5
2. Perubahan Fisiologis Bayi segera Setelah Lahir ....................... 5
3. Asuhan Bayi Baru Lahir 2 jam Pertama ................................... 8
4. Tanda- tanda bahaya pada bayi baru lahir …………………... 10
5. Pengertian neonatus …………………………………………… 11
6. Perubahan Fisiologis Neonatus ……………………………....... 11
7. KunjunganNeonatus……………….…….………....................... 15
B. Pembahasan Kasus ……………………………………………….. 17
1. Format Pengkajian Bayi Baru Lahir ………………………. 17
2. Manajemen SOAP …………………………………………… 21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 25
B. Saran ……………………………………………………………….. 26

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir disebut juga neonatus merupakan individu yang sedang

bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat

melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan

ekstrauterin. Dengan usia kehamilan 37-40 minggu dan berat badannya

2500-4000 gram.3

2. Perubahan fisiologis bayi segera setelah lahir

Perubahan fisiolois yang dialami bayi segera setelah lahir yaitu :4

a. Sistem Termoregulasi
Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa menggigil

merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk

mendapatkan kembali suhu tubuhnya. Pembentukan suhu tubuh tanpa

menggigil merupakan hasil penggunaan lemak coklat yang terdapat

diseluruh tubuh, dan mereka mampu meningkatkan panas tubuh 100%.

Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus menggunakan glukosa

guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas.

Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan

cadangan lemak coklat akan habis dalam waktu singkat dengan adanya

stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan

lemak coklat bayi.

b. Sistem Pernafasan

Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :

1) Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar

rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak

2) Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paruparu

selama persalinan, yang merangsang masuknya udara kedalam paru-

paru secara mekanis.

Interaksi antara sistem pernapasan, kardiovaskulerdan susunan

saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan

berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.


Upaya pernafasan pertama bayi berfungsi untuk : Mengeluarkan

cairan dalam paru-paru dan mengembangkan jaringan alveolus paruparu

untuk pertama kali.

c. Sistem Metabolisme

Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah

tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat ddengan klem pada saat

lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya

sendiri. Pada setiap baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu

cepat (1-2 jam).

Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

1) Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat harus didorong untuk

menyusu ASI secepat mungkin setelah lahir)

2) Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenesis)

3) Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak

(glukoneogenesis)

Bayi baru lahir yang tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah

yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen

(glikoneogenesis). Hanya akan terjadi jika bayi mempunyai glikogen

yang cukup yang disimpan dalam hati.

d. Sistem pencernaan
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan

menelan. Refleks gumoh dan refleks batuk yang matang sudah terbentuk

dengan baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan

untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas.

Hubungan antara esophagus bawah dan lambung masih belum sempurna

yang mengakibatkan gumoh. Kapasitas

lambung bayi baru lahir cukup bulan sangat terbatas kurang dari 30 cc

dan akan terus bertambah secara lambat sesuai pertumbuhan bayi.

e. Sistem peredaran darah

Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2

dan mengantarkannya kejaringan untuk membentuk sirkulasi yang baik

guna mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar.

Penutupan voramen ovale pada atrium jantung. Penutupan duktus

arterious antara arteri paru-paru dan aorta.

f. Sistem ginjal

Tubuh BBL mengandung relatif banyak air dan kadar natrium

relatif lebih besar dari kalium karena ruangan ektraseluler luas. Fungsi

ginjal belum sempurna karena jumlah nefron masih belum sebanyak

orang dewasa, ketidak seimbangan luas permukaan glomerulus dan

volume tubulus proksimal, serta renal blood flow relative kurang bila

dibandingkan dengan orang dewasa.


3. Asuhan bayi baru lahir dalam 2 jam pertama

Asuhan yang dilakukan pada bayi baru lahir dalam 2 jam pertama

yaitu :5

a. Penilaian awal pada bayi baru lahir

Segera setelah lahir letakkan bayi di handuk bersih dan keringkan

bayi terutama muka dan permukaan tubuh . kemudian lakukan penilaian

awal yaitu :

1) Apakah bayi bernafas kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan?

2) Apakah bayi bergerak aktif atau lemas?

3) Apakah bayi bewarna kemerahan?

Jika bayi tidak bernafas atau megap-megap, atau lemah maka segera

lakukan resusitasi bayi baru lahir.

b. Pemotongan tali pusar

pemotongan dan pemisahan tali pusat merupakan bentuk pemisahan

fisik terakhir antara ibu dan sang bayi. Pemisahan bayi dengan plasenta

dilakukan dengan menjepit tali pusat diantara dua klem, kemudian

menjepit dan memotong tali pusat.

Cara pemotongan tali pusat

1) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala, dan badan bayi

kecuali pusat.
2) Menjepit tali pusat dengan menggunakan klem kira-kira berjarak 3 cm

dari umbilicus bayi.

3) Melakukan urutan pada tali pusat ke arah ibu dan memasang klem

kedua dengan jarak 2 cm dari klem pertama.

4) Memegang tali pusat diantara dua klem dengan menggunakan tangan

kiri. Perlindungan ini dimulai dengan memotong tali pusat dintara dua

klem.

5) Ikat tali pusat dengan benang DTT kemudian lakukan ikatan kunci di

sisi lainnya.

6) Lepaskan klem tali pusat dan letakkan dalam larutan klorin 0,5%

c. Inisiasi menyusui dini

Insiasi menyusui dini adalah proses membiarkan bayi menyusu

sendiri setelah proses kelahiran. Menyusui satu jam pertama kehidupan

yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi. Manfaat IMD untuk

bayi yaitu mengendalikan suhu tubuh bayi agar tetap hangat dan stabil,

memberikan kenyamanan kepada bayi karena dekat dengan ibunya.

Manfaat IMD untuk ibu yaitu dapat merangsang produksi oksitosin untuk

merangsang pengeluaran kolostrum, meningkatkan produksi oksitosin,

merangsang produksi prolaktin untuk membantu ibu mengatasi stress,

memberi efek relaksasi, dan menunda ovulasi.

d. Pemberian Vitamin K
Semua bayi baru lahir diberikan vitamin K injeksi 1mg

intramuskuler setelah IMD untuk mencegah perdarahan BBL akibat

defisiensi Vit K yang dapat dialami oleh sebagian BBL.

4. Tanda –tanda bahaya pada bayi baru lahir

Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu :6

a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali/menit

b. Suhu <36oC atau >38oC

c. Kulit bayi bewarna kuning

d. Hisapan bayi lemah, dan tidak mau menyusu

e. Tali pusat bewarna merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk,

berdarah disertai peningkatan panas.

5. Pengertian Neonatus

Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia 0-28 hari. Neonatus

adalah usia sejak baru lahir hingga akhir bulan pertama. Neonatus normal

memiliki berat 2500-4000 gram, panjang badan 48-52 cm, lingkar kepala

33-35 cm.6

6. Perubahan fisiologi neonatus

Perubahan fisiologi yang terjadi pada neonatus yaitu :6


a. Adaptasi Sistem Kardiovaskuler

Volume darah neonatus tergantung pada jumlah pengiriman darah

plasenta. Volume darah bayi aterm adalah sekitar 80-85 ml. volume

darah setelah lahir adalah 300 ml, tetapi tergantung berapa lama

neonatus melekat pada plasenta.

Nilai rata-rata hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah

neonatus lebih tinggi dari nilai orang dewasa bahkan bisa lebih tinggi

lagi jika ada keterlambatan dalam pengkleman tali pusat. Di dalam

darah neonatus terkandung 80% hemoglobin janin dan mempunyai

rentang hidup yang lebih pendek dan hampir menghilang pada minggu

ke-20 setelah lahir.

b. Adaptasi Sistem Pernapasan

Pada saat lahir, neonatus harus dapat bernafas dan itu adalah tugas

utama yang paling penting baginya. Neonatus harus dapat

mengoksigenasi sel-sel eritrositnya sendiri, melalui gerakan-gerakan

pernapasan.

Pernapasan dari neonatus terutama adalah melalui abdominal dan

diagragmatik dan menjadi thoracal ketika bayi mulai duduk sekitar

umur 6 bulan. Pernapasan neonatus tenang dan dangkal dengan

kecepatan antara 40-60 kali permenit.

c. Adaptasi Sistem Pencernaan


Sebelum lahir, janin yang berada dalam kandungan ibunya sudah

dapat berperilaku bagaimana cara menghisap dan menelan. Kemampuan

bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna sumber

makanan dari luar cukup terbatas. Hal ini membutuhkan enzim dan

beberapa hormone pencernaan yang terdapat di saluran cerna (dari

mulut sampai usus). Menghisap, menggigit dan menelan merupakan

aktifitas mulut. Bayi mampu untuk membentuk suatu penutup

mengelilingi puting susu. Penutup ini kedap udara saat neonatus

menghisap. Jika neonatus menghisap, lidahnya beroposisi dengan

palatum secara erat, sehingga ia hanya dapat bernafas melalui hidung.

Selain harus mulai menghisap dan menelan dengan tujuan memperoleh

makanan, neonatus harus mulai berdefekasi dengan tujuan

mengeluarkan mekonium.

d. Adaptasi Sistem Urogenital

Pada saat neonatus, hampir semua masa yang teraba di abdomen

berasal dari ginjal. Pada saat lahir, fungsi ginjal sebanding dengan 30%-

50% dari kapasitas dewasa dan belum cukup matur untuk memekatkan

urin. Namun, urin terkumpul dalam kandung kemih. Neonatus berkemih

6-10 kali dengan warna urin pucat menunjukkan masukan cairan yang

cukup. Umumnya, neonatus yang cukup bulan berkemih 15-60

ml/kg/hari. Sedangkan kapasitas kandung kemih adalah kira-kira 45 cc

dan produksi air kemihnya rata-rata 0,05-0,10 cc permenit.


e. Adaptasi Sistem Integumen

PH kulit yang normal adalah asam, berguna untuk melindungi

kulit dari penyebaran bakteri. Pada neonatus PH kulit lebih tinggi, kulit

lebih tipis, sekresi keringat dan sebum sedikit. Hal ini dapat

menyebabkan neonatus rentan terhadap infeksi kulit dari pada anak

yang lebih besar atau orang dewasa. Akibat perlengketan antara dermis

dan epidermis mengakibatkan kulit neonatus yang mudah

sekali alergi terhadap plester.

f. Adaptasi Sistem Muskuloskletal

Tulang-tulang pada neonatus masih lunak, karena tulang tersebut

sebagian besar terdiri dari kartilago yang hanya mengandung sedikit

kalsium. Skeletonnya fleksibel dan persendiannya elastic untuk

menjamin keamanan dalam melewati jalan lahir.

g. Adaptasi Sistem Endokrin

Sistem endokrin pada neonatus ekstra uterin jelas berbeda

daripada ketika berada dalam kandungan. Ketika janin berada dalam

kandungan maka masih mendapatkan segala kebutuhannya dari ibu

melalui plasenta meskipun dalam perkembangan di dalam kandungan

mulai terbentuk organ-organ bagi aktivitas hidup. Namun, organorgan

tersebut misalnya sistem endokrin masih belum sempurna untuk dapat

hidup mandiri. Setelah janin lahir barulah sistem endokrin bekerja


sehingga bayi dapat hidup diluar rahim ibunya karena hilangnya

ketergantungan dari plasenta dan ibu.

h. Adaptasi Sistem Syaraf


Sistem persyaratan pada bayi baru lahir belum matang secara

anatomis dan berbeda dari sistem syaraf otonom sangat penting selama

masa transisi karena sistem ini menstimulasi respirasi awal, membantu

mempertahankan keseimbangan asam basa, dan sebagian mengatur

kontrol tubuh.

7. Kunjungan neonatus

Kunjungan neonatus (KN) dilakukan unutk memantau kesehatan

bayi sehingga bila terjadi masalah dapat segera diidentifikasi. Setiap bayi

baru lahir sebaiknya mendapatkan kunjungan neontus yakni pada saat bayi

berumur 1-48 jam, 3-7 hari dan 8-28 hari.6

Jadwal kunjungan neonatus yaitu :6

a. Kunjungan saat bayi berumur 0-48 jam (KN 1)

Asuhan yang diberikan, yaitu : menjaga kehangatan bayi,

memberikan ASI ekslusif, pencegahan infeksi dan perawatan tali pusat

bayi. Asuhan yang diberikan berupa :

1) Melakukan perawatan tali pusat yang bersifat kering. bersihkan area

pangkal tali pusat dengan air bersih tanpa diberikan ramuan atau cairan

lain.
2) Dalam memandikan bayi dipagi hari sebaiknya bayi dijemur terlebih

dahulu, kemudian mandikan bayi secara sistematis yaitu dimulai dari

bagian kepala, badan dan kaki. Hindari menggunakan air dingin dalam

memandikan bayi. Sebaiknya campur air biasa yang sudah dimasak

dengan air panas sehingga air menjadi hangat.

3) Memberitahukan ibu untuk menyusui bayinya setiap bayinya

membutuhkan, minimal setiap 2 jam

4) Cepat memeriksakan bayi ketenaga kesehatan apabila pada bayi

ditemukan tanda-tanda bahaya.

5) Selalu menjaga kehangatan bayi untuk mencegah hipotermi.

b. Kunjungan saat bayi berumur 3-7 hari (KN 2)

Asuhan yang diberikan yaitu : pemberian ASI ekslusif, defekasi,

perkemihan, pola tidur atau istirahat bayi serta kebersihan, keamanan

bayi, serta tanda bahaya seperti sulit bernapas, suhu panas atau terlalu

rendah, kulit pucat, rewel dan terdapat tanda-tanda infeksi.

c. Kunjungan saat bayi berumur 8-28 hari (KN 3)

Asuhan yang diberikan yaitu : periksa atau tidaknya tanda bahaya

bayi sakit, pemantauan berat badan, pemantauan asupan

ASI dan pemantauan berkemih.

Anda mungkin juga menyukai