Q - Cecilia Dwina Sihaloho - Acara 1
Q - Cecilia Dwina Sihaloho - Acara 1
D. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyiapkan bahan stek dari daun tanaman lidah mertua yang tidak terlalu
muda serta tidak terlalu tua.
3. Menyiapkan media campuran tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1 dan media campuran tanah dengan cocopit/serbuk
gergaji/arang sekam dengan perbandingan 1:1 dalam polibag/botol bekas.
4. Menyiram media hingga basah.
5. Memotong bagian ujung daun tanaman lidah mertua dengan cutter.
6. Menanam bahan stek tersebut pada masing-masing media campuran yang
telah dibuat.
7. Menutup masing-masing stek dengan plastik sungkup.
8. Menyiram setiap hari dan tidak sampai becek.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1 Hasil Pengamatan Perbanyakan Vegetatif Setek
Parameter Pengamatan
Tanggal Jumlah Tunas Tinggi Tunas Jumlah Daun
M1 M2 M1 M2 M1 M2
30/9/21 - - - - - -
7/10/21 - - - - - -
14/10/21 - - - - - -
21/10/21 - - - - - -
27/10/21 - - - - - -
Sumber : Praktikum Dasar Teknologi Budidaya Tanaman 2021.
Keterangan:
M1 : Perlakuan pertama campuran tanah dan pupuk kandang
M2 : Perlakuan kedua campuran tanah dan arang sekam
F. PEMBAHASAN
Setek merupakan upaya perbanyakan tanaman dengan memisahkan organ
vegetatif tanaman dari pohon induknya yang kemudian ditanam pada medium
tumbuh agar terbentuk akar dan kemudian tunas. Melaksanakan perbanyakan
setek harus melaksanakannya melalui beberapa tahapan. Pertama, menyiapkan
alat dan bahan. Kedua, menyiapkan bahan stek dari daun tanaman lidah
mertua yang tidak terlalu muda serta tidak terlalu tua. Ketiga, menyiapkan
media campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dan
media campuran tanah dengan cocopit/serbuk gergaji/arang sekam dengan
perbandingan 1:1 dalam polibag/botol bekas. Keempat, menyiram media
hingga basah. Kelima, memotong bagian ujung daun tanaman lidah mertua
dengan cutter. Keenam, enanam bahan stek tersebut pada masing-masing
media campuran yang telah dibuat. Selanjutnya, menutup masing-masing stek
dengan plastik sungkup. Terakhir, menyiram setiap hari dan tidak sampai
becek.
Berdasarkan teorinya, media tanaman yang lebih baik digunakan untuk
perbanyakan setek adalah campuran tanah dan pupuk kandang karena pupuk
kandang memiliki kelebihan dalam perkembangbiakan setek yaitu pupuk
kandang memiliki unsur hara makro seperti nitrogen(N), fosfor(F), kalium(K),
kalsium(Ca), magnesium(Mg), dan belerang(S) yang cocok digunakan sebagai
pupuk organik. Pupuk ini juga dapat merangsang aktivitas biologi tanah,
meningkatkan daya tahan air, dan memperbaiki sifat fisik tanah. Sedangkan
tanah dapat menyediakan unsur hara, dapat mengatur ketersediaan air, menjadi
filter dari kontaminan, tanah juga menjadi tempat hidup biota yang
menghasilkan unsur yang berguna bagi tanaman. Dengan begitu, perlakuan
pertama dengan campuran tanah dan pupuk kandang adalah perlakuan yang
paling baik.
Berdasarkan table hasil pengamatan setiap minggunya, dapat dilihat bahwa
tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada setek lidah mertua. Hal ini
dapat kita amati dari tidak munculnya tunas, daun, dan pertumbuhan tanaman
yang tidak bertambah, baik pada perlakuan satu (M1) yang media tanamnya
campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1, maupun
perlakuan 2 (M2) yang media tanamnya campuran tanah dengan
cocopit/serbuk gergaji/arang sekam dengan perbandingan 1:1 pada minggu
pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima.
Kegagalan pertumbuhan dan perkembangan setek yang dipraktikkan oleh
praktikan terjadi karena melakukan setek dengan daun yang terlalu muda
sehingga setek tidak dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, kondisi cuaca yang
tidak stabil di daerah sekitar tempat tinggal praktikan,sehingga suhu udara
juga kurang stabil. Berdasarkan teorinya, suhu optimum untuk pertumbuhan
tanaman ini adalah 24-29℃ pada siang hari dan 18-21℃ pada malam har
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Perlakuan yang paling baik untuk pebanyakan vegetative setek adalah
perlakuan dengan media tanamnya campuran tanah dan pupuk kandang.
2. Perbanyakan setek mengalami kegagalan dalam perkembangan dan
pertumbuhannya dikarenakan daun yang digunakan terlalu muda atau
terlalu tua atau dapat juga disebabkan oleh pengaruh cuacanya
DAFTAR PUSTAKA
Dalas, Ici. 2020. Tanaman Lidah Mertua (sensevieria). Penyuluh Pertanian Muda
dalam http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/90994/TANAMAN-
LIDAH-MERTUA-sensevieria/, diakses pada 7 Oktober 2021
Ifada, Rif’atul. 2017. Pengaruh Ekstrak Daun Lidah Mertua Terhadap Kadar
Hemoglobin pada Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Timbal Per-Oral.
Skripsi. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang.
Jamari.2019. Macam-macam teknik perbanyakan vegetatif. PPL BPP Kecamatan
Margoyoso dalam
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75940/Macam-macam-Teknik-
Perbanyakan-Vegetatif/, diakses pada 22 September 2021.
Roni, Ketut Ni Gusti. 2015. Tanah Sebagai Media Tumbuh. Bahan Ajar. Bali:
Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
Surdianto, Yanto dkk. 2015. Cara Membuat Arang Sekam Padi. Jawa Barat.
Kementerian Pertanian.
Utama, Muhamad Adi Reka. 2015. Respon Penggunaan Zat Perangsang Tumbuh
Sintetik dan Alami pada Pertumbuhan Stek Tanaman Hias Lidah Mertua
(Sansevieria spp ). Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Medan
Area.
LAMPIRAN