Anda di halaman 1dari 9

ACARA II

PERBANYAKAN VEGETATIF CANGKOK

A. TUJUAN
1. Mempraktikkan cara perbanyakan vegetatif secara cangkok.
2. Mengetahui ciri keberhasilan perbanyakan vegetatif secara cangkok.
3. Mengetahui pengaruh komposisi media terhadap pertumbuhan cangkok.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tanaman dengan cara
merangsang timbulnya perakaran pada cabang pohon sehingga dapat ditanam
sebagai tanaman baru. Teknik mencangkok salah satu cara tumbuhan
berkembang biak secara vegetatif buatan. Mencangkok berarti
kita memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan
induknya. Lalu bagian itu dibungkus tanah, kemudian ditutup rapat dengan
plastik atau bahan lainnya. Contoh tumbuhan yang dapat dicangkok adalah
tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua, di antaranya jeruk, jambu, mangga,
rambutan, durian, dan sebagainya.
Teknik mencangkok memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihannya
yaitu sifat tanaman baru persis seperti induknya, tanaman dari bibit cangkok
bisa menghasilkan buah dalam waktu yang relative singkat, cepat
menghasilkan keturunan baru. Sedangkan, kekurangannya yaitu tidak bisa
dilakukan secara besar-besaran, bibit cangkok sulit bertahan hidup di daerah
yang air tanahnya rendah karena perakarannya pendek, tanaman mudah roboh
bila angin kencang karena tidak berakar tunggang, tajuk pohon induknya
menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong, pada musim kemarau
panjang tanaman tidak tahan kering.
Tanaman yang digunakan pada praktikum ini adalah tanaman manga
(Mangifera indica L.). Klasifikasi ilmiah tanaman manga adalah sebagai
berikut:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Tanaman mangga berperawakan besar. Batang pohon tegak, bercabang
kuat. Tajuknya membentuk kubah, oval atau memanjang, daun tunggal dengan
letak tersebar, tanpa daun penumpu, pnjang tangkai daun bervariasi, bagian
pangkalnya membesar pada sisi sebelah atas ada alurnya. Bunganya majemuk,
umumnya berwarna kuning kehijauan, tumbuh memanjang, berkelamin
campuran. Buah muda berwarna hijau muda akan berubah kekuningan jika
siap panen. Bentuk buah beraneka ragam, ada yang bulat, ada yang bulat telur
hingga lonjong memanjang.
Syarat tumbuh tanaman mangga yaitu diamati dari iklim, tanah, dan
ketinggian tempat. Untuk memperoleh produksi mangga yang tinggi
membutuhkan temperatur, curah hujan, keadaan awan dan angin yang sesuai
untuk syarat pertumbuhan tanaman mangga (Rohmaningtyas, 2010). Iklim
tanaman mangga mempunyai daya adaptasi yang tinggi, baik di dataran
rendah maupun dataran tinggi, dengan keadaan volume curah hujan sedikit
atau banyak. Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur
mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang. Kondisi tanah
tidak terlalu kering atau terlalu basah dan tidak banyak mengandung garam
atau air payau. Tanaman mangga dapat hidup dengan baik dan cepat
berproduksi pada tanah yang bertekstur ringan (tanah lempung berpasir) yang
banyak mengandung unsur hara nitrogen sampai tanah berat (tanah lempung
atau tanah liat), asalkan drainasenya baik (Kurnia, 2005). Dari ketinggian
tempatnya, tanaman mangga dapat tumbuh sampai ketinggian tempat lebih
kurang 1.300 m dari permukaan laut.
Media tanam yang digunakan dalam praktikum ini adalah campuran tanah,
pupuk kandang, dan arang sekam. Pupuk kandang sebagai media tanam
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah pupuk kandang
memiliki unsur hara makro seperti nitrogen(N), fosfor(F), kalium(K),
kalsium(Ca), magnesiumm(Mg), dan belerang(S) yang cocok digunakan
sebagai pupuk organik. Pupuk ini juga dapat merangsang aktivitas biologi
tanah, meningkatkan daya tahan air, dan memperbaiki sifat fisik tanah.
Namun, pupuk kandang tidak bisa memberikan hasil yang instan, kadar unsur
hara dalam pupuk kandang ini juga masih lebih kecil dibandingkan dengan
unsur hara dalam pupuk kimia, diperlukan penggunaan pupuk kandang dalam
jumlah banyak jika ingin menyamakan dengan pupuk kimia.
Selain pupuk kandang, media tanam yang digunakan adalah tanah. Tanah
memiliki beberapa kelebihan sebagai media tanam diantaranya, tanah lebih
kuat dalam menyangga tanaman, dapat menyediakan unsur hara, dapat
mengatur ketersediaan air, menjadi filter dari kontaminan, tanah juga empat
hidup biota yang menghasilkan unsur yang berguna bagi tanaman. Disamping
kelebihannya, tanah juga memiliki kelemahan dibanding media tanam lain
yaitu sulit didapat apalagi di kota-kota besar, pengolahannnya memakan biaya
yang besar, penggunaan pupuk kurang efisien dibanding dengan media lain,
dan tempat hidup biota yang bisa merugikan tanaman.
Arang sekam sebagai salah satu media tanam juga memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain harganya relative murah,
bahannya mudah didapat, ringan, steril, dan memiliki porositas yang baik.
Kekurangannya yaitu arang sekam jarang tersedia di pasaran, yang umum
tersedia hanya bahannya (sekam/kulit gabah saja), dan hanya dapat digunakan
dua kali. Sebagai media tanam, arang sekam memiliki manfaat, yaitu menjaga
kondisi tanah tetap gembur karena memiliki porositas tinggi dan ringan,
memacu pertumbuhan mikroorganisme yang berguna bagi tanaman, mengatur
pH tanah pada kondisi tertentu, mempertahankan kelembaban,menyuburkan
tanah dan tanaman, meningkatkan produksi tanaman, sebagai absorban untuk
menekan jumlah mikroba patogen, dan meningkatkan daya serap dan daya ikat
tanah terhadap air. Melalui kelebihan yang dimiliki arang sekam, arang sekam
cocok dimanfaatkan sebagai salah satu media tanam dalam praktikum ini.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Pisau
b. Gunting
c. Plastik/polibag ukuran kecil/gelas plastik
d. Tali
2. Bahan
a. Tanaman Mangga
b. Tanah
c. Pupuk kandang
d. Arang sekam

D. CARA KERJA
1. Membuat media campuran tanah, kompos, dan arang sekam yang akan
digunakan untuk mencangkok. Perbandingan komposisi media yang
digunakan (tanah : pupuk kandang : arang sekam)
a. 1 : 1 : 1
b. 2 : 1 : 1
c. 1 : 2 : 2
2. Memilih pohon induk, menentukan cabang yang pertumbuhannya baik.
3. Membuat keratan melingkar batang (cabang) sebanyak dua keratan dengan
jarak antar keratan 5 cm dengan menggunakan pisau steril.
4. Mengupas kulit batang yang berada diantara dua keratan tersebut,
bersihkan kambiumnya sampai bersih dengan cara mengeroknya dengan
pisau.
5. Menyiapkan media ke dalam polibag kecil/plastik/gelas plastik, kemudian
membuat goresan menggunakan cutter pada polibag kecil/plastik/gelas
plastic tersebut agar dapat dibalutkan ke batang.
6. Membalutkan media tersebut ke batang yang sudah dikupas kemudian
mengikatnya menggunakan tali.
7. Menyiram setiap hari media cangkok, tidak sampai kering.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1 Hasil Pengamatan Perbanyakan Vegetatif Cangkok
Perlakua Parameter Pengamatan
n Jumlah Akar Panjang Akar
M1 - -
M2 - -
M3 - -
Sumber : Praktikum Dasar Teknologi Budidaya Tanaman 2021.
Keterangan:
M1: Perlakuan pertanam camurpuran tanah, pupuk kandang, arang sekam
dengan perbandingan 1 : 1 : 1
M2: Perlakuan pertanam camurpuran tanah, pupuk kandang, arang sekam
dengan perbandingan 2 : 1 : 1
M3: Perlakuan pertanam camurpuran tanah, pupuk kandang, arang sekam
dengan perbandingan 1 : 2 : 2

F. PEMBAHASAN
Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tanaman secara vegetative
buatan dengan cara merangsang timbulnya perakaran pada cabang pohon
sehingga dapat ditanam sebagai tanaman baru. Mencangkok berarti
kita memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan
induknya. Untuk mencangkok tanaman dapat dilakukan dengan beberapa
tahapan. Pertama, membuat media campuran tanah, kompos, dan arang sekam
yang akan digunakan untuk mencangkok. Perbandingan komposisi media
yang digunakan (tanah : pupuk kandang : arang sekam) adalah 1 : 1 : 1, 2 : 1 :
1, dan 1 : 2 : 2. Kedua, memilih pohon induk, menentukan cabang yang
pertumbuhannya baik. Ketiga, membuat keratan melingkar batang (cabang)
sebanyak dua keratan dengan jarak antar keratan 5 cm dengan menggunakan
pisau steril. Keempat, mengupas kulit batang yang berada diantara dua keratan
tersebut, bersihkan kambiumnya sampai bersih dengan cara mengeroknya
dengan pisau. Kelima, menyiapkan media ke dalam polibag kecil/plastik/gelas
plastik, kemudian membuat goresan menggunakan cutter pada polibag
kecil/plastik/gelas plastic tersebut agar dapat dibalutkan ke batang. Keenam,
membalutkan media tersebut ke batang yang sudah dikupas kemudian
mengikatnya menggunakan tali. Terakhir, menyiram setiap hari media
cangkok, tidak sampai kering.
Berdasarkan teorinya, hasil dari cangkok yang paling baik adalah pada
perlakuan 3 yaitu dengan perbandingan 1 : 2 : 2 (tanah : pupuk kandang :
arang sekam) karena komposisi media tanam pada perlakuan 3 mengandung
unsur hara yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan 1 dan 2. Tanah
sendiri memiliki kelebihan yaitu mengandung unsur hara yang cukup, mampu
menopang tanaman, namun cepat padat, sehingga drainase udaranya kurang
baik, sedangkan kelebihan pupuk kandang yaitu mengandung unsur hara yang
lebih banyak dari tanah. Sementara itu pupuk kandang memiliki unsur hara
yang sedikit, bisa menyimpan air yang cukup, struktur tidak mudah padat
seperti tanah.
Pada table hasil pengamatan, dapat dilihat melalui pengamatan setiap
minggunya bahwa tidak adanya pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
pada cangkokan. Tidak adanya pertambahan jumlah akar dan panjang akar
pada hasil cangkokan. Hal ini kemungkinan terjadi karena batang yang dipilih
untuk mencangkok terlalu tua sehingga pertumbuhan akar pada cangkokan
tidak optimal. Untuk mencangkok sebaiknya menggunakan batang yang tidak
terlalu tua dan tidak terlalu muda.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Salah satu cara memperbanyak tanaman secara vegetative buatan adalah
mencangkok
2. Perbanyakan vegetative secara cangkok dapt dikatakan berhasil jika akar
hasil cangkokan telah muncul
3. Komposisi media yang baik terhadap pertumbuhan cangkok adalah media
dengan perbandingan tanah : pupuk kandang : arang sekam adalah 1 : 2 : 2
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2020. Mencangkok, Teknik Berkembang Biak Vegetatif Buatan Yang


Mudah Dilakukan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan dalam
https://dlh.grobogan.go.id/2-uncategorised/927-pencangkokan, diakses
pada 25 September 2021.

Anonim. 2017. Mangga. Keanekaragaman Hayati Daerah Istimewa Yogyakarta


dalam http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/mangga, diakses pada 22
September 2021.
Christiani, Caecilia Alfania. 2011. “Perbanyakan Tanaman Melinjo (gnetum
gnemon) dengan Teknik Cangkok di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri
Wonorejo Polokarto Sukoharjo”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret.
Roni, Ni Gusti Ketut. 2015. Tanah Sebagai Media Tumbuh. Bahan Ajar. Bali:
Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai