Anda di halaman 1dari 5

ACARA I

PERBANYAKAN VEGETATIF SETEK


A. TUJUAN
1. Mempraktikkan cara perbanyakan vegetaif secara setek
2. Mengetahui media yang baik untuk setek

B. TINJAUAN PUSTAKA
Setek merupakan upaya perbanyakan tanaman dengan memisahkan organ
vegetatif tanaman dari pohon induknya yang kemudian ditanam pada medium
tumbuh agar terbentuk akar dan kemudian tunas. Setek terbagi dalam 3 jenis,
yaitu setek akar, setek batang, dan setek daun. Setek akar berasal dari organ
akar. Potongan akar tanaman dipisahkan dari tanaman induknya dan kemudian
ditumbuhkan pada medium tanam. Setek batang adalah setek yang bahannya
berupa potongan batang ataupun jaringan batang yang telah mengalami
modifikasi dalam bentuk dan fungsi. Setek daun diartikan sebagai bahan
perbanyakan tanaman berupa daun dengan atau tanpa kelengkapan organ
penyusunnya.
Teknik setek sendiri memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan teknik setek adalah tak terkendala musim dan waktu, individu baru
mempunyai umur yang sama dengan induknya sehingga cepat berbuah,
individu baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya, bisa
memperbanyak secara kontinu. Sedangkan, kelemahan teknik setek adalah
lebih rumit dibandingkan biji, harus memiliki pohon induk, lebih mahal
dibandingkan biji.
Dalam praktikum setek tanaman ini, tanaman yang digunakan adalah daun
lidah mertua. Klasifikasi Tanaman Lidah Mertua adalah sebagai berikut:
Kingdom :Plantaeymax
Subkingdom :Tracheobionta
Super Divisi :Spermathophyta
Divisi :Magnoliophyta
Sub Divisi :Angiospermae
Kelas :Monocotyledonae
Sub-kelas :Lilidae
Ordo :Liliales
Famili :Agavaceae
Genus :Sansevieria
Jenis :Sansevieria trifasciata
(Nurcahyo, Erista, Rika et al, 2012).
Lidah Mertua dikenali karena keindahan daun yang bertekstur kaku dan
keras, tumbuh tegak dengan anakan disekitar tanaman induk, tidak berbatang,
berbunga dan berbiji. Lidah Mertua juga memiliki tampilan daun yang unik,
mulai dari warnanya yang hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak,
kombinasi putih-kuning dan hijau-kuning, disertai model tampilan daun yang
cantik dengan model panjang dan pendek seperti bentuk tongkat, dan lain-lain
Keunikan lain dari tanaman ini adalah pada ketahanan tumbuh pada media
tanam yang tidak membutuhkan perlakuan khusus, misalnya dapat tumbuh
dengan media yang tingkat kesuburannya kurang, serta tahan dengan media
kering dan hidup di banyak kondisi suhu udara, baik dengan pencahayaan
maupun tanpa pencahayaan. Selain itu, tanaman ini dijuluki tanaman surkulen,
karena memiliki daun yang banyak mengandung air untuk bertahan hidup.
Media tanam yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah, pupuk
kandang, dan arang sekam. Tanah sebagai media tanam memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sebagai media tanam diantaranya, tanah
lebih kuat dalam menyangga tanaman, dapat menyediakan unsur hara, dapat
mengatur ketersediaan air, menjadi filter dari kontaminan, tanah juga menjadi
tempat hidup biota yang menghasilkan unsur yang berguna bagi tanaman.
Disamping kelebihannya, tanah juga memiliki kelemahan dibanding media
tanam lain yaitu sulit didapat apalagi di kota-kota besar, pengolahannnya
memakan biaya yang besar, penggunaan pupuk kurang efisien dibanding
dengan media lain, dan tempat hidup biota yang bisa merugikan tanaman.
Selain tanah, media tanam yang digunakan adalah pupuk kandang
Kelebihannya pupuk kandang sebagai media tanam adalah pupuk kandang
memiliki unsur hara makro seperti nitrogen(N), fosfor(F), kalium(K),
kalsium(Ca), magnesiumm(Mg), dan belerang(S) yang cocok digunakan
sebagai pupuk organik. Pupuk ini juga dapat merangsang aktivitas biologi
tanah, meningkatkan daya tahan air, dan memperbaiki sifat fisik tanah.
Namun, pupuk kandang tidak bisa memberikan hasil yang instan, kadar unsur
hara dalam pupuk kandang ini juga masih lebih kecil dibandingkan dengan
unsur hara dalam pupuk kimia, diperlukan penggunaan pupuk kandang dalam
jumlah banyak jika ingin menyamakan dengan pupuk kimia.
Arang sekam juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
antara lain harganya relatif murah, bahannya mudah didapat, ringan, steril, dan
mempunyai porositas yang baik. Kekurangannya yaitu jarang tersedia di
pasaran, yang umum tersedia hanya bahannya(sekam/kulit gabah saja), dan
hanya dapat digunakan dua kali. Sebagai media tanam, arang sekam memiliki
manfaat, yaitu menjaga kondisi tanah tetap gembur karena memiliki porositas
tinggi dan ringan, memacu pertumbuhan mikroorganisme yang berguna bagi
tanaman, mengatur pH tanah pada kondisi tertentu, mempertahankan
kelembaban,menyuburkan tanah dan tanaman, meningkatkan produksi
tanaman, sebagai absorban untuk menekan jumlah mikroba patogen, dan
meningkatkan daya serap dan daya ikat tanah terhadap air.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Cutter
b. Polibag
c. Plastik
2. Bahan
a. Daun lidah mertua
b. Tanah
c. Pupuk kandang
d. Arang sekam
D. CARA KERJA
 Setek daun
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyiapkan bahan stek dari daun tanaman lidah mertua yang tidak
terlalu muda serta tidak terlalu tua.
c. Menyiapkan media campuran tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1 dan media campuran tanah dengan
cocopit/serbuk gergaji/arang sekam dengan perbandingan 1:1
dalam polibag/botol bekas.
d. Menyiram media hingga basah.
e. Memotong bagian ujung daun tanaman lidah mertua dengan cutter.
f. Menanam bahan stek tersebut pada masing-masing media
campuran yang telah dibuat.
g. Menutup masing-masing stek dengan plastik sungkup.
h. Menyiram setiap hari dan tidak sampai becek.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. dst..

F. PEMBAHASAN

G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. ….
2. ….
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Pupuk Kandang – Pengertian, Kelebihan, Jenis & Cara
Pembuatan. Rimba Kita dalam https://rimbakita.com/pupuk-kandang/,
diakses pada 22 September 2021.
Ifada Rif’atul. 2017. Pengaruh Ekstrak Daun Lidah Mertua Terhadap Kadar
Hemoglobin pada Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Timbal Per-Oral.
Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Malang.
Jamari.2019. Macam-macam teknik perbanyakan vegetatif. PPL BPP Kecamatan
Margoyoso dalam
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75940/Macam-macam-Teknik-
Perbanyakan-Vegetatif/, diakses pada 22 September 2021.
Roni, Ni Gusti Ketut. 2015. Tanah Sebagai Media Tumbuh. Fakultas Peternakan.
Universitas Udayana.
Surdianto, Yanto dkk. 2015. Cara Membuat Arang Sekam Padi. Jawa Barat.
Kementerian Pertanian.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai