Anda di halaman 1dari 5

ACARA IV

BUDIDAYA BAWANG DAUN DALAM BOTOL PLASTIK

A. TUJUAN
1. Mempraktekkan budidaya bawang daun dalam botol plastik.
2. Memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya bawang daun.
3. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang daun.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Bawang daun (Allium fistulosum L.) merupakan salah satu jenis komoditas
sayuran potensial dan layak dikembangkan secara intensif dalam skala
agribisnis. Di Indonesia bawang daun merupakan salah satu jenis tanaman
sayuran yang digunakan sebagai bahan penyedap rasa (bumbu) dan bahan
campuran sayuran lain pada beberapa jenis makanan populer di Indonesia,
seperti soto, sup, campuran bumbu mi instan, dan penyedap jenis makanan
lainnya.
Kedudukan tanaman bawang daun dalam tata nama (sistematika)
tumbuhan oleh Rukmana, (2011) dalam Lestari 2016 diklasifikasikan sebagai
berikut:
Division : Spermatophyta
Sub-division : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium fistulosum L.
Bawang daun (Allium fistulosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran daun
semusim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput dengan tinggi
tanaman mencapai 60 cm atau lebih, tergantung pada varietasnya. Bawang
daun selalu menumbuhkan anakan - anakan baru sehingga membentuk
rumpun. Secara morfologi bagian organ penting bawang daun adalah akar,
batang, daun, bunga, biji. Bawang daun berakar serabut pendek yang tumbuh
dan berkembang ke semua arah dan sekitar permukaan tanah. Perakaran
bawang daun cukup dangkal, antara 8 cm - 20 cm. Perakaran bawang daun
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur,
mudah menyerap air dan kedalaman tanah cukup dalam. Akar tanaman
bawang daun berfungsi sebagai penopang tegaknya tanaman dan alat untuk
menyerap zat-zat hara dan air (Junaidi, 2014).
Bawang daun dapat tumbuh dengan subur jika struktur tanah mendukung,
dengan terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Bawang daun biasanya
dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian
250-1500 m dpl, dan daerah yang memiliki curah hujan 150-200 mm/tahun
dan suhu harian 18 - 25°C cocok untuk pertumbuhan tanaman bawang daun.
Menurut Rukmana, (2005), daerah yang ideal untuk pengembangan budidaya
tanaman bawang daun adalah dataran tinggi antara 900-1700 meter di atas
permukaan laut dengan suhu berkisar antara 19°C-24°C dan kelembapan
udaranya berkisar antara 80%-90%.
Kerapatan tanaman atau jarak tanam dapat berpengaruh terhadap hasil
tanaman bawang daun. Kerapatan tanaman mempunyai hubungan yang tidak
dapat dipisahkan dengan hasil yang akan diperoleh. Kerapatan tanaman
penting diketahui untuk menentukan sasaran agronomi, yaitu produksi
optimum. Semakin meningkatnya populasi akan terjadi persaingan dalam hal
pengambilan air, unsur hara dan cahaya matahari antar tanaman sehingga
terjadi penurunan produksi. Selain unsur tanaman sendiri yang berpengaruh
terhadap kerapatan tanaman, faktor tingkat kesuburan tanah, kelembaban
tanah juga akan menimbulkan persaingan apabila kerapatan tanaman makin
besar (Jumin, 1994 dalam Zulaiha, 2006).
Selain penambahan jarak tanam, hal yang perlu diperhatikan untuk
memperoleh hasil yang optimal dalam membudidayakan tanaman bawang
daun, adalah bibit yang akan ditanam. Bawang daun dapat diperbanyak
dengan biji atau dapat pula berupa stek tunas atau anakan. Sebelum ditanam,
umumnya bibit anakan dipotong sebagian daunnya. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi penguapan dari bibit sekaligus untuk merangsang pertumbuhan
tunas dan akar-akar baru, memperbanyak jumlah anakan dan daun sehingga
produksinya akan tinggi (Cahyono, 2011).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Botol plastik
b. Cethok
c. Ember
d. Cutter/pisau
e. Paku
2. Bahan
a. Bibit bawang daun
b. Tanah
c. Pupuk kandang
d. Arang sekam

D. CARA KERJA
1. Menyiapkan media tanam dengan mencampurkan tanah, pupuk kandang,
dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.
2. Menyiapkan 6 buah botol plastik yang akan digunakan.
3. Memotong bagian atas botol plastik dan beri lubang di bagian bawah botol
agar air tidak menggenang.
4. Mengisi botol plastik dengan campuran media tanam yang sudah dibuat.
5. Menanam bibit bawang daun ke media tanam sedalam 5 cm, setiap wadah
diisi satu bibit bawang daun.
6. Meletakkan 3 botol plastik dibawah sinar matahari langsung dan 3 botol
plastic di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung atau
dibawah naungan.
7. Melakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. dst..
F. PEMBAHASAN
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. ….
2. ….
DAFTAR PUSTAKA
Amina. S. 2018. Pengaruh Pemberian Perasan Daun Bawang (Allium fistulosum)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Thypi. Fakultas Ilmu
Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surabaya
Ferra. A. R, dkk. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium
fistulosum L.) Pada Jarak Tanam Dan Pemotongan Bibit Yang Berbeda.
Fakultas Pertanian. Universitas Jendral Soedirman.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai