Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK II

XII IPA 5

NAMA:
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt yang maha pengasih


lagi Maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas Kehadrat-nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan Inayah-nya kepada kami, sehingga
kami dapa menyelesaikan. Makalah fisika ini makalah
fisika ini telah kami susun dengan Maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak Sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak Yang telah membantu di makalah ini terlepas dari
semua itu,Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik Dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya oleh karena Itu, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar Kami dapat memperbaiki
dari makalah fisika ini. Akhir kata kami Berharap semoga
makalah fisika tentang radiasi Elektromagnetik untuk
masyarakat ini dapat memberikan Manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang.........
Rumusan Masalah..
Tujuan......

BAB 2. LANDASAR TEORI


2.1 Tinjauan Pustaka

BAB 3 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gelombang Elektromagnetik..


2.2 Ciri-ciri/Sifat Gelombang
Elektromagnetik...
2.3 Sumber Gelombang Elektromagnetik
2.4 Spektrum Gelombang Elektromagnetik
2.5 Penerapan Gelombang Elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari..........
2.6 Energi dalam Gelombang Elektromagnetik
2.7 Rapat Energi Listrik dan Magnetik....

BAB 4 PENUTUP

Elektromagnetik
3.1 Kesimpulan...
3.2 Saran..
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknolog saat ini semakin meningkat berikut dalam


penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan
sehari-hari Seperti apakah gelombang elektromagnetik, upu
contoh gelombang elektromagnetik tu? Gebimbang
elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah
satu contohnya adalah sinar matahari gelombang ini tidak
memerlukan medium perantara dalam perambatannya
Contoh lain adalah gelombang radio. Tetapi spektrum
gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis
gekombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi
atau panjang gelombangnya. Lank i dismi kita akan
mempelajari tentang rentang spektrum gelombang
elektromagnetik. karakteristik khusus masing-masing
gelombang elektromagnetik di dalam spectrum dan contoh
dan penerapan masing-masing gebnbang elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan gekombang
elektromagnetik?

2. Bagaimana ciri-ciri gelombang elektromagnetik?

3. Bagaimana karakteristik khusus masing-masing


gelombang elektromagnetik di dalam spektrum?

1.3 Tujuan

Mengetahui pengertian dari gelombang elektromagnetik.


2 3. Mengetahui cin-ciri gebombang elektromagnetik
Mengetahui karakteristik khusus masing-masing gelombang
elektromagnetik di dalam spectrum

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang teori penunjang sebagai


referensi dalam pembuatan
proyek akhir ini. Materi yang akan dibahas pada bab
ini yaitu definisi transfer daya
nirkabel, induksi elektromagnetik, induksi resonansi,
rangkaian LC dan struktur
transfer daya nirkabel.

2.1 Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengkaji hasil karya
yang pernah
dilakukan terkait dengan topik transfer daya nirkabel
dengan kopling induksi
resonansi. Penelitian mengenai transfer daya nirkabel
yang sudah pernah
dilakukan adalah dengan menggunakan rangkaian half-
bridge inverter pada
bagian pemancar sebagai penghasil arus bolak-balik.
Arus bolak-balik ini
digunakan sebagai input untuk lilitan agar diubah
menjadi medan magnetik.
Medan magnetik ini berperan sebagai media transfer
agar dapat terjadi transfer
daya secara nirkabel. (Shao, 2016).
Penelitian lainnya yaitu mengenai sistem transfer daya
nirkabel dengan
kopling induksi resonansi dengan memperhatikan jarak
dan sudut kemiringan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa jarak dan sudut
kemiringan antar kumparan
dapat mempengaruhi daya yang dapat ditransfer.
Semakin jauh jarak antar
kumparan, maka semakin kecil daya yang dapat
ditransfer. Demikian juga
dengan sudut kemiringan. Semakin miring sudut
kumparan penerima, maka
semakin kecil daya yang dapat ditransfer oleh sistem.
(Berri, 2014).

2.2 Landasan Teori


Dibawah ini merupakan dasar teori yang berkaitan
dengan prinsip tranfer daya secara nirkabel
menggunakan kopling induksi resonansi. Adapun
teoriteori tesebut adalah sebagai berikut :

2.2.1. Definisi Transfer Daya Nirkabel

Transfer daya nirkabel adalah suatu sistem yang dapat


mentransmisikan
energi listrik dari sumber listrik menuju beban listrik
tanpa menggunakan
konduktor seperti kabel. Transfer daya tanpa kabel ini
berguna jika kita
membutuhkan energi listrik, tetapi tidak mempunyai
kabel disekitar.
Transfer daya nirkabel mempunyai keguaan dalam
kehidupan sehari-hari,
yaitu :
 Memberikan kemudahan dalam memberikan energi
listrik kepada alatalat elektronik yang membutuhkan
sumber listrik (contoh : televisi,
lampu) dikarenakan tidak perlu menggunakan konektor
untuk
menghubungkan ke sumber listrik selama alat
elektronik tersebut
berada dalam jangkauan.
 Pengisian daya secara otomatis untuk alat elektronik
yang
menggunakan baterai (contoh : telepon genggam, mp3
player) saat alat
elektronik tersebut masuk dalam jangkauan sistem.
Sistem transfer daya ini berbeda dengan prinsip
induksi elektromagnetik
konvensional seperti yang digunakan dalam trafo,
dimana kumparan sekunder
mentransmisikan daya ke kumparan sekunder dalam
jarak yang sangat dekat.
Pada trafo, energi listrik mengalir dari kumparan
primer ke kumparan
sekunder dalam jarak yang sangat dekat. Tingkat
efisiensi pengiriman daya
listrik pada trafo akan berkurang secara signifikan jika
jarak antar kumparan
dijauhkan.
Tingkat efisiensi dari sebuah sistem induksi
elektromagnetik dapat
ditingkatkan dengan cara menambahkan resonator.
Cara ini dapat disebut
dengan induksi resonansi. Dengan prinsip ini, dapat
dibangun suatu sistem yang
dapat mentransfer daya secara nirkabel dengan jarak
yang lebih jauh
dibandingkan dengan induksi elektromagnetik.
2.2.2. Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik adalah konsep yang banyak
digunakan dalam
peralatan elektronik. Prinsip induksi elektromagnetik ini
dibuktikan oleh
Michael Faraday, seorang ilmuwan yang tertarik setelah
melihat percobaan dari
H.C Oersted yang menjelaskan bahwa arus listrik dapat
menghasilkan medan
magnet.
Percobaan Michael Faraday pada tahun 1831 dalam
membuktikan prinsip
induksi elektromagnetik ini cukup sederhana. Dengan
menggunakan 2 buah
kabel yang digulung pada kedua sisi cincin besi. Lalu kabel
pada satu sisi dialiri
dengan arus listrik dan kabel pada sisi yang lain dihubungkan
dengan
galvanometer.

Gambar II.1 Percobaan Michael Faraday


Faraday telah memperkirakan bahwa kabel yang dialiri dengan
arus listrik
akan menghasilkan medan magnet disekitar kabel tersebut.
Pada saat kabel yang
satu dialiri dengan arus listrik, jarum galvanometer yang
dihubungkan dengan
kabel pada sisi yang lain bergerak. Induksi yang terjadi
diakibatkan oleh fluks
magnetik yang timbul saat sumber arus di hubungkan dan
dilepas dari kabel.
Dengan ini Michael Faraday menyimpulkan bahwa medan
magnet pada
kabel yang dialiri arus listrik dapat menghantarkan arus kepada
kabel lainnya
yang berada pada jangkauan medan magnet kabel tersebut.
Dari percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, maka
dapat disimpulkan bahwa induksi elektromagnetik adalah
gejala timbulnya gaya gerak listrik di dalam suatu
kumparan/konduktor bila terdapat perubahan fluks
magnetik pada konduktor tersebut atau bila konduktor
bergerak relatif melintasi
medan magnetik.

2.2.2.1. Prinsip Kerja Induksi Elektromagnetik


Pada saat induksi elektromagnetik bekerja, akan terjadi beda
potensial pada ujung-ujung kawat. Prinsip kerja induksi
elektromagnetik adalah dengan
bertambahnya garis gaya magnet akan menimbulkan GGL
induksi pada ujung
kawat dan terjadi beda potensial yang diakibatkan oleh arus
yang mengalir akibat
garis gaya magnet.
Arah arus induksi yang mengalir dalam kawat dapat
ditentukan dengan cara
memperhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya.
Pada saat medan
magnet masuk ke lilitan kawat, maka garis gaya kumparan
bertambah. Hal ini
mengakibatkan terjadinya beda potensial pada ujung-ujung
kawat lilitan. Pada
saat medan magnet keluar dari lilitan kawat, beda potensial
yang terjadi akan
berkurang hingga akhirnya hilang dikarenakan tidak adanya
medan magnet pada
lilitan kawat.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa arus yang
mengalir dalam lilitan yang diakibatkan oleh induksi
elektromagnetik merupakan arus bolakbalik atau yang dikenal
sebagai alternating current (AC).

2.2.2.2. Karakterisitik Induksi Elektromagnetik


Besar kecilnya induksi elektromagnetik yang terjadi dapat
diperhatikan dari
penyimpangan jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan
jarum besar,
maka arus yang terinduksi juga besar. Adapun beberapa faktor
yang dapat
mempengaruhi besarnya induksi elektromagnetik yang terjadi
pada lilitan :
1. Jumlah lilitan
2. Kecepatan perubahan jumlah garis gaya magnet yang
masuk ke kumparan (fluks magnetik)
3.ekuatan medan magnet
Besarnya induksi yang dihasilkan sebanding dengan ketiga
faktor diatas.
Semakin besar ketiga faktor tersebut, maka hasil induksi
elektromagnetik akan
semakin besar.
2.2.2.3. Fluks Magnetik
Fluks magnetik adalah ukuran atau jumlah medan magnet B
yang melewati
luas penampang tertentu.
Gambar II.2 Fluks Magnetik
Sumber : http://anniehallan.blogspot.co.id/2012/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
Fluks magnetik yang dihasilkan oleh medan magnet B pada
permukaan
yang memiliki luas A adalah
𝜙 = 𝐵𝐴 cos 𝜃 (2.1)
Percobaan yang dilakukan oleh Faraday menunjukan bahwa
perubahan
fluks magnet pada pada suatu permukaan tertutup oleh lintasan
tertutup
mengakibatkan adanya Gerak Gaya Listrik (GGL) induksi.
Besarnya GGL
induksi yang terjadi adalah
Ε = −𝑁 Δ𝜙
Δ𝑡
(2.2)
Keterangan : 𝜙 = Fluks Magnetik (Wb)
𝐵 = Medan magnetik (T)
𝜃 = sudut antara bidang A dan B
Ε = GGL Induksi (Volt)
𝑁 = Jumlah lilitan
𝑡 = waktu (s)
2.2.2.4. Hukum Lenz
Arah arus induksi dapat ditentukan dengan aturan yang
dikemukakan oleh
Lenz. Hukum Lenz menyatakan bahwa arah arus induksi yang
dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik
induksi yang
menentang perubahan medan magnetik.
Gambar II.3 Arah Arus Induksi berdasarkan Hukum Lenz.
Sumber : http://fisikazone.com/hukum-lenz/
Dari gambar II.3 diatas terlihat bahwa arah arus induksi yang
berada di
kumparan mengakibatkan kumparan memiliki arah medan
magnet yang
berlawanan dengan medan magnet yang masuk ke dalam
kumparan. Medan
induksi ini akan menghasilkan GGL induksi pada kumparan
dengan arah yang
sesuai dengan kaidah tangan kanan seperti gambar II.4
dibawah ini.

Sumber : http://rumushitung.com/2015/01/24/medan-
elektromagnet/
2.2.2.5. Induktansi Diri
Berdasarkan hukun Bios-Savart, jika terdapat arus listrik yang
mengalir
pada suatu penghantar akan menyebabkan timbulnya medan
magnet disekitar
penghantar tersebut.
Besarnya medan magnet yang timbul disekitar penghantar
sebanding
dengan besarnya arus listrik yang mengalir seperti yang
dijelaskan rumus berikut
 B pada kawat panjang :
𝐵 = ( 𝜇𝑜
2𝜋𝑎) 𝐼 (2.3)
 B pada kawat melingkar :
𝐵 = (𝜇𝑜𝑟
2𝑎2
) 𝐼 sin 𝜃 (2.4)
 B pada solenoida :
𝐵 = (𝜇𝑜𝑁
𝑆
) 𝐼 (2.5)
Dari persamaan (2.3) sampai dengan (2.5), dapat dilihat bahwa
B sebanding
dengan I, dan karena dari persamaan (2.1) diketahui bahwa B
sebanding dengan

𝜙, maka fluks magnet juga sebanding dengan I. Berdasarkan


hal tersebut
diperoleh tetapan kesebandingan sebagai berikut :
𝜙 = 𝐿𝐼 (2.6)
Dimana L adalah tetapan kesebandingan antara 𝜙 dengan I
yang dinamakan
induktansi diri dari suatu sistem. Untuk mengetahui nilai L
pada suatu lilitan
dapat menggunakan persamaan berikut
𝐿 = 𝜇𝑜𝑁2𝐴

(2.7)
Dari persamaan (2.7) dapat diketahui bahwa L sebanding
dengan N. Karena
pada hukum Faraday perubahan fluks listrik dapat
menimbulkan GGL, maka
dengan memasukkan (2.6) dan (2.7) kedalam persamaan (2.2)
didapatkan :
𝐸 = −𝐿 Δ𝐼
Δ𝑡
(2.8)
Keterangan : 𝐵 = Medan magnetik (T)
𝜇𝑜 = Permeabilitas ruang hampa (4.π.10-7)
𝑎 = jarak kawat ke titik P (m)
𝑟 = jari-jari kawat melingkar (m)
𝜃 = sudut sumbu kawat dan titik P ke titik luar lingkaran
𝐼 = arus listrik (A)
𝑁 = jumlah lilitan
𝑆 = panjang solenoida (m)
𝐿 = Induktansi diri (H)
𝜙 = Fluks magnetik (Wb)
ℓ = panjang kawat (m)
𝐸 = GGL Induksi (

BAB III

PEMBAHASAN

2.1 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK.


Gelombang Flektromagnetik adalah gelombang yang dapat
merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik
merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang
bisa diukur, yaitu: panjang gehmbang/wavelength, frekuensi,
amplitude/amplitude, kecepatan. Anpitudo adalah tinggi
gebombang, sedangkan pangang gebmbang adalah jarak
antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang
melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi
tergantung dari kecepatan merambatnya gebombang. Karena
kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan
cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding
terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah
frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin
tinggi frekuensinya. Energi elektromagnetik dipancarkan, atau
dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada level yang
berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber
energi, semakin rendah panjang gebmbang dari energi yang
dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan
karakteristik energi gebmbang digunakan untuk
mengelompokkan energi elektromagnetik. Gelombang
Panjang gelombang A gelombang radio 1 mm-10.000 km infra
merah 0,001-1 mm cahaya tampak 400-720 mm ukra violet
10-400mm sinar X 0,01-10nm sinar gamma 0,0001-0,1 nm

2.2 CIRI-CIRI/SIFATGELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa ciri


gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:

1. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada


saat yang bersaman, sehingga kedua medan memiliki harga
maksimum dan minimum pada saat yang sama

dan pada tempat yang sama. 2. Arah medan listrik dan medan
magnetik saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus

terhadap arah rambat gebmbang

3. Dari ciri no 2 diperoleh bahwa gelombang elektromagnetik


merupakan gelombang transversal

4. Seperti halnya gebmbang pada umumnya, gelombang


elektromagnetik mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan,
interferensi, dan difraksi Juga mengalami peristiwa polarisasi
karena termasuk gelombang transversal

5. Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya bergantung


pada sifat-sifat listrik dan magnetik medium yang
ditempuhnya.

Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang


memungkinkan radiasi elektromagnetik. Pendapat James
Clerk Maxwell menunjukkan bahwa gelombang
elektromagnetik kin, berbeda dengan cahaya yang tampak
olehi mata dalam dia punya panjang gebubang dan frekuensi,
bisa saja ada. Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan
diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan
dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang
diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian
Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang
tak terlihat mata au dapat digunakan buat komunikasi tanpa
kawat sehingga menjelmalah apa yang mamaya radio itu Kini
kita gunakan juga buat televisi, sinar X, sinar gamma, sinar
infra, siar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi
elektromagnetik. Semuanya bias dipelajari lewat hasil
pemikiran Maxwell

2.3 SUMBER GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

1. Osiksi listrik. menghasilkan sinarinfra merah.

2. Sinar matahari menghasilkanultra violet.

3. Lampu merkuri

4. Penembakan elektron dahim tabung hampa pada keping


logam menghasilkan sinar X (digunakan untuk rontgen). Inti
atom yang tidak stabil menghasilkan sinar gamma.

2.4 SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik


berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut
spektrum elektromagnetik. Ganbar spectrum elektromagnetik
di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur
dalam satuan_m) mencakup kisaran energi yang sangat
rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi
rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat
tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi
seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.

Contoh spektrum elektromagnetik

1. Gelombang Radio

Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang


gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi,
maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi
gebombang radio nulai dari 30 kHz ke atas dan
dikelompokkan berdasarkan kbar frekuensinya. Gelombang
radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat
melalui kawat-kawat penghantar. Muntan-miatan ini
dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator.
Gelombang radio ini dipancarkan dari antenna dan diterima
oleh antena puki. Kamu tidak dapat mendengar radio secara
langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih
dahuhi energi gebombang menjadi energi bunyi

Berdasarkan Persamaan Maxwell dapat diturunkan


Persamaan-persamaan Turunan yang lain

2. Gelombang mikro (radar)

Gelombang mikro (mikmowaves) adalah gelombang radio


dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika
gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan
muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan
menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi
panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah
yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak
makanan dengan cepat dan ekonomis. Gebnbang mikro juga
dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and
Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak
sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro.
Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang
mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3
X 108 ms, maka dengan mengamati seking waktu antara
pemancaran dengan penerimaan.

3. Sinar Inframerah

Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011 Hz sampai


1014Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sanpai 10-1
cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh
sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada
miliampermeter, muka jarum ampermeter sedikit diatas ujung
spektrum merah Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi
di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Sinar
infame rah dikasikan oleh elektron dalam molekul-molekul
yang bergetar karena benda dipanaskan. Jadi setiap benda
panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumbh sinar
inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna
benda.

4. Cahaya tampak

Calaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling


dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari
spektrum gebombang elektromagnetik yang dapat dideteksi
oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi
tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira
4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m
untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adalah
penggunaan laser dalam serat optik pada bidang
telekomunikasi dan kedokteran.

5. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz
sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gebombagn 10-8
m 10-7 m gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul
dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utan yang
menuncarkan sinar utraviolet
dipermukaan bumi, bpisan ozon yang ada dalam lapisan atas
atmosferlah yang menyerap sinar ultraviolet dan sinar
ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk
hidup di bumi

6. Sinar X

Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz.


panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10
cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus
kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa
sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm

7. Sinar Gamma

Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10


Hz atau panjan gelombang antara 10 cm sampai 10 cm Daya
tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika
diserap oleh jaringan tubuh.

2.5 Penerapan Gelombang Elektromagnetik dalam kehidupan


sehari-hari:

a. Radio Radio energi adalah bentuk level energi


elektromagnetik terendah, dengan kisaran panjang gelombang
dari ribuan kibmeter sampai kurang dari satu meter.
Penggunaan paling banyak adalah komunikasi, untuk meneliti
har angkasa dan sistem radar. Radar berguna untuk
mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D permukaan
bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es di daerah kutub
dan memonitor lingkungan Panjang gelombang radar berkisar
antara 0.8 - 100 cm.

b. Microwave Panjang gelombang radiasi microwave berkisar


antara 0.3 -300 cm. Penggunaannya terutama dalam bidang
komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang terbuka,
memasak, dan sistem PJ aktif Pada sistem PJ aktif, puka
microwave ditembakkan kepada sebuah target dan refleksinya
dikur untuk mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh
aplikasi adalah Tropical Rainfall Measuring Mission's
(TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi
microwave yang dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik
Energi elektromagnetik atrosfer bumi untuk mengukur
penguapan, kandungan air di awan dan intensitas hujan

C. Infrared Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnos is


dengan menyelidiki pancaran inframerah dari tubuh. Foto infra
merah khuusus disebut termogram digunakan untuk
mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan kanker.
Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri
Seorang pencuri tanpa sepengetahuannya akan menghalangi
sinar dan menyembunyikan ahrm. Remote control
berkomunikasi dengan TV metlui radiasi sinar
infra merah yang dihasilkan oleh LED (Light Emiting Diode)
yang terdapat dalam unit, sehingga kita dapat melihat TV dari
jarak jauh dengan menggunakan remote control

d. Ultraviolet Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan


dan dapat membunuh kuman kuman penyakit kulit. e. Sinar X
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk
memotret kedudukan tulang dalam badan terutama untuk
menentukan tulang yang patah. Akan tetapi penggunaan sinar
X harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak
akibat penggunaan sinar X yang terlalu lam.

2.6 Energi dalam Gelombang Elektomagnetik

Gelombang elektromagnetik merambatkan energinya dalam


bentuk medan listrik dan medan magnetic yang saling tegak
lurus satu sama lain. Kita menganggap bahwa gelombang
elektromagnetik adalah suatu gelombang bidang yang
merambat pada sumbu-x, medan listrik E merambat pada
sumbu Y, dan medan magnet B pada sumbu Z. Medan E dan
B hanya bergantung pada X dan Y dan tidak bergantung pada
koordinat Y dan Z. Bedsarakan persaman Maxwell,
penyelesaian terbaik dari gelombang bidang elektomagnetik
adalah suatu gelombang sinusoidal, di mana amplitude E dan
B berubah terhadap x dan 1 sesuai persamaan:

E = cos(kx - ) nih i maksimum amplitude medan LISTRIK

B = cos(kx-) nilai maksimum amplitude medan magnetic

K=, dengan adalah panjang gelombang = 2, dengan fadalah


frekuensi getaman

Perbandingan antara dan k adalah =f=c, sehingga kita


dapatkan persaman: Dari persamaan di depan, dapat diperoleh
kesebandingan antara induksi magnetic dengan kuat medan
listri, yaitu: 2.7 Rapat Energi Listrik dan Magnetik Energi yang
tersimpan dalam sebuah kapasitor W, dalam bentuk medan
listrik dinyatakan oleh: W=CV2 C adalah kapasitas kapasitor
dan V adalah beda potensial antar keping. Energi per satuan
volume atau rapat energy listrik dirumuskan sebagai berikut:
Ue = E2 Keterangan: Ue: rapat energy listrik (J/m3)
pemitivitas listrik = 8,85 10-12 C2 N-1 m-2 E: kuat medan
listrik (N/C) Sedangkan rapat energy magnetic atau energy
magnetic per satuan volume (Um) dalam bentuk medan
magnetic yaitu: Um = Keterangan: Um : rapat energy
magnetik (J/m3) B: induksi magnetic (Wh/m2 = T):
permeabilitas magnetic = 4 10-7 WbA-1 m-1 Seperti halnya
gelombang yang lain, ketika merambat gelombang
elektromagnetik dapat memindahkan energinya ke benda-
benda yang berada pada lintasannya. Intensitas gebombang
elektromagnetik atau laju energy yang dipindahkan mehhi
gelombang elektromagnetik disebutVektor Pointing dan
didefinisikan oleh persamaan vector: S == EB Arah S searah
dengan arah peranbatan gelombang elektomagnetik dan
dinyatakan dalam satuan J/sm2. Sedangkan baju energy rata-
rata per m2 gelombang elektromagnetik S adalah sebagai

berikut: S = Bm 2 = c Keterangan: S : laju energy rata-


rata per m2 yang dipindahkan melalui gelombang
elektromagnetik (J/sm2 atau W/m2 )

2.7 Rapat Energi Listrik dan Magnetik

: amplitude maksimum kuat medan listrik (N/C) Bm:


amplitude maksimum induksi magnetic (Wh/m2 atau T) C:
cepat rambat gelombang elektromagnetik =3 108 m/s Dalam
suatu volume tertentu, energi gelombang elektromagnetik
terdini atas energy medan magnetic dan energi medan listrik
yang sama besar, sehingga rapat energy sesaat total U dari
gelombang elektromagnetik sama dengan jumlah rapat energy
medan listrik dan medan magnetic. yaitu: U= Ue + Um = 2
Um = Rapat energy total rata-ratanya adalah sebagai berikut.
U= Jika kita gabung persamaan tersebut maka akan
didapatkan: S=CU Jadi, laju rata-rata per m2 atau biasa disebut
dengan intensitas gelombang yang dipindahkan melalui
gelombang elektromagnetik (S) sama dengan rapat energi rata-
rata (U) dikalikan dengan cepat rambat gelombang
elektromagnetik dalam ruang hampa. Sehingga dapat
dituliskan : S ===== 1 Keterangan: 1: intensitas radiasi
(W/m2) S: itensitas gelombang = laju energi rata-rata per m2
(W/m2 ) P: daya radiasi (W) A: luas permukaan (m2)

BAB IV

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa


begitu besar peranan gelombang elektromagnetik
yang bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari,
tanpa kita sadari keberadaannya. Spektrum
elektromagnetik adalah rentang semua radiasi
elektromagnetik yang mungkin. Spektrum
elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang
gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton.
Spektrum ini secara langsung berkaitan Panjang
gelombang dikalikan dengan frekuensi ahh
kecepatan cahaya: 300 Mm's, yaitu 300 MmHz o
Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1
peV/GHz o Panjang gelombang dikalikan dengan
energy per foton adalah 1.24 pc Vm Spektrum
ekktromagnetik dapat dibagi dalam beberapa
daerah yang terentang dari sinar gamma
gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada
gelombang mikro dan gelombang radio dengan
panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini
sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari
penggunaan praktis yang secara historis berasal
dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya
dalam mendeskripsikan energi spectrum
elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvol
untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam
panjang gelombang untuk energi menengah, dan
dalam frekuensi untuk energi rendah (?=0,5 mm).
Istikh "spektrum optik" juga masih digumkan
secara luns dakun merujuk spektrum
elektromagnetik, wahupun sebenarnya hanya
mencakup sebagian rentang panjang gelombang
saja (320-700 nm). Dan beberapa contoh spektrum
elektromagnetik seperti: Radar(Radio Detection
And Ranging),digunakan sebagai pemancar dan
penerima gelombang.

Infra Merah Dihasilkan dari getaran atom dalam


bahan dan dimanfaatkan untuk mempelajari
struktur molekul Sinar tampak mempunyai
panjang gelombang 3990 A° - 7800 A.§ Ukra ungu
dimanfaatkan untuk pengenalan unsur suatu bahan
dengan teknik spektroskopi

3.2 SARAN

Masyarakat hendaknya l mengetahui dan


memahami tentang gelombang elektromagnetik
kerena selain bermanfaat untuk kehidupan,
ternyata gebombang elektromagnetik memiliki
dampak yang buruk juga. Dengan lebih memahami
gelombang elektromagnetik, diharapkan
masyarakat akan lebih berhati-hati dalam
memanfaatkan gelombang elektromagnetik.

Anda mungkin juga menyukai