Anda di halaman 1dari 6

Nama: Rahmadhani Atmianto

Nim: 31102100057

Learning Issue LBM3

1. Apa yang dimaksud dengan relasi rahang serta perannya terhadap fonetik dan pencernaan?
• Relasi rahang merupakan pertemuan antar rahang, rahang atas dengan rahang bawah, adapun
klasifikasinya :
Orientation relation berfungsi menetapkan awan dalam cranium

Vertical relation berfungsi menetapkan jumlah pemisahan rahang yang diperbolehkan untuk
digunakan gigi tiruan
Horizontal relation berfungsi untuk membentuk hubungan depan kebelakang dan samping dari
satu rahang ke rahang yang lain. Pada relasi rahang yang normal dapat menjadikan pengucapan
atau pelafalan bahasa menjadi lebih baik karena gerak mandibular yang normal serta gerakotot
pada maxilayang normal menjadikan fonetik berfungsi dengan baik. Pada pencernaan, relasi
rahang merpakan proses penting dalam penyerapan makanan integritas dari komponen
pengunyahan merupakan hal penting agar pencernaan menjadi optimal
Sumber: Z Hamzah, T Indriana, DE Indahyani, I Barid - 2020. “Sistem Stomatognati
(Pengunyahan, Penelanan, dan Bicara)
2. Jelaskan struktur anatomi mandibula beserta gambarnya
• Anatomi Mandibula
Mandibula merupakan tulang yang besar dan paling kuat pada daerah muka. Dibentuk oleh dua
tulang simetris yang mengadakan fusi dalam tahun pertama kehidupan. Tulang ini terdiri dari
korpus, yaitu suatu lengkungan tapal kuda dan sepasang ramus yang pipih dan lebar yang
mengarah keatas pada bagian belakang dari korpus. Pada ujung dari masing-masing ramus
didapatkan dua buah penonjolan disebut prosesus kondiloideus prosesus koronoideus. Prosesus
kondiloideus terdiri dari kaput dan kolum. Permukaan luar dari korpus mandibula pada garis
median, didapatkan tonjolan tulang halus yang disebut simfisis mentum yang merupakan
tempat pertemuan embriologis dari dua buah tulang. Bagian korpus mandibula membentuk
tonjolan disebut prosesus alveolaris yang mempunyai 16 buah lubang untuk tempat gigi. Bagian
bawah korpus mandibula mempunyai tepi yang lengkung dan halus. Pada pertengahan korpus
mandibula kurang lebih 1 cm dari simfisis didapatkan foramen mentalis yang dilalui oleh vasa
dan nervus mentalis. Permukaan dalam dari korpus mandibula cekung dan didapatkan linea
milohioidea yang merupakan origo muskulus milohioid. Angulus mandibula adalah pertemuan
antara tepi belakang ramus mandibula dan tepi bawah korpus mandibula. Angulus mandibula
terletak subkutan dan mudah diraba pada 2-3 jari dibawah lobulus aurikularis. Secara
keseluruhan tulang mandibula ini berbentuk tapal kuda melebar di belakang, memipih dan
meninggi pada bagian ramus kanan dan kiri sehingga membentuk pilar, ramus membentuk
sudut 120⁰ terhadap korpus pada orang dewasa. Pada yang lebih muda sudutnya lebih besar dan
ramusnya nampak lebih divergen. Dari aspek fungsinya, merupakan gabungan tulang berbentuk
L bekerja untuk mengunyah dengan bagian terkuat pada muskulus temporalis yang berinsersi
disisi medial pada ujung prosesus koronoideus dan muskulus maseter yang berinsersi pada sisi
lateral angulus dan ramus mandibula. Muskulus pterigoideus medial berinsersi pada sisi medial
bawah dari ramus dan angulus mandibula. Muskulus maseter bersama muskulus temporalis
merupakan kekuatan untuk menggerakkan mandibula dalam proses menutup mulut. Muskulus
pterigoideus lateral berinsersi pada bagian depan kapsul sendi temporo-mandibular, diskus
artikularis berperan untuk membuka mandibula. Fungsi muskulus pterigoid sangat penting
dalam proses penyembuhan pada fraktur intrakapsular. Mandibula mendapat nutrisi dari arteri
alveolaris inferior yang merupakan cabang pertama dari arteri maksilaris yang masuk melalui
foramen mandibula bersama vena dan nervus alveolaris inferior berjalan dalam kanalis
alveolaris. Arteri alveolaris inferior memberi nutrisi ke gigi-gigi bawah serta gusi sekitarnya,
kemudian di foramen mentalis keluar sebagai arteri mentalis. Sebelum keluar dari foramen
mentalis bercabang menuju insisivus dan berjalan sebelah anterior ke depan didalam tulang.
Arteri mentalis beranastomosis dengan arteri fasialis, arteri submentalis dan arteri labii inferior.
Arteri submentalis dan arteri labii inferior merupakan cabang dari arteri fasialis. Arteri mentalis
memberi nutrisi ke dagu. Aliran darah balik dari mandibula melalui vena alveolaris inferior ke
vena fasialis posterior. Daerah dagu mengalirkan darah ke vena submentalis, yang selanjutnya
mengalirkan darah ke vena fasialis anterior. Vena fasialis anterior dan vena fasialis posterior
bergabung menjadi vena fasialis komunis yang mengalirkan darah ke vena jugularis interna.

Sumber: Ulil Rachima Putri- 2020. “PERBANDINGAN EVALUASI RADIOGRAFI LETAK


FORAMEN MENTALIS ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA SUKU JAWA
DI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER ( Observasional Analitik )”

3. Bagaimana struktur anatomi dari sendi temporomandinbular? Besertakan gambar yang


berfokuskan pada TMI
• TMJ dibentuk oleh kondilus yang terletak pada tulang mandibula dan fossa pada tulang
temporal. Kedua tulang ini dipisahkan oleh discus artikularis 9. Sendi kiri dan kanan pada
mandibula dihubungkan oleh ligamen dan otot yang menghasilkan hubungan bilateral antara
satu bagian mandibula dengan kranium yang disebut Craniomandibular Articulation. Struktur
sendi temporomandibula terdiri dari fossa glenoidales, processus kondilodeus, eminentia
artikularis, kapsula arikularis, diskus artikularis, dan membran sinovial.
Kondilus mandibula adalah tulang dengan struktur elipsoid melekat pada ramus mandibula.
Berbentuk cembung pada seluruh permukaan, walaupun sedikit terlihat datar pada permukaan
bagian posterior, dan berbentuk seperti tombol lebih lebar pada daerah mediolateral daripada
anteroposterior. Kondilus berbentuk lonjong dan mempunyai poros yang berorientasi
mediolateral. Permukaan tulang artikular terdiri atas cekungan fossa artikular dan bagian dari
eminensia artikular. Meniskus adalah suatu suatu jaringan fibrosa, berbentuk pelana yang
merupakan struktur yang memisahkan kondilus dan tulang temporal

Kapsula artikularis merupakan jaringan ikat fibrous tipis berada di sekeliling sendi
temporomandibula dan secara anatomi dan fungsi membatasi pergerakan sendi
temporomandibula. Kapsula melekat di posterior pada tulang temporal dan di inferior pada
leher kondilus. Membran sinovial menghasilkan cairan sinovial yang masuk kedalam celah
sendi melalui permukaan dalam kapsula. Fungsi lain kapsula artikularis adalah membatasi
cairan sinovial yang masuk kedalam permukaan artikular. Kapsula diperkuat oleh ligamen
temporomandibula pada saat sendi bergerak ke arah lateral Diskus Artikularis disusun oleh
jaringan ikat fibrous avaskuler dan di sekeliling diskus terdapat sedikit persarafan . Bila diskus
artikularis yang normal dipotong secara sagital maka akan terlihat gambaran bikonkaf. Pada
penampang sagital, diskus artikularis dapat dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan ketebalannya.
Daerah tengah merupakan daerah paling tipis dan disebut zona intermediat, yang berfungsi
sebagai tempat perlekatan permukaan artikularis dari kondilus
Ketebalan diskus sesuai antara zona anterior dan posterior pada zona intermediat. Zona
posterior sedikit lebih tebal dibandingkan zona anterior. Diskus artikularis terletak di antara
kepala kondilus dan fossa artikularis. Pada keadaan normal, permukaan artikular kondilus
terletak pada zona intermediat diskus artikularis, dan dibatasi oleh ketebalan bagian anterior
dan posterior Perlekatan pada bagian posterior diskus artikularis terletak pada jaringan ikat
longgar yang memiliki lebih banyak pembuluh darah dan persarafan. Hal ini dikenal dengan
retrodiskal tissue atau perlekatan posterior. Bagian atas disebut juga lamina superior,
mengandung lebih banyak elastin. Lamina superior melekat pada plat timpani. Bagian bawah
perlekatan posterior ini juga disebut lamina inferior . Bagian lateral dan medial dari diskus
artikularis menempel pada sisi kondilus untuk membantu menahan gerakan pasif yang mungkin
terjadi pada kondilus dan diskus artikularis
Sumber: P Prissilia- 2019. “Struktur anatomi sendi temporomandibular”

4. Otot apa saja yang berperan dalam mastikasi beserta fungsinya? Besertakan gambar dan
bagian origo insersio
• Otot pengunyahan
Otot-otot yang menggerakkan mandibula pada temporomandibular joint dikenal sebagai otot
mastikasi. Mastikasi adalah proses pengunyahan makanan dalam persiapannya untuk
penelanan dan pencernaan. Pada otot-otot pengunyahan terdapat empat pasang otot-otot yang
melekat pada mandibula dan bertanggung jawab terutama untuk di elevasi, protrusi, retrusi,
atau menyebabkan pergerakan mandibula ke arah lateral. Otot-otot mastikasi berkembang dari
1st pharyngeal arch yang juga berperan untuk perkembangan beberapa struktur tulang fasial.
Karena otot-otot mastikasi berkembang dari arkus ini, maka diinervasi oleh saraf arkus pertama,
saraf kranial ke lima (nervus trigeminal) (Scheid, 2007) Dari keempat pasang otot yang terlibat
dalam mastikasi, 3 otot merupakan otot terkuat dekat rahang dan berfungsi sebagai kekuatan
menggigit: masseter, temporalis dan medial pterygoid. Dari ketiga otot ini, masseter merupakan
otot terkuat untuk mastikasi. Medial dan lateral pterygoid membantu dalam mastikasi dengan
menggerakkan dengan menggerakkan mandibula dari sisi ke sisi untuk membantu menggiling
makanan (Scheid, 2007)

Otot masseter merupakan otot yang paling berperan pada proses pengunyahan. Letak otot
masseter berasal dari dua area pada arkus zygomatikus. Kepala atau bagian depan
superfisialnya berasal dari tepi inferior di dua pertiga anterior arkus zigomatikus. Kepala bagian
dalam muncul dari tepi inferior di sepertiga posterior arkus zigomatikus dan seluruh sisi medial
arkus zigomatikus. Serabut dari bagian depan superfisial mengarah ke bawah (run down) dan
sedikit ke belakang ditempatkan pada angle atau sudut mandibula pada sisi lateral. Kepala
bagian dalam secara vertikal berorientasi serabut-serabut otot. Ketika otot masseter
berkontraksi, mandibula berelevassi sehingga mulut tertutup (Scheid, 2007).
Otot temporalis memiliki asal yang sangat luas dari seluruh fossa temporal dan fascia yang
membugkus otot. Serabut anterior bekerja hampir secara vertikal, tapi serabut posterior bekerja
pada arah horisontal di belakang telinga. Semua serabut ini masuk ke dalam prosessus
koronoideus di mandibula dan kadang-kadang bergerak ke bawah (run down) ke tepi anterior
dari ramus mandibula sejauh molar ketiga. Jika seluruh otot berkontraksi, secara keseluruhan
bekerja dengan menarik ke atas pada prosessus koronoideous dan mengangkat mandibula,
sehingga mulut tertutup. Jika hanya serabut posterior yang di kontraksikan, hasilnya adalah
sebuah penarikan horisontal prosessus koronoideous dalam arah horizontal. Maka, akan
menarik mandibula ke belakang yang disebut retrusi mandibula (Scheid, 2007).
Otot medial pterygoid (pterygoid internus) mempunyai dua origo yaitu pada permukaan medial
dari lateral pterygoid plate dan pada maxillary tuberositas dan pyramidal process dari tulang
palatina. Otot ini akan berinsersio di permukaan medial dari ramus dan angle dari mandibula
(pterygoid process). Beberapa aksi dari otot ini adalah elevasi mandibular, protrusi mandibular,
dan lateral execursi dari mandibular (Scheid, 2007).
Lateral pterygoid (pteygoid externus) mempunyai origo pada infratemporal crest dari greater
wing tulang sphenoid dan pada permukaan lateral dari lateral pterigoid plate. Lateral pterigoid
bertanggung jawab dalam menggerakkan rahang bawah dari sisi ke sisi ketika lateral pterigoid
kanan atau kiri aktif secara terpisah. Kontraksi dari lateral pterigoid kanan akan menggerakkan
rahang bawah ke kiri sedangkan lateral pterigoid kiri akan menggerakkan rahang ke kanan
(Scheid, 2007). Tiga pasang otot mastikasi pergerakan elevasi dan lateral mandibula. Otot-otot
ini adalah otot maseter, temporal, pterigoid medial. Otot pterigoid lateral masing-masing
dengan dua perut fungsinya secara horisontal selama penutupan dan pembukaan. Perut inferior
(atau pterigoid lateral inferior) bekerja selama pergerakan protrusi,depresi dan lateral. Perut
sepuerior (pterigoid lateral superior) bekerja selama penutupan. Otot yang terakhir diperkirakan
membantu memelihara integritas kondilus disk dengan penarikan processus kondilaris dengan
kuat melawan disk, karena perut superior telah ditunjukkan melekat pada disk dan leher
kondilus (Rensburgh, 1995).

Sumber: S Suhartini - STOMATOGNATIC-Jurnal Kedokteran Gigi, 2019. “FISIOLOGI


PENGUNYAHAN PADA SISTEM STOMATOGNATIFISIOLOGI PENGUNYAHAN PADA
SISTEM STOMATOGNATI”
5. Apa saja saraf yang berperan dalam sistem pengunyahan? Besertakan gambar
• Persarafan pada Sendi Temporomandibula
Persarafan sensorik pada sendi temporomandibula yang terpenting dilakukan oleh nervus
aurikulotemporal yang merupakan cabang pertama posterior dari nervus mandibularis. Saraf
lain yang berperan adalah nervus maseterikus dan nervus temporal. Nervus maseterikus
bercabang lagi di depankapsul dan meniskus. Nervus aurikulotemporal dan nervus maseterikus
merupakan serabut-serabut proprioseptif dari impuls sakit nervus temporal anterior dan
posterior melewati bagian lateral muskulus pterigoideus, yang selanjutnya masuk ke
permukaan dari muskulus temporalis, saluran spinal dari nervus trigeminus. Permukaan fibrous
artikular, fibrokartilago, daerah sentral meniskus dan membran sinovial tidak ada persarafannya
Sumber: S Tjahajawati, N Anisha, M Rodian- Jurnal Kedokteran Gigi 2019. “Hubungan
lateralisasi hemisfer otak dengan dominasi sisi pengunyahan”

6. Apa saja pola gerakan yang dimiliki mandibula? Dilengkapi dengan otot yang berperan dalam
setiap gerakan serta mekanisme pergerakannya
• Sendi temporomandibula manusia memiliki 3 jenis pergerakanan ( Rensburgh, 1995)
a. Gerakan membuka dan menutup seperti egsel pada kondilus mandibula sepanjang garis axis
imaginer horizontal. Gerakanan ini digunakan dalam mengunyah makanan, dan tipe gerakanan
ini hanya terdapat pada spesies Karnivora.
b. Gerakan protrusi mandibula. Gerakanan ini digunakan pada tahap pertama pengunyahan dan
dapat terjadi dengan adanya aksi Sliding / meluncur. Gerakanan ini dapat disebut juga
gerakanan translasi. Gerakanan ini dimulai dari kondilus mandibular yang menyusuri bagian
posterior lereng eminentia artikularis pada tulang temporal. Gerakanan ini berhubungan dengan
gerakanan mandibula pada spesies pengerat. Sewaktu gerakanan membuka seperti engsel
dilanjutkan dengan gerakanan protrusif, permukaan insisif mendekat satu sama lain. Gerakanan
ini digunakan untuk menggigit makanan lunak. Gerakanan ini juga diikuti langsung dengan
gerakanan menutuip mulut, menghasilkan aksi merobek pada makanan yang lebih keras. Hasil
dari gerakanan meluncur ini adalah aksi memotong seperti gunting (Sliding scissors-like action)
pada gigi insisif satu sama lain.
c. Gerakanan ketiga dari temporomandibular joint ini adalah gerakan lateral mandibula.
Gerakan ini digunakan saat mengunyah makanan pada geligi posterior dengan aksi Grinding /
menghaluskan. Gerakan ini berpasangan 5 dengan gerakan engsel yang secara simultan
menghancurkan makanan. Gerakan ini hampir simetris pada kebanyakan individu, adanya
tetapi faktor seperti sakit gigi dapat menyebabkan pengunyahan hanya berlangsung satu sisi
saja, dan nantinya akan menghasilkan kebiasaan mengunyah satu sisi yang menetap
Sumber: VMDCL Tiara, AC Diandra 2020. “mastikasi”
7. Apa saja kelainan yang dapat terjadi pada proses mastikasi?
• Nyeri TMJ, nyeri pada sendi temporomandibular dapat diakibatkan oleh adanya hiperfungsi
dan disfungsi dari muskuloskeletal ataupun dapat oleh proses degeneratif pada sendi itu sendiri.
Pada proses degenerasi terjadi erosi dan eburnisasi rawan sendi terutama pada kondilus
mandibularis akibatnya ketika proses mastikasi terjadi tekanan terhadap diskus yang meningkat
dan bila berlanjut menyebabkan pembebanan yang tidak imbang pada diskus. Akibat lebih
lanjut terjadi kerusakan dan disfungsi diskus sehingga menimbulkan gejala bunyi klik,
penguncian dan akan menimbulkan cidera jaringan subchondral atau jaringan lain yang
menimbulkan inflamasi dengan sensasi nyeri.
Sumber: (Sumber : J. Hardjono, Siti Rohana. PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN
MOBILISASI ROLL SLIDE PADA INTERVENSI ULTRA SONIK (US) TERHADAP
PENGURANGAN NYERI PADA KASUS DISFUNGSI DISCUS TEMPORO
MANDIBULAIR JOINT (TMJ). Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008)

Anda mungkin juga menyukai