Ketika kita bicara bagaimana implementasi kebijakan kampus merdeka belajar dalam
upaya peningkatan mutu perguruan tinggi, maka dapat dikatakan bahwa implementasi
merupakan penerapan suatu kebijakan di suatu bidang agar menghasilkan suatu dampak
Rancangan implementasi Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MB-KM) Untak merujuk
Permendikbud no 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).
Sebagaimana disebutkan dalam pasal 18 bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi
mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat dilaksanakan dengan mengikuti
seluruh proses pebelajaran dalam program studi pada Perguruan Tinggi sesuai masa dan
beban belajar; dan mengikuti proses pembelajaran didalam program studi untuk memenuhi
sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program
studi.
Dalam proses implementasi kebijakan ini ada beberapa tantangan yang perlu dilewati
yaitu Mekanisme Kolaborasi antara Perguruan Tinggi Islam Swasta dan Program Studi,
percepatan perguruan tinggi Go Internasioanal, mekanisme magang diluar program studi
kebijakan magang selama 3 semester diluar prodi dan PT dan lainnya.
Tetapi dari semua itu tidak keluar dari Tujuan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus
Merdeka, program “hak belajar tiga semester di luar program studi” adalah untuk
meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan
relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa
yang unggul dan berkepribadian. Program-program experiential learning dengan jalur yang
fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai
dengan passion dan bakatnya.