1. Landasan hukum pancasila sebagai dasar negara terdapat pada UUD 1945 dan sidang
PPKI 18 Agustus 1945. Selain itu, terdapat pula beberapa dasar hukum lainnya yang
memperkokoh posisi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia antara lain yakni:
1. Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4. Pancasila sebagai dasar negara, yakni
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
2. Dekrit presiden 5 Juli 1959.
3. Instruksi presiden No. 12 Tahun 1968. Inpres tersebut dikeluarkan untuk
mengatasi kebimbangan dalam masyarakat perihal versi Pancasila yang diakui
dan benar. Oleh karena itu, Inpres tersebut merujuk pada Pancasila yang kelima
silanya tercantum dalam paragraf keempat Pembukaan UUD 1945
4. Ketetapan MPR o. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR RI No.
II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (Eka
Prasetya Pancakarsa) dan penetapan tentang penegasan Pancasila sebagai dasar
negara.
Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia mempercayai
dan bertakwa pada Tuhan. Tentunya ini disesuaikan dengan agama dan kepercayaan
yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Karena itu, makna Pancasila pertama ini juga berarti kita perlu saling menghormati antar
umat beragama sehingga tercipta kehidupan yang rukun.
Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap
manusia memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling menyayangi satu sama
lain.
Kita juga harus saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan
keadilan, dan bekerjasama untuk kedamaian negara kita.
Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan dan kepentingan
negara dari kepentingan masing-masing. Kita harus mempunyai kepribadian yang rela
berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan Tanah Air, serta
bangga pada negara.
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksa-kan kehendaknya pada orang lain
dan mengutamakan kepentingan negara dan orang lain.
Makna Pacasila kelima ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara
kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap adil. Selain itu, kita harus seimbang
antara hak dan kewajiban dengan juga menghormati hak-hak orang lain.
3. Menurut pendapat saya, Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos, Pancasila dipahami
secara politik ideologis untuk kepentingan kekuasaan, Nilai-nilai Pancasila menj adi nilai
yang disotopia tidak sekedar otopia, hal tersebu terjadi karena kesalahan
penafsiran atas pancasila di masa lalu. Pengalaman yang sebelumnya
menunjukkan adanya tafsir tunggal dan monolitik atas pancasila.
Para oknum negara yang telah menjadikan pancasila bukan sebagai
sistem norma dan koridor dalam menjalankan dan mengarahkan
bangsa, tetapi pancasila telah direduksi sebagai alat kekuasaan untuk
mengendalikan semua elemen bangsa dengan dogmatise ideologi.
Pereduksian dan pemaknaan atas pancasila dalam pengertian yang
sempit dan politis inilah yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan suatu hal yang
penting, jika pancasila diabaikan dalam penyelenggaraan bernegara
akan menjadi kacau. Oleh karena itu hendaknya kita generasi
penerus bangsa untuk selalu mengamalkan pancasila sebagai dasar
negara kita. Berikutnya akan dibahas mengenai sejarah pancasila
sebagai dasar negara Indonesia.