Anda di halaman 1dari 10

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

A. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN


             Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir
semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikena dewasa ini, dari
yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural
sampai kepada media yang harus diracang sendiri oleh guru.
             Berdasar sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media. Menggolongkan media
berdasarkan  tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
 1.      Media audio
 2.      Media cetak
 3.      Media visual diam
 4.      Media visual gerak
 5.      Media audio semi gerak
 6.      Media visual semi gerak
 7.      Media audio visual diam
 8.      Media audio visual gerak
Henrich, dkk menggolongkan jenis media pembelajaran menjadi 6 yaitu:
1. Media yang tidak diproyeksikan
2. Media yang diproyeksikan
3. Media audio
4. Media video
5. Media berbasis komputer
6. Multi media kit
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1.      Audio: Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2.      Cetak: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3.      Audio-cetak: kaset yang dilengkapi bahan tulisan
4.      Proyeksi visual diam: Overhead transparasi (OHT), film bingkai (slide)
5.      Proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6.      Visual gerak: film bisu
7.      Audio visual gerak: film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8.      Objek fisik: Benda nyata, model, spesimen
9.      Manusia dan lingkungan: guru, pustakawan, laboran
10. Komputer: CAI
1.      Media Grafis
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan (reserver), dimana pesan dituangkan melalui lambang atau simbol
komunikasi visual. Secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian memperjelas
sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafikan.
Webseter mendefinisikan grpichs sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama
penggambaran mekanik. Dalam pengertian media visual, istilah grapich atau garphics adalah
material yang mempunyai arti yang luas, bukan hanhya sekedar menggambar. Dalam bahasa
Yunani, Graphikos mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan garis-garis.
Sebagai kata sifat, graphics diartikan sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat, atau
penyajian yang ifektif.
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut media penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-
simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan
dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula
untuk menarik perhatian, menjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila tidak digarafiskan. [4]
 Contoh media grafis :
a.       Media bagan
Media bagan adalah suatu media pembelajaran yang menyajikannya secara diagramatik dengan
menggunakan lambang–lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang
menunjukan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan
ruang.
Ada beberapa jenis bagan, antara lain :
1)      Bagan pohon (tree chart)
Mengganbarkan arus diagram berasal dari akar ke batang, menuju ke cabang-cabang dan ranting-
ranting.
2)      Bagan organisasi
Menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi. Bagan semacam ini dihubungkan oleh
garis-garis, dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu.
3)      Bagan arus (Flow chart)
Menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan
kerja antara berbagai bagian atau seksi seperti halnya bagan organisasi.[5]
b.      Grafik (grafh)
Grafik merupakan gambar sederhana yang disusun merupakan prinsip matematika, dengan
menggunakan data berupa angka-angka. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data
kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingkan suatu objek atau
peristiwa yang paling berhubungan secara singkat dan jelas.
c.       Media diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta dari pada gambar. Diagram sering
juga digunakan untuk meningkatkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan
satu bagian dengan bagian lainnya.
d.      Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan
informasi tentang satu atau dua ide pokok, poster hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan
huruf yang jelas.
Ciri foster yang baik:
1)      Sederhana
2)      Menyajikan satu ide
3)      Dengan slogan yang ringkas
4)      Gambar dan tulisan yang jelas
5)      Mempunyai komposisi dan variasi yang bagus.
e.       Gambar atau foto
Foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Informasi yang dsampaikan
dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui
foto yang diperhatikan kepada anak-anak dan hasil yang diterima oleh anak-anak akan sama.
Karakteristik media grafis
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan
lewat simbul-simbul visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang
dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas
suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya
dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis
media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang menggunakan simbul-
simbul verbal (pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif.

2.      Media Audio


Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran
saja. Media audio berfungsi merekam dan memancarkan suara manusia, binatang, dll dan untuk
tujuan interview. Media audio digunakan dalam pengembangan keterampilan-keterampilan
mendengarkan untuk pesan-pesan lisan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam lambang-lambang auditif berupa kata-kata, musik, dan efek suara (sound effect). ada
beberapa jenis media yang dapat dikelompokan dalam media audio, diantaranya:
a.       Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita
yang bagus dan akurat, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan
baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
b.      Alat perekam pita magnetik
Kaset tape recoder adalah alat perekam yang menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut
digulung-gulung pada kumpulan yang berada dalam kotak yang disebut kaset.
c.       Labolatorium bahasa
Labolatorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dalam
bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.

Karakteristik media audio


              Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang
disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang
melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik
atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan
dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat
mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi
masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran
musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis
media radio).

3.      Media audio visual


Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan
pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi dua macam,
yakni: Audio visual murni yaitu balk unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu satu
sumber seperti video kaset.

Karakteristik media audio visual


Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Alat-
alat audio visual merupakan alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang
“visible” artinya dapat dilihat. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi dua jenis media yaitu media audio dan visual.
Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:
a.  Media Audio Visual mampu menghadirkan informasi atau pesan dalam wujud gambar/visual dan
suara secara riil, nyata.
b.      Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas
dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan visual. 
c.  Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah
fiksi/gagasan kreatif. 
d.     Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton
oleh berjuta-juta orang dalam waktu yang sama. 
e.    Media Audio Visual sementara ini masih dianggap sebagai media komunikasi dan informasi
yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang lain (Media Cetak,
Radio, dll).
f. Informasi atau pesan yang dikemas dalam Program Audio Visual teknik penyebarannya dapat
melalui media Televisi, Internet, VCD, DVD. 
g.      Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan
mudah digandakan.
h.      Setiap program audio visual selalu dibatasi oleh waktu/durasi. 
i.        Dampak/impact program audio visual cukup tinggi, sehingga sebelum diedarkan atau
disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur
disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk meralatnya.
j.      Biaya untuk memproduksi program audio visual relatif mahal. Dalam memproduksi program
audio visual dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sistimatis (Pra Produksi-Produksi-Pasca
Produksi).

4.      Media Proyeksi


Media Proyeksi merupakan salah satu media yang terklasifikasi pada media visual. Media
ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu melalui indera penglihatan. Media ini
langsung berinteraksi dengan pesan yang ingin disampaikan. Masksud pesan disini tentu saja
materi pelajaran yang akan disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi tersebut dapat
terserap dengan baik.

Karakteristik media proyeksi


               Karakteristik atau ciri-ciri spesifik masing-masing media berbeda satu dengan yang
lainnya sesuai dengan tujuan dan maksud pengelompokan. Media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat
karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan
kontrolnya oleh pemakai. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya
membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai
karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan
media. karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi
belajar tertentu. 
Gerlach dan Ely mengemukakan  tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk
penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak
mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media
pembelajaran tersebut adalah:
1.      Ciri fiksatif
Yaitu yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek
2.      Ciri manipulative
Yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam
mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi kepompong
dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau
dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat
diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa
tersebut;
3.      Ciri distributif
Yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di
berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.
  Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran
1.      Alasan Teoritis
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep
pembelajaran sebagai sebuah system yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas
sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Jika kita lihat dari prosedur
pengembangan desain instruksional maka diawali dengan perumusan tujuan instruksional khusus
sebagai pengembangan dari tujuan umum, kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi
pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran serta menentukan strategi
pembelajaran yang tepat. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media
yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan , dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui
hasil belajar, maka selanjutnya guru menetukan evaluasi yang tepat, sesuai tujuan dan materi.
Penyebab rendahnya hasil belajar dapat meninjau ketepatan seluruh komponen
diantaranya: mungkin keberhasilan ini disebabkan karena rumusan tujuan tidak sesuai dengan
row input dan kemampuan awal siswa “entery behavior level” siswa, bisa jadi tujuan yang
ditetapkan tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dalam kata lain terlalu tinggi.
Penyebab yang lain bisa dari materi kurang sesuai dengan tujuan, terlalu kompleks, terlalu sulit
sehingga  tidak dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Strategi bias jadi tidak tepat, membuat siswa
tidak aktif, menjenuhkan, membosankan, tidak merangsang siswa untuk aktif sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Jika media dan strategi sudah tepat, maka perlu diuji
evaluasi yang digunakan apakah sudah tepat baik bentuknya, jenis, instrument evaluasi dan
prosedur evaluasinya. Dengan demikian pemilihan media penting artinya dan ini menjadi alasan
teoritis mendasar dalam pemilihan media.
Pentingnya pemilihan media dengan melihat kedudukan media dalam pembelajaran yang
dikemukakan oleh Gerlach dan Elly (Rudi Susilana 2011:63), sebagai berikut:
Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan menggunakan
pendekatan system dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan instruksional merupakan langkah
pertama dalam merencanakan pembelajaran sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki
oleh siswa setelah selesai mengikuti pembelajaran. Langkah kedua adalah merinci materi
pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perlu
juga dilakukan tes “entering behavoiur level” yaitu untuk mengetahui kemampuan awal yang
dimiliki siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai dasar untuk menentukan dari
mana guru harus mengawali pembelajaran. Tujuan, isi dan entery behavior level menjadi dasar
untuk menetapkan komponen pembelajaran yang lainnya, yaitu: menentukan strategi yang harus
sesuai dengan karakteristik tujuan maupun materi yang diberikan juga termasuk mengatur dan
mengelompokan siswa. Menentukan media yang cocok digunakan dalam pembelajaran
disesuaikan dengan tujuan, strategi, waktu yang tersedia, dan fasilitas pendukung lainnya. Secara
teoritis menjadi dasar alasan mengapa kita perlu melakukan pemilihan terhadap media, agar
memiliki kesesuaian dengan tujuan (specification of objective), kesesuaian dengan isi
(specification of content), strategi pembelajaran (deternamination of strategy), dan waktu yang
tersedia (allocation of time).

2.      Alasan Praktis

a.       Demonstration
Media berfungsi sabagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang
menerangkan teknik mengoperasikan Overhead Projector (OHP), pada saat menjelaskannya
menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemonstrasikan dosen tersebut
menjelaskan, menunjukan dan memperlihatkan cara-cara mengoperasikan OHP. Contoh lain,
seorang guru Biologi akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel dengan
menggunakan Mikroskop, maka sebelum pratikum dimulai, sebelum siswa meletakan objek pada
mikroskop untuk diamati maka guru tersebut menunjukan cara kerja Mikroskop sesuai dengan
prosedur yang benar, ini akan memperlancar proses balajar dan menghindari resiko kerusakan
pada alat pratikum yang digunakan. Beberapa alasan tersebut sering melandasi pengguna dalam
menggunakan media yaitu bertujuan untuk mendemonstrasikan atau memperagakan sesuatu.

b.      Familiarity
Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia menggunakan media,
yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media
tersebut, jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya
membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, sehingga secara terus menerus ia menggunakan media
yang sama. Misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan media Over Head
Projector (OHP) dan Over Head Transparancy (OHT). Media yang baik adalah bersifat
konstektual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa. Media OHP lebih
tepat untuk mengajarkan konsep dan aspek-aspek kognitif, dapat digunakan dalam jumlah siswa
maksimal 50 orang dengan ruangan yang tidak terlalu besar dan siswa cenderung pasif tidak
dapat melibatkan secara optimal potensi mental, emosiaonal dan motor skill, karena control
pembalajaran ada pada guru. OHP kurang tepat untuk mengajarakan keterampilan yang
menuntut demonstrasi, praktek langsung yang lebih membuat siswa aktif secara fisik dan mental.
Alasan familiarity tidak selamanya tepat , jika tidak memperhatikan tujuannya.

c.       Clarity
Mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran
dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru
tidak menggunkan media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan ceramah
(ekspository), cara seperti ini memang tidak merepotkan guru untuk menyiapkan media, cukup
dengan menguasai materi, maka pembelajaran dapat berlangsung. Namun cara pembelajaran
seperti ini cenderung akan mengakibatkan verbalitas, yaitu pesan yang disampaikan guru tidak
sama dengan persepsi siswa. Disinilah banyak pengguna media, memiliki alasan bahwa
menggunakan media adalah unutuk membuat informasi lebih jelas dan konkrit sesuai
kenyataanya.

d.      Active Learning


Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus
berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional. Seperti pendapat Lesle J. Briggs
(1979) menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying
instructional book, films, videotapes, etc. lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk
memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai
efektifitas media, Brown (1970) dengan cara menggaris bawahi bahwa media yang digunakan
guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas program belajar mengajar. Contoh
dilihat pada pelatihan Emotional Spiritual Question (ESQ), salah satu tujuan pelatihan ini adalah
menumbuhkan seoptimal mungkin motivasi peserta untuk berbuat positif dengan spirit yang
besar dan optiomalisasi potensi individu, diantaranya dengan cara mengkaji proses dan kejadian
serta fenomena alam (ayat qauniyyah), untuk mewujudkan tujuan ini digunakan banyak
visualisasi (media video) untuk memperlihatkan tayangan-tayangan yang mampu meningkatkan
motivasi peserta, dan hasilnya secara empirik terbukti mampu meningkatkan motivasi peserta.

Asnawir dan Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Intermasa


http://halimatuazzahra.blogspot.com/2016/04/dasar-pertimbangan-pemilihan-media.html

Anda mungkin juga menyukai