Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

TINJAUAN TEORI

3.1 Definisi Sistem Informasi Kesehatan Nasional

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi
kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematika dan terintegrasi untuk
mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Sistem ini terdiri dari gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk
mengelola siklus informasi. Informasi kesehatan adalah hal yang selalu diperlukan dalam
pembuatan program kesehatan baik dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan
alternative solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses
evaluasi.

Sedangkan Sistam Informasi Kesehatan Nasional atau SIKNAS adalah Sistem informasi
yang berhubungan dengan Sistem-sistem Informasi lain baik secara nasional maupun
internasional dalam kerjasama yang paling menguntungkan. SIKNAS dibangun dan
dikembangkan dari berbagai jaringan Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Propinsi dan
Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota.Sistem Informasi Kesehatan Daerah
(SIKDA) adalah Suatu Sistem Informasi yang mencakup Sub sistem informasi yang
dikembangkan di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, RS, Poliklinik, Praktek Swasta,
Apotek, Laboratorium), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan sistem informasi pada Dinas
Kesehatan Propinsi.

2.2 Sejarah Sistem Informasi Kesehatan Nasional di Indonesia

Departemen Kesehatan telah membangun system informas kesehatan yang disebut


SIKNAS yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai dari kabupaten sampai
ke pusat. Namun demikian dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, SIKNAS belum
berjalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian sangat dibutuhkan sekali dibangunnya
sistem informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam instalasi kesehatan (antar
program dan antar jenjang), dan di luar instalasi kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan
informasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di pusat.
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) sejak Pelita I diatur
secara Sentralistis yang kemudian mulai tertata melalui Kanwil dan Kandep. Dengan
demikian dibeberapa daerah sistem informasi kesehatan mulai menggunakan komputerisasi.
Departemen Kesehatan mengeluarkan Keputusan tentang KEBIJAKAN & STRATEGI
SIKNAS melalui KEPMENKES NO.511 DI KAB/KOTA melalui KEPMENKES NO.932
dengan konsep Pendekatan Baru dalam Pengembangan SIKNAS di Era Otonomi Daerah.
Strategi Pengembangan SIKNAS di Era Otonomi Daerah diarahkan pada :

1. Integrasi & Simplifikasi Pencatatan & Pelaporan yang ada.


2. Penetapan dan Pelaksanaan Sistem Pencatatan & Pelaporan Baru
3. Fasilitasi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
4. Pengembangan Teknologi & Sumber Daya
5. Pengembangan Pelayanan Data & Informasi untuk Manajemen
6. Pengembangan Pelayanan Data & Informasi untuk Masyarakat

Indikator : telah terbentuk jaringan online dari seluruh Dinkes Kabupaten/Kota ke Dinkes
Provinsi dan Depkes yang dimanfaatkan untuk komunikasi data & informasi secara
terintegrasi dalam kerangka Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).
Indikator/Target Tahunan :

 Tahun 2007 : Telah terselenggara jaringan komunikasi data online terintegrasi


antara 80% Dinkes Kab/Kota dan 100% Dinkes Provinsi dengan Departemen
Kesehatan.
 Tahun 2008 : Telah terselenggara jaringan komunikasi data online terintegrasi
anatara 90% Dinkes Kab/Kota, 100% Dinkes Provinsi, 100% Rumah Sakit Pusat,
dan 100% UPT Pusat dengan Departemen Kesehatan.
 Tahun 2009 : Telah terselenggara jaringan komunikasi data online terintegrasi
antara seluruh Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, Rumah Sakit Pusat, dan UPT
Pusat dengan Departemen Kesehatan
 Tahun 2010 Dst : Telah terselenggara jaringan komunikasi data online antara
seluruh Puskesmas, Rumah Sakit, dan Sarana Kesehatan lain, baik milik
pemerintah maupun swasta, Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, dan UPT Pusat
dengan Departemen Kesehatan
2.3 Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Kesehatan Nasional

1. Visi
Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi yang mampu mendukung
proses manajemen kesehatan untuk menuju masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan.
2. Misi
a. Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
b. Menstandarisasi indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat kesehatan
masyarakat.
c. Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua pemangku
kepentingan termasuk swasta dan masyarakat madani.
d. Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan,
penyimpanan, dan analisis data serta desiminasi informasi.
e. Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan kualitas dan
sistem pengendaliannya.
f. Meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk penyelenggaraan
upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola
kepemerintahan yang baik.
3. Prinsip
a. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi:
 Mendukung proses pencatatan data
 Meningkatkan akurasi data dan kecepatan penyediaan data
 Meningkatkan efisiensi dalam proses
 Memperkuat transparansi
 Berbasis data disagregate dari fasilitas pelayanan kesehatan
b. Keamanan dan Kerahasiaan Data
c. Standarisasi
d. Integrasi
e. Kemudahan Akses
https://bidankomunitas.files.wordpress.com/2012/01/siknas-sikda-monev-si-2014.pdf

https://www.slideshare.net/alfianidessyawijianti/sistem-informasi-kesehatan-48808112

https://dokumen.tips/documents/makalah-perkembangan-sistem-informasi-kesehatan-nasional.html

https://slideplayer.info/slide/12645345/

https://manajemenrumahsakit.net/2019/10/mengenal-sistem-informasi-kesehatan-bagian-dua/

Anda mungkin juga menyukai