Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PRAKTIK LAPANGAN

TINJAUAN PROSES PENGOLAHAN CRUDE PALM


OIL (CPO) DAN KERNEL DI PT. PP LONDON
SUMATRA INDONESIA TBK. KENCANA SARI POM
KECAMATAN KIKIM TIMUR, KABUPATEN LAHAT

REVIEW OF THE PROCESS CRUDE PALM OIL (CPO)


AND KERNEL PROCESSING IN PT. PP. LONDON
SUMATRA INDONESIA TBK. KENCANA SARI POM
EAST KIKIM DISTRICT, LAHAT

Erik Marhen Kilin


05031281823021

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
PROPOSAL PRAKTIK LAPANGAN

TINJAUAN PROSES PENGOLAHAN CRUDE PALM


OIL (CPO) DAN KERNEL DI PT. PP LONDON
SUMATRA INDONESIA TBK. KENCANA SARI POM
KECAMATAN KIKIM TIMUR, KABUPATEN LAHAT

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan


Gelar Sarjana Teknologi Pertanian
pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Erik Marhen Kilin

05031281823021

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

TINJAUAN PROSES PENGOLAHAN CRUDE PALM


OIL (CPO) DAN KERNEL DI PT. PP LONDON
SUMATRA INDONESIA TBK. KENCANA SARI POM
KECAMATAN KIKIM TIMUR, KABUPATEN LAHAT

PROPOSAL PRAKTIK LAPANGAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh:

Erik Marhen Kilin


05031281823021

Indralaya, Agustus 2021

Menyetujui :
Pembimbing

Dr. Ir.Hj.Tri WardaniWidowati, M.P.


NIP.196305101987012001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Dr. Ir. Edward Saleh, M.S.


NIP. 196208011988031002

i Universitas Sriwijaya
RIWAYAT HIDUP

Erik Marhen Kilin Lahir di desa lubuk laying ulu kabupaten Lahat
Provinsi Sumatra Selatan pada 14 Mei 2001. Riwayat pendidikan yang pernah
ditempuh penulis yaitu pendidikan Sekolah Dasar Negri 13 Kikim Timur Selama
6 tahun dinyatakan lulus pada tahun 2012. Pendidikan menengah pertama di Mts
N Muara Enim selama 3 tahun dan dinyatakan lulus pada tahun 2015. Kemudian
melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di Sekolah Menengah Atas
Negeri 3 Muara Enim selama 3 tahun dan dinyatakan lulus pada tahun 2018.

Pada bulan Agustus 2018 tercatat sebagai mahasiswa Program Studi


Teknologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Sriwijaya
melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN),
selama perkuliahan penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa
Teknologi Pertanian di Universitas Sriwijaya.

ii Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan proposal praktik lapangan yang berjudul “Tinjauan
Proses Pengolahan Kelapa Sawit di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk.
Kencana Sari POM Kecamatan Kikim Timur , Kabupaten Lahat dengan baik
sebagai pesyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen


pembimbing akademik penulis yaitu Ibu Hj. Dr. Tri Wardani Widowati, M. P.
yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan arahan, masukan dan
saran serta motivasi demi terselesainya proposal praktik lapangan ini. Selain itu,
penulis tak lupa mengucapkan terima kasih juga kepada pihak PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk. Kencana Sari POM Kecamatan Kikim Timur , Kabupaten
Lahat yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis dalam
melakukan kerja praktik lapangan dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat
bagi penulis.

Penulis menyadari banyak terdapat ketidaksempurnaan dalam penyusunan


proposal rencana praktik lapangan ini. Penulis dengan senang hati menerima
kritik dan saran bagi pembaca dengan harapan proposal ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Terima kasih.

Indralaya, Agustus 2020

Penulis

iii Universitas Sriwijaya


DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2. Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3
2.1. Kelapa Sawit................................................................................................ 3
2.2. Crude Palm Oil (CPO)................................................................................. 4
2.3. Palm Kernel Oil (PKO)................................................................................ 4
2.4. Proses Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel............................... 5
2.5. SNI Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO)............................ 7
BAB 3 PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN........................................... 9
3.1. Tempat dan Waktu....................................................................................... 9
3.2. Metode Pelaksanaan..................................................................................... 9
3.3. Metode Wawancara (Interview)...................................................................9
3.4. Metode Pengamatan (Observasi)................................................................. 9
3.5. Metode Studi Pustaka...................................................................................9
BAB 4 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN......................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12
LAMPIRAN......................................................................................................... 14

iv Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Standar Kualitas Crude Palm Oil (CPO)................................................ 8
Tabel 2.2. Standar Mutu Minyak Inti Sawit dan Inti Sawit..................................... 8

v Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit mentah terbesar di
dunia. Pada tahun 2015 luas lahan perkebunan diperkirakan sebesar 11 juta hektar,
dengan produksi CPO 24 juta ton per tahun, dengan dikonsumsi di dalam negeri
sebanyak 20%, sementara 80% sisanya di ekspor. CPO digunakan untuk bahan
baku industri pangan sebesar 80-85% dan industri non pangan sebesar 15- 20%.
Pertumbuhan konsumsi minyak sawit dalam negeri adalah sekitar 5,5%/tahun
(Febrianto et al., 2019). Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah jenis
tanaman yang perkembanganya sangat pesat dan dikenal sebagai salah satu
tanaman penghasil minyak nabati yang sangat penting dan digunakan sebagai
minyak makan, minyak industry serta bahan bakar nabati (biodiesel) (Siswati et
al., 2017). Minyak kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang mempunyai
nilai strategis karena merupakan bahan baku utama pembuatan minyak makan.
Sementara, minyak makan merupakan salah satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa
Indonesia. Permintaan akan minyak kelapa sawit baik di dalam dan di luar negeri
merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit dalam
perekonomian bangsa (Pahan, 2008).
Minyak yang dihasilkan oleh kelapa sawit berasal dari daging buah yang
sering dikenal dengan CPO (Crude Palm Oil) dan minyak yang dihasilkan dari
kernel sering dikenal dengan CPKO (Crude Palm Kernel Oil), dan sisa
pengolahannya seperti janjangan kosong dapat dijadikan pupuk untuk
dilahan,cangkang dan fiber dapat digunakan untuk bahan bakar boiler (Suhardi,
2013). Kelapa sawit termasuk dalam jenis tanaman yang toleran terhadap kondisi
lingkungan yang kurang baik, tetapi jika ingin mendapatkan pertumbuhan optimal
kisaran kondisi lingkungan perlu di perhatikan. Kondisi iklim menjadi salah satu
faktor lingkungan utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan
kelapa sawit (Buana et al., 2004). Unsur-unsur ilkim yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit meliputi curah hujan, radiasi
matahari, temperatur dan kelembapan udara (Benny et al., 2015).

1 Universitas Sriwijaya
Menurut Mulyati et al (2015), minyak yang dihasilkan tanaman kelapa sawit
terdiri dari dua jenis, yaitu minyak sawit (curde palm oil) dan minyak inti sawit
(palm kernet oil). Perbedaan kedua jenis minyak ini ada pada bahan dasarnya.
Bahan dasar pembuatan curde palm oil adalah daging buah kelapa sawit,
sedangkan palm kernet oil dihasilkan dari inti buah kelapa sawit. Pada praktik
lapangan kali ini akan fokus mengamati dan membahas mengenai proses
pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (cpo) dan palm kernel oil (pko.
Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan menjadi wilayah penghasil terbesar di
Indonesia. Provinsi Riau menjadi provinsi dengan produksi CPO rata-rata
tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 8.540.182 Ton atau sebesar 21,47% disusul
oleh Provinsi Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Barat dengan
kontribusi masing-masing sebesar 15,46%; 13,74%; 8,88%; 7,94%; 7,17%;
5,77%; 3,95% dan 3,08%. (Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2019).
Praktik lapangan yang diajukan pada pihak PT. PP. London Sumatera
Indonesia Tbk. Kencana sari palm oil mill (POM) ini akan lebih memfokuskan
pada tinjauan mengenai proses pengolahan crude palm oil (cpo) dan kernel yang
diterapkan oleh perusahaan dalam mempertahankan kualitas yang dihasilkan.
Pengendalian mutu perusahaan harus sesuai dengan standar, baik SNI maupun
standar yang telah ditetapkan perusahaan.

1.2. Tujuan
Praktik lapangan di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Kencana Sari
POM Kecamatan Kikim Timur , Kabupaten Lahat bertujuan untuk :

1.2.1. Memahami informasi sistem pengolahan CPO dan Kernel.


1.2.2. Mempelajari dan memahami proses pengolahan dan produksi produk CPO
dan Kernel.
1.2.3. Menambah wawasan pada industry pengolahan sawit dan mengetahui
kondisi dunia kerja secara nyata, khususnya dalam proses pengolahan
Crude Palm Oil (CPO) dan inti kelapa atau kernel di pihak PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk. Kencana Sari POM

1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kelapa Sawit


Tanaman kelapa sawit (elaeis quinensis jacq) adalah tumbuhan tropis
golongan palm yang termasuk tanaman tahunan yang menghasilkan buah kelapa
sawit. Selanjutnya buah kelapa sawit dilakukan pengolahan selanjutnya sehingga
menghasilkan ekstrak berupa minyak nabati. Minyak nabati yang dihasilkan dari
pengolahan buah kelapa sawit berupa minyak sawit Crude Palm Oil (CPO) dan
minyak inti kelapa sawit atau palm kernel oil (PKO). CPO dan PKO banyak
digunakan sebagai bahan industri pangan (minyak goreng dan margarin), industri
sabun (bahan penghasil busa), industry baja (bahan pelumas), industri tekstil,
kosmetik dan bahan bakar alternative. Peluang bisnis pertanian kelapa sawit dan
produk turunannya sangatlah menjanjikan untuk pengembangan lahan pertanian
dan pembangunan pabrik kelapa sawit. Iklim tropis dan curah hujan yang cukup
memungkinkan tanaman kelapa sawit tumbuh dengan baik dan buah kelapa sawit
yang didapatkan lebih memuaskan (Suandi et al., 2016).
Kelapa sawit dilakukan pengolahan untuk diambil Crude Palm Oil (CPO) dan
juga pada inti kelapa sawit (PK- palm kernel) dimana kedua jenis ini merupakan
primadona pada tanaman sektor perkebunan sekaligus menjadikan sumber devisa
non migas untuk negara. Tercatat dari tahun 1998 – 2007 CPO yang dihasilkan
industri pengolahan kelapa sawit pun meningkat. Tahun 1998 saja sebesar 5.1 juta
ton dan tahun 2007 sebesar 16.8 juta ton sehingga menjadikan Indonesia sebagai
negara pengekspor CPO nomor satu di dunia (Arianto, 2008). Jumlah dan mutu
minyak yang dihasilkan kelapa sawit bergantung dari berbagai faktor, salah satu
faktor terpentingnya adalah kematangan buah pada saat dipanen dan
penangananya sampai di pabrik kelapa sawit (PKS). Dimana pemanenan dapat
menunjang produktivitas tanaman kelapa sawit. Kelapa sawit sendiri pada umur 3
– 11 tahun dapat menghasilkan 20 ton tandan buah segar (TBS)/ha/tahun. Pada
umur 5 – 6 bulan kelapa sawit dapat dipanen sampai umur 25 tahun. Kuantitas
produksi dapat terjamin dari proses ketepatan metode panen, sedangkan ketepatan
waktu akan memberikan Tandan Buah Segar dengan kualitas baik (Pahan, 2008).

3 Universitas Sriwijaya
4

2.2. Crude Palm Oil (CPO)


CPO merupakan minyak nabati yang dihasilkan dari proses ekstraksi dari
tandan buah segar kelapa sawit. CPO ini diperoleh dari bagian mesokarp buah
kelapa sawit. Crude palm oil ini merupakan produk level pertama yang dapat
memberikan nilai tambah sekitar 30% dari nilai jual tandan buah segar. Proses
pengolahan CPO meliputi proses fisik dan kimia. Tandan buah segar yang
merupakan raw material dari CPO merupakan bahan yang mudah mengalami
perubahan secara kimiawi. Secara keseluruhan proses pengolahan tersebut terdiri
dari beberapa tahap proses yang berjalan dengan sistem berkelanjutan dan terkait
satu sama lain. Kegagalan pada satu tahap proses akan berpengaruh langsung pada
proses berikutnya. Diperlukan teknik yang cermat dan teliti di setiap alur
prosesnya agar rendemen CPO yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Hal
lain yang tidak kalah penting adalah kualitas dari tandan buah segar itu sendiri
sebagai bahan baku pembuatan CPO. Semakin baik kualitas tandan buah segar
maka proses pengolahan akan menjadi lebih mudah dan rendemen yang
dihasilkan pun berkualitas baik. Kualitas rendemen CPO berpengaruh terhadap
daya saing produk di pasar (Arcitra et al., 2016).

2.3. Palm Kernel Oil (PKO)


Minyak inti kelapa sawit atau yang biasa disebut dengan Palm Kernel Oil
(PKO) dihasilkan dari inti sawit dengan cara ekstraksi inti sawit atau kernel.
Minyak inti sawit (PKO) mengandung komponen-komponen seperti asam lemak,
kotoran, dan air yang dapat mempengaruhi mutu minyak. Asam lemak yang
terkandung dalam minyak inti sawit adalah asam kaprilat, asam kaproat, asam
laurat, asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat dan asam linoleat.
Minyak inti pada temperatur ruang akan berbentuk cair dan dapat difraksinasi
berdasarkan perbedaan kelarutan antara komponen trigliserida. Produk
fraksinasinya adalah fraksi cair dan semi padat yang disebut dengan palm kernel
olein (PKOl) dan palm kernel stearin (PKSt). PKO dan fraksinya dapat digunakan
sebagai bahan baku produk pangan diantaranya margarin, cocoa butter substitute,
shortening, lemak plastis lainnya dan produk non pangan seperti fatty acid, fatty
alcohol, dan fatty metal ester (Hasibuan, 2012).

Universitas Sriwijaya
4

Parameter kualitas kernel berdasarkan SNI 01-0002-1987 yaitu kadar air


maksimal 8%, kadar kotoran maksimal 6% dan Inti pecah maksimal 15%. Kadar
air merupakan jumlah kandungan air yang terdapat didalam sampel kernel, apabila
kandungan airnya terlalu tinggi maka kualitas minyak akan menurun sehingga
proses penyimpanannya tidak tahan lama akibat adanya proses hidrolisa oleh
minyak inti sawit. Beberapa faktor penyebab kadar air diluar standar normal
dapat disebabkan oleh faktor manusia, bahan baku, fasilitas operasi peralatan dan
perlengkapan pekerja yang kurang cermat dapat sehigga mengakibatkan naiknya
kadar air. Kadar kotoran kernel maupun kernel pecah merupakan kualitas inti
kelapa sawit yang dihasilkan oleh suatu Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Kotoran inti
kelapa sawit meliputi cangkang dan serabut yang terikut pada proses produksi
sedangkan kernel pecah ditentukan dari jumlah kernel pecah yang terikut pada
produksi inti kelapa sawit. Apabila mutu kernel selalu tidak mencapai target yang
telah ditetapkan, maka akan menurunkan mutu dari inti sawit yang akan dijual
atau diproses lebih lanjut menjadi minyak inti sawit (Daulay et al., 2019).

2.4. Proses Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel


Tandan buah segar (TBS) yang diperlukan oleh pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit dapat diperoleh dari perkebunan inti, swasta, atau kerjasama dengan petani
plasma. Pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak CPO dan Inti kelapa sawit
atau kernel dilakukan beberapa tahapan utama diantaranya stasiun penerimaan
buah, stasiun perebusan, stasiun penebahan, stasiun ekstraksi, stasiun pemurnian
dan stasiun kernel (Debora et al., 2018).
Proses ini memiliki 2 tahapan antara lain:
1) Proses Pengolahan CPO
- Stasiun Penerimaan Buah
Stasiun penerimaan buah adalah tempat penerimaan (TBS) dari perkebunan
sebelum dilakukan pengolahan. Proses dimulai dengan penimbangan buah
menggunakan jembatan timbang (weight bridge), kemudian TBS dibawa
truk pengangkut untuk dipindahkan ke Loading Ramp. Loading Ramp
adalah tempat pemindahan buah dan dilakukan sortasi buah untuk
memberikan kualitas mutu TBS yang ditetapkan.

Universitas Sriwijaya
4

- Stasiun Perebusan (Sterilizer)


TBS dari loading ramp dimasukkan ke dalam lori-lori. Kemudian Lori-lori
ditarik masuk ke dalam sterilizer untuk proses pemasakan. Baik dan
buruknya mutu dari hasil olah pabrik kelapa sawit juga ditentukan oleh
hasil rebusan karena berpengaruh terhadapa pengolahan selanjutnya.
Perebusan TBS berlangsung selama 90 menit dengan bantuan saturated
steam yang berasal dari boiler yang bertekanan ± 3 kg/cm2 dan temperatur
132,88°C bertujuan untuk menghambat laju enzim sebagai katalisator
kenaikan asam lemak bebas (ALB) dan memudahkan buah lepas dari
tandanya pada proses penebahan.
- Stasiun Penebahan (Threser)
Pemisahan buah sawit dengan tandannya terjadi pada stasiun penebahan
menggunakan mesin thresher. Di mana TBS akan terbanting oleh karena
putaran pada alat ini, sehingga buah yang menempel pada tandan akan
terlepas dan jatuh ke bottom conveyor.
- Stasiun Kempa (pressing station)
Pada Stasiun ini terdiri dari dua alat proses yaitu digester dan screw press.
Mesin digester dilengkapi dengan pisau pengaduk yang berfungsi sebagai
pelumat buah sawit sebelum dilakukan pemerasan. Kemudian lumatan
buah yang berupa serat dan biji masukke dalam screw press untuk diperas.
- Stasiun Pemurnian
Stasiun pemurnian minyak berfungsi sebagai tempat memisahkan minyak
dengan kotoran dan unsur lain yang dapat menurunkan kualitas minyak
dengan teliti agar kehilangan minyak seminimal mungkin. Pada stasiun ini
terdiri dari beberapa alat yang digunakan yaitu vibrating screen, sand trap
tank, cylindrical settling tank, oil purifier, dan vacuum dryer. Dengan tujuan
masing-masing alat yaitu menyaring serat dan kotoran, penangkap pasir,
pengendapan sisa-sisa kotoran dan serat, pemurnian yang terjadi pada oil
purifier, dan vacuum dryer untuk mengurangi kadar air. Sehingga minyak
murni atau CPO dialirkan ke tempat penyimpanan minyak muni (storage
tank) (Debora et al., 2018).

Universitas Sriwijaya
4

2) Proses pengolahan kernel


- Cake Breaker Conveyor (CBC)
Ampas kempa (biji dan serabut) dari screw conveyor masuk ke dalam cake
breaker conveyor yang dilengkapi dengan jaket pemanas. Cara kerja dari
alat ini adalah dengan mengaduk dan memecahkan ampas kempa. Hasil
dari proses ini membuat biji dan serabut tida menggumpal dan lebih kering.
- Depericarper
Depericarper terdiri dari bebrapa alat yaitu separating drum, drum
pemolis, dan fibre cyclone yang dilengkapi dengan blower. Biji akan di
pisahkan dari sisa-sisa serabut yang masih menempel pada biji.
- Nut Silo
Pada alat ini terjadi proses pemeraman biji. Hal ini dilakukan akan
mengurangi kadar air sehingga akan lebih mudah dipecah.
- Ripple Mill
Pemecahan biji dengan cara digiling sehingga menghasilkan inti dan
cangkang.
- Hydrocyclone
Proses pemisahan inti dari cangkang dengan menggunakan media air.
- Silo Dryer
Kadar air yang terdapat pada inti dari pengolahan sebelumnya masih tinggi
sehingga dilakukan pengeringan.
- Penyimpanan
Kernel yang sudah dikeringkan disimpan didalam yang dihasilkan disimpan
didalam bulking silo

2.5. SNI Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO)
Proses pendistribusian minyak sawit kasar (CPO) di Indonesia
dikelola dengan persyaratan mutu yang diatur melalui Standar Nasional
Indonesia (SNI), yaitu SNI 01-2901-2006 mengenai minyak kelapa sawit
mentah (CPO) yang disusun oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Adapun standar kualitas crude palm oil (CPO) menurut Standar Nasional

Universitas Sriwijaya
4

Indonesia ditampilkan pada Tabel 1. Dan standar kualitas palm kernel oil
(PKO) ditampilkan pada tabel 2.
Tabel 2.1. Standar Kualitas Crude Palm Oil (CPO) Menurut SNI 01-2901-2006

No. Karakterisasi Nilai


1. Warna Jingga Kemerahan
2. Kadar air Maksimal 0,5 %
3. Asam lemak bebas (sebagai asam palmitat) Maksimal 5
4. Kadar beta karoten 500 – 700 ppm
5. Kadar tokoferol 700 – 1000 ppm
Sumber : Badan Standarisasi Nasional (2006)
Minyak inti sawit diperoleh dari inti kelapa sawit dan sangat menyerupai
komposisi minyak kelapa. Kandungan minyak inti sawit berada antara 44-53%
terhadap inti kering. Mutu minyak inti sawit dipengaruhi oleh mutu inti sawit itu
sendiri. Spesifikasi mutu inti sawit agar dapat dipasarkan, inti sawit yang
dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu sebagai berikut :
Tabel 2.2. Standar Mutu Minyak Inti Sawit dan Inti Sawit
Karakteristik Inti Sawit Minyak Inti Sawit Keterangan
Asam lemak bebas 3,50% 3,50% Maksimal
Kadar kotoran 0,02% 0,02% Maksimal
Kadar zat penguap 7,50% 0,15% Maksimal
Bilangan peroksida - 2,2 meq Maksimal
Bilangan iodine - 10,5-18,5 mg/gr -
Kadar logam (Fe, Cu) - 5 dan 0,3 Ppm Maksimal
Lovibond - - -
Kadar minyak 47% 47% Maksimal
Kontaminasi 6% 6% Maksimal
Kadar pecah 15% - Maksimal
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan (1995)

Universitas Sriwijaya
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN

3.1. Tempat dan Waktu


Praktik lapangan akan dilaksanakan pada bulan 30 Agustus sampai 30
September 2021 di PT. PP Sumatra Indonesia Tbk. Kencana Sari POM
Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat.

3.2. Metode Pelaksanaan


Praktik lapangan ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi yang
meliputi tinjauan dan pengamatan secara langsung di lapangan, wawancara, serta
pencatatan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan
dan wawancara dengan industri yang terkait. Data sekunder diperoleh dari studi
atau literature terkait.

3.2.1 Metode Wawancara (Interview)


Metode ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak pabrik serta pegawai
yang mengetahui proses Tinjauan Proses Pengolahan Kelapa Sawit.

3.2.2 Metode Pengamatan (Observasi)

Metode ini dilakukan dengan mengamati secara langsung di lapangan dalam


bentuk kunjungan langsung ke lokasi pengolahan proses pengolahan kelapa sawit.

3.2.3 Metode Studi Pustaka


Metode studi pustaka ini dilakukan untuk menambah dan menunjang data-
data yang diperoleh dari metode wawancara (Interview) dan metode pengamatan
(Observasi).

9 Universitas Sriwijaya
BAB 4
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika penulisan laporan praktek lapangan yang berjudul Tinjauan


Proses Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel di PT. PP London Sumatra
Indonesia Tbk. Kencana Sari POM Kecamatan Kikim Timur , Kabupaten Lahat.

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kelapa Sawit
2.2. Crude Palm Oil (CPO)
2.3. Palm Kernel Oil (PKO)
2.4. Proses Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan kernel
2.5. SNI Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO)

BAB 3. PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN


3.1. Tempat dan Waktu
3.2. Metode Pelaksanaan
3.3. Metode Wawancara (Interview)
3.4. Metode Pengamatan (Observasi)
3.5. Metode Studi Pustaka

BAB 4. KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

10 Universitas Sriwijaya
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

10 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Arcitra, A.A., Hariyadi, Setyaningsih, D. dan Christiawan, R. 2016. Potentials


Energy and Reduction of Carbon Emissions from Crude Palm Oil
Production - Case Study In PT Dendymarker Indah Lestari Sumatera
Selatan. Proceeding Forum in Research, Science, and Technology,
Politeknik Negeri Sriwijaya, 18-19 Oktober 2016. Palembang : FIRST.
11-16.

Arianto, E. 2008. Pertumbuhan produksi minyak sawit Indonesia 1964-2007.


[internet] [diunduh 20 Agustus 2021]. Tersedia pada
http://www.pdf.searchengine.com.

Benny, W. P., Putra, S. T. E., dan Supriyanta. 2015. Tanggapan Produktivitas


Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap variasi iklim. Jurnal
VegetalikaI, 4(4), 21-34.

Buana, L., D. Siahaan dan S. Aduputra. 2004. Budidaya kelapa sawit. PPKS,
Medan.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2019. Statistik Perkebunan Kelapa


Sawit. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.

Daulay, H. B., Pandu I. S. A. Dan Subha, M. H., 2019. Profil Dan Konsistensi
Mutu Kernel Pabrik Minyak Kelapa Sawit Pt. Daria Dharma Pratama
Lubuk Bento. Jurnal Agroindustri, (9)2, 109-116.

Debora, S., Mea, K., dan Darman R. 2018. Pra Desain Pabrik CPO (Crude Palm
Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) Dari Buah Kelapa Sawit. Jurnal Tekik
ITS, 1(1), 2337 – 3520.

Febrianto, E. B., Gunawan, H. Dan Sirait, N. V., 2019. Karakteristik Morfologi


Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Varietas Dyxp Dumpy Dengan
Pemberian Asam Humat Pada Media Tanah Salin Di Main Nursery.
Agricultural Research Journal. 15(2), 103-120.

Hasibuan, H. A., Siahaan, D. Dan Sunarya. 2012. Kajian Karakteristik Minyak


Inti Sawit Indonesia Dan Produk Fraksinasinya Terkait Dengan
Amandemen Standar Codex. Jurnal Standardisasi, 14(2), 98 – 104.

Lubis, H. 2009. Aplikasi statistical Quality Control dalam Pengendalian Mutu


Minyak Kelapa Sawit di PKS Padar Merbau PTPN II Sumut. Universitas
Sebelas Maret: Surakarta.

Mulyati, T.A., Pujiono, F.E. dan Lukis, P.A. 2015., Pengaruh Lama Pemanasan
Terhadap Kualitas Minyak Goreng Kemasan Kelapa Sawit. Jurnal
Wiyata, 2 (2). 162-168.

12 Universitas Sriwijaya
Pahan, I. 2008. Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir.
Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

Siswati, L., Harly, R. Dan Afrijon., 2017. Manajemen Produksi dan


Pemeliharaan Kebun Kelapa Sawit Rakyat. Jurnal Agribisnis, 19(2), 95-
101.

Suandi, A., Supardi, N. I. dan Puspawan, A., 2016. Analisa Pengolahan Kelapa
Sawit dengan Kapasitas Olah 30 ton/jam di PT. BIO Nusantara Teknologi.
Jurnal Teknosia, 2(17), 12-19.

Suhardi, J., 2013. Alat dan Mesin Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO (Crude
Palm Oil) di PT.GMP Plantation-Pom Desa Tanjung Pangkal Kabupaten
Pasaman Barat, Sumatera Barat. Tugas Akhir Politeknik Pertanian
Universitas Andalas.

Wahyudi, J., Renjani, R. A. dan Hermantoro., 2012. Analisis Oil Losses pada
Fiber dan Broken Nut di Unit Screw Press dengan Variasi Tekanan.
Prosiding Seminar Nasional Perteta 2012, Denpasar, 13 – 14 Juli 2012.
Denpasar: Perteta. 399 – 404.

12 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Kuisioner

1. Keadaan Umum Perusahaan


A. Sejarah Perusahaan
1. Kapan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Kencana Sari
POM didirikan?
2. Apa latar belakang PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk.
Kencana Sari POM?
3. Bagaimana Perkembangan PT. PP London Sumatra Indonesia
Tbk. Kencana Sari POM dari berdiri hingga sekarang?
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Apa visi dan misi perusahaan?
C. Lokasi Perusahaan
1. Dimana lokasi PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Kencana
Sari POM?
2. Berapa luas areal pabrik?
D. Struktur Organisasi dan Ketanagakerjaan
1. Bagaimana struktur dan sistem organisasi PT. PP London Sumatra
Indonesia Tbk. Kencana Sari POM?
2. Bagaimana proses perekrutan dan pelatihan tenaga kerja?
3. Berapa jumlah tenaga kerja di PT. PP London Sumatra Indonesia
Tbk. Kencana Sari POM?
4. Bagaimana pembagian tugas dan jam kerja?
5. Bagaimana sistem keamanan, kesehatan, dan keselamatan pekerja
di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Kencana Sari POM?

2. Proses Pengolahan
A. Bahan Baku
1. Apa saja bahan baku yang digunakan?
2. Darimana bahan baku diperoleh?

14Universitas Sriwijaya
15

3. Bagaimana standar bahan baku yang akan dilakukan pengolahan?


4. Adakah perlakuan khusus sebelum dilakukan pengolahan?
B. Pengolahan
1. Bagaimana alur proses pengolahan CPO dan Kernel?
2. Bahan tambahan apa saja yang digunakan selama proses
pengolahan?
3. Kapan waktu produksi CPO dan Kenel?
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan CPO dan
Kernel dalam satu kali produksi?
5. Berapa jumlah rendemen CPO dan Kernelvdalam satu kali
produksi?
6. Apa yang menjadi titik kritis dalam pengolahan CPO dan Kernel?
7. Bagaimana produk CPO dan Kernel dikemas dan didistribusikan?

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai