Anda di halaman 1dari 47

PS PPI USK

Program Studi Program profesi Insinyur

Pengawasan Pembangunan
PLTU Nagan Raya 2 x 110 MW
di Desa Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh
Juliansyah Harahap
NPM. 2104512010030

Dosen Pembimbing
Dr.Ir.Akhyar,ST.,MP.,M.Eng.,IPM. ASEAN. Eng.

Januari 2022
PS PPI USK
Daftar Isi Program Studi
Program profesi Insinyur

1 Biografi
2 Paparan Portofolio : 6 Studi Kasus

3 Foto dan Lampiran Fortopolio


PS PPI USK
Biography Program Studi
Program profesi Insinyur

IDENTITAS PRIBADI
Nama : Juliansyah Harahap
Tempat, Tgl.Lahir : Banda Aceh, 31 Juli1982
Pekerjaan : Dosen Prodi Teknik Lingkungan
UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Alamat : Perumahan Suleue Sejahtera 4 No.B10 Gp. Suleue Kec. Darussalam
Kabupaten Aceh Besar 23373.
Telepon : 0852-7759-7731
Email : juliansyah.harahap@gmail.com , juliansyah.harahap@ar-raniry.ac.id
Shcolar Link : https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=Q2N2kVkAAAAJ
Scoopus Link : https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57222150815
PS PPI USK
Pengalaman Kerja Program Studi
Program profesi Insinyur

 2017 – 2018 : PT. Macmahon Indonesia


Posisi : Konsultan Lingkungan (Rehabilitasi dan Reklamasi)
 2016 - Sekarang : PT. Raya Rapindo Indonesia (PJK3)
Position : Instruktur Tetap
 2015 : CV. MANN TOTAL CONSULTANT
Position : Konsultan Individual Penyusunan dan Penerapan SOP K3
• 2014 – Sekarang : Prodi Teknik Lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Position : Dosen Tetap PNS
 2012 – 2014 : Jo. PT. Amythas–PT.Gamma Epsilon–PT.Pancarancang
Position : Environment and Safety Engineer pada Konsultan Supervisi Konstruksi
 2008 – 2010 : Proyek Tsunami Recovery Waste Management Programme – UNDP dan MDF
Position : Project Manager Asisstant
 2007 – 2008 : PT. ITBA CONSULTANT
Position : Konsultan Teknis
PS PPI USK
Studi Kasus Program Studi
Program profesi Insinyur

Kode
Etik 1. Mengutamakan keluhuran budi.
&Etika 2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
Profesi kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat
sesuai dgnn tugas & tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian
profesional keinsinyuran.

STUDI
KASUS 1.
2.
Mengutamakan keselamatan, kesehatan & kesejahteraan masyarakat.
Bekerja sesuai dengan kompetensinya.
K3L Prefesio 3. Hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan.
nalisme 4. Menghindari terjadinya pertentangan kepentingan.
5. Membangun reputasi profesi.
6. Memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi.
7. Mengembangkan kemampuan profesionalnya.
PS PPI USK
Studi Kasus : Portofolio Program Studi
Program profesi Insinyur

Supervisi/pengawasan kegiatan Hydrotest Main Steam pipe Unit 1


Studi Kasus 1
pada Proyek Pembangunan PLTU Nagan Raya 2 x 110 MW

Supervisi/pengawasan kegiatan Boiler Chemical Cleaning Unit 1


Studi Kasus 2
pada Proyek Pembangunan PLTU Nagan Raya 2 x 110 MW

Studi Kasus 3 Supervisi/pengawasan kegiatan Steam Blow Unit 1 pada Proyek


Pembangunan PLTU Nagan Raya 2 x 110 MW

Supervisi/pengawasan Kegiatan Boiler Refractory Repair Unit 1


Studi Kasus 4
pada Proyek Pembangunan PLTU Nagan Raya 2 x 110 MW

Studi Kasus 5 Kegiatan Konsultansi Penyusunan dan Penerapan Prosedur


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Studi Kasus 6 Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3


Studi Kasus : 1 PS PPI USK
Program Studi
Kegiatan Supervisi Hydrostatic Test Main Steam Pipe Unit 1 Program profesi Insinyur

PWHT Inspection Welding Inspection Press Vessel Inspection Radiography Inspection PMIInspection

Deskripsi Kegiatan :
Hydrostatic test / hydrotest adalah salah satu cara pengujian
kekuatan dan kebocoran pada sistem perpipaan, bejana tekan
(pressure vessel, seperti boiler, heat exchanger, reaktor, dan
Hidrostatic Test lainnya) dengan menggunakan media fluida cair (umumnya air). Eddy Current Inspection
Hydrotest umumnya dilakukan dengan memasukkan air ke dalam
perpipaan atau bejana tekan dengan tekanan tertentu, dimana
kemudian dikondisikan dalam keadaan bertekanan serta ditahan (on
hold) sampai jangka waktu tertentu (minimal selama 10 menit ) sesuai
dengan standar rujukan yang digunakan. Apabila tidak ditemukan
kebocoran dan tekanan air di dalamnya dalam kondisi steady/tetap,
Corrosion Inspection maka dapat disimpulkan bahwa bejana tekan atau perpipaan yang DPT Inspection
dites lulus uji
Studi Kasus 1 : Kegiatan Supervisi Hydrostatic Test Main Steam Pipe Unit 1
PS PPI USK
Uraian Tugas Environment and Safety Engineer Program Studi
Program profesi Insinyur

1. Membangun komunikasi
2. Melakukan identifikasi dan penilaian bahaya bersama kontraktor dan pelaksana kegiatan
3. Memastikan tindakan pengendalian Bahaya sudah dilakukan sebelum kegiatan dimulai
4. Memastikan hanya mereka yang terlatih dan memiliki wewenang yang dapat melakukan pelaksanaan
kegiatan hydrotest
5. Memastikan hanya mereka yang berwenang saja yang diperkenankan berada di dalam area pelaksanaan
hydrotest
6. Memastikan agar seluruh area pelaksanaan hydrotest sudah diamankan dengan pita safety line atau
menggunakan pagar pengaman (safety barrier)
7. Memasang tanda bahaya yang menunjukkan bahwa hydrotest sedang dilaksanakan di area tersebut
8. Memastikan seluruh personil yang terlibat dan berada di lokasi pengujian selalu menggunakan APD
9. Memastikan sebelum memulai pelaksanaan, safety permit to work atau ijin kerja aman sudah diterbitkan
10.Memastikan adanya pencahayaan atau penerangan yang cukup selama tes berlangsung
11.Mengawasi agar kegiatan Hydrotest Main Steam pipe Unit 1 tidak menyimpang dari standar lingkungan
dan keselamatan kerja berdasarkan aturan baku di Republik Indonesia
Studi Kasus 1 : Kegiatan Supervisi Hydrotest Main Steam Pipe Unit 1 PS PPI USK
Keputusan Keinsinyuran yang diambil atau dilakukan : Program Studi
Program profesi Insinyur

1. Bersama dengan Mechanical Engineer dari Konsultan Supervisi Konstruksi,


memastikan tekanan yang digunakan sesuai dengan standar yang ada, agar jangan
sampai tekanan uji lebih tinggi dari desain tekanan perpipaan,
2. Memeriksa kembali dokumen terkait spesifikasi dari manufacture, serta
pemeriksaan fisik secara cepat (rapid assesment) pada pipa dan sambungannya,
terutama pada bagian-bagian kritikal pada saat joint inspection, agar support
pipa/bypass, hose dan semua alat yang ter-install dalam sistem pengujian
memiliki kekuatan yang mencukupi atau lebih tinggi dari tekanan uji
3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada kontraktor pelaksana kegiatan di
lokasi Hydrotest terkait dengan standar keselamatan kerja terutama
disepanjang jalur line pipa yang akan dilakukan pengujian
4. Menghentikan kegiatan pengujian apabila ditemukan kondisi tidak aman atau
adanya potensi bahaya yang tinggi.
Studi Kasus 1 : Kegiatan Supervisi Hydrostatic Test Main Steam Pipe Unit 1 PS PPI USK
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program Studi
Program profesi Insinyur

A. Cipta Karsa Deskripsi


1 Mengutamakan keluhuran budi  Bekerja dengan prinsip kejujuran dan berakhlaq mulia
 Mengajak seluruh personil yang terlibat pengujian untuk bekerjasama dengan baik
Menghimbau Personnel untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang serta bercanda
secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan kelalaian.
 Mengajak tim yang terlibat pengujian untuk tidak bekerja disaat waktu shalat
2 Menggunakan pengetahuan  Melakukan verifikasi data terkait spesifikasi dari manufacture atau sumber lainnya, serta
dan kemampuannya untuk kepentingan assesment pada fisik pipa, terutama pada bagian-bagian kritikal.
kesejahteraan umat manusia  Memverifikasi sertifikasi, kalibrasi serta keberfungsian peralatan kerja seperti pressure gauge,
safety valve, dan lainnya
 Bersama dengan tim, melakukan pemeriksaan terlebih dahulu kondisi semua material yang
akan digunakan pada saat pengujian, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3 Bekerja secara sungguh-sungguh untuk  Melakukan pengawasan pekerjaan dengan sunguh-sungguh agar dapat terlaksana dengan
kepentingan masyarakat sesuai dengan lancar sesuai dengan schedule yang telah tetapkan.
tugas dan tanggung jawabnya  Mengajak seluruh personil yang terlibat pengujian untuk dapat bekerja secara sungguh-
sungguh dengan penuh disiplin, serta selalu mengikuti prosedur kerja yang aman.
 Mengutamakan keselamatan dari tim dan berani menghentikan pengujian jika ditemukan
kondisi tidak aman
4 Meningkatkan kompetensi dan martabat  Selalu meningkatkan pengetahuan dengan mempelajari dan berdiskusi tentang hal yang terkait
berdasarkan keahlian profesional dengan kegiatan hydrotest. 10
keinsinyuran
Studi Kasus 1 : Kegiatan Supervisi Hydrostatic Test Main Steam Pipe Unit 1 PS PPI USK
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program Studi
Program profesi insinyur

B Sapta Dharma Deskripsi


1 Mengutamakan keselamatan,  Selalu bekerja dengan mengutamakan prinsip safety first. No Body get Hurt
kesehatan dan kesejahteraan  Memasang safety line dan safety barrier di sepanjang jalur pipa dan area yang dianggap berbahaya
masyarakat.  Memastikan seluruh Personnel memakai APD dalam bekerja.
 Bersama dengan tim membuat identifikasi dan penilaian bahaya, dan rekomendasi tindakan pengendalian bahaya
 Memeriksa prosedur kerja aman yang sudah ada
 Tidak menggunakan peralatan kerja yang tidak berfungsi sempurna dan tidak aman.
 Adanya pemasangan pressure-relief device seperti safety valve, untuk mencegah terjadinya over pressure
 Memberi arahan terkait keselamatan kerja kepada kontraktor dan pelaksana hydrotest
2 Bekerja sesuai dengan  Memastikan hanya yang terlatih dan memiliki wewenang yang dapat melakukan pelaksanaan kegiatan hydrotest.
kompetensinya.  Mengingatkan personil yang terlibat untuk tidak melakukan pekerjaan yang berada di luar tanggung jawabnya
3 Hanya menyatakan pendapat yang  Berkoordinasi dengan Mech. Engineer menyusun laporan sesuai dengan kejadian dan data yang ada di lokasi.
dapat dipertanggungjawabkan  Mengambil keputusan untuk menghentikan pengujian jika ditemukan kondisi tidak aman
4 Menghindari terjadinya  Meyakinkan pada seluruh tim, untuk dapat bekerja sama dengan baik
pertentangan kepentingan dalam  Senantiasa menghindari adanya conflict of interest pada setiap pekerjaan
tanggung jawab tugasnya.  Senantiasa melakukan diskusi bersama untuk mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada.
 Berpikiran terbuka dan bersedia menerima perbedaan pendapat antar sesama tim kerja
5 Membangun reputasi profesi  Selalu bekerja sesuai dengan keahlian dalam lingkup Environment and Safety Engineer yang mengacu pada lisensi kompetensi dan basis keilmuan
berdasarkan kemampuan  Mensosialisasikan kepada seluruh tim HSE agar dapat selalu menjaga kinerja dan reputasi yang baik sebagai seorang safety dengan capaian LTI dan
LTA yang minimal.
6 Memegang teguh kehormatan,  Bekerja dengan integritas yang tinggi dalam seluruh kegiatan sebagai Environment and Safety Engineer
integritas & martabat profesi.  Meyakinkan diri sendiri dan seluruh tim untuk tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi, selalu berpikir merdeka dan bertindak otonom dalam
mengambil keputusan dengan berdasarkan pertimbangan keilmuan serta pengalaman secara matang.
 Secara tulus dan ikhlas menerapkan kode etik dengan menghormati keberadaan serta peranan dari masing-masing pekerja yang terlibat
 Tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan NCR terhadap pelanggaran standar dan aturan yang terjadi dan ditemukan di dalam kegiatan proyek
 Tidak melakukan approval setiap dokumen pekerjaan yang diyakini menyimpang dari standard/code yang telah ditetapkan
7 Mengembangkan kemampuan  Memotivasi tim yang terlibat agar selalu mengembangkan profesionalismenya dalam HSE melalui training, re-training, dan sertifikasi. 11
professionalnya  Senantiasa membuka ruang diskusi baik sesama rekan kerja di proyek maupun berdiskusi melalui komunitas-komunitas HSE yang ada
Studi Kasus – 2 : PS PPI USK
Program Studi
Kegiatan Supervisi Boiler Chemical Cleaning Unit 1 Program profesi Insinyur

Deskripsi Kegiatan :
Chemical cleaning adalah sebuah tahapan
kegiatan yang bertujuan untuk menghilangkan
oil, grease, organic matter, dan welding slag pada
permukaan dinding pipa boiler untuk mencagah
korosi dan memberikan layer protection untuk
preservasi selama pengoperasian boiler. Terdapat
beberapa tahapan dari chemical cleaning yaitu ;
Persiapan, Degreasing, Flushing, Acid Cleaning
dan Pasivasi, serta Inspeksi dan Preservasi Boiler

12
Studi Kasus – 2 : Kegiatan Supervisi Boiler Chemical Cleaning Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Uraian Tugas Environment and Safety Engineer Program profesi Insinyur

1. Melakukan koordinasi awal dengan pihak-pihak terkait sebelum pelaksanaan kegiatan chemical
cleaning boiler unit 1 dilakukan.
2. Melakukan identifikasi dan penilaian bahaya bersama kontraktor dan pelaksana kegiatan.
3. Merekomendasikan tindakan dan teknik pengendalian bahaya secara umum dan yang sesuai untuk
diterapkan.
4. Melakukan inspeksi bersama di lokasi guna memastikan tindakan pengendalian yang
direkomendasikan sudah dilakukan, dan siap untuk mengantisipasi potensi bahaya.
5. Memastikan hanya mereka yang terlatih dan memiliki wewenang yang dapat melakukan pelaksanaan
kegiatan chemical cleanng.
6. Memastikan agar seluruh area berbahaya sudah diamankan dengan safety line, dan memasang rambu-
rambu tanda bahaya yang menunjukkan bahwa chemical cleanning sedang dilaksanakan di sekitar
area tersebut, sehingga dapat mengisolasi potensi bahaya yang muncul.
7. Memasang insulation/ isolator (Rock wool atau Glass wool ) pada pipa-pipa yang panas pada saat
proses berlangsung. 13
Studi Kasus – 2 : Kegiatan Supervisi Boiler Chemical Cleaning Unit 1 PS PPI USK
V Program Studi
Keputusan Keinsinyuran yang diambil atau dilakukan : Program profesi Insinyur

1. Bersama dengan Mechanical dan Chemical Engineer dari


Konsultan Supervisi Konstruksi, mengevaluasi kembali
bahaya-bahaya yang mungkin terlewatkan.
2. Memberikan bimbingan dan arahan kepada kontraktor
pelaksana kegiatan di lokasi chemical cleaning terkait
dengan standar keselamatan kerja terutama disepanjang
area jalur line pipa yang sedang dilakukan chemical
cleaning.
3. Menghentikan kegiatan pengujian apabila ditemukan
kondisi tidak aman atau adanya potensi bahaya yang
tinggi.
4. Mengeluarkan surat NCR akibat pihak kontraktor
melakukan pelanggaran dalam membuang air limbah hasil
chemical cleaning tanpa melakukan penetralan dan permit.
Tindakan ini menyebabkan protes dari warga sekitar
karena mencemari alur air menuju laut yang menjadi jalur
pembuangan limbah sementara. 14
Studi Kasus – 2 : Kegiatan Supervisi Boiler Chemical Cleaning Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

A. Cipta Karsa Deskripsi


1 Mengutamakan keluhuran budi  Bekerja dengan prinsip kejujuran dan berakhlaq mulia
 Mengajak Tim yang terlibat mengutamakan prinsip kejujuran dalam bekerja
 Selalu mengingatkan anggota tim untuk solid dalam bekerja sama
 Menghimbau personil untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang
dilarang dan dapat merugikan pelaksanaan kegiatan proyek.
 Melarang anggota tim menggunakan narkoba dan obat terlarang.
 Mengajak tim kerja yang muslim untuk tidak bekerja disaat waktu shalat
2 Menggunakan pengetahuan  Melakukan verifikasi data personil yang terlibat chemical cleaning terkait
dan kemampuannya untuk dengan kompetensi
kepentingan kesejahteraan umat  Mengevaluasi bahaya-bahaya yang mungkin terlewatkan serta kesiapan
manusia yang dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3 Bekerja secara sungguh-sungguh  Melakukan pengawasan pekerjaan agar dilaksanakan sesuai dengan
untuk kepentingan masyarakat sesuai jadwal yang telah tetapkan di dalam project schedule
dengan tugas dan tanggung jawabnya  Meyakinkan diri sendiri dan seluruh personil yang terlibat kegiatan untuk
bekerja dengan penuh disiplin.
 Melakukan pengawasan pekerjaan dengan sungguh-sungguh agar sesuai
dengan regulasi terkait lingkungan dan keselamatan kerja
4 Meningkatkan kompetensi dan  Senantiasa membuka ruang diskusi baik sesama rekan kerja konsultan di
martabat berdasarkan keahlian proyek maupun berdiskusi melalui komunitas-komunitas lainnya untuk 15
profesional keinsinyuran mendapatkan sharing informasi terkini terkait dengan kegiatan chemical
cleaning boiler.
Studi Kasus 2 : Kegiatan Supervisi Boiler Chemical Cleaning Unit 1 PS PPI USK
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program Studi
Program profesi Insinyur

B Sapta Dharma Deskripsi


1 Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan  Selalu bekerja dengan mengutamakan prinsip keselamatan yang utama dengan mengeliminasi atau mengurangi resiko
kesejahteraan masyarakat. kecelakaan yang ada.
 Memastikan seluruh Personnel memakai APD yang sesuai, terutama masker untuk bekerja dengan bahan kimia.
 Memverifikasi hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang ada.
 Menyakinkan pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur kerja yang aman
 Memastikan tersedianya safety shower yang mudah untuk diakses dan digunakan.
 Memastikan penggunaan peralatan kerja yang berfungsi dengan baik dengan melakukan pengetesan.
 Memberi arahan kepada pelaksana terkait dengan kewajiban pemenuhan syarat keselamatan kerja dan lingkungan.
2 Bekerja sesuai dengan kompetensinya.  Melakukan verivikasi data agar pekerja dan perusahaan yang melaksanakan pekerjaan chemical cleaning sesuai dengan
kompetensinya.
 Mengingatkan anggota tim yang terlibat untuk tidak melakukan pekerjaan diluar tanggung jawabnya.
3 Hanya menyatakan pendapat yang dapat  Menyampaikan saran-saran terkait kompetensi HSE kepada pelaksana kegiatan
dipertanggungjawabkan  Tidak melakukan rekayasa data sehingga merugikan proyek dan masyarakat luas.
 Mengeluarkan surat NCR maupun bentuk rekomendasi lainnya sesuai dengan hasil temuan di lapangan
4 Menghindari terjadinya pertentangan  Menyakinkan seluruh anggota tim tujuan pelaksanaan kegiatan adalah sama untuk semua pekerja yaitu untuk kepentingan
kepentingan dalam tanggung jawab proyek agar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
tugasnya.  Senantiasa menghindari adanya conflict of interest pada setiap pekerjaan
 Senantiasa mendiskusikan permasalahan-permasalahan terkait kegiatan chemical cleaning dengan anggota tim.
 Terbuka dan tulus menerima pendapat yang berbeda sesama rekan kerja.
5 Membangun reputasi profesi berdasarkan  Selalu bekerja sesuai dengan profesi dalam lingkup bidang HSE yang mengacu pada lisensi kompetensi dan keilmuan.
kemampuan  Mensosialisasikan kepada seluruh anggota tim yang terlibat kegiatan agar selalu menjaga kinerja yang baik dalam bekerja.
6 Memegang teguh kehormatan, integritas &  Bekerja dengan dedikasi dan integritas yang tinggi terhadap pekerjaan sebagai Environment and Safety Engineer
martabat profesi.  Meyakinkan diri sendiri dan pekerja yang terlibat kegiatan untuk tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi
 Secara tulus dan ikhlas menerapkan kode etik dengan menghormati keberadaan serta peranan masing-masing pekerja
 Profesional, adil dan tulus dalam memberikan pelayanan yang terbaik sebagai Environment and Safety Engineer
 Tidak melakukan approval setiap dokumen pekerjaan yang diyakini menyimpang dari standard/code yang telah ditetapkan. 16
7 Mengembangkan kemampuan
professionalnya  Memotivasi Personnel agar berkeinginan mengembangkan profesionalismenya dalam bidang HSE
Studi Kasus - 3 PS PPI USK
Program Studi
Supervisi/pengawasan kegiatan Steam Blow Unit 1 Program profesi Insinyur

Deskripsi Kegiatan :
Steam Blow adalah kegiatan pembersihan bagian
dalam dari pipa main steam dengan menggunakan
energi kinetik dari superheater steam dengan
tekanan tertentu guna menghilangkan karatan,
kotoran dan grease dalam pipa. tujuan utamanya
adalah untuk menghindari supaya tidak terjadi
kerusakan pada saat operasional impeller (integral
rotor) yang berasal dari steam turbin. Kegiatan Steam
Blow menghasilkan suara yang sangat bising, karena
tekanan dari steam yang dihasilkan memiliki tekanan
yang sangat tinggi (± 3,5 MPa) dengan temperatur
berkisar antara 380 sampai 420ºC, sehingga sangat
berbahaya dan memerlukan pemasangan peredam
suara (silencer) untuk mengurangi tingkat kebisingan
yang ditimbulkan.
Studi Kasus – 3 : Kegiatan Supervisi Steam Blow Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Uraian Tugas Environment and Safety Engineer Program profesi Insinyur

1. Membangun komunikasi jauh hari sebelum pelaksanaan steam blow dimulai dengan pihak-pihak yang terlibat.
2. Bersama dengan tim proyek lainnya, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat yang berlokasi dekat dengan proyek
PLTU Nagan Raya 2x110 MW, yaitu perangkat desa dan perwakilan masyarakat, terkait dengan tingkat kebisingan
tinggi yang akan muncul selama proses steam blow berlangsung, sehingga masyarakat maklum dan tidak menimbulkan
kekhawatiran berlebihan.
3. Memastikan hanya personil yang berkompeten saja yang boleh terlibat dalam melakukan proses pekerjaan steam
blow
4. Melakukan identifikasi dan penilaian bahaya bersama pelaksana kegiatan sebelum kegiatan steam blow
5. Memastikan tindakan pengendalian yang direkomendasikan dari hasil identifikasi dan penilaian bahaya sudah
disiapkan dan diaplikasikan minimal satu hari sebelum kegiatan.
6. Memastikan hanya mereka yang berwenang saja yang diperkenankan berada di dalam area pelaksanaan steam blow,
safety line/safety baricade dengan radius aman minimal 10 meter harus sudah dipasang. Rambu peringatan/safety
sign board juga perlu dipasang di area steam blow berlangsung, untuk menghindari orang lalu lalang pada area yang
berbahaya, terutama di dekat temporary silencer
7. Memastikan seluruh personil yang terlibat dan berada di area steam blow menggunakan Alat Pelindung Diri (APD),
terutama hearing protection yang sesuai (ear muff) saat proses berlangsung, untuk resiko bahaya kebisingan.
8. Memastikan sebelum memulai pelaksanaan, safety permit atau ijin kerja aman sudah diterbitkan.
9. Mengawasi dan memantau agar pelaksanaan kegiatan Steam Blow Unit 1 tidak menyimpang dari standar lingkungan
dan keselamatan kerja yang berlaku di Republik Indonesia.
Studi Kasus – 3 : Kegiatan Supervisi Steam Blow Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Keputusan Keinsinyuran yang diambil atau dilakukan : Program profesi Insinyur

1. Memastikan support silencer berserta temporary


pipe sudah dalam posisi kokoh dan tahan
terhadap goncangan selama proses steam blow
berlangsung.
2. Memberikan bimbingan dan arahan kepada
kontraktor pelaksana kegiatan di area steam blow
terkait dengan standar keselamatan kerja
terutama di area silencer yang harus benar-benar
aman dan kondisi kosong karena steam akan
ditembakkan ke atmosfer pada area tersebut.
3. Menghentikan kegiatan pengujian apabila
ditemukan kondisi tidak aman atau adanya
potensi bahaya yang tinggi.
Studi Kasus – 3 : Kegiatan Supervisi Steam Blow Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

A. Cipta Karsa Deskripsi


1 Mengutamakan keluhuran budi  Bekerja dengan prinsip kejujuran dan tindakan yang mulia
 mengajak personil yang terlibat untuk mengutamakan yang baik dalam bekerja
 Mengingatkan anggota tim untuk selalu solid dalam bekerja sama.
 Menghimbau personil yang terlibat untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang
dilarang dan dapat merugikan pelaksanaan kegiatan proyek.
 Melarang Personnel menggunakan narkoba dan obat terlarang.
 Mengajak tim yang terlibat untuk tidak bekerja disaat waktu shalat.
2 Menggunakan pengetahuan  Melakukan verifikasi data personil yang terlibat steam blow beserta perusahaan
dan kemampuannya untuk pelaksana kegiatan, terkait dengan kompetensi dan kesesuaian bidang keahlian agar
kepentingan kesejahteraan umat tidak dilaksanakan oleh pihak yang tidak berkompeten.
 Mengevaluasi kembali bahaya-bahaya yang mungkin terlewatkan dan kesiapan yang
manusia
dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3 Bekerja secara sungguh-sungguh  Melakukan pengawasan pekerjaan agar dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
untuk kepentingan masyarakat sesuai telah tetapkan di dalam project schedule
Meyakinkan diri sendiri dan seluruh personil yang terlibat kegiatan untuk bekerja
dengan tugas dan tanggung jawabnya 
dengan penuh disiplin.
 Melakukan pengawasan pekerjaan dengan sungguh-sungguh agar sesuai dengan
regulasi terkait keselamatan kerja dan lingkungan.
4 Meningkatkan kompetensi dan  Senantiasa membuka ruang diskusi baik sesama rekan kerja konsultan di proyek
martabat berdasarkan keahlian maupun berdiskusi melalui sarana informasi lainnya guna mendapatkan sharing
informasi terkini terkait dengan kegiatan steam blow.
profesional keinsinyuran 20
Studi Kasus – 3 : Kegiatan Supervisi Steam Blow Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

B Sapta Dharma Deskripsi


1 Mengutamakan keselamatan, kesehatan  Selalu bekerja dengan mengutamakan prinsip keselamatan yang utama dengan mengeliminasi atau mengurangi resiko
dan kesejahteraan masyarakat. kecelakaan yang ada.
 Memastikan seluruh anggota tim yang terlibat memakai APD yang sesuai, terutama pelindung pendengaran berupa ear muff
dengan Noise Risk Reduction (NRR) maksimal.
 Memverifikasi hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang ada.
 Menyakinkan pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur kerja yang aman
 Memberi arahan kepada kontraktor atau pelaksana terkait dengan kewajiban pemenuhan syarat keselamatan kerja dan
pengelolaan lingkungan.
2 Bekerja sesuai dengan kompetensinya.  Melakukan verifikasi data agar pekerja yang melaksanakan pekerjaan steam blow sesuai dengan kompetensinya.
 Mengingatkan anggota tim yang terlibat untuk tidak melakukan pekerjaan diluar tanggung jawabnya.
3 Hanya menyatakan pendapat yang  Menyampaikan saran-saran terkait keselamatan kerja dan lingkungan kepada pelaksana kegiatan di lokasi.
dapat dipertanggungjawabkan  Tidak melakukan rekayasa data sehingga merugikan proyek dan masyarakat luas.
 Mengeluarkan rekomendasi tindakan yang sesuai dengan tanggung jawab khusus dibidang HSE.
4 Menghindari terjadinya pertentangan  Meyakinkan seluruh anggota tim bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan adalah sama yaitu untuk kepentingan proyek dan agar
kepentingan dalam tanggung jawab sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
tugasnya.  Senantiasa menghindari adanya conflict of interest pada setiap pekerjaan
 Senantiasa mendiskusikan permasalahan-permasalahan terkait kegiatan steam blow dengan anggota tim yang lain.
 Terbuka dan tulus menerima pendapat yang berbeda sesama rekan kerja.
5 Membangun reputasi profesi  Selalu bekerja sesuai dengan profesi dalam lingkup bidang HSE yang mengacu pada lisensi kompetensi dan keilmuan.
berdasarkan kemampuan  Mensosialisasikan kepada seluruh anggota tim yang terlibat kegiatan agar selalu menjaga kinerja yang baik dalam bekerja.
6 Memegang teguh kehormatan,  Bekerja dengan dedikasi dan integritas yang tinggi terhadap pekerjaan sebagai Environment and Safety Engineer
integritas & martabat profesi.  Meyakinkan diri sendiri dan pekerja yang terlibat kegiatan untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap kode etik profesi
 Secara tulus dan ikhlas menerapkan kode etik dengan menghormati keberadaan serta peranan masing-masing pekerja
 Profesional, adil dan tulus dalam memberikan pelayanan yang terbaik sebagai Environment and Safety Engineer
 Tidak melakukan approval setiap dokumen pekerjaan yang diyakini menyimpang dari standard/code yang telah ditetapkan.
7 Mengembangkan kemampuan  Memotivasi diri sendiri dan anggota lainnya agar berkeinginan untuk terus mengembangkan keahlian dan profesionalismenya
21
professionalnya dalam bidang HSE
Studi Kasus - 4 PS PPI USK
Program Studi
Supervisi/pengawasan Kegiatan Boiler Refractory Repair Unit 1 Program profesi Insinyur

Deskripsi Kegiatan :
Furnace adalah ruang bakar di dalam boiler yg merupakan tempat terjadinya pembakaran batubara
yang bercampur udara dan panas. Furnace boiler dilindungi oleh dinding refraktory yang berfungsi
untuk mencegah panas dari boiler keluar ke lingkungan. Definisi refractory sesuai ASTM C 71 yaitu
suatu bahan non logam yang dengan properties dan kandungan kimianya dapat di aplikasikan untuk
membentuk struktur atau bagian dari suatu sistem yang ter-ekpose oleh lingkungan suhu diatas
1000 °F, 811°K, atau 538 °C. Refraktori merupakan lapisan bahan tahan panas yang digunakan untuk
melapisi boiler yang berfungsi untuk membantu menjaga panas yang terdapat di dalam boiler,
Boiler refractory terbuat dari sejumlah bahan antara lain berupa bata, ubin yang terbuat dari
senyawa dan mineral tahan panas seperti fireclays, bauksit, silikon karbida, zirkonia, kromit,
alumina, dolomit, atau magnesit yang memiliki kemampuan untuk digunakan dalam aplikasi
pemanasan pada suhu 1.000 º F atau lebih. Pada bulan Januari 2014 terjadi kerusakan pada boiler
refractory unit 1 yang terdeteksi dari adanya tanda-tanda antara lain munculnya titik panas pada
casing dan cangkang boiler, serta temperatur yang tidak stabil serta cenderung menurun pada saat
boiler sedang beroperasi. Setelah dipastikan ada kerusakan pada refractory, maka dilakukan shut
down pada boiler dan menunggu temperatur dingin selama lebih kurang tujuh hari untuk kemudian
dilakukan perbaikan.
22
Studi Kasus - 4 PS PPI USK
Program Studi
Supervisi/pengawasan Kegiatan Boiler Refractory Repair Unit 1 Program profesi Insinyur
Studi Kasus – 4 : Kegiatan Supervisi Boiler Refractory Repair Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Uraian Tugas Environment and Safety Engineer Program profesi Insinyur

1. Membangun komunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat perbaikan refractory, untuk mengetahui teknis perbaikan
setelah suhu furnace boiler sudah memungkinkan untuk di masuki.
2. Memastikan hanya personil yang berkompeten saja yang boleh terlibat dalam melakukan proses pekerjaan Boiler
Refractory Repair
3. Melakukan identifikasi dan penilaian bahaya bersama kontraktor dan pelaksana kegiatan sebelum kegiatan perbaikan
dimulai
4. Memastikan tindakan pengendalian yang direkomendasikan dari hasil identifikasi dan penilaian bahaya sudah
disiapkan dan diaplikasikan sebelum kegiatan dilaksanakan.
5. Memastikan hanya mereka yang berwenang saja yang diperkenankan berada di dalam area furnace, dan membatasi
jumlah pekerja yang ada di dalam furnace tersebut.
6. Melakukan sistem rotasi karena bekerja pada area confined space, dan memastikan tersedianya akses udara yang
cukup dengan memasang axial fan
7. Memastikan seluruh personil yang terlibat perbaikan refractory selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
sesuai dengan kondisi di lapangan
8. Memastikan sebelum memulai pelaksanaan, safety permit atau ijin kerja aman untuk kondisi ruang terbatas
(confined space) sudah diterbitkan.
9. Mengawasi dan memantau agar pelaksanaan kegiatan Boiler Refractory Repair Unit 1 tidak menyimpang dari standar
lingkungan dan keselamatan kerja yang berlaku di Republik Indonesia.
Studi Kasus – 4 : Kegiatan Supervisi Boiler Refractory Repair Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Keputusan Keinsinyuran yang diambil atau dilakukan : Program profesi Insinyur

1. Memastikan bahwa sistem kerja secara rotasi di dalam furnace untuk


membongkar dan memperbaiki refraktori dijalankan dengan benar
sesuai dengan standar keselamatan
2. Memberikan bimbingan dan arahan kepada kontraktor pelaksana
kegiatan di area perbaikan refractory terkait dengan standar
keselamatan kerja terutama di area furnace yang merupakan area
confined space keluar masuk sehingga perlu mendapat perhatian
lebih besar
3. Memastikan ada nya pemasangan axial fan yang memberikan
sirkulasi udara bagi para pekerja di dalam area furnace boiler
4. Menghentikan kegiatan pengujian apabila ditemukan kondisi tidak
aman atau adanya potensi bahaya yang tinggi. 25
Studi Kasus - 4 PS PPI USK
Program Studi
Supervisi/pengawasan Kegiatan Boiler Refractory Repair Unit 1 Program profesi Insinyur
Studi Kasus – 4 : Kegiatan Supervisi Boiler Refractory Repair Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

A. Cipta Karsa Deskripsi


1 Mengutamakan keluhuran budi  Meyakinkan dan mengajak personil yang terlibat untuk bekerja dengan mengutamakan
prinsip kejujuran dan akhlak yang baik
 Selalu mengingatkan anggota tim untuk selalu solid dalam bekerja sama dan tidak saling
menjegal satu dengan lainnya.
 Menghimbau personil yang terlibat untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang
dan dapat merugikan pelaksanaan kegiatan proyek.
 Melarang Personnel menggunakan narkoba dan obat terlarang.
 Mengajak tim yang terlibat untuk tidak bekerja disaat waktu shalat.
2 Menggunakan pengetahuan  Melakukan verifikasi data personil yang terlibat perbaikan refraktori, terkait dengan
dan kemampuannya untuk kompetensi dan kesesuaian bidang keahlian agar tidak dilaksanakan oleh pihak yang tidak
kepentingan kesejahteraan umat berkompeten.
 Mengevaluasi kembali bahaya-bahaya yang mungkin terlewatkan dan kesiapan yang
manusia
dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3 Bekerja secara sungguh-sungguh  Melakukan pengawasan pekerjaan agar dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
untuk kepentingan masyarakat sesuai telah tetapkan
 Meyakinkan diri sendiri dan seluruh personil yang terlibat kegiatan perbaikan refractory
dengan tugas dan tanggung jawabnya
untuk bekerja dengan penuh disiplin dan kehati-hatian.
 Melakukan pengawasan pekerjaan dengan sungguh-sungguh agar sesuai dengan regulasi
terkait keselamatan kerja dan lingkungan.
4 Meningkatkan kompetensi dan  Senantiasa membuka ruang diskusi baik sesama rekan kerja engineer lainnya di konsultan
martabat berdasarkan keahlian proyek, maupun berdiskusi melalui sarana informasi lain guna mendapatkan sharing
profesional keinsinyuran informasi terkait dengan kegiatan perbaikan refraktori boiler 27
Studi Kasus – 4 : Kegiatan Supervisi Boiler Refractory Repair Unit 1 PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

B Sapta Dharma Deskripsi


1 Mengutamakan keselamatan, kesehatan  Selalu bekerja dengan mengutamakan prinsip keselamatan yang utama dengan mengeliminasi atau mengurangi resiko
dan kesejahteraan masyarakat. kecelakaan yang ada.
 Memastikan seluruh anggota tim yang terlibat memakai APD yang sesuai,
 Memverifikasi hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang ada.
 Menyakinkan pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur kerja yang aman terutama sesuai dengan prinsip-prinsip
bekerja aman pada area confined space
 Memberi arahan kepada kontraktor atau pelaksana perbaikan terkait dengan kewajiban pemenuhan syarat keselamatan kerja dan
pengelolaan lingkungan.
2 Bekerja sesuai dengan kompetensinya.  Melakukan verifikasi data agar pekerja yang melaksanakan pekerjaan perbaikan refraktori sesuai dengan kompetensinya.
 Mengingatkan anggota tim yang terlibat untuk tidak melakukan pekerjaan diluar tanggung jawabnya.
3 Hanya menyatakan pendapat yang  Menyampaikan saran-saran terkait keselamatan kerja dan lingkungan kepada pelaksana kegiatan di area perbaikan refraktori
dapat dipertanggungjawabkan  Mengeluarkan rekomendasi tindakan yang sesuai dengan tanggung jawab khusus dibidang HSE.
4 Menghindari terjadinya pertentangan  Senantiasa menghindari adanya conflict of interest pada setiap pekerjaan
kepentingan dalam tanggung jawab  Senantiasa mendiskusikan permasalahan-permasalahan terkait kegiatan perbaikan refraktori dengan anggota tim yang lain.
tugasnya.  Terbuka dan tulus menerima pendapat yang berbeda diantara sesama rekan kerja.
5 Membangun reputasi profesi  Selalu bekerja sesuai dengan profesi dalam lingkup bidang HSE yang mengacu pada lisensi kompetensi dan keilmuan.
berdasarkan kemampuan  Mensosialisasikan kepada seluruh anggota tim yang terlibat kegiatan perbaikan refarktori agar selalu menjaga kinerja yang baik
dalam bekerja.
6 Memegang teguh kehormatan,  Bekerja dengan dedikasi dan integritas yang tinggi terhadap pekerjaan sebagai Environment and Safety Engineer
integritas & martabat profesi.  Meyakinkan diri sendiri dan pekerja yang terlibat perbaikan refraktori untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap kode etik
profesi
 Secara tulus dan ikhlas menerapkan kode etik dengan menghormati keberadaan serta peranan masing-masing pekerja
 Profesional, adil dan tulus dalam memberikan pelayanan yang terbaik sebagai Environment and Safety Engineer
 Tidak melakukan approval setiap dokumen pekerjaan yang diyakini menyimpang dari standard/code yang telah ditetapkan
7 Mengembangkan kemampuan  Memotivasi diri sendiri dan anggota lainnya agar berkeinginan untuk terus mengembangkan keahlian dan profesionalismenya
28
professionalnya dalam bidang HSE
Studi Kasus - 5 PS PPI USK
Kegiatan Konsultansi Penyusunan dan Penerapan Program Studi
Program profesi Insinyur
Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Deskripsi Kegiatan
Masih belum terpenuhinya penerapan standar-standar
K3 dalam sebahagian aktivitas kerja di lingkungan
CV.Mann maupun perusahaan-perusahaan join
investasinya, maka dibutuhkan suatu kegiatan berupa
penyusunan Standard Operational Procedure (SOP)
terkait aspek K3 terutama pada pekerjaan-pekerjaan
beresiko tinggi (high risk work). Kegiatan penyusunan
SOP K3 ini juga dikombinasikan dengan suatu proses
transfer of knowledge terkait dengan bagaimana
penerapan dari dokumen tersebut terutama pada
bidang pekerjaan yang ada pada perusahaan yang
bergerak pada bidang perbaikan dan perawatan tower
serta fasilitas pendukung telekomunikasi seluler.
Tujuan dari konsultansi ini antara lain adalah
memperkenalkan budaya K3 di lingkungan perusahaan,
menyusun SOP K3 yang tepat dan mudah digunakan,
serta melakukan proses transfer pengetahuan melalui
pelatihan-pelatihan K3
Studi Kasus – 5 : Kegiatan Konsultansi Penyusunan dan Penerapan
Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 PS PPI USK
Program Studi

Uraian Tugas Konsultan Perorangan Bidang K3 : Program profesi Insinyur

1. Melakukan telaah kondisi eksisting yang sudah ada dan sudah berjalan di perusahaan
2. Menyusun SOP terkait K3 yang terdiri atas SOP K3 kategori umum sebanyak enam SOP, SOP K3
kategori tata kerja aman dan sehat sebanyak 17 SOP, SOP K3 kategori pekerjaan berbahaya
sebanyak 12 SOP, dan SOP K3 kategori pencegahan kebakaran dan emergency respon sebanyak
tiga SOP.
3. Melaksanakan pelatihan-pelatihan K3 yang terkait dengan pekerjaan yang ada di perusahaan
4. Menguji penerapan dari SOP K3 yang telah disusun dengan melakukan pengamatan lapangan
terkait dengan tingkat kesesuaian dan kemudahan penggunaan SOP di tingkat pekerja lapangan.
5. Melakukan review hasil observasi penerapan di lapangan bersama tim manajemen perusahaan
pengguna jasa berupa presentasi dan meeting untuk mendapatkan saran perbaikan terhadap SOP
K3
6. Melakukan finalisasi SOP K3 dengan berdasarkan input-input yang didapatkan dari observasi dan
para pekerja di lapangan, dari saran dan masukan pihak tim manajemen perusahaan, baik melalui
meeting maupun dari diskusi-diskusi terbuka.
Studi Kasus – 5 : Kegiatan Konsultansi Penyusunan dan Penerapan
Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 PS PPI USK
Program Studi
Keputusan Keinsinyuran yang diambil atau dilakukan : Program profesi Insinyur

1. Melakukan studi dan pemetaan kondisi eksisting dari perusahaan melalui dokumen-dokumen SOP serta
dokumen kebijakan yang sudah ada
2. Melakukan indepth interview kepada para tenaga kerja dan manajemen perusahaan yang memiliki informasi
berkenaan dengan aktifitas pekerjaan yang ada di perusahaan
3. Mendesain tool pengujian penerapan SOP berupa checklist pengujian berisi keterangan dan rekomendasi untuk
menilai keefektifan produk SOP serta menentukan perbaikan yang diperlukan.
4. Melakukan Identifikasi Bahaya – Penilaian Resiko - Pengendalian Resiko/ Hazard Identification Risk Assessment
and Risk Control (HIRARC) seluruh aktivitas kerja terkait core bisnis perusahaan
5. Melakukan pengelompokan SOP K3 yang berdasarkan dari dokumen HIRARC yang telah dihasilkan, yaitu
berdasarkan jenis aktifitas, proses pekerjaan, dan lokasi pekerjaan.
6. Melakukan pengkategorian resiko berdasarkan kepada penilaian resiko yang terdiri dari dua indikator penting
penilaian yaitu tingkat kemungkinan resiko itu terjadi (Likelihood) serta tingkat keparahan jika resiko itu terjadi
(Severity)
7. Merekomendasikan tindakan pengendalian resiko meliputi pengendalian secara Eliminasi (menghentikan
pekerjaan dilokasi tower jika cuaca buruk dan adanya potensi sambaran petir), pengendalian secara
Administrasi (SOP, kebijakan K3 perusahaan, pelatihan dan re-training), serta pengendalian melalui Engineering
Control (ventilasi dan pembuatan sistem exhaust pada ruangan genset dikantor, pembuatan sangkar dan teras
pada handrail/tangga tower).
Studi Kasus – 5 : Kegiatan Konsultansi Penyusunan dan Penerapan
Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

A. Cipta Karsa Deskripsi


1 Mengutamakan keluhuran budi  Bekerja dengan mengutamakan prinsip kejujuran dan melakukan perbuatan yang baik
 Menghimbau para pekerja yang ada di perusahaan pengguna jasa untuk tidak melakukan
tindakan-tindakan yang dilarang dan dapat merugikan perusahaan, seperti menggunakan
narkoba dan obat terlarang.
 Mengajak para pekerja muslim yang ada di perusahaan pengguna jasa untuk tidak bekerja
disaat bertepatan dengan waktu shalat.
2 Menggunakan pengetahuan  Melakukan telaah terhadap dokumen-dokumen perusahaan guna menggali informasi
dan kemampuannya untuk sebagai sumber data untuk menyusun SOP K3 perusahaan
 Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, dan Pengendalian Resiko untuk
kepentingan kesejahteraan umat
selanjutnya mengelompokan berdasarkan jenis aktifitas, proses pekerjaan, dan lokasi
manusia
pekerjaan
3 Bekerja secara sungguh-sungguh  Melakukan tahapan pekerjaan konsultansi dengan cermat dan sungguh-sungguh agar
untuk kepentingan masyarakat sesuai dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah disepakati di dalam kontrak
dengan tugas dan tanggung jawabnya  Meyakinkan diri sendiri dan seluruh pekerja yang ada di perusahaan pengguna jasa untuk
selalu bekerja dengan penuh disiplin dan kehati-hatian, terutama para pekerja tower di
lapangan yang bekerja dengan resiko tinggi, agar selalu mengingat keluarga yang
menunggunya pulang ke rumah.
 Senantiasa berusaha memenuhi standar kerja yang telah diatur dalam butir-butir kontrak
kerja agar produk yang dihasilkan sesuai dengan capaian keluaran/output yang diharapkan
oleh perusahaan pengguna jasa.
4 Meningkatkan kompetensi dan  Senantiasa membuka ruang diskusi baik dengan sesama rekan HSE perusahaan
martabat berdasarkan keahlian pengguna jasa, tim manajemen, maupun para pekerja di lapangan guna mendapatkan
sharing informasi terkait dengan kegiatan konsultansi yang dilakukan 32
profesional keinsinyuran
Studi Kasus – 5 : Kegiatan Konsultansi Penyusunan dan Penerapan
Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

B Sapta Dharma Deskripsi


1 Mengutamakan keselamatan,  Selalu bekerja dengan mengutamakan prinsip keselamatan kerja pada saat melakukan observasi di lapangan.
kesehatan dan kesejahteraan  Melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko dan merekomendasikan tindakan pengendalian terhadap resiko yang ada
masyarakat.  Menyusun SOP terkait K3 dan Memberikan pelatiahan-pelatihan K3 yang dibutuhkan sesuai dengan pekerjaan yang ada pada
perusahaan pengguna jasa.
 Memberi arahan kepada perusahaan pengguna jasa terkait dengan kewajiban pemenuhan syarat keselamatan kerja dan
pengelolaan lingkungan.
2 Bekerja sesuai dengan  Melakukan seluruh pekerjaan yang telah disepakati di dalam kontrak sesuai dengan kompetensi dan keahlian K3 yang dimiliki
kompetensinya.  Mengingatkan para pekerja perusahaan pengguna jasa untuk tidak melakukan pekerjaan diluar keahlian dan tanggung jawabnya.
3 Hanya menyatakan pendapat yang  Menyampaikan saran-saran terkait keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan kepada perusahaan pengguna jasa
dapat dipertanggungjawabkan  Mengeluarkan rekomendasi tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan keahlian dan tanggung jawab yang telah di atur di dalam
kontrak kerja.
4 Menghindari terjadinya  Senantiasa menghindari adanya conflict of interest pada setiap pekerjaan
pertentangan kepentingan dalam  Senantiasa mendiskusikan permasalahan-permasalahan terkait dengan tugas konsultansi K3 yang diberikan oleh perusahaan
tanggung jawab tugasnya. pengguna jasa
 Terbuka dan tulus menerima pendapat yang berbeda diantara kolega dan owner pekerjaan.
5 Membangun reputasi profesi  Selalu bekerja secara profesional sesuai dengan profesi dalam lingkup bidang HSE yang mengacu pada lisensi kompetensi dan
berdasarkan kemampuan keilmuan yang dimiliki.
 Memberikan teladan yang terbaik dalam bidang profesi HSE dengan menunjukkan kemampuan terbaik kepada manajeman dan para
pekerja di perusahaan pengguna jasa.
6 Memegang teguh kehormatan,  Bekerja dengan dedikasi dan integritas yang tinggi terhadap pekerjaan sebagai Environment and Safety Engineer
integritas & martabat profesi.  Meyakinkan diri sendiri untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap kode etik profesi
 Secara tulus dan ikhlas menerapkan kode etik dengan menghormati keberadaan serta peranan masing-masing pekerja yang ada di
perusahaan pengguna jasa
 Profesional, adil dan tulus dalam melakukan pekerjaan konsultasi demi mendapatkan hasil /produk yang terbaik.
 Tidak mengerjakan secara sembarangan dan terburu-buru setiap produk dokumen yang dihasilkan sehingga dapat sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
7 Mengembangkan kemampuan  Memotivasi diri sendiri dan pekerja dari perusahaan pengguna jasa untuk selalu berkeinginan mengembangkan keahlian dan
33
professionalnya profesionalismenya dalam bidang HSE maupun bidang-bidang profesi lainnya.
Studi Kasus - 6 PS PPI USK
Program Studi
Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 Program profesi Insinyur

Deskripsi Kegiatan
Pelatihan dan sertifikasi merupakan usaha peningkatan
kualitas sumber daya di perusahaan dalam rangka memenuhi
standar kualifikasi atau kompetensi yang telah ditetapkan
untuk mencapai produktivitas perusahaan yang tinggi sesuai
dengan target yang ditetapkan. Bila dihubungkan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), maka pelatihan dan
sertifikasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap setiap petugas atau pekerja yang
berkaitan dengan K3 agar memiliki kompetensi sesuai dengan
penugasannya, sehingga dapat dicapai penerapan K3 yang
baik, disiplin dan terarah untuk mewujudkan zero-accident di
perusahaan/ proyek. Pelatihan K3 dipandang sebagai kegiatan
yang strategis, karena hasilnya akan nampak pada
peningkatan produktivitas tenaga kerja secara individu dan
produktivitas perusahaan dalam skala yang lebih luas.
Studi Kasus –6: Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3
PS PPI USK
Uraian Tugas Instruktur Tetap Bidang K3 Program Studi
Program profesi Insinyur
pada Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 :
1. Membuat rencana pembelajaran sesuai dengan jenis modul/materi yang ditugaskan untuk di sampaikan pada
peserta pelatihan dan sertifikasi.
2. Menentukan rencana pelajaran dengan membaginya menjadi beberapa tujuan kecil sehingga tujuan utama
dari materi yang akan disampaikan menjadi tercapai
3. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menyatakan suatu kegiatan yang dapat diamati dan diukur (berupa
kata tindakan seperti memilih, memperagakan, menjelaskan, dan lainnya), dan menghindari penggunaan kata
seperti mengetahui, mengerti, dan meninjau dalam perumusan tujuan pembelajaran tersebut.
4. Menyiapkan materi K3 yang akan disampaikan dengan mempertimbangkan penyampaian teori dan contoh-
contoh kasus mulai dari yang sederhana sampai dengan yang sulit/rumit, serta berusaha sedekat mungkin
dengan contoh pada pekerjaan sehari-hari dari peserta pelatihan dan sertifikasi.
5. Mendorong interaksi antara peserta yang memungkin mereka untuk dapat saling belajar satu sama lainnya.
6. Memberikan beberapa variasi penyampaian materi untuk menjaga agar suasana pembelajaran tetap menari,
menantang dan menyenangkan.
7. Membuat suatu evaluasi terhadap capaian pembelajaran yang telah disampaikan pada pelatihan tersebut,
berupa soal latihan dalam bentuk pre-test dan post-test.
Studi Kasus –6: Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3
PS PPI USK
Program Studi
Keputusan Keinsinyuran yang diambil atau dilakukan : Program profesi Insinyur

1. Memutuskan metode pembelajaran seperti apa yang akan digunakan sesuai dengan
rumusan tujuan pembelajaran yang telah dibuat, jika tujuannya adalah untuk
mendapatkan pengetahuan maka metode ceramah, metode peragaan, atau dengan
metode tanya jawab. Jika tujuan pembelajarannya adalah mendapatkan ketrampilan
maka metode yang digunakan akan lebih kepada telaah/bedah kasus, instruksi
pekerjaan, latihan secara berkelompok/perorangan, atau melakukan praktek lapangan.
Dan jika tujuan pembelajarannya adalah untuk mendapatkan perubahan sikap maka
metode kegiatan yang dipilih adalah berupa diskusi, permainan peran, atau dengan
metode simulasi.
2. Membagikan pengalaman dan pengetahuan profesional dalam berbagai pelatihan
sebagai bentuk pengabdian dan amal jariyah seorang ahli K3 terhadap masyarakat.
Studi Kasus –6: Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3
PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

A. Cipta Karsa Deskripsi


1 Mengutamakan keluhuran budi • Senantiasa mengutamakan prinsip kejujuran dan penyampaian yang baik dalam
memberikan pembelajaran terkait K3 di ruang pelatihan
• Selalu menanamkan pada para peserta pelatihan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan
yang dilarang dan dapat merugikan diri dan tempat bekerja, seperti menggunakan narkoba
dan obat terlarang.
• Mengajak para peserta pelatihan yang muslim untuk shalat berjamaah pada saat azan
berkumandang.
2 Menggunakan pengetahuan • Membuat modul/materi pelatihan yang menarik sesuai dengan beban materi serta jam
dan kemampuannya untuk kepentingan pelajaran (jpl) yang diberikan oleh penyelenggara pelatihan.
kesejahteraan umat manusia • Menanamkan pengetahuan tentang filosofi K3 yang sebenarnya yaitu konsep yang
bermuara pada kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya
3 Bekerja secara sungguh-sungguh untuk • Menyampaikan pengetahuan dalam pelatihan dengan santai, menyenangkan namun tetap
kepentingan masyarakat sesuai dengan serius agar capaian dari pelatihan dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan
tugas dan tanggung jawabnya • Meyakinkan diri sendiri dan seluruh peserta pelatihan untuk selalu bekerja dengan penuh
disiplin dan penuh kehati-hatian, serta selalu mengingat keluarga yang menunggunya
pulang ke rumah.
• Senantiasa berusaha memenuhi standar yang telah diatur oleh penyelenggara agar produk
dari pelatihan sesuai dengan capaian keluaran/output yang diharapkan.

4 Meningkatkan kompetensi dan martabat • Senantiasa membuka ruang diskusi baik dengan sesama rekan instruktur HSE lainnya,
berdasarkan keahlian profesional perusahaan pengguna jasa, tim penyelenggara pelatihan, maupun para peserta pelatihan di
keinsinyuran kelas guna mendapatkan sharing informasi terkait dengan hal-hal baru yang belum
diketahui.
• Berusaha untuk selalu dapat mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi kompetensi 37
lanjutan di bidang K3 (Sertifikasi ToT) dan lingkungan dari berbagai penyelenggara.
Studi Kasus –6: Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3
PS PPI USK
Program Studi
Implementasi Cipta Karsa dan Sapta Darma Program profesi Insinyur

B Sapta Dharma Deskripsi


1 Mengutamakan keselamatan, • Selalu bekerja dengan mengutamakan prinsip keselamatan kerja pada saat melakukan praktek lapangan.
kesehatan dan kesejahteraan • Memberikan pelatihan-pelatihan K3 yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan dari penyelenggara
masyarakat. • Memberi arahan kepada perusahaan pengguna jasa terkait dengan kewajiban pemenuhan syarat keselamatan
kerja dan pengelolaan lingkungan pada saat memberikan pelatihan.
2 Bekerja sesuai dengan • Memberikan pembelajaran hanya pada materi-materi yang sudah dikuasai dengan baik
kompetensinya. • Mengingatkan para peserta pelatihan untuk tidak melakukan pekerjaan diluar keahlian dan tanggung jawabnya.
3 Hanya menyatakan pendapat yang • Menyampaikan pendapat dan pemikiran terkait keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan dengan
dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada kepada peserta pelatihan
4 Menghindari terjadinya • Senantiasa mengingatkan diri sendiri dan juga peserta agar selalu menghindari adanya conflict of interest pada
pertentangan kepentingan dalam setiap pekerjaan
tanggung jawab tugasnya. • Senantiasa mendiskusikan permasalahan-permasalahan terkait dengan tugas-tugas K3 yang muncul pada saat
menjadi instruktur di dalam kelas
• Terbuka dan bersikap bijaksana dalam menghadapi perbedaan pendapat diantara kolega dan peserta pelatihan.
5 Membangun reputasi profesi • Selalu tampil secara profesional sesuai dengan profesi instruktur bidang HSE
berdasarkan kemampuan • Memberikan teladan yang terbaik dalam bidang profesi HSE dengan menunjukkan kemampuan terbaik kepada
peserta dan penyelenggara pelatihan
6 Memegang teguh kehormatan, • Bekerja dengan dedikasi dan integritas yang tinggi terhadap pekerjaan sebagai Instruktur K3
integritas & martabat profesi. • Meyakinkan diri sendiri untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap kode etik profesi
• Secara tulus dan ikhlas menerapkan kode etik dengan menghormati keberadaan serta peranan profesi lainnya
7 Mengembangkan kemampuan • Memotivasi diri sendiri dan pekerja dari perusahaan pengguna jasa untuk selalu berkeinginan mengembangkan
professionalnya keahlian dan profesionalismenya dalam bidang HSE maupun bidang-bidang profesi lainnya.
• Membagikan pengalaman dan pengetahuan profesional dalam berbagai pelatihan sebagai bentuk pengabdian 38
dan amal jariyah seorang ahli K3 terhadap masyarakat.
PS PPI USK
KESIMPULAN Program Studi
Program profesi Insinyur

Berdasarkan beberapa studi kasus yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan
antara lain:
1. Berdasarkan pengalaman kerja selama kurun waktu 14 tahun antara tahun 2007-2021
(sekarang) membuktikan bahwa pengalaman kerja dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan dalam mendukung peningkatan kinerja serta memberikan
kontribusi dalam menentukan masa depan karir dan taraf kehidupan ekonomi yang lebih
baik.
2. Dalam melaksanakan tugas profesi dibutuhkan kompetensi yang mencakup pengetahuan,
ketrampilan dan attitud kerja yang baik agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
3. Setiap pekerjaan harus selalu menjunjung tinggi kode etik profesi dan melaksanakan
tugas secara profesional.
4. Seluruh pekerjaan harus selalu memperhatikan keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan (K3L) agar tidak menyebabkan kerugian bagi kita, sesama pekerja dan
perusahaan baik secara langsung (cedera) atau tidak langsung (bermasalah secara
hukum).
Terima Kasih
PS PPI USK
FOTO DAN GAMBAR LAMPIRAN Program Studi
Program profesi Insinyur

Kegiatan Hydrotest
PS PPI USK
FOTO DAN GAMBAR LAMPIRAN Program Studi
Program profesi Insinyur

Komplain Masyarakat Akibat Air Limbah dari Kegiatan Chemical Cleaning


PS PPI USK
FOTO DAN GAMBAR LAMPIRAN Program Studi
Program profesi Insinyur
PS PPI USK
FOTO DAN GAMBAR LAMPIRAN Program Studi
Program profesi Insinyur

Beberapa NCR yang di keluarkan terkait HSE

44
PS PPI USK
FOTO DAN GAMBAR LAMPIRAN Program Studi
Program profesi Insinyur

Kegiatan Observasi pada saat Penyusunan SOP K3


PS PPI USK
FOTO DAN GAMBAR LAMPIRAN Program Studi
Program profesi Insinyur

Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3

Anda mungkin juga menyukai