Anda di halaman 1dari 9

KOMPANG ATRAKSI PADA MASYARAKAT BENGKALIS RIAU

Nur Atiqah

nuratiqah@student.uir.ac.id

ABSTRAK

Tulisan ini adalah hasil penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan bentuk
pertunjukan Kompang yang berbeda dari Kompang yang umum dikenal di tengah
masyarakat Bengkalis, pertunjukan Kompang tersebut dikenal dengan sebutan
Kompang Atraksi. Di daerah Meskom kecamatan Bengkalis Kompang telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam setiap perhelatan perkawinan,
perayaan keagamaan, sunatan, serta perhelatan lainnya. Kompang tradisi lazim
dikenal sebagai permainan alat musik Kompang yang dipukul dengan ritme
tertentu, diiringi dengan nyanyian dari kitab berzanji yaitu puji – pujian terhadap
Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dengan menggunakan metode kualilatif yang
dipadukan dengan teori bentuk seni pertunjukan serta teori fungsi, dapat
disimpulkan bahwa pertunjukan Kompang Atraksi memadukan atraksi gerak
dengan pertunjukan Kompang tradisional. Bentuk baru ini dapat diterima oleh
masyarakat karena tetap mempertahankan hakikat dari pertunjukan Kompang
tradisi baik dari aspek bentuk maupun esensi dari pertunjukkan, yaitu sebagai
bagian dari syiar agama Islam dalam sajian estetis.

Kata kunci : Pertunjukan, Kompang, Atraksi, Bengkalis

Islam di tengah kehidupan mereka


pada akhirnya merasuk dengan
A. PENDAHULUAN begitu dalam baik secara kualitatif
Bengkalis adalah Kabupaten maupun kuantitaif, sehingga norma
yang terletak di pesisir timur pulau dan nilai Islam mereka jadikan
Sumatera, yang dikenal kaya dengan landasan ideal kebudayaan mereka.
ragam kesenian yang mendapat Hampir dalam segala aspek
pengaruh dari agama Islam. Islam kehidupan masyarakat itu, secara
dianut oleh mayoritas masyarakat ideal disesuaikannya dengan norma
Bengkalis, dan menjadi identitas dan nilai – nilai Islam. Mereka yang
yang tak terpisahkan dari kehidupan dimaksud adalah masyarakat Melayu
masyarakatnya. Mahdi Bahar, dan Bengkalis adalah bagian dari
menjelaskan bahwa kehadiran agama rumpun melayu. Sebagai kota
pelabuhan yang ramai dan senantiasa Instrumen Kompang
dikunjungi para pendatang, di tengah menyerupai rebana, terbuat dari kulit
masyarakat Bengkalis hidup berbagai kambing dan kayu leban sadang serta
macam kesenian rakyat yang sedak atau rotan yang berfungsi
mencirikan karakteristik masyarakat sebagai penyaring suara. Alat musik
Melayu pesisir yang terbuka, Kompang diperkirakan berasal dari
religius, dan heterogen. Arab dan masuk ke tanah Melayu
pada masa Kesultanan Melaka oleh
Salah satu kesenian rakyat para pedagang India muslim melalui
yang bernafaskan Islam dan begitu pesisir Selat Malaka. Di Bengkalis
populer di tengah masyarakat sendiri, Kompang telah berkembang
Bengkalis adalah Kompang. sejak lama, sehingga dikenal istilah
Kompang sama halnya dengan Zapin Kompang Bengkalis Riau. Kompang
yang telah menjadi seni rakyat yang biasa dipertunjukan pada perhelatan
populer di tengah masyarakat perkawinan, penyambutan tamu,
Bengkalis. Kompang dapat dijumpai serta dalam berbagai perayaan
hampir di seluruh pelosok negri, keagamaan pada masyarakat
sehingga tidak salah jika Bengkalis Bengkalis.
dijuluki sebagai “negeri seribu
kompang”, bahkan ada ungkapan di Sebagai genre kesenian
tengah masyarakat setempat dimane rakyat, Kompang begitu digemari
ade orang melayu, disitu ade oleh berbagai lapisan masyarakat.
kompang. Hal ini menjelaskan Kelompok-kelompok kesenian
betapa Kompang begitu melekat Kompang dijumpai hampir di seluruh
dalam kehidupan masyarakat Melayu pelosok Bengkalis. Setiap desa
Bengkalis. memiliki kelompok Kompang sendiri
yang selalu sedia diundang untuk
Kompang adalah sebutan oleh meramaikan berbagai perhelatan
masyarakat setempat terhadap sejenis rakyat dari pesta perkawinan,
alat musik pukul ataupun perayaan keagamaan, sampai acara
pertunjukan musik yang dimainkan sunatan. Begitu pula para pemain
oleh sekelompok orang Melayu Kompang yang terdiri dari berbagai
sambil melafaskan sya’ir-sya’ir dari lapisan, dari kelompok Kompang
kitab berzanji. Nursyirwan, anak-anak, kelompok Kompang
menjelaskan kitab berzanji adalah remaja, sampai kalangan kelompok
karya sastra arab yang berisi cerita Kompang tua ikut terlibat pada
bernafaskan Islam berupa puji-pujian pertunjukan.
kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya dan puji-pujian Meski Kompang secara
kepada Allah SWT. umum lebih dikenal sebagai
pertunjukan musik, namun di daerah
Meskom Kecamatan Bengkalis, Pertunjukan Kompang
dijumpai sebuah pertunjukan Atraksi adalah salah satu bentuk seni
Kompang yang berbeda dari tradisi yang inovatif dan berkembang
Kompang yang lazim dijumpai di di tengah masyarakat pendukungnya.
berbagai daerah di Bengkalis. Disini Melalui inovasi seni tradisi akan
Kompang tidak saja berupa arak- tetap exist dan digemari oleh
arakan pemain yang melafazkan masyarakat pendukungnya.
kitab berzanji sambil memukul alat
musik Kompang tetapi telah Hal ini jelas mengandung arti,
berkembang dan dikreasikan dengan sebab Kompang Atraksi sebagai
menambahkan gerakan-gerakan sebuah seni pertunjukan
atraktif yang membuat pertunjukan sebagaimana yang dikutip dari
Kompang menjadi lebih menarik. Sumandiyo Hadi, adalah ungkapan
Masyarakat setempat menamakan atau ekspresi manusia yang
dengan pertunjukan “Kompang dipresentasikan atau dipertunjukkan
Atraksi”. Sebagai sebuah bentuk seni lewat medium tertentu bukan tanpa
baru, tentu menarik untuk dilihat alasan, tetapi mengandung maksud-
bagaimana wujud dari pertunjukan maksud atau konteks tertentu.
Kompang Atraksi yang
menambahkan suguhan visual
sebagai bagian dari pertunjukan B. METODE
musik secara keseluruhan.
Penelitian “Pertunjukan
Sesuatu yang menarik disini Kompang Atraksi Pada Masyarakat
adalah atraksi gerak yang Bengkalis” ini menggunakan metode
diperagakan oleh para pemain penelitian kualitatif dengan
Kompang. Sugono atraksi adalah memadukan pendekatan emik dan
sesuatu yang menarik perhatian atau etik. Miller, mendefinisikan bahwa
daya tarik dalam sebuah pertunjukan penelitian kualitatif adalah tradisi
atau tontonan . Adanya atraksi maka tertentu dalam ilmu pengetahuan
sebuah pertunjukan akan menjadi sosial yang secara fundamental
lebih menarik untuk ditonton. bergantung pada pengamatan
Murgiyanto, kelangsungan sebuah manusia dalam wawasannya sendiri
tradisi memang sangat bergantung dan berhubungan dengan orang-
dari adanya penyegaran atau inovasi orang tersebut, dalam bahasanya dan
yang terus menerus dari para dalam peristilahannya. Penelitian
pendukungnya dalam pertunjukan Atraksi Kompang
mengembangkan keunikan dilakukan dengan mengikuti
perorangan, detail, kebiasaan, peristilahan mereka terhadap apapun
persepsi intern, dan ekstern. yang berhubungan dengan
pertunjukan Atraksi Kompang.
Peneliti berusaha melebur dengan (contribution) terhadap konteks apa
masyarakat supaya tidak terkendala tari bersangkutan dipertunjukan.
dalam memahami hal-hal terkait
dengan penelitian. C. PEMBAHASAN

Untuk menjelaskan bentuk Bentuk Pertunjukan


pertunjukan Kompang Atraksi, Kompang Atraksi Sebagai sebuah
digunakan teori bentuk dari RM. seni rakyat yang populer, Kompang
Soedarsono, bentuk yang dimaksud tradisi selalu hadir dalam setiap acara
didalam penyajian meliputi unsur- perhelatan di tengah masyarakat
unsur yang saling berkaitan antara Bengkalis. Kompang pada umumnya
lain menyangkut hal teknis seperti: dimainkan oleh laki-laki tetapi ada
penari, gerak, pola lantai, musik, rias juga Kompang yang menampilkan
dan busana, property, tempat dan pemain perempuan. Mereka biasanya
waktu pertunjukan.10 Teori tersebut memainkan Kompang secara
akan mendeskripsikan bentuk bersama-sama dalam bentuk arak-
pertunjukan Atraksi Kompang. arakan sehingga tidak heran jika
Gedhom Humardani, menyatakan pemain Kompang terbilang banyak
bahwa bentuk fisik adalah yang sehingga seringkali mengundang
dapat ditangkap oleh panca indera keriuhan. Begitu bunyi Kompang
sebagai medium untuk terdengar, masyarakat akan keluar
mengungkapkan isi, sedangkan isi berduyun-duyun untuk menyaksikan
adalah kehendak atau tujuan yang pertunjukan Kompang.
diungkapkan dalam bentuk fisik. Gambar 1
Dalam hal ini yang dimaksud dengan
bentuk adalah wujud visual dari
pertunjukan yang tak terlepas dari
aspek kontekstual dari pertunjukan
itu sendiri. Artinya sebagai sebuah
sajian seni pertunjukan, ia dipahami
dalam pengertian teks dalam
konteks, bahwa setiap kehadiran seni Arak-arakan
pertunjukan (surface structure)
senantiasa implisit membawa serta pertunjukan Kompang pada acara
konteks isi (deep structure). Hal ini Malam Seribu Kompang Satu
sekaligus dapat menjelaskan fungsi Muharam (Foto: Yosi Ramadona,
pertunjukan, sebagaimana teori 2013)
fungsi tari yang dinyatakan oleh
Gambar di atas memperlihatkan
Anya Peterson Roys, bahwa dari
arak-arakan pemain Kompang di
sudut fungsi, tari dapat dilihat dalam
tengah jalan di pusat kota.
hal konteks dan masukan
Kompang dimainkan sambil memiliki keahlian memainkan alat
para pemain terus berjalan mengitari musik Kompang, mereka juga
alun-alun kota. Terlihat antusiasme mampu berolah vokal dengan baik,
penonton di sepanjang jalan yang serta memiliki kepekaan dan
berasal dari berbagai lapisan keahlian dalam memperagakan
masyarakat yang ingin menyaksikan gerak-gerak yang atraktif dan
dan menikmati arak-arakan energik. Dilihat dari latar belakang
Kompang Dilihat dari bentuk para pemain, beberapa diantaranya
pertunjukan, Kompang pada adalah juga penari Zapin, seperti
umumnya ditampilkan dalam bentuk halnya Bapak Zainudin sendiri yang
arak-arakan pada berbagai juga dikenal sebagai seniman Zapin
perhelatan. Akan tetapi ada juga tradisi di Bengkalis. Hal ini
yang dipertunjukkan sambil berdiri menjelaskan mengapa mereka cukup
atau duduk dalam lingkaran. mahir dalam memainkan musik
Penampilan Kompang dalam bentuk Kompang disertai dengan gerakan-
berdiri dan duduk biasanya pada gerakan atraktif. Pertunjukan
pertunjukan resmi di dalam ruangan Kompang Atraksi di Meskom
atau di atas pentas, sedangkan menggabungkan ketiga bentuk
pertunjukan Kompang dalam posisi penampilan Kompang. Pertunjukan
arak-arakan dilakukan pada acara dibagi kedalam tiga tahapan, yaitu
pesta perkawinan, khatam Qur’an, pembukaan, pengantar, dan bermain
Satu Muharam, Maulid Nabi, Kompang. Pembukaan diawali
Khitanan. Pertunjukan Kompang dengan arak-arakan para pemain
Atraksi beranggotakan laki-laki yang Kompang yang berjumlah orang
sudah baliqh, berjumlah empat belas memasuki area pertunjukan.
orang dengan memakai kostum
Melayu disetiap penampilannya. Setelah dilakukan pembukaan
Laki-laki yang sudah baliqh dalam bentuk menabuh Kompang
dipercaya masyarakat lebih cepat secara serentak, dimulai pertunjukan
dalam menghafal isi dari kitab Kompang Atraksi, dimana para
berjanzi untuk vokal pertunjukan dan pemain memainkan Kompang dalam
lebih mampu melakukan gerakan- berbagai gaya baik dalam posisi
gerakan energik serta mempunyai berdiri ataupun duduk. Sumber
tenaga yang lebih besar dalam pijakan gerak dalam gerakan
melakukan pukulan- pukulan pertunjukan Kompang Atraksi adalah
terhadap instrumen kompang dalam silat, tukar kaki, siku kaluang dan
durasi waktu yang cukup lama. alif. Ketiga gerakan inti itulah
berkembang gerakan-gerakan lainnya
Dengan kata lain, para yang membuat pertunjukan Atraksi
pemain Kompang adalah seniman Kompang jadi sangat menarik.
yang berbakat karena disamping
Permainan pola lantai dalam
pertunjukan Kompang Atraksi
memang cukup variatif. Pada
permainan Kompang yang umum
dijumpai adalah para pemain berdiri
Gambar 2 Pembukaan pertunjukan berbanjar membentuk barisan.
Kompang Atraksi oleh grup Namun pada pertunjukan Kompang
kompang Indah Budaya di Meskom Atraksi, disuguhkan berbagai pola
Bengkalis lantai yang dikreasikan dengan
gerakan-gerakan pemain yang
atraktif mengiringi pukulan
Kompang. Ada saat-saat dimana
fokus perhatian penonton dipecah
dengan mengubah variasi pola lantai
dalam berbagai bentuk, seperti
Atraksi dalam posisi duduk memecah pola berjajar yang
dan berdiri oleh grup kompang Indah dikreasikan dengan gerakan para
Budaya di Meskom Bengkalis. pemain yang saling menjauh dan
Gambar di atas memperlihatkan membelakangi sambil terus
ragam pola lantai permainan memainkan Kompang. Ada pula pola
Kompang. lantai melingkar, di mana para
Pada pembukaan, para pemain Kompang membentuk
pemain berdiri membentuk garis lingkaran sambil memainkan
lurus menghadap penonton. Adapun Kompang dengan gerakan-gerakan
posisi para pemain Kompang sambil yang atraktif.
duduk ataupun berdiri seperti terlihat
pada gambar kedua dilakukan pada
tahapan permainan Kompang. Di sini
para pemain menunjukkan keahlian
mereka bermain Kompang sambil
membentuk variasi pola lantai
dengan posisi duduk dan berdiri.
Atraksi ini jelas sangat menarik Gambar 4 Variasi pola lantai
karena memecah fokus permainan ke berbanjar oleh grup kompang Indah
dalam dua bentuk, sehingga Budaya di Meskom Bengkalis.
pertunjukan menjadi lebih menarik
dan tidak monoton sekedar sebagai Gambar di atas memperlihatkan
pertunjukan musik pukul dengan variasi pola lantai berbanjar dalam
dikreasikannya gerakan-gerakan dua baris. Jika pada pertunjukan
yang diatur sedemikian rupa. Kompang biasa para pemain hanya
berdiri membentuk garis lurus sambil pukulan Kompang, syair puji-pujian,
memainkan Kompang, disini pola dengan gerakan-gerakan atraktif
tersebut dikreasikan dengan gerakan yang ditampilkan. Sebagai sebuah
saling menjauh dan membelakangi atraksi kelompok, pertunjukan
namun tetap dalam posisi berbanjar. Kompang Atraksi mempertunjukkan
Hal ini menambah keindahan keahlian para pemain dalam
pertunjukan Kompang sebagai memainkan Kompang serta bergerak
tontonan yang menggabungkan secara rampak dan harmonis sambil
musik dengan atraksi visual gerak para pemain terus melafalkan syair
para pemainnya. puji-pujian kepada Allah SWT dan
Nabi Muhammad SAW. Gerakan
atraksi yang dilakukan oleh pemain
Kompang sangat bervariasi dengan
menggunakan tenaga, ruang, waktu,
level, arah hadap, pola lantai, aksen
dan sebagainya. Pukulan terhadap
Gambar 5 Pola lantai melingkar oleh Kompangpun bervariasi terkadang
grup kompang Indah Budaya di pelan, sedang, kuat dan sangat kuat.
Meskom Bengkalis Gerakan dan pukulan kompang
tersebut merupakan bagian dari
Pola lantai melingkar, seperti tampak atraksi.
pada gambar diatas adalah bagian
dari atraksi gerak yang cukup
menarik. Disini para pemain
1. Penerimaan Masyarakat
menyuguhkan gerakan-gerakan yang
beragam. Ada saat para pemain Sebagai sebuah kreasi baru,
berdiri dengan berbagai pose pertunjukan Kompang Atraksi
memukul Kompang, ada pula saat memang baru dikenal oleh
para pemain berjalan dengan posisi masyarakat Bengkalis karena hanya
tegak dan membungkuk. Setiap satu kelompok, yaitu kelompok
gerakan disesuikan dengan ritme Kompang Indah Budaya yang
pukulan yang dilakukan. Ada dipimpin oleh Bapak Zainudin yang
kalanya gerakan pemain lambat baru mengembangkannya. Bapak
sesuai dengan irama pukulan yang Zainudin adalah seorang seniman
pelan, terkadang cepat jika kompang tradisi yang aktif mengembangkan
dipukul dengan kuat dan tempo yang pertunjukan Kompang Atraksi agar
cepat. dikenal oleh masyarakat Bengkalis.
Hal ini telah beliau tunjukkan dengan
Secara keseluruhan, dalam
beberapa kali membawa kelompok
pertunjukan Kompang Atraksi
Kompang yang dipimpinnya
terjalin hamonisasi antara bunyi
memenangkan festival Kompang Penerimaan masyarakat tak
tingkat Kabupaten Bengkalis, dan terlepas dari kepiawaian Bapak
telah membawa harum nama Zainudin dalam mempertahankan
Meskom sebagai salah satu pusat fungsi dari pertunjukan itu sendiri,
perkembangan Kompang di yang tidak hanya sebagai hiburan
Bengkalis. Bapak Zainudin adalah tetapi lebih sebagai bagian dari syiar
juga seorang seniman Zapin. Dengan Islam. Meskipun pertunjukan
latar belakang demikian, Bapak Kompang Atraksi telah
Zainudin mengembangkan bentuk menggabungkan unsur gerak-gerak
Kompang agar lebih menarik lagi, atraktif ke dalam pertunjukan, namun
dengan menambahkan atraksi gerak pertunjukan itu sendiri tetap
ke dalam pertunjukan. Hasilnya mengacu kepada etika dan adab
adalah sebuah bentuk baru Melayu yang Islami. Fungsi
pertunjukan Kompang yang pertunjukan sebagai syiar Islam pun
merupakan gabungan dari musik tetap dipertahankan karena secara
dengan gerak. keseluruhan pertunjukan tetap
memuat puji-pujian terhadap Allah
Menurut pengakuan dari SWT dan Rasulnya.
Bapak Zainudin sendiri, pertunjukan
Kompang Atraksi baru Secara kontekstual, hal ini
dikembangkan sejak tahun 2010 dan juga tak terlepas dari karakteristik
telah mendapat pengakuan dari masyarakat Melayu Bengkalis yang
masyarakat dengan prestasi yang toleran dan terbuka terhadap
diraih oleh kelompok ini pada perubahan dan keberagaman. Hal ini
Festival Kompang se-Bengkalis menjelaskan mengapa pertunjukan
tahun 2012. Mereka juga sering Kompang Atraksi sebagai sebuah
diundang untuk memeriahkan kemasan baru dapat diterima di
berbagai acara perhelatan di tengah masyarakat Bengkalis.
Bengkalis dan luar Bengkalis Hal
yang sama juga ditunjukkan oleh D. PENUTUP
masyarakat yang selalu antusias Pertunjukan Kompang
menyaksikan setiap pertunjukan Atraksi di daerah Meskom adalah
Kompang Atraksi yang sebuah bentuk pertunjukan rakyat
menyuguhkan lebih dari sekedar yang inovatif karena telah
keriuhan bunyi Kompang serta syair mengembangkan pertunjukan
puji-pujian, tetapi memberi tontonan Kompang yang berbeda dari
yang lebih menarik dengan adanya pertunjukan Kompang pada
suguhan gerakan-gerakan atraktif umumnya di Bengkalis. Jika
dan energik dalam memainkan pertunjukan Kompang tradisi hanya
Kompang. menampilkan permainan alat musik
Kompang disertai nyanyian yang mempertahankan esensi dari
memuat syair puji-pujian terhadap pertunjukan Kompang, yaitu sebagai
Allah SWT dan Rasulullah, maka sajian estetis yang memuat syiar
pertunjukan Kompang Atraksi Islam. Disisi lain masyarakat Melayu
memperkaya bentuk pertunjukan Bengkalis juga dikenal sebagai
dengan memadukan gerakan-gerakan masyarakat yang toleran serta
yang atraktif sehingga menjadi lebih terbuka terhadap perubahan,
menarik sebagai sebuah sajian sehingga pertunjukan Kompang
estetis. Atraksi sebagai sebuah kreasi baru
dapat diterima oleh masyarakat
Di samping sajian yang lebih setempat.
menarik, pertunjukan Kompang
Atraksi dapat diterima di tengah
masyarakat Bengkalis karena
pertunjukan ini tetap

Anda mungkin juga menyukai