Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR

PENGOLAHAN AIR LIMBAH TAHAP 3 (TERTIARY TREATMENT)

Disusun Oleh:

Giyarsih Setyowati

201984204017

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSAMUS

2021

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya
saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah Pengelolaan Limbah Air Tahap 3

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah karena
sudah memberikan tugas ini.Saya menyadari bahwa makalah saya jauh dari kata sempurna
namun ini adalah langkah saya menuju kesuksesan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kebaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya maupun pembaca.

Merauke, 20 Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Air Limbah 6
a) Sumber Air Limbah 7
b) Karakteristik Air Limbah 7
B. Teknik Pengolahan Air Limbah 9
a. Jenis pengolahan air limbah 9
b. Cara Pengolahan Air Limbah Secara Sederhana : 10
c. 5 Tahap Yang Diperlukan Dalam Pengolahan Air Limbah 12
C. Proses Pengolahan Limbah Pada Tahap Ketiga (Tertiary Treatment) 16
BAB III PENUTUP 25
A. Kesimpulan 25
DAFTAR PUSTAKA

26
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berbicara mengenai pencemaran air, biasanya yang terlintas dipikiran kita adalah limbah cair
dari egative pabrik saja. Padahal dari rumah tangga, pasar, sawah, rumah sakit, dan lain
sebagainya juga berperan banyak dalam tercemarnya air. Air yang mengandung detergen, tinja
dan sisa makanan yang masuk kesaluran pembuangan air setiap harinya dapat mempengaruhi
keseimbangan fisika dan kimiawi air. Pada kondisi tertentu air bisa bersifat tak terbarukan,
dimana proses perjalanan air tanah membutuhkan waktu ribuan tahun, sehingga jika
pengambilan air tanah dilakukan secara berlebihan maka lama kelamaan air tanah akan habis.

Air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang
berasal dari egative, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air
buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum (Sugiharto:1987). Sedangkan pada
kegiatan egative, jenis dan sumber limbah yang dihasilkan oleh egative sebagai berikut. Industri
makanan diantaranya egative pengalengan, permen, bir, susu dan keju, pemrosesan produk
pertanian, pemrosesan daging limbahnya merupakan senyawa egativ dalam bentuk egative,
koloid dan larutan. Industri logam dan pertambangan volume limbahnya besar dan mengandung
banyak padatan tersuspensi. Industri pemrosesan bahan bakar, seperti oil refinery, gas reforming
limbahnya bersifat toksik. Industri kimia, seperti egative pupuk, logam berat, pestisida dan
farmasi limbahnya bersifat toksik. Industri egativeating dan engineering works limbahnya
bersifat toksik. Industri tekstil, penyamakan kulit dan kertas limbahnya berupa zat egativ.

Tujuan pengolahan air limbah adalah untuk memperbaiki kualitas air limbah, mengurangi
BOD, COD dan partikel tercampur menghilangkan bahan nutrisi dan komponen beracun,
menghilangkan zat tersuspensi, mendekomposisi zat organic, menghilangkan mikroorganisme
pathogen. Pengolahan air limbah juga bertujuan untuk mengurangi dampak egative terhadap
lingkungan dilakukan dengan mengurangi jumlah dan kekuatan air limbah sebelum dibuang
keperairan penerima. Tingkat pengurangan yang diperlukan dapat diperkirakan berdasarkan data
karakteristik air limbah dan persyaratan baku mutu lingkungan yang berlaku. Namun sejalan
dengan perkembangannya tujuan pengolahan air limbah sekarang ini juga terkait dengan
aspek estetika dan lingkungan.

Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan.
Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi.
Sedangkan pengolahan air limbah dengan bantuan peralatan biasanya dilakukan pada Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan terhadap air
limbah, bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah mengendap atau bahan-bahan yang
terapung disisihkan terlebih dahulu. Bahan tersuspensi yang berukuran besar biasanya dilakukan
screening (penyaringan) dan bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara
mudah dengan proses pengendapan.

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian penjelasan latar belakang di atas maka kami dapat menarik beberapa
rumusan masalah yaitu :
a. Apa itu air limbah ?
b. Apa saja teknik pengolahan limbah ?
c. Bagaimana proses pengolahan limbah pada tahap ketiga (Tertiary treatment) ?

B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

a. Mengetahui apa itu air limbah.


b. Mengetahui teknik pengolahan limbah.
c. Mengetahui proses pengolahan limbah pada tahap ketiga (Tertiary treatment).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Air Limbah

Air limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena pengaruh manusia.
Air limbah perkotaan biasanya dialirkan di saluran air kombinasi atau saluran sanitasi, dan diolah
di fasilitas pengolahan air limbah atau septic tank. Air limbah yang telah diolah dilepaskan ke
badan air penerima melalui saluran pengeluaran. Air limbah, terutama limbah perkotaan, dapat
tercampur dengan berbagai kotoran seperti feses maupun urin.

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga, industri maupun
tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup. Batasan lain
mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari
daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran, dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air
permukaan, dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985). Limbah, sampah,
dan kotoran yang berasal dari rumah tangga, perusahaan, dan/atau kendaraan merupakan
masalah serius yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Pembuangan
sampah rumah tangga dibiasakan pada tempat sampah, karena itu tempat sampah seharusnya
selalu tersedia di lingkungan rumah tempat tinggal sesuai dengan jenisnya, sampah basah
(garbage), sampah kering (rubbish), dan sisa-sisa industri (industrial waste).

Sistem pembuangan air adalah infrastruktur fisik yang mencakup pipa, pompa, penyaring,
kanal, dan sebagainya yang digunakan untuk mengalirkan air limbah dari tempatnya dihasilkan
ke titik di mana ia akan diolah atau dibuang. Sistem pembuangan air ditemukan di berbagai tipe
pengolahan air limbah, kecuali septic tank yang mengolah air limbah di tempat. Selain itu,
kebiasaan meludah, buang air kecil dan besar (human excreta), air limbah (sewage) juga harus
dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kesehatan lingkungan. Sampah yang tidak dikelola
dengan baik dapat menjadi sarang hewan penyebar penyakit dan bau yang tidak sedap.

Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih kurang 80% dari air yang
digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang
sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan
akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola dan atau  diolah
secara baik.

a) Sumber Air Limbah

Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
sebagai berikut :

1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air limbah
yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari
ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya
terdiri dari bahan-bahan organik.
2. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis industri
akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai
dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri antara lain: nitrogen,
sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut,
dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini menjadi lebih rumit
karena harus mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yang berasal dari
daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah,
dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama
dengan air limbah rumah tangga.

b) Karakteristik Air Limbah

Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang
tepat sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air limbah ini
digolongkan sebagai berikut:

1. Karakteristik fisik

Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan
suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan
sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas
cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan sebagainya.

2. Karakteristik kimiawi

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal
dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan
sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih
baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.
Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:
● Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam amino.
● Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat,
termasuk selulosa.

3. Karakteristik bakteriologis

Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air
limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam proses
pengolahan air buangan.
Sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalam air limbah, maka air limbah yang
tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat
dan lingkungan hidup antara lain :

● Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama kolera, typhus
abdominalis, disentri basiler.
● Menjadi media berkembang-biak mikroorganisme patogen.
● Menjadi tempat-tempat berkembangbiak nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk.
● Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
● Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya.
● Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tindak nyaman dan
sebagainya.

Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat buruk tersebut di atas diperlukan


kondisi, persyaratan, dan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah tersebut:

● Tidak mengkontaminasi sumber air minum.


● Tidak mengakibatkan pencemaran permukaan tanah.
● Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air sungai, atau tempat-
tempat rekreasi.
● Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya
berbagai bibit penyakit dan vektor.
● Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat dicapai oleh anak-anak.
● Baunya tidak mengganggu.

B. Teknik Pengolahan Air Limbah

Limbah merupakan hasil buangan sisa industri yang mengandung berbagai macam
kandungan berbahaya dan tak berguna. Oleh karena itu wajib bagi para pelaku industri untuk
mengolah limbahnya terlebih dahulu agar layak dibuang ke lingkungan. Lemahnya penegakan
hukum terhadap para pelaku industri yang tidak mau mengolah limbah menjadi salah satu
penyebab rusaknya lingkungan sekitar. Jika dipikirkan lebih jauh maka tak sekedar itu
kerugiannya, rusaknya lingkungan dapat berdampak pada matinya makhluk hidup disana yang
kemudian dapat mematikan mata pencaharian penduduk yang biasanya bekerja sebagai nelayan.
walaupun jika para nelayan nekat, ikan beracun yang tercemar limbah tersebut dapat meracuni
manusia yang memakannya. karena secara tidak langsung kita memakan limbah tersebut.

a. Jenis pengolahan air limbah

● Pengolahan Limbah Secara Fisik

Proses fisik dilakukan dengan cara memberikan perlakuan fisik pada air limbah seperti
menyaring, mengendapkan, atau mengatur suhu proses dengan menggunakan alat
screening, grit chamber, settling tank/settling pond, dll. Namun dalam proses pengolahan
limbah secara fisik ini tidak dapat diterapkan untuk berbagai pengolahan limbah dlam
proses pengolahan lombah secara fisik polutan akan dipisahkan dengan cara diendapkan.
Hasil yang dicapai sangat terbatas dan memerlukan waktu yang cukup lama

● Pengolahan Limbah Secara Kimiawi

Proses pengolahan limbah secara kimia dilakukan dengan cara membubuhkan bahan
kimia atau larutan kimia pada air limbah agar dihasilkan reaksi tertentu, selain itu
menambahkan bahan-bahan kimia ke dalam limbah. Dalam hal ini yang sangat penting
adalah menentukan jenis bahan-bahan kimia yang diperlukan. Dalam pengolahan limbah
secara kimiawi, waktu dan area yang diperlukan jauh lebih kecil dibandingkan pengolahan
limbah secara fisik maupun biologi dengan kata lain pengolahan limbah dengan cara ini
lebih efisien. Air limbah yang mengandung zat-zat kimia termasuk logam berat, sangat
tepat bila pengolahan limbah dilakukan secar kimiawi.

● Pengolahan Limbah Secara Biologi

Proses biologi deilakukan dengan cara memberikan perlakuan atau proses biologi
terhadap air limbah seperti penguraian atau penggabungan substansi biologi dengan lumpur
aktif (activated sludge), attached growth filtration, aerobic process dan an- aerobic process.

b. Cara Pengolahan Air Limbah Secara Sederhana :

Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran. Secara
ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap
gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam
tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air
limbah perlu diolah sebelum dibuang.

Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:

a) Pengenceran (Dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian
baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang
berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus
dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini
tidak dapat dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi
terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan
pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya.
Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.

b) Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang
(algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke
dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding
dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah
pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan
baik.

Cara kerjanya antara lain sebagai berikut :

● Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari,
ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah
melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan
subur
● Pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl
dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini
digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang
terdapat dalam air buangan. Disamping itu terjadi pengendapan
● Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman
bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).

c) Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali sehingga air akan
merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam
keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau
perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan.

Cara ini dapat digunakan terutama untuk air limbah rumah tangga, perusahaan susu
sapi, rumah potong hewan, dan sebagainya dimana kandungan zat-zat organik dan
protein yang diperlukan oleh tanaman cukup tinggi.

c. 5 Tahap Yang Diperlukan Dalam Pengolahan Air Limbah

Selain 3 cara sederhana pengolahan air limbah tadi, ada 5 tahap yang di perlukan dalam
pengolahan air limbah yaitu :

● Pengolahan Awal (Pretreatment)


● Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
● Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
● Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
● Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

a) Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan
tersuspensi dan minyak dalam limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung
pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.
b) Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pengolahan tahap pertama memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal.
Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi ialah
neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan
filtration.
c) Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat terlarut dari limbah yg tak dapat
dihilangkan dgn proses fisik. Peralatan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini
ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization
basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
d) Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah
coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane
separation, serta thickening gravity or flotation. pada proses ini dilakukan pemisahan
secara kimia untuk lebih memurnikan air yang belum sepenuhnya bersih.

e) Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya


kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration,
vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.
C. Prose Pengolahan Limbah Pada Tahap Ke Tiga (Tertiary treatment)

Metode tertiary treatment atau pengolahan limbah cair tersier adalah metode pengolahan
limbah cair yang dilakukan setelah limbah cair diolah menggunakan pengolahan primer dan
sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi
lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan ini
disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah. Umunya zat
yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun
sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman.
Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment).
Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika.

Dalam pengolahan tersier terdapat beberapa metode, antara lain:


- Metode saringan pasir (sand filter).
- Metode saringan multimedia.
- Precoal filter.
- Microstaining.
- Vacum filter.
- Penyerapan (absorption) dengan karbon aktif.
- Penguraian besi dan mangan.
- Osmosis bolak-balik.
Walaupun metode pengolahan tersier dapat mengolah limbah cair dengan baik, akan tetapi
metode ini jarang diaplikasikan pada fasilitas pengolahan limbah mengingat biaya yang
diperlukan untuk melalkukan proses pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak
ekonomis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga, industri
maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung bahan-bahan atau
zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan
hidup. Ada 3 jenis pengolahan air limbah yaitu : Pengolahan Limbah Secara Fisik,
Pengolahan Limbah Secara Kimiawi , Pengolahan Limbah Secara Biologi . Ada cara
sederhana pengolahan air buangan antara lain: Pengenceran (Dilution), Kolam Oksidasi
(Oxidation Ponds), Irigasi. Selain 3 cara sederhana pengolahan air limbah tadi, ada 5
tahap yang di perlukan dalam pengolahan air limbah yaitu : Pengolahan Awal
(Pretreatment), Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment), Pengolahan Tahap
Kedua (Secondary Treatment), Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment),
Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment).

Pada tahap ke tiga pengolahan air limbah bertujuan untuk disesuaikan dengan kandungan
zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan
sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganik
terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman.
Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment).
Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.temukanpengertian.com/2015/05/pengertian-metode-tertiary-treatment.html
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
https://karinov.co.id/tahapan-utama-pengelolaan-air-limbah/
https://www.merdeka.com/pendidikan/inilah-3-tahap-penting-pengolahan-air-limbah-dengan-
bantuan.html

https://www.garudacitizen.com/tahapan-instalasi-pengolahan-air-limbah/

Anda mungkin juga menyukai