Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

SISTEM
INFORMASI &
PENGENDALIAN
INTERNAL

Isu Sosial dan Etika dalam


Sistem

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Ekonomi Magister Akuntansi A11553EL Aloysius Harry Mukti, Phd, MS.Ak, ERMCP

Abstract Kompetensi
Pengertian isu sosial yang Mahasiswa dapat dengan jelas
berkembang dan etika dalam praktik mengetahui isu sosial dan etika dalam
sistem informasi sistem informasi
Pembahasan

Memahami Isu Etika dan Sosial yang Terkait Dengan Sistem Informasi
Etika (ethics) merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan
seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat
keputusan untuk mengarahkan pelakunya.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru
dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
Permasalahan etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem
informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi,
menetapkan standar untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi
keamanan individu dan masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang
sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.

2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal


2 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MODEL PEMIKIRAN TENTANG ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIS
Isu etika, sosial, dan politik sangat terkait satu dengan yang lainnya. Dilema etika
yang mungkin anda hadapi sebagai seorang manajer sistem informasi biasanya
timbul dalam perdebatan sosial dan politik. Pengenalan teknologi informasi yang
baru memiliki dampak yang seperti gelombang, menimbulkan isu etika, sosial,
dan politis baru yang harus ditangani ditingkat individu, sosial, dan politis. Isu ini
memiliki lima dimensi moral: hak dan kewajiban informasi, hak dan kewajiban
kepemilikan,kualitas sistem, kualitas hidup, dan akuntabilitas dan pengendalian.
Model ini dapat digunakan untuk menggambarkan dinamika yang
menghubungkan isu etika, sosial dan plotis. Model ini juga bermanfaat untuk
mengidentifikasi dimensi moral yang utama dari teknologi informasi, yang saling
melintasi berbagai tingkatan tindakan individu, sosial, dan politis.

LIMA DIMENSI MORAL ERA INFORMASI


Isu etika, sosial, dan politis utama yang muncul oleh adanya sistem informasi
mencakup dimensi moral berikut :
Hak dan Kewajiban informasi . Hak informasi apa yang dimiliki individu dan
organisasi? Apa yang dapat dilindungi hak tersebut? Apakah kewajiban individu
dan organisasi yang berkaitan dengan informasi ini?
Kepemilikan hak dan kewajiban. Bagaimana hak kekayaan intelektual pribadi
tradisional dilindungi dalam sebuah masyarakat digital dimana melacak dan
menghitung hak kepemilikan sulit dilakukan dan mengabaikan hak-hak pribadi
menjadi sangat mudah?
Hak dan Kewajiban informasi . Hak informasi apa yang dimiliki individu dan
organisasi? Apa yang dapat dilindungi hak tersebut? Apakah kewajiban individu
dan organisasi yang berkaitan dengan informasi ini?
Kualitas sistem. Standar kualitas sistem dan data apakah yang harus dipenuhi
untuk melindungi hak pribadi dan keamanan masyarakat?
Kualitas hidup. Nilai apa yang harus dilindungi dalam sebuh masyarakat yang
didasarkan pengetahuan dan teknologi? Institusi mana yang harus dilindungi dari
kejahatan? Nilai dan praktik budaya mana yang harus didukung oleh teknologi
informasi yang baru?
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
3 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
TREN TEKNOLOGI UTAMA YANG MEMUNCULKAN ISU ETIKA
Ada empat tren teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan
etika ini, yaitu:
1 Kecepatan komputasi belipat dua kali setiap 18 bulan, Pengaruh → Banyak
organisasi bergantung pada sistem komputer untuk operasi yang penting.
2Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat, Pengaruh → perusahaan
dapat dengan mudah memelihara secara terperinci masing-masing basis
datanya.
3 Kemajuan analisis data, Pengaruh → perusahaan dapat menganalisis data
berukuran besar yang diperoleh secara terpisah untuk mengembangkan profil
yang terperinci aas perikau individu.
4 Kemajuan jaringan dan internet, Pengaruh → menyalin data dari lokasi ke
lokasi yang lain dan mendapatkan data pribadi dari lokasi yang jauh menjadi
sangat mudah.
5 Kemajuan dalam penyimpanan data telah menyebabkan kejahatan rutin atas
privasi individu menjadi murah dan efektif. Siste penyimpanan data yang besar
telah cukup murah untuk suatu daerah dan bahkan perusahaan eceran lokal
menggunakannya dalam mengidentifikasi pelanggannya.
5 Penggunaan komputer untuk menggabungkan data dari sumber yang banyak
ini dan menghasilkan dokumen elektronik berisi informasi perorangan yang
terperinci disebut profiling.
Sebuah teknologi analisis data terbaru yang disebut nonobvious relationship
awareness (NORA) telah memberikan lebih banyak kapasitas profiling bagi
sektor swasta dan pemerintah. NORA dapat mengambil informasi tentang
seseorang dari berbagai sumber yang terpisah, seperti aplikasi karyawan,
catatan telepon, daftar pelanggan, dan daftar orang-orang yang dicari. Dan
mengaitkan hubungan untuk memperoleh koneksi tersembunyi yang tidak jelas
yang mungkin dapat membantu mengedintifikasi pelaku kejahatan atau teroris.
Perkembanagn jaringan komunikasi digital dunia yang secara luas tersedia untuk
individu dan perusahaan menimbulkan banyak perhatian etika dan sosial.

2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal


4 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk
memilih. Etika adalah tentang pilihan masing-masing orang.

KONSEP DASAR: TANGGUNG JAWAB, AKUNTABILITAS, DAN LIABILITAS


Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan
bertanggung jawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya.
Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan
etika.
Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial: ini
berarti bahwa ada mekanisme yang menetukan siapa yang melakukan tindakan
yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab.
Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum
mengambil peranan yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki
kerugian yang disebabkan oleh pelaku,sistem atau organisasi lain.

ANALISIS ETIKA
Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu
etika,bagaimana sehatusnya anda menganalisis masalah ini? Proses lima
langkah berikut dapat membantu.
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
2. Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang
terlibat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil denagn beralasan.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.

PRINSIP ETIKA KANDIDAT


1. Perlakuan orang lain seperti apa yang anda harapkan dari orang lain (Golden
Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan
itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapapun juga.
3. Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
5 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tepat diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur.
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang
paling sedikit.
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh
seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain (disebut dengan aturan
etika “tidak ada makan siang gratis”-ethical “no free lunch” rule).

HAK INFORMASI: PRIVASI DAN KEBEBASAN DI ERA INTERNET


Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan
atau intervensi dari individu atau organisasi lain,termasuk negara.

HAK KEKAYAAN: KEKAYAAN INTELEKTUAL


Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah
yang berbeda yaitu Rahasia dagang, Hak cipta, dan Hak paten.

Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan
isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan
jaringan teknolog  informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan
dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
Sistem  informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang
menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung
jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas
sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam
masyarakat informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip
etika yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan
masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang
benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya
berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan
panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
6 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup
5(lima) dimensi moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak
mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari
informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan
individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan
interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang
individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat
perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena
informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan
atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan
interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi
baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik
sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-
bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk
menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam
suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam
bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang
berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain
juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang
bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet
menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan
internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
7 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka,
kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga
mereka tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online
telah menguras banyak tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan
kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga.
Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress
berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas
menekan tombol-tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu
kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu
lama dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari
penggunaan komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi
seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang
telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa
menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya
bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang
menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang
bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk
mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk
perubahan social yang besar dan membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan
kewajiban yang ada.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang
sangat signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan
elektronik.
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber
keuntungan. Satu keuntungan besar dari system computer kontemporer adalah
kemudahan menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi
digital diantara banyak orang. Namun pada saat yang sama, kemampuan yang
tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan dengan
hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara
kenyamanan dan implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-
commerce untuk melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
8 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diinginkan, merupakan salah satu isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh
system informasi kontemporer.
Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan
social dari system informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang
mempermudah segala pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi,
integrasi, dan penyebaran informasi mengedepankan perhatian-perhatian baru
mengenai penggunaan secara tepat informasi pelanggan, perlindungan
kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual.
Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada
internet sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika
lainnya yang muncul akibat penggunaan system informasi secara luas.
Termasuk didalamnya adalah penetapan tanggung jawab untuk konsekuensi-
konsekuensi dari system informasi, penetapanr standar untuk mengamankan
kualitas system yang melindungi keamanan individu dan masyarakat.

Beberapa dilema etika


Sistem informasi telah menciptakan dilemma-dilema etika baru dimasa
sekumpulan minat saling berbenturan satu sama lain. Misalnya, sebagian besar
perusahaan telepon terkemuka diAmerika Serikat memanfaatkan teknologi
informasi untuk merampingkan satuan kerjanya. Perangkat lunak pengenal suara
bisa mengurangi kebutuhan atas operator manusia, yaitu dengan memasangnya
pada computer agar mengenali respons pelanggan atas serangkaian pertanyaan
yang sudah terkomputerisasi.
Sebagian besar perusahaan memonitor apa yang sedang dilakukan para
karyawannya di internet dengan maksud mencegah mereka membuang-buang
sumber-sumber daya perusahaan untuk aktivitas non-bisnis. Perkumpulan
Komputer Internasional memecat sedikitnya 10 karyawan dikantornya di
Herndon pada bulan Desember 2000 karena mengirimkan e-mail yang berbau
seks secara eksplisit. Perusahaan Xerox memecat 40 pekerjanya di tahun 1999
karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di Web.
Perusahaan yakin mereka mempunyai hak untuk memonitor e-mail karyawan
dan penggunaan web karena fasilitas itu milik mereka dan penggunaannnya
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
9 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dimaksudkan untuk tujuan bisnis saja, dan menciptakan fasilitas untuk maksud-
maksud bisnis.
Dalam tiap kesempatan, Anda bisa menemukan persaingan nilai, dengan
kelompok-kelompok yang berada dalam suatu debat. Perusahaan mungkin
beralasan, misalnya, bahwa mereka punya hak untuk menggunakan system
informasi untuk meningkatkan produktivitas dan memperkecil satuan kerjanya
sehingga bisa mengurangi biaya dan tetap berada pada bisnis. Karyawan-
karyawan yang digantikan oleh system informasi mungkin beralasan bahwa
pemilik perusahaan memiliki semacam kewajiban bagi kesejahteraannya.
Pemilik bisnis mungkin merasa bertanggung jawab untuk memonitor e-mail
karyawan dan penggunaan internet untuk meminimalkan kebocoran
produktivitas.
Para karyawan mungkin percaya bahwa mereka harus mampu menggunakan
internet untuk mengerjakan tugas-tugas pribadi yang ringan sebagai ganti
penggunaan telepon. Suatu analisis yang lebih dekat mengenai fakta-fakta
kadang kala bisa menghasilkan solusi kompromi yang member “sebagian
keuntungan” untuk setiap sisi.
1 Dimensi-dimensi moral dari system informasi
Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari system
informasi. Dalam tiap dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, social,
dan politik dan menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai
terkait, pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang
diambil.
Hak-hak informasi: kebebasan pribadi dan kebebasan dalam era internet
Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari
pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk
negara.Keinginan untuk tidak diganggu juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-
juta karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk-bentuk
pengawasan berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam
keinginan individu atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi
kebebasan pribadi secara mudah, murah, dan efektif.
Kebebasan pribadi dilindungi melalui konstitusi di AS, Canada, dan Jerman
dalam beragam cara, juga di Negara-negaara lainnya melalui beragam undang-
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
10 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
undang. Di Amerika Serikat, klaim kebebasan pribadi dilindungi terutama oleh
Amandemen Pertama yang member jaminan kebebasan berbicara dan
berkumpul, perlindungan Amandemen keempat melawan pencarian tak
beralasan dan perampasan dokumen-dokumen pribadi atas rumah, dan jaminan
atas proses penggunaan hak. Undang-Undang Kebebasan Pribadi tahun 1974
merupakan yang paling penting diantara perundang-undangan tersebut, karena
mengatur pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi di wilayah
Negara bagian. Masa kini, sebagian besar hukum kebebasan pribadi Negara
bagian AS hanya berlaku pada pemerintah federal dan mengatur hanya
beberapa wilayah sector kebebasan pribadi.
Sebagian besar hukum kebebasan pribadi Amerika dan Eropa didasarkan pada
aturan yang disebut Fair Information Practices (FIP) atau Praktik Informasi yang
Adil yang pertama-tama ditetapkan dalam laporan yang dibuat pada tahun 1973
oleh komite penasehat pemerintah federal (Kementrian Kesehatan, Pendidikan,
dan Kesejahteraan AS, 1973). Praktik Informasi yang Adil (FIP) adalah
serangkaian prinsip yang mengatur pengumpulan dan pemanfaatan informasi
mengenai individu. Prinsip-prinsip FIP didasarkan pada gagasan mengenai
“kesaling-ketergantungan minat” antar pemegang dokumen dan individu. Individu
memiliki keikutsertaan dalam transaksi, sedsangkan pemegang dokumen
biasanya perwakilan bisnis atau pemerintahan membutuhkan informasi
mengenai individu untuk mendukung transaksi. Setelah terkumpul, individu
mempertahankan minat itu pada dokumen, dan dokumen mungkin digunakan
untuk mendukung aktivitas lain tanpa persetujuan individu.  Ditahun 1998,
Komite Perdagangan Federal (Federal Trade Commission) FTC menyatakan
kembali dan memperluas peraturan FIP untuk member tuntunan bagi
perlindunga kebebasan pribadi secara online.

2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal


11 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
12 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6

2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal


13 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2017 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
14 Aloysius Harry Mukti, PhD, MS.Ak, ERMCP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Laudon, & Laudon. (2012). Management information systems: managing the digital firm.
Revista de Administração Contemporânea (Vol. 7). https://doi.org/10.1590/S1415-
65552003000100014

Anda mungkin juga menyukai