OLEH :
LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan salah satu peristiwa penting dan senantiasa diingat dalam
kehidupan wanita. Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi
psikologis ibu bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak
tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Setidaknya ada dua pilihan
tempat bersalin yaitu di rumah Ibu atau di unit pelayanan kesehatan.
Persalinan difasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong
sewaktu-waktu terjadi komplikasi persalinan. Minimal di fasilitas kesehatan seperti
puskesmas yang mampu memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi dasar
(PONED).
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang “Persalinan Yang Benar”, diharapkan
masyarakat desa mengerti dan memahami tentang bagaimana seharusnya
persalinan dilakukan dengan benar yaitu ditolong atau dibantu oleh tenaga
kesehatan (Bidan, dokter spesialis kandungan).
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang persalinan yang benar,
diharapkan masyarakat desa akan dapat :
1. Mengerti dan memahami arti dari bagaimana persalinan yang benar.
2. Mengetahui bahaya persalinan tanpa pertolongan dari tenaga kesehatan
(Bidan, Dokter spesialis kandungan).
3. Memahami dan menjelaskan kembali tentang persalinan, tanda-tanda
persalinan dan tanda bahaya persalinan.
B. Materi (Terlampir)
Secara garis besar materi penyuluhan adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang pengertian persalinan
2. Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan
3. Menjelaskan tentang tanda bahaya persalinan
4. Menjelaskan tentang pentingnya bersalin oleh tenaga kesehatan
C. Media
Laptop/LCD
Materi dengan Power Point
Leaflet untuk audience
D. Metode Penyuluhan
Tanya jawab dan Ceramah
E. Setting Tempat
F. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Penyuluh : Umi Nuryuliati
3. Fasilitator :
4. Observer :
5. Peserta : Masyarakat
Pembagian Tugas:
1. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir.
2. Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
3. Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
4. Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
sebagai evaluasi.
G. Kegiatan Penyuluhan
No Materi Kegiatan
1. Pembukaan (5 menit) a. Membuka pertemuan dengan mengucapkan
salam
b. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan
khusus untuk pertemuan ini
c. Menyampaikan waktu atau kontak waktu
yang akan digunakan dan
mendiskusikannya dengan peserta pada
pertemuan kali ini
d. Memberikan sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan pada hari
ini
2. Proses (15 menit) Isi materi penyuluhan :
Menjelaskan tentang pengertian
persalinan
Menjelaskan tentang tanda-
tanda persalinan
Menjelaskan tentang tanda
bahaya persalinan
Menjelaskan tentang
pentingnya bersalin oleh tenaga
kesehatan
3. Evaluasi (10 menit) Menyimpulkan isi penyuluhan
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
Peserta mengerti seluruh materi yang telah
disampaikan
4. Penutup (5 menit) Penyuluh mengucapkan ucapan terima
kasih atas segala perhatian peserta
Penyuluh mengucapkan salam penutup
H. Evaluasi
a. Mengajukan pertanyaan lisan
Tes awal
1. Apa yang dimaksud dengan persalinan yang di bantu oleh tenaga
kesehatan?
2. Apa bahayanya jika persalinan dilakukan tanpa pertolongan dari tenaga
kesehatan?
Tes akhir
Dengan cara mengajukan pertanyaan yang sama seperti pada tes awal.
b. Observasi
Respon/tingkah laku masyarakat saat diberi pertanyaan :
1. Apakah mereka diam atau menjawab (benar atau kurang tepat)?
2. Masyarakat antusias atau tidak?
3. Masyarakat mengikuti dengan baik atau terlihat bosan?
4. Masyarakat mengajukan pertanyaan atau tidak?
Apa peran kader dalam membina rumah tangga agar melakukan persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan ?
Melakukan pendataan jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerjanya dengan
memberi tanda seperti menempelkan sticker.
Menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya di bidan atau dokter.
Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan, misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu, arisan,
pengajian, dan kunjungan disetiap rumah.
Bersama tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakan masyarakat
dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung keselamatan ibu dan bayi seperti dana
sosial bersalin, tabungan ibu bersalin, ambulans desa, calon donor darah, warga
dan suami Siap Antar Jaga, dan sebagainya.
Menganjurkan ibu dan bayinya untuk memeriksakan kesehatan ke bidan atau
dokter selama masa nifas (40 hari setelah melahirkan) sedikitnya tiga kali pada
minggu pertama, ketiga, dan keenam setelah melahirkan.
Menganjurkan ibu ikut keluarga berencana setelah melahirkan.
Menganjurkan ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja sampai bayi berumur 6
bulan (ASI Eksklusif).