Ungkapan di atas menyatakan bahwa interpreneur merupakan satu kelompok orang yang
mengagumkan, manusia kreatif dan inovatif. Mereka merupakan bahan bakar pertumbuhan
ekonomi masyarakat, karena ia memiliki kemampuan berpikir dan bertindak produktif.
Pertumbuhan wirausaha berkorelasi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, karena lapangan
kerja akan terbuka, pendapatan masyarakat meningkatkan,daya beli bertambah, barang dan jasa
yang dihasilkan dunia industri akan laku terjual, roda ekonomi akan berputar. Entrepreneur
selalu berorientasi pada action, tidak senang berteori, tapi lebih praktis, banyak kerja dari bicara.
Interpreneur Tidak segan, tidak malu mengungkapkan mimpinya,dan mimpi besarnya itu
merupakan sumber energi buat membangkitkan motivasi dan visinya. Kadang-kadang seorang
enterpreneur bisa membuat ide gila, tidak masuk akal, tapi menjadi kenyataan, berkat
kegigihannya memperjuangkan ide tersebut.
Modal utama wirausaha adalah kreativitas, keuletan, semangat pantang menyerah. semangat
pantang menyerah ini memandang kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda, meski
terantuk dan jatuh, mereka akan bangkit kembali dengan gagah, mereka tahan banting.
Wirausaha yang kreatif, takkan habis akal mendapat tantangan, mereka akan merubahnya
menjadi peluang. Wirausaha sejati bukan spekulan, tapi seorang yang memiliki perhitungan
cermat, mempertimbangkan segala fakta, informasi, dan data, ia mampu memadukan apa yang
ada dalam hati, pikiran dan kalkulasi bisnis.
Beberapa tahun silam, dalam kolam percaya atau tidak dari koran Ripley,muncul
pertanyaan; selembar lempengan baja harganya 5 dolar. Jika baja ini dibuat sepatu kuda,
harganya meningkat menjadi 10 dolar. Jika baja ini dibuat jarum jahit harganya akan menjadi
3.285 dolar, dan jika dibuat per arloji nilainya akan meningkat menjadi 250.000 dolar. Perbedaan
harga 5 dolar dan 250.000 dolar terletak pada kreativitas. Jadi kreativitas ialah menghadirkan
suatu gagasan baru bagi anda. Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.
(Carol Kinsey Giman, 1991: 2).
Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya.
Menurut Terman (Conny S,. 1984: 22) karakteristik anak berbakat intelektual antara lain
unggul atau menonjol dalam:
-kesiagaan mental;
-kemampuan pengamatan (observasi);
-keinginan untuk belajar;
-daya konsentrasi;
-Daya nalar;
-Kemampuan membaca;
-Ungkapan verbal;
-kemampuan menulis; dan
-kemampuan mengajukan pertanyaan yang baik.
Berdasarkan uraian di atas, definisi kreativitas dapat dibedakan ke dalam dimensi person,
proses, produk, dan press (Dedi Supriyadi, 1994: 7).
Definisi yang menekankan pada person menyatakan : creativity refers to the abilities that
are characteristic of creative people (Guilford, 1950).
Definisi yang menekankan pada proses menyatakan: creativity is A process that manifests
it self influency, in flexibility as well in originality of thinking. (Munandar, 1977).
Definisi yang menekankan pada produk menyatakan: the ability to bring something new
into existence .(Baron, 1976).
Definisi yang menekankan pada press menyatakan: creativity can be regarded as the quality
of products or responses judged to be creative bye appropriate observers (Amabile, 1983).
Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan bahwa ada lima sifat yang menjadi ciri
kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian
(originality), penguraian (elaboration), dan perumusan kembali (redefinition). Kelancaran adalah
kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan. Keluwesan adalah kemampuan untuk
mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. Orisinalitas
adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise.
Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci. Redefinisi adalah
kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa
yang sudah ah di ketahui oleh banyak orang.
Masih ada puluhan definisi mengenai kreativitas. Namun pada intinya ada persamaan
antara definisi-definisi tersebut,yaitu kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya. (Dedi Supriyadi, 1994: 7).
Kreativitas dan intelegensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu
intelegensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat tempat variasi hubungan kreativitas
dengan intelegensi, yaitu:
Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sangat menunjang kemajuan bisnisnya.
Fenomena ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. orang Jepang sangat terkenal dengan
keuletan mereka sehingga mereka mengalami kemajuan luar biasa setelah perang dunia II. Apa
sebenarnya rahasia orang Jepang tersebut? Bila kreativitas diartikan sebagai kemampuan dalam
menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada, sehingga menghasilkan
sesuatu yang baru, maka orang Jepang itulah ahlinya. juga kemampuan memberi makna terhadap
sesuatu yang kurang berarti sehingga menjadi lebih berarti. Sukses Jepang yang luar biasa
sehingga dapat mendominasi dunia perdagangan Amerika serikat banyak mengundang
pertanyaan. Apakah rahasianya? Apa yang membuat mereka begitu kreatif, inovatif, dan
produktif? Rahasianya ialah mereka adalah tipe orang pekerja keras. uang dan keuntungan materi
bagi mereka sangat penting tetapi tidak lebih penting dari usaha kerja keras. Orang Jepang dinilai
gila kerja (work alcoholic). Hal ini ditunjang oleh budaya mereka yang Gandrung bekerja.
Perilaku positif para Jepang sangat menunjang keberhasilan usaha bisnis mereka, antara lain:
1. Orang Jepang selalu bertindak ekonomis, bahkan kadang kadang terkesan pelit.
2. Daya tahan dan kegigihan orang Jepang dalam bekerja sehingga mereka mampu
berprestasi maksimal.
3. Tidak cepat puas dengan hasil kerjanya.
4. Mereka sanggup bekerja lama dan keras, tidak ingin cepat-cepat menduduki jabatan
empuk. Hal ini ditunjang oleh teori Z dalam manajemen gaya Jepang.
5. Orang Jepang memiliki orientasi futuristik yang kuat. Pandangan mereka jauh
kedepan,sehingga semua dapat direncanakan sejak dini, tidak terburu-buru. Mereka
bekerja terencana, gigih, tabah, dan percaya diri. Melalui kerja keras, mereka yakin dapat
menjaga apa yang dimaksud " Satori "yaitu tingkat berpikir tertinggi pada orang Jepang.
Satori adalah lintasan tilikan yang datang tiba-tiba, menemukan pemecahan masalah tiba-
tiba. Satori terjadi tatkala berpikir logis, imajinatif, dan intuitif. Hal ini dapat dicapai
dengan bekerja keras.
Ada satu konsep lagi yang populer di Jepang, yaitu konsep KAIZEN yang berarti unending
improvement. Mereka selalu bekerja keras membuat perbaikan-perbaikan. Dari waktu ke waktu
selalu ada perbaikan.
Di dalam ajaran agama kita dan di tengah masyarakat kita dikenal "bahwa hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini ". Akan tetapi, ini hanya
tinggal semboyan saja, tidak aplikatif di masyarakat.sementara orang Jepang dengan berbagai
kegiatan produksi dan distribusi yang mengalami kemajuan pesat dari dulu sampai sekarang, dan
untuk masa yang akan datang. Ini perlu kita tiru, dengan berbagai bentuk usaha memacu
aktivitas.
Innovation is the ability to apply creative solution to those problems and opportunities to
enhance or to enrich people's lives.elevasi adalah kemampuan untuk menggunakan solusi kreatif
dalam mengisi peluang sehingga membawa manfaat dalam kehidupan masyarakat.
Theodore Lwitt says the creativity is thinking new things, and innovation is doing new
things. Jadi kreatif adalah thinking new Thing atau old thing in new way, sedangkan inovasi
adalah doing new thing atau old thing is new way.kreatif dan inovasi menyangkut sesuatu hal
baru atau barang baru atau bisa juga barang lama yang diperbarui,dalam istilah lain dikatakan
creativity is ability to creative the new and different, juga dikatakan creativity involves
generating something from nothing, menciptakan sesuatu betul-betul baru.
Seorang pengusaha akan berhasil apabila ia selalu kreatif, dan menggunakan hasil kreativitas
itu dalam kegiatan usahanya. Kreativitas akan berarti jika ia digunakan, jika tidak digunakan
maka kreativitas itu tidak ada nilainya.perhatikanlah bagaimana para pengusaha menciptakan
segala sesuatu yang baru baik pengusaha industri mobil, maupun pada perusahaan lain, seperti
usaha makanan, minuman teh botol, teh celup dan sebagainya.
Banyak orang memandang aneh terhadap orang yang kreatif, seperti mengada-ada, tidak
logis, pikiran jilimet, dan memang orang kreatif ini terlahir
Demikian. Namun sekarang sesuai hasil penelitian hamoir setiap orang bisa belajar menjadi
orang kreatif. Persoalan dalam dunia kerja atau dalam sebuah organisasi orang jarang diberi
kebebasan untuk berkreasi, dia harus mengikuti aturan-aturan baku, disiplin, tidak boleh
menyimpang, tidak boleh coba-coba. Inilah yang mendorong seseorang kreatif, keluar dari
perusahaan, dan ia buka usaha sendiri dimana ia bebas berkreasi menggunakan ide
pemikirannya, dan ia berhasil. Jika orang terlalu dibatasi dalam sebuah kelompok atau organisasi
maka ia tak akan pernah memperlihatkan kreativitasnya.
Otak sebelah kananlah yang mendorong kreativitas seseorang. Otak belahan kanan ini
bersifat unconventional, unsystematic, unstructured dan ini merupakan otaknya proses kreatif.
Jadi kita harus mengacu penggunaan “the right brained” ini.
1. Mencari jawaban soal hanya satu yang benar. Seorang mahasiswa yang menyelesaikan
studinya selama 4 tahun, telah dicekcoki dengan segala soal ujian dengan pilihan satu
jawaban benar. Mungkin dia sudah menjawab ribuan soal selama kuliah sampai ia tamat,
maka ia akan terlatih tidak kreatif, karena ia harus mengikuti aturan baku, tradisi satu
jawaban yang benar, lain dari itu salah.
2. Focus pada harus logis tidak boleh aneh-aneh, tidak boleh think something different,
seseorang takut berbeda pendapat apalagi dengan atasan, padahal ide seseorang bisa
menjadi sumber yang sangat positive untuk kemajuan bisnis, yang sering muncul dalam
bentuk “intuisi”.
3. Harus taat pada aturan, ini akan mengurangi kreativitas, sebab kadang-kadang kreativitas
akan muncul sebagai kemampuan untuk mendobrak aturan yang sudah ada, sehingga
dapat ditemukan jalan yang baru, sesuatu yang lebih efisien, lebih produktif dsb.
4. Tetap konstan pada praktek yagn dilakukan selama ini, tidak ada peluang melakukan
kreasi, selalu terikat pada hal rutin yang sudah biasa.
5. Menganggap “permainan” satu hal membuang waktu dan percuma, padahal permainan
merupakan hal yang mendasar untuk kreatif thinking. Menurut Zimmerer ada korelasi
antara “ha ha” dari sebuah lawak atau humor dengan “aha” dari sebuah penemuan
percobaan atau hasil penelitian. Perhatikan anak-anak bermain , mereka mengatur,
menyusun, membongkar dan menemukan cara baru. Demikian pula hanya entrepreneur,
mereka bermain dan menemukan cara baru dalam bekerja, dalam strategi pendekatan apa
yang harus menjadi focus dan apa yang harus diabaikan.
6. Terlalu mekankan pada speasilasasi. Ini akan menyempitkan kreativitas. Orang kreatif
adalah orang yang senang mengexplorasi, mencari ide baru diluar bidangnya, yang
seringkali membantu menemukan sesuatu hal baru untuk bidang yang ia geluti.
7. Menghindar dari sifat ambiguity, sifat Mendua, padahal sifat ambiguity bisa menjadi
pendorong utama bangkitnya kreativitas dengan cara boleh berpikir beda (think
something different). walaupun sifat mendua dan ragu ini tidak dibenarkan dalam
memutuskan dan melaksanakan sesuatu, tapi merupakan alat berharga bila digunakan
untuk mengevaluasi dan mencari ide kreatif dan untuk pemecahan masalah titik
seringkali entrepreneur banyak mengajukan pertanyaan, tapi Akhirnya ia kembali lagi
pada pemikiran semula jadi cara ini sangat berguna untuk membulatkan pendapat
menunjang ketegasan dalam pengambilan keputusan.
8. takut terlihat bodoh. orang kadang-kadang tidak mau melakukan hal baru atau berpikir
beda, karena khawatir dianggap Bodoh. takut terlihat bodoh merupakan salah satu
penghalang kreativitas. seorang Usahawan sedang melakukan pekerjaan rutin yang
sudah lama prosedurnya demikian tidak ada perubahan dari dulu lalu ia
mempertanyakan apa Tak Ada cara lain yang lebih baik? akhirnya dengan merombak
cara kerja lama, ia menciptakan sesuatu yang baru ( by destroying the old, they create
the new).
9. Takut salah dan takut gagal. orang kreatif selalu ingin mencoba sesuatu yang baru,
hasilnya gagal. Walaupun demikian mereka tidak melihat kegagalan itu sebagai akhir
usahanya, tidak menyebabkan ia berhenti titik ia menganggap ini sebagai pengalaman
berharga menuju sukses. peristiwa semacam ini bisa terjadi berkali-kali untuk
mencapai keberhasilan.
10. terpaku pada stigma “Saya tidak kreatif”. ada orang berpandangan bahwa orang yang
kreatif adalah orang-orang hebat, bukan seperti saya. pandangan seperti ini
menunjukkan bahwa dia itu malas, tak punya motivasi, sebenarnya semua orang
memiliki potensi kreatif.
Kesepuluh poin di atas harus dihindari, agar kita bisa menjadi orang kreatif dengan
meningkatkan kemampuan, sikap dan motivasi masing-masing.