Anda di halaman 1dari 4

Sulawesi Tengah

 Litosfer:
a) Geomorfologi:

Secara umum Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu


Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng
Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks

Secara geologis pulau Sulawesi sangat labil secara karena dilintasi patahan
kerak bumi lempeng Pasifik dan merupakan titik tumbukan antara Lempeng Asia,
Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik.Secara geologis, Pulau Sulawesi dan
sekitarnya merupakan daerah kompleks. Kompleksitas ini disebabkan oleh
konvergensi antara tiga lempeng litosfer: lempeng Australia yang bergerak ke
utara, lempeng Pasifik ke arah barat-bergerak, dan lempeng Eurasia selatan-
tenggara-bergerak.

Kondisi geomorfologi Sulawesi terbagi menjadi yaitu:

1. Lengan utara.

2. Lengan timur.

3. Lengan tenggara.

4. Lengan selatan.

-. Selawesi Tengah termasuk dalam lengan timur.

Lengan Timur

Meliputi propinsi Sulawesi Tengah. Banyak ditemukan batuan grabo dan


malihan. Banyak terjadi gerakan tektonik. DAS sempit, sungai pendek dan
morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan pegunungan.

b) Geologi:

Struktur dan Karakteristik geologi wilayah Sulawesi Tengah didominasi


oleh bentangan pegunungan dan dataran tinggi, yakni mulai dari wilayah
Kabupaten Buol dan Tolitoli, terdapat deretan pegunungan yang berangkai ke
jajaran pegunungan di Provinsi Sulawesi Utara. Di tengah wilayah Sulawesi
Tengah yaitu Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong terdapat tanah genting
yang diapit oleh Selat Makassar dan Teluk Tomini, selain itu sebagian besar
merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. Di selatan dan timur yang
mencakup wilayah Kabupaten Poso, Tojo Unauna, Morowali dan Banggai,
berjejer deretan pegunungan yang sangat rapat seperti Pegunungan
Tokolekayu, Verbeek, Tineba, Pampangeo, Fennema, Balingara, dan Batui.
Sebagian besar dari daerah pegunungan itu mempunyai lereng yang
terjal dengan kemiringan di atas 45 derajat. Terdapat juga : Batuan sedimen
neogen 792.512 Ha, Batuan sedimen miosen bawah 26.663 Ha,Sedimen pra
tersier tak dibedakan 159.893 Ha,Sedimen meozakum tak dibedakan 348.314
Ha,Sedimen sekis hamlur 314.191 Ha,Sedimen tidak dirinci 65.425, 14
Ha,Volkanis sekarang 4.969 Ha,Volkanis basa menengah 161.551 Ha,Ploton
berasam kersik  69.384 Ha, dan Ploton basah 703.681 Ha.

c) Pedologi: ( jenis tanah)

Jenis Tanah

 Entisol    7.660,774 Ha
 Histosols    584,635 Ha
 Inceptisols    36.563,538 Ha
 Alfisols    428,803 Ha
 Alvisols    9.200,001 Ha
 Oxisols    243,909 Ha
 Mollisols    5.681,600 Ha

Beberapa penjelasan tanah:

1. Histosols adalah tanah yang terutama terdiri dari bahan organik. Mereka


mengandung setidaknya 20-30% bahan organik berat dan lebih dari 40 cm
tebal. Histosols biasanya terbentuk dalam pengaturan di mana drainase yang buruk
menghambat dekomposisi sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang memungkinkan bahan-
bahan organik menumpuk dari waktu ke waktu. Histosols sering disebut sebagai
gambut dan mucks. 

2. Entisol merupakan tanah yang baru berkembang. Walaupun demikian tanah ini
tidak hanya berupa bahan asal atau bahan induk tanah saja tetapi harus sudah terjadi
proses pembentukan tanah yang menghasilkan epipedon okhrik. Banyak tanah Entisol
yang digunakan untuk usaha pertanian misalnya di daerah endapan sungai atau daerah
rawa-rawa pantai.

 Hidrosfer:

a) Hidrologi:

Di sepanjang wilayah Sulawesi Tengah terdapat Daerah Aliran


Sungai (DAS) yang mengalir di wilayah kabupaten/kota. Selain daerah
aliran sungai juga terdapat beberapa danau yang hampir seluruhnya
berada di kawasan lindung.
 Biosfer:

a) Tumbuhan khas:

Hutan Sulawesi memiliki ciri tersendiri, didominasi oleh Kayu Agatis


yang berbeda dengan Sunda besar, didominasi oleh pinang-pinagan
(Spesies Rhododendron). Flora antara lain, Damar, Leda, Wanga, dan
Kayu Hitam yang popular dengan nama Ebony yang menjadi simbol Flora
Sulawesi Tengah.

b) Hewan Khas:

Binatang khasnya adalah anoa yang mirip seperti kerbau, babi rusa
yang berbulu sedikit dan memiliki taring di mulutnya, tersier, monyet
tanlena Sulawesi kuskus marsupial Sulawesi yang berwarna-warni dan
merupakan varitas binatang berkantong, serta burung maleo yang bertelur
pada pasir panas.

Fauna yang ada di Sulawesi Tengah ada 127 jenis hewan.


Terdapat juga 227 jenis burung dimana 77 merupakan endemik Sulawesi
antara lain Allo atau Rangkong yang menjadi symbol Fauna Sulawesi
Tengah , serta kupu-kupu termasuk yang berwarna biru papilllo blumei.

 Antroposfer :

a) Jumlah penduduk:

Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada tahun 2007 adalah 2.875.000


jiwa.
b) Jumlah penduduk miskin:
Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Sulteng menyebutkan
jumlah penduduk miskin Sulawesi Tengah yang tercatat hingga Maret
2012 berjumlah 418.640 jiwa. Menurun 0,43 persen dibanding jumlah
penduduk miskin pada Maret 2011 yang berjumlah 423.630 jiwa. Dari data
BPS selama lima tahu terakhir yakni 2008-2012 jumlah penduduk miskin
mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tahun 2008 penduduk
miskin sejumlah 524.700 jiwa (20,7 persen). Tahun 2009 sebanyak
489.840 jiwa (18,98 persen), tahun 2010 474.990 (18,07 persen), tahun
2011 423.630.

c) Suku-suku yang ada di Sulawesi tengah:

Penduduk Sulawesi Tengah didiami oleh 12 etnis atau suku yaitu:


1. Etnis kaili di kab. Donggala, kota Palu.
2. Etnis kulawi di kab. Donggala.
3. Etnis lore di kab. Poso.
4. Etnis pamona di kab. Poso.
5. Etnis mori di kab. Morowali.
6. Etnis bungku di kab. Morowali.
7. Eetnis saluan di kab. Banggai.
8. Etnis balantak di kab. Banggai.
9. Etnis bangga di kab. Banggai.
10. Etnis buol di kab. Buol.
11. Etnis toli-toli di kab. toli-toli.
12. Etnis tomini di kab. parigi mouton.

Anda mungkin juga menyukai