Anda di halaman 1dari 32

KOMPETENSI &

PROFESIONALISME
(Tim Pengampu Mata Kuliah Kode Etik Psikologi-2022)
KOMPETENSI
(Pasal 7 dan 9 Kode Etik Psikologi)
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP KOMPETENSI
Kemampuan untuk melakukan sesuatu
berdasarkan standar kompetensi (Corey, Corey & Callanan, 2011)

- Salah satu prinsip umum yang disebutkan dalam Kode Etik Psikologi adalah
PROFESIONAL

- PROFESIONAL??
Seorang Psikolog atau Ilmuwan Psikologi HARUS MEMILIKI kompetensi dalam melaksanakan
seluruh bentuk layanan psikologi, penelitian, pengajaran, pelatihan yang mengedepankan
tanggungjawab, kejujuran, objektivitas dan integritas (HIMPSI, 2010)

Kesimpulan → Pelayanan yang diberikan HARUS SESUAI dengan batasan kompetensi yang
dimiliki dan setiap pengambilan keputusan HARUS BERDASAR pengetahuan dan sikap
profesional yang teruji dan diterima dalam ilmu psikologi
3

-
PENTING DAN INGAT!!!
• Kompetensi dipelajari dan diperoleh melalui pendidikan,
pelatihan dan pengalaman
• Perbedaan kompetensi = perbedaan wewenang
• HIMPSI 2010 menyebutkan bahwa → psikolog dapat melakukan
praktik psikologi terutama yang berkaitan dengan asesmen dan
intervensi setelah mendapat SIPP sesuai kompetensinya.
• Psikolog → S2 Profesi Psikologi
• S3 (doktoral psikologi) ≠ punya kompetensi lebih dari individu
yang jalur pendidikannya praktik profesional. Artinya, seseorang
S1 dan S2 non psikologi dan ambil S3-Psikologi maka ia TIDAK
DAPAT DISEBUT PSIKOLOG DAN TIDAK BISA BUKA PRAKTIK
YANG DINAUNGI HIMPSI
4
KOMPETENSI UTAMA BIDANG PSIKOLOGI
BERDASARKAN PENDIDIKAN
KOMPETENSI UTAMA SARJANA PSIKOLOGI (S1)

6
7
KOMPETENSI UTAMA MAGISTER PSIKOLOGI SAINS (S2)

8
KOMPETENSI UTAMA MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI (S2)

9
“praktisi kesehatan mental mungkin tidak
pernah berniat untuk menyakiti klien, tapi....

kurangnya kompetensi sering kali menjadi


faktor utama yang berpotensi merugikan
atau membahayakan klien”

–Thompson, 1990-
10
KOMPETENSI KURANG??
SOLUSI: PENINGKATAN KOMPETENSI
(Pasal 7 dan 8 Kode Etik Psikologi)
“isu-isu psikologis itu dinamis, jadi...
Seorang psikolog dan ilmuwan psikologi PERLU DAN WAJIB
mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi”

GIMANA CARANYA???

• Bekerja dengan kolega/profesional lain


• Menghadiri konferensi yang relevan
• Kajian literature
• Mengikuti kursus atau pelatihan dalam bidang yang belum
diketahui dengan baik
• Berpartisipasi dalam lokakarya/workshop
12
(Corey, Corey dan Callanan, 2011)
RUJUKAN DAN PENDELEGASIAN
PEKERJAAN PADA ORANG LAIN
Pasal 10 Kode Etik Psikologi
Alasan penting kenapa HARUS
MENGETAHUI kompetensi yang dimiliki
adalah....

1. Mampu menyadari keterbatasan diri


2. Untuk dapat melakukan rujukan kepada
profesional lain

14
LANGKAH LANGKAH PENDELEGASIAN (HIMPSI, 2010; APA, 2010)

1. MENGHINDARI pendelegasian kerja kepada orang yang MEMILIKI


HUBUNGAN GANDA dengan yang diberikan layanan psikologi, yang
mungkin akan mengarah pada eksploitasi atau hilangnya objektivitas
2. Memberikan wewenang HANYA UNTUK tanggungjawab dimana oranag
yang diberikan pendelegasian DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN
LAYANAN SECARA KOMPETEN
3. MEMASTIKAN bahwa orang tersebut melaksanakan layanan psikologi
secara kompeten

15
MASALAH DAN KONFLIK PERSONAL
Pasal 11 Kode Etik Psikologi
KOMPETENSI LAIN YANG PERLU DIMILIKI...

MENYADARI ISU/TOPIK YANG MASIH


MENJADI KONFLIK DALAM DIRI YANG
BELUM TERSELESAIKAN

Kesadaran akan adanya permasalahan yang belum terselesaikan


serta kemampuan untuk mengindari COUNTERTRANSFERENCE
dalam terapi merupakan hal yang sangat esensial agar pelayanan
dapat diberikan dengan baik

17
PEMBERIAN LAYANAN PSIKOLOGI
DALAM KEADAAN DARURAT
Pasal 12 Kode Etik Psikologi
Bagaimana jika....

Psikolog menemui keadaan darurat, mendesak tetapi


tidak tersedia tenaga psikolog yang kompeten??

Misal di daerah terpencil dan daerah bencana

????
19
YANG HARUS DILAKUKAN ADALAH...

Dalam KEADAAN DARURAT, kebutuhan terhadap pelayanan


HARUS dilayani.

WALAUPUN TIDAK MEMILIKI KOMPETENSI pada bidang yang diperlukan, Psikolog dan atau
Ilmuwan Psikologi DAPAT MEMBERIKAN layanan DENGAN TUJUAN MEMASTIKAN kebutuhan klien
dilayani

SELAMA PELAYANAN DALAM KEADAAN DARURAT, Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi TETAP
PERLU berupaya mencari psikolog yang dapat mensupervisi/melanjutkan pelayanannya. SETELAH
MEMPEROLEH yang kompeten, Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi tadi HARUS SEGERA
MENGHENTIKAN PELAYANAN DAN MENGALIHKANNYA.

oleh karena itu perlu melatih individu untuk menjadi mental health
first-aid officer di daerah terpencil dan usaha preventif keadaan darurat
20
SIKAP PROFESIONALISME
Pasal 13 Kode Etik Psikologi
Cara menciptakan batasan profesional
antara psikolog dan klien
(Gutheil dan Gabbard, 2006)

1. Menekankan sikap profesional


2. Memperhatikan waktu,tempat dan ruang
3. Memperhatikan uang
4. Memperhatikan hadiah
5. Dan batasan lain terkait relasi profesional psikolog-klien

22
Profesionalisme adalah...

→ Perilaku yang mencerminkan karaktertistik profesi, sesuai dengan


profesi, serta mematuri standar etis dan teknik profesi yang ada
(Kamus Merriam-Webster, 2014)
→ Sikap yang objektif, memberikan pelayanan terbaik kepada siapapun yang
membutuhkan, serta mengantisipasi dan melindungi klien dari dampak
negatif yang mungkin dialami klien (Pasal 13 Kode Etik HIMPSI, 2010)

→ ARTINYA: hubungan terapis dan klien tidak boleh melebihi praktik


profesional

23
WAKTU
→ Sesi terapi perlu ditetapkan dengan jelas (durasi per sesi, frekuensi sesi, rentang
waktu antarsesi)
→ Konseling yang profesional memiliki agenda yang spesifik, berjangka, dan
terencana
→ Dalam realisasinya, fleksibilitas terhadap durasi, frekuensi dan rentang waktu
antara sesi dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien, namun tetap harus
direncanakan, dikomunikasikan dan disepakati bersama

TEMPAT DAN RUANG


→ Tempat sesi terbaik adalah rumah sakit atau ruang kerja psikolog
→ Kesalahan yang sering terjadi: sesi yang dilakukan sambil makan
24
siang/malam, di mobil saat menuju tempat yang sama, ataupun di rumah
klien
UANG dan HADIAH

→ Imbalan uang = satu satunya gratifikasi yang dapat diterima oleh psikolog
→ Hadiah dapat merusak batasan psikolog-klien, namun hal ini sering
tidak disadari (niat
memberikan apresiasi dan penghargaan atas kemajuan klien namun klien dapat
meinterpretasikan secara berlebih dan beragam)

BATASAN LAINNYA
→ Penggunaan kata-kata
→ Menceritakan pengalaman pribadi psikolog
→ Kontak fisik (sentuhan) 25
BAGAIMANA MEMELIHARA RELASI
PROFESIONAL DAN ETIK DALAM
PEMBERIAN LAYANAN MELALUI
INTERNET???
KONSELING TATAP MUKA → KONSELING LINTAS RUANG (E-COUNSELING)

26
REGULASI YANG MENAUNGI
→ Situasi konseling tatap muka, regulasi tentang tempat dan izin praktek lebih mudah
dikontrol,namun saat e-couneling batasan ini menjadi absurd
→ Artinya, meskipun e-counseling, pengawasan dari anggota suatu lembaga perlu
dilakukan

KESULITAN MEMELIHARA KEWAJIBAN ETIK


→ Sudah menjadi tanggungjawab etik untuk memastikan keselamatan klien, namun
opsi tersebut sulit dikontrol ketika e-counseling
→ Sehingga memerlukan pengawasan dan koordinasi

KERAHASIAAN
27
→ Praktisi HARUS MEMASTIKAN TIDAK ADA UPAYA PERETASAN DATA
MEMBANGUN EKPEKTASI RELASI DENGAN
KLIEN MELALUI INFORMED CONSENT
Pasal 20 Kode Etik Psikologi
INFORMED CONSENT adalah prasyarat yang
bertujuan untuk mengantisipasi
kemungkinan terlampauinya batasan dalam
hubungan psikolog-klien

Mintalah klien untuk membaca, sepakat dan tanda


tangan informed consent tersebut
29
PENGALIHAN DAN
PENGHENTIAN LAYANAN
Pasal 22 Kode Etik Psikologi
Dalam rangka menjada profesionalitas seorang
psikolog perlu ambil langkah tegas ketika menyadari
adanya penyimpangan dalam hubungan terapeutik

PENGALIHAN DAN PENGHENTIAN LAYANAN

Note: pengalihan bukan hanya ketika ada penyimpangan, namun ketika


praktisi merasa tidak mampu mengatasi kasus klien

31
Terima Kasih
32

Anda mungkin juga menyukai