Anda di halaman 1dari 14

Makalah Ilmu Kalam

SEJARAH TIMBULNYA ALIRAN DALAM ILMU KALAM


DAN AJARANNYA
(Khawarij, Murjiah, Syiah.)

Dosen pengampuh: Ahmad Fatih Ghozali, S.Pd.I, MM

disusun oleh kelompok 1:

MUHAMMAD OERIP AGRALI

YANDA BARLIANA SAPUTRA

LUTFI MAULIDATUL HASANAH

FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL KARIMIYAH
2022-2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………........................................................

KATA PENGANTARN……………………………………..……

DAFTAR ISI………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………….

LATAR BELAKANG…………………………………………………

RUMUSAN MASALAH…………………………………….………..

TUJUAN PENULISAN………………………………………………

BAB II

PENGERTIAN DAN SEJARAH TIMBULNYA ALIRAN SYI`AH…

POKOK AJARAN SYI`AH …………………….……………………..

PERKEMBANGAN ALIRAN SYI`AH……………………………….

BAB III

PENGERTIAN DAN SEJARAH TIMBULNYA KHAWARIJ………..

POKOK AJARAN KHAWARIJ…………………………………………

PERKEMBANGAN AJARAN KHAWARIJ……………………..……

BAB IV

PENGERTIAN SEJARAH ALIRAN MURJI`AH………………

POKOK AJARAN MURJI`AH………………………………………….

BAB V

. PENUTUP………………………………………………………………

KESIMPULAN…………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sejak awal permasalahan Telogis dikalangan umat Islam telah terjadi perbedaan dalam
bentuk praktis maupun teoritis. Perbedaan tersebut tampak melalui perdebadatan dalam
masalah kalam yang akhirnya menimbulkan berbagai aliran aliran dalam islam. Dalam
perdebatan teologi ini, yang di perdebatkan bukanlah aqidah aqidah pokok seperti iman
kepada ALLAH, kepada MALAIKAT, dan lain sebagainya, melainkan perdebatan masalah
aqidah cabang yang membahas bagaimana sifat ALLAH, Al-Quran itu baru atau Qodim,
MALAIKAT itu termasuk jin atau bukan, dan hal hal yang berkaitan dengan itu, perbedaan
itu akhirnya menimbulkan berbagai macam Aliran seperti KHAWARIJ, SYI`AH,
MURJI`AH, DAN LAIN SEBAGAINYA.

Dalam bab ini kita akan membahas sedikit banyak mengenai Aliran KHAWARIHJ, SYI`AH,
dan MURJI`AH yang timbul akibat adanya permasalahan permaslahan kalam.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasrkan Latar belakang di atas, maka rumusan masalah nya sebagai berikut..

1.Awal mula terbentuknya aliran syi`ah.

2.Awal mula terbentuknya aliran khawarij .

3.Awal mula terbentuk aliran murji`ah.

4.Doktrin doktrin ajaran murji`ah, syi`ah, dan khawarij.

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui sejarah munculnya aliran Syi`ah.

Untuk mengetahui sejarah munculnya aliran khawarij.

Untuk mengatahui sejarah munculnya aliran murji`ah


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur mari kita hanturkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan nikmat
sehingga masih dapat melakukan aktivitas perkuliahan sebagaimana biasa dan mampu
menyelesaikan Makalah ilmu kalam yang berjudul SEJARAH TIMBULNYA ALIRAN
DALAM ILMU KALAM. Tak lupa sholawat serta salam di junjungkan kepada baginda Nabi
MUHAMMAD SAW, yang telah memerdekakan umat sehingga saat ini kita menjadi
pengikutnya.

Sawangan,09/03/2022
BAB II

PENGERTIAN DAN SEJARAH TIMBULNYA ALIRAN SYIAH

A. Pengertian dan Asal-Usul Kemunculan Syi’ah


Secara bahasa, Syi’ah berasal dari kata sya’ah, syiya’ah (bahasa arab) yang berarti
pengikut, pendukung, partai, atau kelompok. Sedangkan secara terminologis adalah
sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk
pada keturunan Nabi Muhammad SAW. Syi’ah adalah golongan yang menyanjung dan
memuji Sayyidina Ali secara berlebih-lebihan, karena mereka beranggapan bahwa Ali
yang lebih berhak menjadi khalifah pengganti Nabi Muhammad SAW. Menurut
Thabathbai, istilah Syi’ah untuk pertama kalinya ditujukan pada para pengikut Ali
(Syi’ah Ali), pemimpin pertama ahl al-bait pada masa Nabi Muhammad SAW. Para
pengikut Ali yang disebut Syi’ah itu diantaranya adalah Salman al-Farisi, Abu Dzar Al-
Ghiffari, al-Miqdad bin Al-aswad, dan Ammar bin Yasir. Pandangan kelompok ini
diperkuat oleh komentar Ali terhadap hadits nabi “Al aim
A. Sejarah Perkembangan Aliran Syi’ah
Mengenai kemunculan Syi’ah dalam sejarah, terdapat perbedaan pendapat dikalangan
para ahli. Menurut Abu Zahrah, Syi’ah mulai muncul pada masa akhir pemerintahan
Usman bin Affan kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan Ali bin
Abi Thalib. Adapun menurut Watt, Syi’ah baru benar-benar muncul ketika berlangsung
peperangan antara Ali dan Mu’awiyah yang dikenal dengan Perang Siffin. Dalam
peperangan.

B. POKOK AJARAN SYIAH

Adapun ajaran yang terpenting dalam syiah sehubungan dalam masalah khalifah itu ada 4,
yaitu:

1. Al ishmah menurut keyakinan golongan syiah bahwa imam mereka itu sebagiamana
para nabi yang bersifat al ishmah atau ma`shum dalam segala tindak lakunya tidak
pernah berbuat dosa besar maupun dosa kecil, tidak ada tanda tanda berlaku maksiat,
tidakboleh berbuat slah ataupun lupa.
2. Imam almahdi Muhammad almahdi adalah salah seorang imam dalam golongan syi`ah.
Menurut kepercayaan golongan syi`ah dia menghilang kedalam sesuatu gua di surr
raaman, pada usia 5 tahun. Orang percaya bahwa dia masih hidup dan orang orang
masih mengharapkan kemunculan untuk kembali mengadakan lagi KHALIFAH dan
mengembalikan lagi kesucian umat manusia. Dia di gekari iman ghaib yang beraarti
tidak kelihatan, Al-muntadhar yang berarti di nantikan kedatangannya dan Al-qoin atau
yang hidup.
3. Ar-za`ah paham al Mahdi kerat hubungannya dengan paham ar-raz`ah yaitu keyakinan
orang orang syiah tentang akan datangnya imam mereka setlah ghaib, untuk menegakan
keadilan, menghancurkan ke zaliman dan membangun kembali kekuasaan mereka.
4. At-taqiyyah menurut golongan syi`ah, taqiyyah itu merupakan program rahaia. Apabila
seseorang imam akan keluar dari khalifah untuk mengadakan pemberontakan
terhadapnya, maka taqiyyah itu sebagai strategi yang harus dirahasiakan. Mereka
berpura pura taat sehingga pada saat yang mungkin untuk melaksakan rencananya
apabila takut kepada orang orang kafir atau penguasa, maka mereka pura-pura
menunjukan persetujuan.
C. PERKEMBAGAN AJARAN SYI`AH

Sampai sekarang, golongan syiah banyak terdapat di india, Pakistan, irak, yaman, dan terutama
di iran. Dimana syiah menjadi mazhab resmi negara. Dalam sejarah perkembangan nya
terpecah pecah menjadi 25 aliran, diantarannya:

1.AL KAISANIYAH

tokoh diantaranya mukhtar bin abi Ubaid as-tsaqafy.Pengikut al-kaisaniyah beranggapan


bahwa iman pengganti sayydina ali iyalah MUHAMMAD AL HANAFIYAH sebab pada saat
terjadi perang jamal, sayyidina ali menyerahkan bendera pasukan kepadanya. Pokok ajaran al
kaisaniyah diantaranya

a. Mereka tidak mempercayai adanya tetesan roh tuhan pada sayyidana ali.

b.Mempercayai imam setelah meninggal untuk menegakan kebenaran dan menghancurkan


kedzaliman(ar-raj`ah).

c.Mempercayai adanya reinkarnasi .


2.AZ-ZAIDIYAH

Syiah az-zaidiyah adalah pengikut zaid bin ali bin husain bin ali bin abi tholib.

Syiah az-zaidiyah adalah aliran syiah yang paling dekat (tidak banyak menyimpang) dari
ahlusunnah. Adapun pokok ajarannya ialah:

a. orang orang Az-zaidiyah tidak percaya bahawa imam telah di wasiatkan SAW,melaikan
hanya diberitahukan sifatnya saja.

b. orang orang Az-zaidiyah berpendapat bahwa orang yang berdosa besar akan kekal di neraka
selama dia tidak bertaubat dengan sebener benarnya taubat.

c. mereka tidak mau bertaqqiyah (munafik)

Sekte ini juga berpendapat bahwa seseorang dapat di angkat menjadi imam apabila memnuhi
syarat syarat berikut:

• Keturunan dari Fatimah binti Muhammad.


• Punya pengetahuan agama yang luas dan hidupnya digunakan untuk beribadah
• Berjihad di jalan allah dengan mengangkat perang.

3. Al-imamiyah

Aliran al imamiyah memepercayai bahwa imam imam di tunjuk oleh nabi berdasarkan
wasiat yaitu sayyidina ali dan keturunannya. Mereka tidak mengakui kepemimpinan sebelum
khalifah ali bin abi tholiB.

4. Al-ghaliyah.

Al ghaliyah adalah golongan syiah yang ajaran ajarannya telah melampaui batas
(extreme). Mereka berpendapat bahwa imam imam mereka mempunyai unsur unsur ketuhanan.
Adapula yang menyerupakan tuhan dengan makhluknya.
BAB III

A.SEJARAH DAN TIMBULNYA ALIRAN KHAWARIJ

Kata Khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali
bin Abi Thalib yang kemudian keluar dan meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan
terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun
37/648 Masehi dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah.

Sumber pemikiran, sifat dan karakter Khawarij awalnya dari seseorang yang bernama Dzul
Khuwaishirah dari Bani Tamim.[3][4] Awalnya dia telah menuduh Rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬
tidak adil dalam pembagian harta rampasan perang, ucapannya membuat Umar bin
Khattab atau Khalid bin Walid[5][6][7] hendak memenggal lehernya, akan tetapi dicegah oleh
Rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬. Ciri khas Khawarij lainnya adalah mengkafirkan pemerintah kaum
muslimin dan orang-orang yang bersama pemerintah tersebut (karena melakukan dosa-dosa
besar), memberontak kepada pemerintah kaum muslimin, menghalalkan darah dan harta kaum
muslimin. Dalam riwayat lain disebutkan, "Sesungguhnya akan lahir dari orang ini suatu kaum
yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai melewati kerongkongannya, mereka membunuh
orang Islam dan membiarkan para penyembah berhala. Mereka terlepas dari Islam
sebagaimana anak panah yang terlepas dari busurnya. Kalau aku menjumpai mereka sungguh
akan aku perangi mereka sebagaimana memerangi kaum ‘Ad.”[8]

Kemudian perkembangan gerakan Khawarij membesar pertama kali muncul pada pertengahan
abad ke-7, terpusat di daerah yang kini ada di Irak selatan, disuatu tempat yang disebut Khouro,
Kuffah. Khawarij merupakan bentuk yang berbeda dari Sunni dan Syi’ah. Gerakan ini berakar
sejak zaman Khalifah Utsman bin Affan dibunuh, dan kaum Muslimin kemudian
mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Ketika itu, kaum Muslimin mengalami
kekosongan kepemimpinan selama beberapa hari.

Setelah Utsman bin Affan dibunuh oleh orang-orang yang membencinya, kaum muslimin
mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, setelah beberapa hari kaum muslimin hidup
tanpa seorang khalifah. Kabar kematian 'Ustman kemudian terdengar oleh Mu'awiyyah, yang
mana dia masih memiliki hubungan kekerabatan dengan 'Ustman bin Affan.

Sesuai dengan syariat Islam, Mu'awiyyah berhak menuntut balas atas kematian 'Ustman.
Mendengar berita ini, orang-orang Khawarij pun ketakutan, kemudian menyusup ke pasukan
Ali bin Abi Thalib. Mu'awiyyah berpendapat bahwa semua orang yang terlibat dalam
pembunuhan 'Ustman harus dibunuh, sedangkan Ali berpendapat yang dibunuh hanya yang
membunuh 'Ustman saja karena tidak semua yang terlibat pembunuhan diketahui identitasnya.
Akhirnya terjadilah perang shiffin karena perbedaan dua pendapat tadi. Kemudian masing-
masing pihak mengirim utusan untuk berunding, dan terjadilah perdamaian antara kedua belah
pihak. Melihat hal ini, orang-orang khawarijpun menunjukkan jati dirinya dengan keluar dari
pasukan Ali bin abi Thalib. Mereka (Khawarij) merencanakan untuk membunuh Mu'awiyyah
bin Abi Sufyan dan Ali bin Abi Thalib, tetapi yang berhasil mereka bunuh hanya Ali bin Abi
Thalib.

A.POKOK AJARAN ALIRAN KHAWARIJ.

• Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam.
• Khalifah tidak harus berasal dari keturunan suatu suku, bangsa atau keturunan Rasulullah
Muhammad ‫( ﷺ‬bangsa Arab) saja, bahkan dari kalangan mana saja. Dengan demikian
setiap orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat.
• Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syari’at Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan
kezaliman.
• Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, Utsman) adalah sah, tetapi setelah tahun
ketujuh dari masa kekhalifahannya Utsman dianggap telah menyeleweng.
• Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap telah
menyeleweng.
• Mengharuskan seorang khalifah berbuat adil dan menetapi syariat Islam.
• Khalifah yang dianggap telah menyimpang dari syariat Islam wajib diturunkan, bila perlu
secara paksa dan dibunuh.
• Melakukan pemberontakan kepada Khalifah yang mereka anggap dzalim dan tidak adil.
• Muawiyah dan Amru bin Ash serta Abu Musa Al-Asy'ari juga dianggap menyeleweng
dan telah menjadi kafir.
• Pasukan perang Jamal yaitu Aisyah, Thalhah, dan Zubair yang melawan Ali adalah kafir.
• Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim dan dia bisa disebut kafir,
sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis (kacau) lagi, mereka menganggap bahwa
seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain yang
telah dianggap kafir dengan risiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula.
• Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau
bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam Dar al-Harb (negara musuh), sedang
golongan mereka sendiri dianggap berada dalam Dar al-Islam (Negara Islam).
• Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng.
• Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk surga, sedangkan orang yang
jahat harus masuk ke dalam neraka).
• Memalingkan ayat-ayat Al-quran yang tampak mutasabihat (samar).
• Quran adalah makhluk.
• Membolehkan membunuh golongan di luar kelompoknya.

B.PERKEMBANGAN ALIRAN KHAWARIJ

Aliran Khawarij dalam perkembangan selanjutnya pecah lagi menjadi beberapa sekte dari
yang paling keras adalah sekte Azariqah di bawah pimpinan Nafi Ibnu Azraq. Golongan ini
berpendapat bahwa orang-orang Islam yang tidak sefaham dengan mereka adalah kafir dan
akan kekal selama-lamanya dalam neraka, walaupun ia meninggal ketika masih anak-anak.
Termasuk dalam sekte ini adalah Abdurrahman bin Muljam yang membunuh Khalifah Ali
ketika sedang sholat Subuh di Kufah. Ada juga sekte yang lebih lunak seperti kelompok
Najdah Ibnu Amir Al-Hanafi dari Yamamah, kelompok Ziad Ibnu Asfar. Sedangkan yang
paling lunak adalah sekte Ibadiah pimpinan Abdullah bin Ibad yang tidak sampai
mengkafirkan dan masih menganggap Islam kelompok di luar mereka.
BAB IV

PENGERTIAN DAN SEJARAH TIMBULNYA ALIRAN MURJIAH

A.PENGERTIAN

Kata murji'ah berasal dari bahasa arab arja'ah yang artinya kembali.Sekte ini disebut Murji'ah
karena memiliki pegangan persoalan atau konflik politik antara Ali bin Abi Tholib dan
Muawiyah bin Abi Sofyan serta kaum khawarij.Oleh karena itu,mereka tidak ingin
menyampaikan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang kafir diantara 3 kelompok
tersebut

B.SEJARAH MURJI'AH

Munculnya murji'ah dilatarbelakangi oleh persoalan politik,yaitu tentang ke kholifahan.Umat


islam terbagi dalam 2 kelompok yaitu: Kelompok Ali bin Abi Tholib dan Muawiyah bin Abi
Sofyan .aliran ini muncul di Damaskus pada akhir abad hijriah.kalimat ini disebut murji'ah
yaitu menunda atau mengembalikan.murji'ah sendiri yakni kelompok atu aliran yang tetap
berada dalam barisan ali bin Abi Thalib.berkembangnya murji'ah ini,antara lain gagasan irja'
atau arja'a yang dikembangkan oleh sebagian sahabat sebagai penjamin persatuan dan kesatuan
umat islam .gagasan irja' merupakan doktrin murji'ah,yang muncul pertama kali sebagai
gerakan politik diperlihatkan oleh cucu Ali bin Abi Thalib,yaitu al-hasan bin Muhammad al-
hanafiyah.

Sekte murji'ah muncul sebagai reaksi atas sikap yang tidak mau terlibat dalam upaya"kafir
mengafirkan"terhadap orang yang melakukan dosa besar,sebagaimna yang dilakukan kaum
khawarij.sekte ini menangguhkan penilaiannya terhadap orang-orang yang terlibat dalam
peristiwa tahkim di hadapan tuhan karena hanya tuhanlah yang mengetahui keadaan iman
seseorang.begitupun orang mukmin yang melakukan dosa besar,tapi menurut mereka masih di
sebut mukmin.sekte ini beranggapan bahwa berbuat atau melakukan dosa, tidak bermasalah
apabila disertai dengan iman,seperti halnya melaksanakan solat tidak berguna apabila disertai
dengan kekafiran.
C.POKOK AJARAN MURJI`AH

Ajaran pokok Murji’ah Pada dasarnya bersumber dari gagasan doktrin irja atau ar-Ja’a yang
diaplikasikan dalam banyak persoalan, baik persolan politik maupaun persoalan teologis. Di
bidang politik doktrin Irja’a diimplementasikan dengan sikap politik netral atau non blok ;yang
hampir diekpresikan dengan sikap diam, itulah sebabnya, kelompok Murji’ah dikenal pula
sebagai the queietisisi ( kelompok bungkam) Rosihan ( 2000:58). '" Adapun bidang theologi,
doktrin Irja’ dikembangkan Murji’ah ketika menanggapi persoalan-persoalan teologis yang
muncul saat itu pada perkembangan berikutnya persoalan-persoalan yang ditanggapinya
menjadi semakin kompleks sehingga mencakup iman, kufur dosa besar dan ringan (mortal and
venial sams) tauhid Tafsir al-Qur’an, eskatologi, pengampunan atas dosa besar, kemaksuman
nabi (the is peccability of the prthet), hukuman atas dosa (pansihment of sins), ada yang kafir
( infdel) di kalangan generasi awal Islam, tobat (redress of wrongs), hakekat al-qur’an, nama
dan sifat Allah, serta ketentuan Tuhan (predestination) demikian diungkapakan oleh Gibb
dalam Rosihan Anwar (2000:58). Berkaitan dengan doktrin teologi Murji’ah W. Montgomery
dalam Rosihan (2000-59) yang merinci sebagai berikut :

a. Penangguhan keputusan terhadap Ali dan Muawiyah hingga memutuskannya di akhirat


kelak.

b. Penangguhan Ali untuk menduduki rangking ke empat dalam peringkat alKhalifah ar-
Rasyidin.

c. Pemberian harapan (giving of hope) terhadap orang muslim yang berdosa besar untuk
memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.

d. Doktrin-doktrin Murji’ah menyerupai pengajaran (mazhab) para skeptic dan empiris dari
kalangan helenis. Dalam Perspektif Murji’ah orang Islam yang berbuat dosa besar tidaklah
menjadi, kafir, melainkan tetap mukmin persoalan dosa besarnya diserahkan kepada Tuhan
dalam keputusannya kelak di hari perhitungan. Kalaulah dosa besarnya itu diampuni Tuhan
maka jelas ia akan masuk surga. Akan tetapi misalnya tidak diampuni Tuhan maka harapan
bagi orang/pelaku dosa besar untuk diberi ampun oleh Tuhan sehingga seterusnya dapat masuk
surga (Harun Nasution, 1986; 34) Dasar argument dari pandangan teologis kaum Murji’ah ini
ialah dengan satu asumsi bahwa orang islam yang melakukan dosa besar masih
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Faktor yang menyebabkan munculnya aliran SYI`AH dan KHAWARIJ adalah POLITIK.
Yaitu perbedaan pendapat tentang perjanjian damai yang dilakukan oleh Muawiyah dan
sayyidina ali pada saat terjadi perang siffin.

Pokok-pokok ajaran aliran SYI`AH hanya mengakui bahwa sayyidina ali dan keturunannya
sebagai khalifah yang sah dan tidak mengakui kepemimpinan khalifah sebelumnya.

Inti ajaran aliran khawarij adalah :

Khalifah : jabatan khalifah bukanlah jabatan turun temurun, tetapi harus dipilih secara
terbuka oleh umat islam.

Dosa : tidak ada pengelompokan dosa besar dan dosa kecil, semua dosa adalah besar karena
merupakan wujud pembangkangan atas perintah allah swt.

Iman : iman adalah keyakinan dalam hati yang diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan, jika ada salah satu yang dilanggar maka gugur keimanan seseorang dan sudah
dikatan kafir.

Dalam perkembangannya syi`ah dibagi menjadi beberapa sekte, diantaranya : zaidiyah,


imamiyah, dll.

Anda mungkin juga menyukai