Anda di halaman 1dari 40

Biaya dan Margin

Pemasaran (efisiensi
operasional)
KULIAH KE-3 PEMASARAN AGRIBISNIS
Materi bahasan minggu ini :
 Margin Pemasaran dan biaya:
1. Pengertian margin Pemasaran
2. Teori margin Pemasaran
3. Penerimaan Petani (F’s share)
4. Nilai tambah pemasaran
5. Perbedaan perspektif margin tataniaga
dengan nilai tambah pemasaran
Jangan lupakan hal ini :
 Mengingat hasil–hasil pertanian secara umum mudah
rusak atau busuk (perishable), kaku, berat (bulky)untuk
dipindahkan dan volumenya relatif besar (voluminous),
maka distribusinya memerlukan pihak lain yang terlibat,
termasuk didalamnya diperlukan partisipasi para pedagang
perantara. Bagian yang diterima petani/pengusaha agribisnis
secara umum akan lebih sedikit bila jumlah perantara
bertambah banyak atau saluran pemasaran lebih panjang,
karena menyebabkan margin pemasaran jadi besar.
Fungsi-Fungsi Pemasaran
 Fungsi- fungsi pemasaran yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pemasaran
pada prinsipnya terdapat tiga tipe, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi
penyediaan fasilitas.
 Fungsi pertukaran dalam pemasaran produk-produk pertanian meliputi kegiatan
yang menyangkut pengalihan hal pemilikan dalam sistem pemasaran. Fungsi
pertukaran terdiri dari fungsi penjualan dan fungsi pembelian.
 Dalam melakukan fungsi penjualan, maka produsen atau lembaga pemasaran yang
berada pada rantai pemasaran sebelumnnya harus memperhatikan kualitas,
kuantitas, bentuk dan waktu serta harga yang diinginkan konsumen ataupun
lembaga pemasaran yang ada pada rantai pemasaran berikutnya.
 Sedangkan fungsi pembelian diperlukan untuk memiliki komoditi-komoditi pertanian
yang akan dikonsumsi ataupun digunakan dalam proses produksi berikutnya.
Dalam melakukan pemindahan hak milik, lembaga yang melakukan penjualan
maupun pembelian tidak berhadapan secara langsung.
Fungsi Pemasaran…
 Fungsi fisik meliputi kegiatan-kegiatan yang secara langsung
diperlukan terhadap komoditi pertanian, sehingga komoditi-
komoditi pertanian tersebut mengalami tambahan guna tempat
dan guna waktu. Fungsi fisik meliputi pengangkutan dan
penyimpanan.
 Fungsi pengangkutan atau transporting adalah memindahkan
produk-produk pertanian dari daerah surplus, dimana kegunaan
produk pertanian rendah kedaerah minus atau kegunaan tinggi atau
dari daerah produsen ke daerah konsumen.
 Fungsi penyimpanan atau storaging diperlukan karena produksi
komoditi pertanian bersifat musiman, sedangkan pola konsumsi
bersifat relatif tetap . Fungsi penyimpanan menghasilkan kegunaan
waktu, diperlukan untuk menyimpan gula kelapa selama waktu sejak
dihasilkan atau diperoleh sampai laku dijual.
Fungsi Pemasaran…
 Fungsi penyediaan fasilitas adalah untuk memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik.
Fungsi penyediaan fasilitas merupakan usaha-usaha perbaikan sistem pemasaran untuk
meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi penetapan harga. Fungsi penyediaan
fasilitas meliputi standarisasi, penanggungan resiko, informasi harga dan penyediaan
dana.
 Grading adalah klasifikasi hasil pertanian, ternak dan kehutanan ke dalam beberapa
golongan mutu yang berbeda-beda, masing-masing dengan nama dan etiket tertentu.
Perbedaan itu dapat ditentukan oleh perbedaan warna, bentuk dan besar barang, rasa,
tingkat kematangan, kandungan air dan spesifikasi-spesifikasi teknik lainnya. Penentuan
mutu barang menurut ukuran atau patokan tertentu inilah yang disebut standardisasi.
 Selama pergerakan komoditi dari pusat produsen ke konsumen menghadapi kerusakan,
kehilangan dan resiko lain. Resiko ini pada prinsipnya diklasifikasikan menjadi dua yaitu
resiko fisik, seperti penyusutan berat dan volume komoditi pertanian, kehilangan serta
kebakaran dan resiko ekonomi, seperti fluktuasi harga dan kebijaksanaan moneter.
Fungsi Pemasaran…
 Informasi pasar sangat penting mempertemukan potensial
penawaran dan permintaan. Informasi pasar selain
mencantumkan harga komoditi per satuan, sebaiknya juga
menginformasikan mengenai persediaan, kualitas komoditi di
tingkat pasar pada tempat dan waktu tertentu.
 Dalam melakukan fungsi pertukaran terutama pembelian
seringkali lembaga-lembaga pemasaran kekurangan dana.
Untuk memperlancar proses pembelian ini, maka dibutuhkan
fungsi pelancar penyediaan dana yang bisa berupa bank atau
lembaga perkreditan.
BIAYA PEMASARAN
 Biaya Pemasaran adalah Biaya-biaya dikeluarkan dalam proses
mengalirnya produk dari titik produksi (tangan produsen) ke titik
konsumsi (tangan konsumen akhir).
 Pembiayaan pemasaran adalah penyediaan dan investasi modal
terhadap produk dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam
proses pemasaran.
 Besar kecilnya biaya pemasaran (produk pertanian)
TERGANTUNG DARI besar kecilnya kegiatan lembaga
pemasaran dan jumlah fasilitas yang diperlukan dalam proses
pemasaran tersebut.
 Setiap jenis produk yang dihasilkan, maka biaya pemasaran
yang dikeluarkan juga berbeda-beda
 Contoh : Biaya pemasaran Jagung LEBIH BESAR daripada
biaya pemasaran sayur Kobis pada ukuran satuan volume
yang sama.=====➔ MENGAPA ?
HAL INI DISEBABKAN OLEH
 Perbedaan perlakuan yang diberikan untuk masing- masing produk :
 Seperti :
 Jagung harus dikumpulkan (1), disimpan di gudang (2), diolah menjadi jagung
pipil (3), diangkut (4), dipacking (5), dijual ke pasar (6). Sementara itu …
 Kobis langsung dipanen (1) dan diikat kemudian dijual ke pasar..
 Jadi, terdapat 4 perbedaan fasilitas kegiatan dimana masing-masing kegiatan
ini tentunya memerlukan biaya (cost).
 Dalam kegiatan pemasaran Jagung bekerja banyak tipe-tipe perantara
(lembaga pemasaran), seperti : pengumpul, pedagang penerima, pedagang
penerima, pedagang penyebar dan pedagang pengecer.
 Setiap perantara menarik balas jasa berupa keuntungan, dan ini merupakan
beban (cost) yang dilimpahkan ke konsumen.
Biaya Pemasaran Agribisnis
Dengan kata lain, biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk
produk pertanian :
 1. Pengangkutan
 2. Penyimpanan
 3. Buruh
 4. Resiko-Resiko ( Kehilangan atau berubah Fisik )
 5. Pengepakan
 6. Pengolahan
 7. Informasi Pasar
 8. Pajak
Biaya Pemasaran…

Berdasarkan proses pemasaran, maka biaya


pemasaran dapat dibagi menjadi :
a) Biaya Pengumpulan (Assembly Cost)
b) Biaya pemindahan dari titik produksi ke titik konsumsi
(transfer cost)
c) Biaya penyebaran didaerah konsumen (distribution
cost)
Biaya tesebut diatas mempengaruhi besarnya
perbedaan atau selisih harga yang diterima produsen
dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen.
Pengertian Margin Pemasaran
 Pengertian marjin pemasaran menurut Saifuddin (1982:34) adalah
perbedaan harga suatu barang yang diterima produsen dengan
harga yang di bayar konsumen yang terdiri dari: biaya – biaya
untuk menyalurkan atau memasarkan dan keuntungan lembaga
pemasaran atau marjin itu adalah perbedaan harga pada suatu
tingkat pasar dari harga yang dibayar dengan harga yang diterima.
Marjin pemasaran atau marjin tataniaga adalah perbedaan antara
harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima
oleh produsen (Napitupulu, 1986:126).
 Menurut Zulkifli (1982:86) marjin pemasaran atau tata niaga
pemasaran adalah perbedaan harga yang dibayar konsumen akhir
untuk suatu produk dan harga yang diterima petani produsen untuk
produk yang sama (rupiah per kilogram).
Margin Pemasaran
Mempelajari marjin pemasaran adalah menyangkut penentuan bagian yang diterima oleh
produsen atau petani dari harga yang dibayar oleh konsumen akhir, ongkos distribusi termasuk
ongkos transport dan ongkos bongkar muat, dan lain- lain.
Sehingga Marjin pemasaran adalah sebagai :
 Perbedaan antara harga dibayarkan oleh konsumen akhir dengan harga yang diterima oleh
pengusaha.
 Biaya dari jasa-jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat permintaan dan penawaran
jasa-jasa pemasaran.
 Biaya dari jasa-jasa tersebut terdiri atas biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga
pemasaran yang terlibat dalam melakukan fungsi pemasaran dan keuntungan yang diperoleh
sebagai imbalan jasa melakukan fungsi pemasaran tersebut.
Jadi komponen marjin pemasaran terdiri atas biaya pemasaran dan keuntungan
pemasaran
Marjin Pemasaran
 Berdasar pendapat diatas marjin pemasaran dapat diartikan sebagai
perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang
diterima petani/produsen atau penjumlahan semua biaya pemasaran yang
harus dikeluarkan selama proses penyaluran suatu barang dari produsen
kepada konsumen, disamping keuntungan yang diperoleh dari komoditi
yang diusahakan.
 Besar marjin pemasaran berbeda untuk setiap jenis barang, karena jumlah
pelayanan pemasaran yang diberikan tidak sama untuk setiap jenis barang.
Jika penyaluran komoditi melalui banyak lembaga, maka marjin pemasaran
ini merupakan jumlah marjin diantara lembaga-lembaga yang
bersangkutan.
 Misalnya antara pedagang pengumpul dengan pedagang pengecer. Jadi
nilai marjin pemasaran adalah hasil kali antara perbedaan harga ditingkat
pengecer dengan harga ditingkat petani dengan jumlah yang
ditransaksikan.
Margin Pemasaran
 Nilai marjin pemasaran adalah perbedaan antara harga yang
dibayarkan oleh konsumen akhir dengan harga yang diterima
oleh pengrajin dikalikan dengan jumlah yang ditransaksikan
(Sudiyono, 2002 : 100). Dilihat dari sudut produsen, maka
harga mempengaruhi pendapatan dan kelangsungan hidupnya,
sedangkan dilihat dari sudut konsumen harga merupakan salah
satu pertimbangan dalam menentukan jumlah produk yang
akan dibeli.
 Marjin pemasaran termasuk semua ongkos yang
menggerakkan produk tersebut mulai dipintu gerbang petani
sampai ketangan konsumen akhir.
Marjin Pemasaran
 Marjin pemasaran didefinisikan sebagai selisih harga di tingkat
produsen dengan di tingkat konsumen.
 Marjin pemasaran berbeda dengan biaya pemasaran meskipun
ada kemungkinan besarnya marjin pemasaran sama dengan biaya
pemasaran. Terkadang marjin pemasaran lebih kecil dari pada
biaya pemasaran karena ada pelaku pasar yang menanggung
kerugian.
 Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui distribusi
biaya dari setiap aktivitas pemasaran dan keuntungan dari setiap
lembaga perantara serta bagian harga yang diterima petani. Atau
dengan kata lain analisis margin pemasaran dilakukan untuk
mengetahui tingkat kompetensi dari para pelaku pemasaran yang
terlibat dalam pemasaran/disribusi (Tomeck and Robinson, 2010;
Sudiyono, 2011).
Margin Pemasaran
 Marjin pemasaran adalah selisih antara harga yang diterima
produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen
 Contoh :
 Jika harga beras per kg yang diterima petani Rp.10.000, dan
harga yang dibayar oleh konsumen Rp.15.000, maka marjin
pemasaran adalah: Rp.15.000 – Rp.10.000 = Rp.5.000,-
 Jika penyaluran beras tsb melalui banyak lembaga, maka
marjin pemasarannya adalah jumlah marjin-marjin dari setiap
lembaga pemasaran yang dilalui.
pemasaran agribisnis - RKH

LANJUTAN
H H H Dw Sw
Dq Hw
Dp Sq
Sp
Hq
Hp Hp

Qp Q Qq Q Qw Q

H Dr
Sr
Hr

Qr H
pemasaran agribisnis - RKH

LANJUTAN….
Secara keseluruhan, dapat digambarkan sbb :

Hr

Hw Total Marjin
pemasaran
Hq

Hp

Pasar daerah Pasar Pasar Pasar


produksi pengumpul besar eceran
pemasaran agribisnis - RKH

LANJUTAN….
Marjin pemasaran (M)
M = He – Hp, dimana :
Hr = Harga retail (eceran)
Hp = Harga petani

ATAUM = B + ∏ , dimana:
B = biaya pemasaran per satuan produk
∏ = keuntungan yang ditarik lembaga
pemasaran per satuan produk
pemasaran agribisnis - RKH

LANJUTAN….
Besarnya bagian yg diterima petani (farmer share) :
Lp = Hp / He
Lp = He – M = 1 - M
He He
( M / He ) x 100% = persentase marjin
(“mark up”)
Hp = He – B - ∏
Lembaga Pemasaran
 Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang
menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari
produsen kepada konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan
badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran timbul karena
adanya keinginan konsumen untuk memperoleh komoditi yang sesuai
dengan waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan konsumen. Konsumen
memberikan balas jasa kepada lembaga pemasaran berupa marjin
pemasaran.
 Lembaga-lembaga pemasaran dalam menyampaikan komoditi pertanian
dari produsen berhubungan satu sama lain yang membentuk jaringan
pemasaran atau saluran pemasaran. Saluran pemasaran merupakan
suatu struktur yang menggambarkan alternatif saluran yang dipilih dan
menggambarkan situasi yang berbeda oleh berbagai macam pemasaran
atau lembaga usaha (seperti produsen, pedagang besar dan pengecer).
Pendapatan Petani (Farmer’s share)
 Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh suatu
perusahaan dari suatu aktivitas yang dilakukannya, dan
kebanyakan aktivitas tersebut adalah aktivitas penjualan
produk dan atau penjualan jasa kepada konsumen. Kata
pendapatan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing.
Bagi investor, pendapatan tidak terlalu penting jika
dibandingkan dengan keuntungan, yang merupakan jumlah
uang yang akan diterima setelah dikurangi dengan
pengeluaran. Kieso, Warfield dan Weygantd (2011:955),
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode,
jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan harga di tingkat petani :
1. Menaikkan harga eceran (dgn
syarat B dan ∏ tetap )
2. Menurunkan biaya dan ∏ (dgn
syarat He tetap)
3. He dan ∏ tetap tetapi B diturunkan
4. He dan B tetap tetapi ∏ diturunkan
Contoh soal :
 Misal : marjin pemasaran kedelai pada daerah a sebesar
Rp.1000 per kg. distribusi kedelai tsb melalui 4 tingkatan pasar
menuju pusat konsumsi. Diketahui : Ma-b = Rp. 100, Mc-d =
Rp.100
 Tentukan :
a) Marjin b-d per satuan kg
b) Marjin b-c per satuan kg
c) Farmer share jika He = Rp. 2000 per kg
d) Harga kedelai yang diterima petani di b, c, dan d
e) Jika biaya pemasaran utk 1 kuintal Rp.20.000, berapa profit
pedagang utk tiap 1 kg.
Penyelesaian :
 M = Ha – Hd = 1000 ; Ha = 2000
 Ha – Hb = 100
 Hc – Hd = 100
a) Ha – Hd = 1000
 Ha – Hb = 100
 Hb – Hd = 900
b) Hc – Hd = 100
 Hb – Hd = 900
 Hc – Hb = -800 atau Hb – Hc = 800
c) Lp = 1 – (M/He) = 1 – (1000/2000) = 0,5 atau 50%
d) Ha – Hd = 1000 2000 –Hd = 1000
 Hd = 1000
Lanjutan….
 Ha – Hb = 100
 2000 – Hb = 100
 Hb = 1900

 Hc – Hd = 100
 Hc – 1000 = 100
 Hc = 1100

e) Marjin (M) = B + ∏
∏=M–B
= 1000 – {(2 x 100)/1 kg}
= 800 (per kg)
BEBERAPA FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PERHITUNGAN MARJIN PEMASARAN

a) Faktor Waktu
b) Faktor kerusakan, kehilangan, dan
penyusutan produk
BEBERAPA FAKTOR YG MEMPENGARUHI
BESARNYA MARJIN PEMASARAN
a) Besar kecilnya marjin pemasaran dipengaruhi
oleh perubahan biaya pemasaran (B),
keuntungan dari perantara (∏), harga yang
dibayarkan konsumen (He) dan harga yang
diterima petani (Hp).
 M = B + ∏ atau M = He – Hp
 B, ∏, He besar dan Hp kecil maka M makin
besar
b) Sifat produk yg diperdagangkan
c) Tingkat pengolahan Produk
HUBUNGAN MARJIN PEMASARAN
DENGAN EFISIENSI
a. M = He – Hp
 Jika He turun, Hp meningkat, maka M kecil (dgn syarat
kegiatan pedagang tidak turun)
b. M = B + ∏
 Jika M, B dan ∏ (dgn syarat kegiatan pedagang tidak
turun)
Nilai Tambah Pemasaran
 Nilai tambah (value added) adalah pertambahan nilai suatu komoditas
karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan ataupun
penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam proses pengolahan nilai
tambah dapat didefinisikan sebagai selisih antara nilai produk dengan
nilai biaya bahan baku dan input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja.
Sedangkan marjin adalah selisih antara nilai produk dengan harga bahan
bakunya saja. Dalam marjin ini tercakup komponen faktor produksi yang
digunakan yaitu tenaga kerja, input lainnya dan balas jasa pengusaha
pengolahan (Hayami et al, 1987).
 Berdasarkan pengertian tersebut, perubahan nilai bahan baku yang telah
mengalami perlakuan pengolahan besar nilainya dapat diperkirakan.
Dengan demikian, atas dasar nilai tambah yang diperoleh, marjin dapat
dihitung dan selanjutnya imbalan bagi faktor produksi dapat diketahui.
Pengertian Nilai Tambah
 Nilai tambah (value added) adalah perbedaan antara biaya input untuk
membuat produk dan harga jualnya. Konsep ini penting dalam bisnis dan
ilmu ekonomi. Dalam bisnis dan manajemen, misalnya, kita bisa
menemukan konsep ini ketika belajar tentang penciptaan nilai oleh bisnis.
 Bisnis secara umum menghasilkan barang dan jasa dengan menambahkan
nilai pada input. Mereka memprosesnya menjadi output yang bernilai lebih
tinggi. Semakin tinggi nilai tambah yang tercipta, semakin berharga produk.
 Ambil perusahaan furniture sebagai contoh. Perusahaan membeli kayu dari
penebang dan mengkonversinya menjadi berbagai perabotan rumah
tangga. Untuk melakukannya, mereka membutuhkan kayu sebagai bahan
baku. Selain itu, mereka membutuhkan tenaga kerja, mesin dan peralatan
untuk memproduksi furniture. Input-input tersebut kita kenal dengan
sumber daya bisnis atau faktor produksi.
Mengapa nilai tambah penting bagi bisnis
 Tiga alasan utama mengapa nilai tambah penting bagi bisnis. Dengannya, perusahaan : 1).
meraih lebih banyak keuntungan, 2). mendiferensiasi produk mereka dengan produk pesaing
dan 3). membangun loyalitas pelanggan.
1). Nilai tambah penting untuk meraih keuntungan
 Dengan menambah nilai, bisnis bisa membebankan harga lebih tinggi ke pelanggan daripada biaya yang
mereka habiskan untuk membayar pemasok. Semakin tinggi nilai tambah yang mereka ciptakan, semakin
besar keuntungan yang mereka peroleh.
2). Nilai tambah berkontribusi untuk menciptakan diferensiasi
 Sebuah perusahaan harus bersaing dengan pesaing lainnya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Karena bisnis harus mengungguli pesaing di pasar, mereka harus menciptakan faktor pemikat bagi
pelanggan. Menambah nilai dengan mendiferensiasi penawaran bisa melalui beberapa cara. Misalnya,
perusahaan smartphone menambahkan fitur dan fungsi produk seperti dengan membenamkan kamera
beresolusi tinggi. Menawarkan kenyamanan da menu spesial juga menjadi cara bagi bisnis restoran untuk
menarik pelanggan dan membedakan layanan yang mereka sediakan dengan milik pesaing.
3). Membangun loyalitas dengan menawarkan nilai tambah
 Mempertahankan kepuasan dengan menawarkan nilai yang unggul menjadi jalan untuk membangun hubungan
kuat yang menguntungkan dengan pelanggan dalam jangka panjang.
Menghitung Nilai Tambah
 Rumus nilai tambah adalah sangat sederhana. Untuk menghitungnya, kita hanya
mengurangkan harga jual produk dengan biaya input. Berikut adalah persamaan
matematisnya:
 Nilai tambah = Harga jual per unit – Biaya input per unit
 Contoh :
 Sebuah produsen menghabiskan $20 untuk membeli benang untuk membuat
sebuah baju dan menjualnya seharga $35 per unit. Di sisi lain, produsen benang
memproses kapas yang dibeli dari petani seharga $15.
 Dari kasus tersebut, kedua produsen menambahkan nilai ke input sebesar:
 Produsen baju =$35 – $20 = $15
 Produsen benang = $20 – $15 = $5
 Contoh lainnya adalah sebuah produsen menjual sepasang sepatu seharga $56.
Untuk memproduksinya, produsen tersebut mengeluarkan biaya sebesar $21. Dalam
kasus ini, dia menambahkan nilai sebesar $35 ($56 – $21).
Beda Nilai Tambah dengan Laba
 Nilai tambah berbeda dari laba. Nilai tambah hanya memperhitungkan biaya
langsung untuk memproduksi output seperti bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Sedangkan, untuk menghitung laba, kita mungkin
memperhitungkan biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, umum
dan pemasaran.
 Perbedaan lainnya dari kedua konsep adalah tentang penjualan. Ketika kita
berbicara tentang nilai tambah, kita hanya mempertimbangkan harga output
dengan biaya untuk memproduksinya, terlepas apakah perusahaan
menghasilkan penjualan ataukah tidak.
 Sebaliknya, laba adalah fungsi dari penjualan. Maksudnya, perusahaan bisa
memperoleh untung jika menambahkan nilai dan bisa menjual produk. Tidak
ada penjualan, tidak ada laba. Dan untuk memasarkan produk, mereka
harus bersaing dengan perusahaan lain di pasar.
Beda Nilai Tambah dan Laba
 Asumsikan anda mengoperasikan sebuah bisnis. Bisnis anda menghasilkan produk bernilai
tambah tapi mungkin tidak menjual produk apa pun. Dan, itu bisa saja terjadi karena alasan
bisnis anda kalah bersaing. Atau selera dan preferensi konsumen yang anda targetkan
mungkin telah berubah.
 Bisnis anda mungkin menawarkan nilai tambah. Tapi, karena itu tidak lebih baik daripada
pesaing anda, konsumen tidak membeli produk anda. Mereka lebih memilih produk pesaing
anda.
 Sebagai kesimpulannya, untuk sukses memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen, nilai tambah yang anda hasilkan haruslah juga menjadi alasan konsumen untuk
membeli produk anda (faktor pembeda). Misalnya, itu bisa jadi harga yang lebih rendah atau
kualitas yang lebih baik daripada produk pesaing.
 Faktor berikutnya adalah selera dan preferensi konsumen. Itu mempengaruhi minat konsumen
untuk membeli. Dan, sekarang ini, konsumen telah semakin sadar terhadap masalah
lingkungan. Itu mendorong mereka mengalihkan permintaan hanya ke produk-produk yang
ramah lingkungan karena sesuai dengan nilai dan prinsip mereka. Jika anda tidak
melakukannya, mereka tidak akan membeli produk anda.
Bagaimana menambahkan NILAI
 Perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah pada setiap tahap rantai nilai. Misalnya, mereka hanya
menggunakan bahan baku berkualitas untuk menghasilkan produk berkualitas. Atau mereka memiliki
sistem logistik yang efisien, memungkinkan proses produksi lancar dan pengiriman barang ke
pelanggan lebih cepat.
 Alternatif lain yang mungkin adalah dengan menawarkan kebijakan kredit yang lunak. Contoh lainnya
adalah merekrut karyawan berkualitas untuk melayani dan berinteraksi dengan pelanggan.
Sementara itu, dari aspek produk, menambahkan nilai bisa dengan menawarkan:
a) Kenyamanan. Ambil contoh bisnis hotel. Mereka bisa menciptakan nilai menawarkan panorama yang
indah dan kamar tidur berkelas.
b) Penghematan waktu. Perusahaan makanan saji adalah contoh bagus, di mana mereka menghemat
waktu orang-orang yang sibuk daripada mereka harus menyiapkan makanan mereka sendiri.
c) Fitur atau fungsi tambahan. Misalnya, perusahaan smartphone meningkatkan kapasitas penyimpanan
pada produk mereka. Atau, mereka memasang kamera beresolusi tinggi di produk mereka.
d) Layanan pelanggan. Misalnya, perusahaan memberikan layanan pengiriman ke rumah pelanggan.
Contoh lainnya adalah dengan menawarkan pemasangan produk di rumah pelanggan.
Marjin tataniaga dan keuntungan
Pemasaran
 Marjin tataniaga (pemasaran) merupakan selisih harga yang
dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima produsen.
 Tata niaga merupakan suatu istilah yang diartikan sama dengan
pemasaran atau distribusi, yaitu sebagai kegiatan ekonomi
yang memiliki fungsi untuk menyampaikan atau membawa
barang maupun jasa dari produsen hingga konsumen.
 Keuntungan pemasaran adalah selisih antara penerimaan
dengan biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan
pemasaran dari proses pengalihan barang ke konsumen atau
dengan kata lain margin setelah dikurangi dengan biaya
pemasaran.
Efisiensi Pemasaran
 Efisiensi pasar adalah ukuran dari persentase perbandingan antara biaya
pemasaran dengan nilai produk yang dipasarkan. Setiap lembaga pemasaran
menghendaki adanya efisiensi dari kegiatan pemasaran yang dilakukannya,
sehingga biaya pemasaran dapat ditekan dan keuntungan yang diperoleh
pedagang dapat lebih tinggi. Semakin rendah angka persentase efisiensi pasar,
maka semakin tinggi efisiensinya. Suatu kegiatan pemasaran dikatakan tidak
efisien jika biaya pemasaran semakin besar dan nilai produk yang dipasarkan
jumlahnya kecil.
 Semakin pendek rantai pemasaran, maka semakin rendah biaya pemasaran
Cengkeh yang diperdagangkan. Hal ini ditunjukkan pada Saluran II yang hanya
melibatkan dua tingkatan pedagang (pedagang pengumpul Kota dan pedagang
besar/eksportir). Biaya pemasaran yang dikeluarkan pada Saluran II relatif lebih
kecil dibandingkan dengan saluran lain. Sementara Saluran I yang melibatkan dua
tingkatan pedagang, biaya pemasaran yang dikeluarkan terbesar dari saluran yang
ada.
TUGAS ke-3
 SOAL MARJIN
 Berdasarkan survey lapangan, dijumpai 2 saluran tataniaga kentang dari daerah Kayu
Aro ke Pasar Tanjung Bajurai dan daerah Jangkat ke Pasar Bangko. dengan masing-
masing saluran mempunyai orde yang sama (2), yaitu pedagang 1 dan pedagang 2.
 Dari daerah Kayu Aro disebut saluran 1 dengan data sbb (Rupiah/kg) : harga jual
petani 3600, pada pedagang 1 : biaya bongkar muat 125, transpor 250, penyusutan
350, pada pedagang 2 : harga belinya 5000, biaya bongkar muat 100, transpor 150,
penyusutan 150 dan harga jual 5900.
 Dari daerah Jangkat disebut saluran 2 dengan data sbb (Rupiah/kg) : harga jual petani
3650, pada pedagang 1 : biaya bongkar muat 100, transpor 225, penyusutan 325,
pada pedagang 2 : harga belinya 5100, biaya bongkar muat 150, transpor 150,
penyusutan 100 dan harga jual 6000.
 Hitunglah :
a) Biaya dan keuntunga masing-masing pedagang pada tiap saluran yang ada.
b) Marjin masing-masing pedagang pada tiap saluran yang ada.
c) Biaya total, marjin total masing-masing saluran.
d) Hitunglah berapa nilai Farmer’s Share masing2 saluran (FS).

Anda mungkin juga menyukai