Anda di halaman 1dari 2

Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan kelainan sistim hormonal yang menyebabkan

gangguan kesuburan pada usia reproduksi. Kasus ini tersering pada perempuan usia reproduksi.
Prevalensi Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Sumapraja dkk (2011) didapatkan pada
rentang usia 26-30 tahun yaitu sebesar 45.7%.

Apa Tanda2 nya?


Berdasarkan dua dari tiga kriteria Rotterdam 2003 yaitu
1. oligo-anovulasi ata anovulasi kronik yaitu gangguan pertumbuhan sel telur ditandai
gangguan siklus menstruasi ( mens yg memendek, kurang dari 3hari atau tidak mens
sama sekali)
2. Hiperandrogenemia, berupa peningkatan hormon androgen yg berlebihan berupa adanya
tumbuh kumis, bulu di daerah punggung, tangan dada hingga kaki.
3. Pada pemeriksaan USG didapat “ovarium polikistik” berupa gambaran sel telur dg
ukuran kecil yang berderet di dalam indung telur.

gbr. Folikel(sel telur) yang tidak berkembang

Apa yang paling sering dikeluhkan?


1. Gangguan pada siklus menstruasi
a. 85-90% oligomenore yaitu jumlah atau frekwensi menstruasi yg pendek (<3/4 hari)
b. 30-40% amenore sekunder yaitu tidak menstruasi sama sekali.
c. 90%-95% infertilitas berupa kesulitan memiliki keturunan
d. serta kelainan lainnya seperti tumbuh bulu (70%) dan jerawat (15-30%).
Faktor resiko:
1. Obesitas
2. genetik
3. Gaya hidup pasif
4. Stress
5. Diet yang tidak seimbang
6. Penyakit bawaan  Diabetes mellitus, Hipertensi.

Bagaimana terapinya?
Melihat keluhan yang ada tentunya penanganannya sangat kompleks. Perlu pendekatan
secara holistic. sehingga perlunya edukasi dan diskusi mengenai keluhan utama ( keluhan
yang paling mengganggu). Keluhan tersering yaitu siklus menstruasi yang terganggu,
infertilitasnya, jerawat atau tumbuh bulu pada lokasi tertentu atau kombinasi.
Prinsip terapi :
1. Non Farmakologis  dipakai sbg lini pertama terapi yaitu merubah gaya hidup,
menurunkan berat badan, diet, olahraga, suplemen vitamin. Pada kondisi obesitas
diharapkan menurunkan berat badan sebesar 5%-10% dapat memperbaiki sistim
reproduksi dan metabolic kembali normal.
2. Farmakologi  berupa obat2 ( hormonal dan non hormonal), bertujuan mengatur siklus
menstruasi, menurunkan keluhan berat badan, jerawat maupun mengurangi bulu di badan
dan memicu terjadinya kehamilan

Anda mungkin juga menyukai