Peninjauan Kembali
Perda Nomor 9 Tahun 2014
Tentang Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya
Tahun 2013-2033
Tim Penyusun
1.2.1. Maksud................................................................................................................ 8
BAB 2 Kajian Teori dan Kebijakan Terkait Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan
Ruang Kota ........................................................................................................................ 15
2.1. Kajian Teori ................................................................................................................ 15
2.2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional ........................................................................................................ 23
2.2.5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi,
dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten, Kota dan Rencana etail Tata Ruang ........................................................ 26
2.5.3. Penilaian............................................................................................................ 39
2.8.5. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2020-2040 (mencabut Peraturan Daerah Nomor 6
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2010-2030) 53
3.1.1. Kualitas RDTR Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya ..................... 56
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2.1. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah mempersiapkan materi untuk melaksanakan
kegiatan peninjauan kembali terhadap kesesuaian antara rencana tata ruang dan
kebutuhan pembangunan yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dan
dinamika internal, serta pelaksanaan pemanfaatan ruang di RDTR Kecamatan Serang dan
Kecamatan Cipocok Jaya sehingga dapat diambil langkah-langkah lebih lanjut terkait RDTR
tersebut.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan bahan dalam bentuk pengkajian
secara terukur dan menghasilkan rekomendasi pelaksanaan peninjauan kembali sebagai
dasar pengambilan keputusan pada proses peninjauan kembali RDTR Kecamatan Serang
dan Kecamatan Cipocok Jaya.
l. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perda
Kota Serang No. 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Serang Tahun 2018-2023
TAHAP PENGKAJIAN
Pengumpulan data dan informasi Penyusunan Matriks Kesesuaian
TAHAP EVALUASI
Kesesuaian Peraturan Perundang-
Evaluasi Kualitas RDTR Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
Undangan
TAHAP PENILAIAN
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif
a. tingkat kualitas;
b. tingkat kesesuaian dengan perundang-undangan; dan
c. tingkat kesesuaian pelaksanaan pemanfaatan ruang.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, dasar peraturan perundang-undangan,
kriteria dan kedudukan peninjauan kembali, proses peninjauan kembali, ruang lingkup
pekerjaan yang berisi ruang lingkup wilayah, lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada
penyedia jasa, lingkup waktu penyelesaian kegiatan, metodologi, serta sistematika
penyajian laporan akhir.
Bab ini berisikan pengkajian dokumen Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun 2014
tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan Serang dan
Kecamatan Cipocok Jaya Tahun 2013-2033. Bab ini menjelaskan literatur, pedoman dan
acuan yang digunakan dalam melakukan Peninjauan Kembali RDTR Kecamatan Serang dan
Kecamatan Cipocok Jaya serta sinkronisasi dengan peraturan yang lebih tinggi sesuai
dengan perundang-undangan.
Bab ini menguraikan tentang Tahapan Evaluasi dan Tahapan Penilaian Peraturan Daerah
Kota Serang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan
Zonasi Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya Tahun 2013-2033 yang meliputi
Kualitas Rencana Tata Ruang, Keseuaian dengan Peraturan Perundang-undangan dan
Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang.
BAB 4 HASIL
Bab ini berisi tentang pembahasan hasil dari penilaian terhadap RDTR Kota Serang dan
Cipocok Jaya dalam bentuk Rekomendasi. Rekomendasi tindak lanjut terhadap RDTR
BAB 5 KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi untuk tindak lanjut dari kegiatan Peninjauan
Kembali Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya Tahun
2013-2033.
Sumber: learntogreen.wordpress.com
Gambar 2.Siklus Aktivitas Manajemen
PEMANFAATAN RUANG
Sumber: Diolah dari Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Gambar 3. Lingkup Pemanfaatan Ruang
a. Pendidikan;
b. Kesehatan;
c. Pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. Ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; dan
f. Sosial.
RDTR memuat tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota
(penataan kota); rencana struktur ruang wilayah kota; rencana pola ruang wilayah kota;
Gambar 4. Kedudukan RTRW Kota dalam Sistem Penataan Ruang dan Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
Berikut ini adalah tabel perbedaan antara peninjauan kembali dan revisi RDTR.
Waktu Pelaksanaan 1. Peninjauan Kembali RDTR yang Revisi RDTR ditindaklanjuti setelah
dilakukan 1 (satu) kali dalam 5 peninjauan kembali RDTR,selanjutnya
(lima) tahun. RDTR hasil revisi berlaku 5 (lima)
Peninjauan kembali RDTR yang tahun sejak diundangkan.
dilakukan 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun sebagaimana
dimaksud dilakukan setelah
RDTR berlaku 5 (lima) tahun
sejak diundangkan.
2. Peninjauan Kembali RDTR yang
dilakukan lebih dari 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun.
Peninjauan kembali RDTR yang
dilakukan lebih dari 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun
sebagaimana dimaksud
dilakukan sebelum RDTR
berlaku 5 (lima) tahun sejak
diundangkan. Peninjauan
kembali RDTR dapat dilakukan
Sedangkan dalam hal terjadi perubahan lingkungan strategis dimana peninjauan kembali
dilakukan lebih dari 1 kali dalam 5 tahun, maka data dan informasi yang dikumpulkan minimal
harus mencakup:
1) Dokumen RDTR, termasuk seluruh lampirannya (indikasi program dan peta-peta) beserta
seluruh dokumen teknisnya yang meliputi dokumen materi teknis dan dokumen fakta dan
Analisis.
2) Bencana alam besar, yang antara lain meliputi data dan informasi terkait:
• Cakupan lokasi kawasan/wilayah (peta dan deskripsi) terjadinya bencana alam
beserta seluruh kawasan yang terkena dampak.
• Data jumlah korban jiwa, kerugian harta benda, serta kerusakan sarana dan
prasarana.
• Besaran dampak sosial ekonomi yang diakibatkan terjadinya bencana alam.
• Alternatif kebutuhan ruang untuk relokasi (jika dibutuhkan).
3) Perubahan batas teritorial negara/batas wilayah daerah yang antara lain meliputi:
• Peraturan perundangan/dasar hukum perubahan batas territorial negara/batas
wilayah daerah.
• Deskripsi dan peta delineasi/peta perubahan batas.
Selain data minimal di atas, peninjauan kembali yang dilakukan lebih dari 1 kali dalam 5 tahun
juga tetap harus dilengkapi dengan data dinamika pembangunan dan kondisi aktual
pemanfaatan ruang sebagaimana untuk pengkajian kembali yang dilakukan 1 kali dalam 5 tahun.
2.5.1. Pengkajian
Dilakukan untuk melihat pelaksanaan tata ruang terhadap kebutuhan
pembangunan. Pengkajian dilakukan melalui tahapan:
a. pengumpulan data dan informasi, meliputi:
• dokumen RDTR;
• dinamika pembangunan; dan
• kondisi aktual pemanfaatan ruang.
b. penyusunan matriks kesesuaian, meliputi:
• matriks dinamika pembangunan; dan
• matriks kondisi aktual pemanfaatan ruang.
2.5.2. Evaluasi
Dilakukan untuk mengukur kemampuan RDTR sebagai acuan dalam pembangunan
nasional/daerah. Evaluasi dilakukan dengan mengukur:
a. kualitas RTR, diukur dengan memperhatikan:
• kelengkapan dan kedalaman muatan RDTR; dan
• kualitas data.
b. kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan, diukur dengan memperhatikan
kesesuaian materi muatan RDTR dengan berbagai peraturan perundang-
undangan/kebijakan terkait.
c. pelaksanaan pemanfaatan ruang diukur dari:
• jenis pelaksanaan pemanfaatan ruang terhadap indikasi program lima tahunan
dan besaran pelaksanaan pemanfaatan ruang terhadap struktur ruang dan pola
ruang; dan
• dampak pelaksanaan pemanfaatan ruang terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan
lingkungan.
Muatan Kesesuaian
Peraturan Perundang- Pengaturanyang Catatan
No undangan terkaitd engan Kesesuaian
Nilai
Tidak
Muatan RDTR Sesuai
Sesuai
1. UU No.26 Tahun (Sudah jelas) √ - 3
2007 tentang
Penataan Ruang
Catatan:
- Kolom Peraturan Perundang-undangan diisi dengan peraturan dan
perundangan-undangan baru yang berlaku setelah ditetapkannya RDTR atau
terdapat perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang menjdi
acuan ataupun yang terkait dengan muatan RDTR
- Kolom Keseuaian, diisi dengan memberi tanda ˅ pada kolom yang dianggap
sesuai
- Kolom muatan pengaturan yang terkaitdengan Muatan RDTR diisi dengan muatan
peraturan perungang-undangan baru yang terkait atau mempengaruhi pengaturan
dalam muatan RDTR
- Kolom Keseuaian, diisi dengan memberi tanda ˅ pada kolom yang dianggap sesuai
- Kolom nilai diisi dengan nilai 0 karena tidak sesuai yaitu muatan RDTR tidak sesuai/tidak
mengacu paraturan perundang undangan baru/ yang mengalami perubahan,
dimanaperaturan perundang – undangan tersebut seharusnya diacu/terkait dengan
muatan RDTR
A
---------- X 25 = a%
X
2). Membandingkan kesesuaian pemanfaatan ruang di lapangan dengan yang tertuang
dalam peta rencana tata ruang
Untuk dapat membandingkan kesesuaian pemanfaatan ruang di lapangan dengan
sebagaimana yang tertuang dalam peta rencana tata ruang perlu dilakukan overlay
peta. Sedangkan untuk menghitung besaran kesesuaian dari peta yang di-overlay-kan
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Struktur ruang
1. Struktur utama tingkat pelayanan
Cara penilaian adalah dengan membuat matriks jumlah fasilitas dan utilitas
pada kawasan yang ditunjuk sebagai pusat pelayanan. Apabila ternyata pada
kawasan yang ditunjuk tidak memenuhi kriteria, maka berarti telah terjadi
ketidaksesuaian. Ketidaksesuaian terjadi bila direncanakan ada 4 pusat
A
---------- X 25 = a%
X
Atau
X-A
------------ X 25 = b%
X
c) Kawasan strategis
Evaluasi kesesuaian pelaksanaan pemanfaatan ruang untuk kawasan strategis
secara kuantitatif juga dihitung dengan cara perhitungan yang diterapkan untuk
struktur dan pola ruang. Pelaksanaan pemanfaatan ruang untuk perwujudan
kawasan strategis hanya dihitung untuk program-program yang belum tertuang
dalam rencana struktur dan rencana pola ruang untuk menghindari double
counting. Sehingga program-program perwujudan kawasan strategis yang sudah
tertuang dalam program dalam rangka perwujudan rencana struktur ruang dan
pola ruang tidak perlu dihitung kembali.
d) Jenis Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
Penilaian jenis pelaksanaan pemanfaatan ruang didasarkan pada hasil evaluasi
sesuai dan tidak sesuai pada tahap sebelumnya yang selanjutnya hasil tabel
evaluasi ditambahkan kolom penilaian.
Jenis pelaksanaan pemanfaatan ruang yang penilaiannya hanya dapat dilakukan
secara kualitatif menyebabkan penilaian hanya terbagi menjadi 2 kategori.
Kriteria penilaian jenis pelaksanaan pemanfaatan ruang adalah sebagai berikut
Nilai 3 = SESUAI, jika terealisasi sesuai arahan dalam rencana dan indikasi
program.
Nilai 0 = TIDAK SESUAI, jika jenis program yang direalisasikan di lapangan
tidak sesuai, lokasi tidak sesuai, atau tidak ada pelaksanaan program
sebagaimana tercantum dalam rencana dan indikasi program
Secara keseluruhan, penilaian terhadap RDTR ini akan menghasilkan rekomendasi terhadap
RDTR dan akan menjadi dasar bagi Tim Pelaksana untuk menetapkan apakah RDTR tidak perlu
direvisi atau perlu direvisi.
Rekapitulasi penilaian akhir adalah dengan cara merangkum hasil penilaian semua aspek
yang meliputi aspek kualitas RTRW, aspek kesesuaian dengan peraturan perundang-
undangan dan aspek pelaksanaan pemanfaatan ruang dikalikan dengan bobot setiap aspek.
Sehingga contoh hasil rekapitulasi akhir penilaian peninjauan kembali RTRW dengan
metode kuantitatif dapat dilihat dalam tabel berikut.
2.8.5. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Serang Tahun 2020-2040 (mencabut Peraturan Daerah Nomor 6
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2010-2030)
Arahan Rencana Detail Tata Ruang didalam Peraturan Daerah Kota Serang Nomor
8 Tahun 2020, pada pasal 45, Kecamatan Cipocok Jaya dan Kecamatan Serang diarahkan
sebagai sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sedangkan didalam Peraturan Daerah
Kota Serang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
didalam pasal 5 Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya Tahun 2013-2033 Tujuan
penataan ruang wilayah Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya adalah
mewujudkan Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya sebagai pusat pelayanan
Kota Serang yang berbasis fungsi primer pemerintahan, pendidikan, perdagangan, dan jasa.
Walaupun tujuan perencanaan di dalam perda RTRW dan Perda RDTR memiliki
sedikit kesamaan namun perlu dilakukan penyesuaian kembali terkait pendetailan tujuan
kebijakannya, seperti terfokus didalam pertumbuhan ekonomi jika memang akan
3.1. Evaluasi
Evaluasi Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya Tahun 2013-
2033 dilakukan dengan mengukur kualitas rencana tata ruang, kesesuaian dengan
peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan pemanfaatan ruang pada kedua
kecamatan tersebut. Berikut hasil evaluasi RDTR dan PZ Kecamatan Serang dan Kecamatan
Cipocok Jaya.
Berdasarkan tabel di atas ditemukan inkonsistensi klasifikasi dan nomenklatur pada Permen
ATR/BPN terbaru yaitu Permen ATR/BPN Nomor 11 Tahun 2021 dengan muatan Perda Nomor 9 Tahun
2014 tentang RDTR dan PZ Kecamatan Serang dan Cipocok Jaya.
Perlu ditambahkan
tujuan dari penetapan
rencana Kawasan
tersebut sehingga bisa
memperjelas fungsi
Kawasan tersebut dan
membedakannya
2.2.2. Zona v v Perlu ditambahkan
Perdagangan dan Jasa analisis terkait penentuan
Kawasan budidaya
minimal kesesuaian lahan
dan daya dukung dan
daya tampung sebagai
dasar penentuan
Kawasan budidaya pada
wilayah tersebut
Perlu ditambahkan
tujuan dari penetapan
Perlu ditambahkan
tujuan dari penetapan
rencana Kawasan
tersebut sehingga bisa
memperjelas fungsi
Kawasan tersebut dan
membedakannya
2.2.4. Zona SPU v v Perlu ditambahkan
analisis terkait penentuan
Kawasan budidaya
minimal kesesuaian lahan
Perlu ditambahkan
tujuan dari penetapan
rencana Kawasan
tersebut sehingga bisa
memperjelas fungsi
Kawasan tersebut dan
membedakannya
2.2.5. Zona v v Zona Peruntukan khusus
Peruntukan Khusus tidak ada pada Pedoman
terbaru. Zona Pertahanan
dan Keamanan pada
klasifikasi Zona ini
dikeluarkan menjadi Zona
tersendiri
2.2.6. Zona v v Zona Ruang Terbuka Non
Peruntukan lainnya Hijau dan Zona Pertanian
menjadi zona tersendiri
pada pedoman terbaru.
3 RENCANA JARINGAN PRASARANA
3.4. Rencana
Pengembangan
Jaringan Air Minum
3.4.1 bangunan v v Perlu menambahkan
pengambil air baku Rencana jaringan Air
Minum (SPAM) lebih
lengkap dan peta renana
indikatif.
3.4.2. bak penampung Perlu menambahkan
Rencana jaringan Air
Minum (SPAM) lebih
lengkap dan peta renana
indikatif.
KOTA
1 Perda Kota Serang Pengaturan terkait √ Perlu dilakukan
No. 8 Tahun 2020 rencana pola ruang, penyesuaian
Tentang RTRW Kota struktur ruang dan terhadap muatan
Serang Tahun 2020- ketentuan umum materi.
2040 peraturan zonasi
Gambar 6.Persandingan Peta Rencana Struktur Ruang Perda RDTR dengan Perda
RTRW Kota Serang
Penambahan ruas jalan kolektor primer-1 jika dilihat di dalam peta perubahan di
atas terdapat penambahan ruas jalan kolektor primer-1 di Kelurahan Cilaku; ruas jalan
Gambar 7. Persandingan Peta Rencana Pola Ruang RDTR dengan Penggunaan Lahan
92
Berdasarkan hasil perhitungan pada neraca kesesuaian diatas antara rencana
pola ruang RDTR Cipocok Jaya dengan penggunaan lahan eksisting kesesuaian sebesar
28,6% persentase, nilai persentase menunjukan bahwa rencana pola ruang RDTR
cipocok jaya memiliki nilai kesesuaian yang sangat kecil jika dilihat dari perkembangan
periode pertama tahun perencanaan RDTR hingga tahun eksisting. Kesesuaian lahan
tersebut dilihat berdasarkan perda rtrw untuk menguji tingkat kesesuaian land use
eksisting dengan Perda RTRW, ketidak sesuaian rencana RDTR dapat diliha didalam zona
RTH yang menjadi permukiman seluas 3,45 hektar, zona sempadan sungai menjadi
permukiman seluas 5,44 hektar, sempadan sutet yang menjadi permukiman seluas
23,42 hektar, pemakaman jadi permukiman sebesar 0,77 hektar dan sungai menjadi
permukiman seluas 1,24 hektar. Hal ini menunjukan ketidak sesuaian arahan izin
pemanfaatan ruang dengan kesesuaian lahan eksisting.
93
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
Tabel 14. Neraca Kesesuaian Rencana Pola Ruang RDTR dengan Penggunaan Lahan Eksisting
94
Tabel 15. Neraca Kesesuaian Rencana Pola Ruang RDTR dan RTRW Kota Serang
95
Berdasarkan hasil perhitungan pada neraca kesesuaian diatas antara rencana
pola ruang RDTR Kecamatan Serang dengan penggunaan lahan eksisting kesesuaian
sebesar 62,51 persentase, nilai persentase menunjukan bahwa rencana pola ruang
RDTR cipocok jaya memiliki nilai kesesuaian yang baik jika dilihat dari perkembangan
periode pertama tahun perencanaan RDTR hingga tahun eksisting. Kesesuaian lahan
tersebut dilihat berdasarkan perda rtrw untuk menguji tingkat kesesuaian land use
eksisting dengan Perda RTRW, ada pun beberapa permasalah ketidaksesuaian rencana
rdtr dapat diliha didalam zona RTH yang menjadi permukiman seluas 2,71 hektar, zona
sempadan sungai menjadi permukiman seluas 10,49 hektar, zona sempadan sutet yang
menjadi permukiman seluas 11,9 hektar, sungai menjadi permukiman seluas 2,4 hektar
hingga pemakaman pun menjadi permukiman seluas 0,7 hektar. Hal ini menunjukan
ketidak sesuaian arahan izin pemanfaatan ruang dengan kesesuaian lahan eksisting.
Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana pola ruang ditinjau melalui
penilaian kesesuaian lahan menggunakan metode overlay yang dituangkan ke dalam
neraca kesesuaian rencana pola ruang dengan land use eksisting didalam Perda RTRW
Kota Serang. Metode tersebut menggunakan peta rencana pola ruang RDTR dengan
Peta penggunaan lahan eksisting.
Berdasarkan hasil analisis tersebut teridentifikasi perbedaan pelaksanaan
rencana pola ruang. Perbedaan yang cenderung dominan yakni perbedaan rencana
serta ketercapaian pada kawasan permukiman dan kawasan pertanian.
Tabel 16. Perbedaan Pelaksanaan Rencana Pola Ruang
96
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
Kecamatan Simpangan Terbesar Luas (Ha)
(Rencana Eksisting 2016)
Sempadan Sungai- 10,49
Permukiman
Sempadan SUTET- 11,9
Permmukiman
Pemakaman-Permukiman 2,4
Sungai-Permukiman 0,7
Sumber: Analisis, 2021
Berdasarkan tabel tersebut, sebagian RDTR Kecamatan Cipocok Jaya dan RDTR
Kecamaran Serang yang merupakan bagian dari Kota Serang yang memiliki peran
sebagai PKN yang merupakan penunjang kegiatan nasional dari segi perekonomian
sangat besar dinamika perubahannya terutama pada Kawasan permukiman dan
perdagangan dan jasa, perkembangan tersebut juga perlu diseimbangkan dengan
keadaan lingkungan yang ada disana demi mencegah terjadinya berbagai macam
permasalahan di bidang lingkungan
Jika dilihat dari rekap tabel perubahan lahan yang krusial terutama di bidang
lingkungan cenderung terdapat perbedaan pelaksanaan rencana pola ruang berupa
rencana Zona RTH, dan Kawasan perlindungan setempat yang dimanfaatkan sebagai
permukiman (perumahan, perdagangan dan jasa) berdasarkan peta penggunaan
lahan tahun 2016. Fenomena tersebut terdapat di kedua RDTR yang sedang di
lakukan reviu peninjauan Kembali.
Proses evaluasi ini tidak hanya menitikberatkan antara Rencana Perda RDTR
dengan penggunaan landuse eksisting, namun dilakukan evaluasi antara rencana
perda RDTR dengan rencana pola ruang perda RTRW kota serang perubahan didalam
perencanaan banyak terjadi perubahan perencanaan pola ruang seperti kawasan
lindung yang berubah menjadi kawasan budidaya (seperti RTH beralih fungsi menjadi
Kawasan permukiman perdagangan dan jasa) bahkan sebaliknya kawasan budidaya
menjadi kawasan lindung (zona perumahan menjadi kawasan sempadan sungai).
Perubahan arahan rencana pola ruang dapat dilihat didalam tabel neraca kesesuaian
Rencana Pola Ruang RDTR dan RTRW Kota Serang (tabel 15).
97
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
Toleransi skala memang mejadi pertimbangan didalam pemeriksaan evaluasi
antara RDTR yang tingkat ketelitian skala penggambaran 1:5.000 dengan RTRW Kota
dengan tingkat ketelitian skala penggambaran 1:25.000, akan tetapi yang menjadi
perhatian adalah perubahan zona lindung yang menjadi kawasan budidaya tersebut
ketika didalam sebuah kawasan/zona ditetapkan menjadi kawasan lindung dalam
artian RTH dan sempadan menjadi sebuah perencanaan yang mengunci walau hanya
terdapat sedikit pergeseran atau perubahannya hal ini berdampak terhadap
inkonsistensinya antara di peraturan zonasi yang sudah di buat perubahan dapat
dilihat didalam persandingan peta rencana pola ruang berikut:
Peta Rencana Pola Ruang RDTR Peta Rencana Pola Ruang RTRW
98
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan, penambahan kebijakan-kebijakan
infrastruktur dari pusat, provinsi dan daerah dan dinamika perubahan didalam pola ruang
akibat dampak dari kebijakan secara hierarki maka didapat hasil Analisis didalam tabel
penilaian peninjauan kembali sebagaimana didalam tabel berikut:
TIDAK
NO MUATAN RDTR SESUAI 18-25% 12-17% 6-11% 0-5% NAS PROV KAB/KOT LING
SESUAI
3 0 3 2 1 0 0 1 2 3
I ACUAN PERATURAN
PERUNDANG 0 1 2
UNDANGAN
II TUJUAN 0 0 0
III KEBIJAKAN 3 1 2
IV STRATEGI 3 1 2
RENCANA
V
STRUKTUR RUANG
Pusat-Pusat
1
Kegiatan
PKSN/PKN/PKW/PKL
A 3 1 1
/PPK/PPL
Sistem Jaringan
2 Sarana dan
Prasarana
Sistem Jaringan
A 3 1 2 3
Transportasi Darat
99
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
TIDAK
NO MUATAN RDTR SESUAI 18-25% 12-17% 6-11% 0-5% NAS PROV KAB/KOT LING
SESUAI
3 0 3 2 1 0 0 1 2 3
Jaringan prasarana
B
lalu lintas
Jaringan Sungai,
C Danau, dan
Penyeberangan
Pelabuhan sungai
c.1 0 0 0
dan danau
Pelabuhan
c.2 3 1 2
penyeberangan
Sistem jaringan
c.3 0 1 2
Transportasi Laut
Tatanan
D
Kepelabuhanan
Pelabuhan
d.1 Utama/Pengumpul/ 0 0 0
Pengumpan
Sistem Jaringan
E
Perkeretaapian
Sistem Jaringan
F
Transportasi Udara
Tatanan
f.1 0 0 0
Kebandarudaraan
100
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
TIDAK
NO MUATAN RDTR SESUAI 18-25% 12-17% 6-11% 0-5% NAS PROV KAB/KOT LING
SESUAI
3 0 3 2 1 0 0 1 2 3
Primer/Sekunder/Te
rsier, Pengumpan
Sistem Jaringan
3
Prasarana Lainnya
Sistem Jaringan
A
Energi
Pembangkit tenaga
a.1 3 1 2 3
listrik
Jaringan prasarana
a.2 0 0 0
energi
Jaringan transmisi
a.4 3 1 2
tenaga listrik
Sistem Jaringan
B 1 2
Telekomunikasi
Sistem Jaringan
b.1 3 3
Kabel
Sistem Jaringan
b.2 3 1 2
Nirkabel
Sistem Jaringan
C 2 3
Sumber Daya Air
Situ/Dam/Waduk/E
c.1 3 2 2
mbung
Sistem Prasarana
D Pengelolaan 3
Lingkungan
Sistem jaringan
E 3 1 3
persampahan
Sistem jaringan
G 3 1 2 3
drainase
101
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
TIDAK
NO MUATAN RDTR SESUAI 18-25% 12-17% 6-11% 0-5% NAS PROV KAB/KOT LING
SESUAI
3 0 3 2 1 0 0 1 2 3
Jalur evakuasi
H 3 3 2 3
bencana
Sistem prasarana
I 3 3 2 3
lainnya
RENCANA POLA
V
RUANG
1 Kawasan Lindung 3 3 1 3
2 Kawasan Budidaya 3 3 3 3
PENETAPAN
VI KAWASAN
STRATEGIS
1 KSN/KSP/KSK 3 3 2 3
102
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
BAB 4
HASIL PENINJAUAN
KEMBALI
Penilaian terhadap hasil evaluasi Perda RDTR dan PZ Kecamatan Serang dan Cipocok Jaya
berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN dilakukan dengan melihat Kesesuaian Peraturan
Perundang-Undangan, Kualitas RDTR, dan Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang berdasarkan jenis,
besaran, serta dampak negatif berskala. Selengkapnya dapat dilihat pada Matriks Penilaian
Peninjauan Kembali RDTR Kecamatan Serang dan RDTR Cipocok Jaya berikut.
103
Dokumen Peninjauan Kembali Perda Kota Serang No. 9 Tahun 2014
Tabel 18. Matriks Penilaian Peninjauan Kembali RDTR Kecamatan Serang dan RDTR Cipocok Jaya
KESESUAIAN
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
PERATURAN KUALITAS RDTR
TIDAK TIDAK
NOMOR MUATAN RDTR SESUAI LENGKAP LENGKAP SESUAI TDK 18-25% 12-17% 6-11% 0-5% NAS PROV KAB/KOT LING
SESUAI LENGKAP
TIDAK
PERLU
3 0 PERLU 1 3 SESUAI 3 2 1 0 0 1 2 3
UPDATE
UPDATE
3 2 0
II TUJUAN 3
III KEBIJAKAN 0 2 3 1 2
IV STRATEGI 3 2 3 1 2
1 Pusat-Pusat Kegiatan
a PKSN/PKN/PKW/PKL/PPK/PPL 3 2 3 1 1
a) jaringan jalan
104
KESESUAIAN
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
PERATURAN KUALITAS RDTR
TIDAK TIDAK
NOMOR MUATAN RDTR SESUAI LENGKAP LENGKAP SESUAI TDK 18-25% 12-17% 6-11% 0-5% NAS PROV KAB/KOT LING
SESUAI LENGKAP
TIDAK
PERLU
3 0 PERLU 1 3 SESUAI 3 2 1 0 0 1 2 3
UPDATE
UPDATE
3 2 0
d) Pelabuhan penyeberangan 3 3 1 2
1) Tatanan Kepelabuhanan
a) Pelabuhan Utama/Pengumpul/Pengumpan 0
d) Terminal Khusus 0
a) Tatanan Kebandarudaraan
105
KESESUAIAN
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
PERATURAN KUALITAS RDTR
TIDAK TIDAK
NOMOR MUATAN RDTR SESUAI LENGKAP LENGKAP SESUAI TDK 18-25% 12-17% 6-11% 0-5% NAS PROV KAB/KOT LING
SESUAI LENGKAP
TIDAK
PERLU
3 0 PERLU 1 3 SESUAI 3 2 1 0 0 1 2 3
UPDATE
UPDATE
3 2 0
Situ/Dam/Waduk/Embung 0 2 3 2 2
1 Kawasan Lindung 0 2 3 3 1 3
2 Kawasan Budidaya 0 2 3 3 3 3
106
KESESUAIAN
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
PERATURAN KUALITAS RDTR
TIDAK TIDAK
NOMOR MUATAN RDTR SESUAI LENGKAP LENGKAP SESUAI TDK 18-25% 12-17% 6-11% 0-5% NAS PROV KAB/KOT LING
SESUAI LENGKAP
TIDAK
PERLU
3 0 PERLU 1 3 SESUAI 3 2 1 0 0 1 2 3
UPDATE
UPDATE
3 2 0
1 KSN/KSP/KSK 3 2 3 3 2 3
JUMLAH
RATA-RATA
Berdasarkan hasil perhitungan muatan substansi RDTR Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya memiliki nilai sebesar 79,8 % (Tujuh Puluh Sembilan Koma Delapan Persen) sehingga dapat disimpulkan
bahwa Peninjauan Kembali RDTR Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya dinyatakan memiliki kualitas BURUK dan menghasilkan rekomendasi perlu REVISI.
107
BAB 5
KESIMPULAN
BAB 5 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan tingkat penyimpangan yang telah dikaji dan dianalisis pada
Bab sebelumnya maka dapat diketahui bahwa tingkat kesesuaian peraturan perundang-
undangan pada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), kualitas RDTR, dan pelaksanaan
pemanfaatan ruang memiliki nilai sebesar 79,8 % (Tujuh Puluh Sembilan Koma Delapan
Persen). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Peninjauan Kembali RDTR Kecamatan Serang dan
Kecamatan Cipocok Jaya dinyatakan memiliki kualitas BURUK dan menghasilkan rekomendasi
perlu REVISI.
Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun
2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan Serang dan
Kecamatan Cipocok Jaya Tahun 2013-2033 perlu dilakukan perubahan dan pemutakhiran
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang dan tertuang di dalam turunannya yaitu Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nomor 11 Tahun 2021
tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan penerbitan Persetujuan
Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR), untuk Revisi RTR ditindaklanjuti melalui pencabutan peraturan daerah.
108
Sebagaimana hasil yang dinyatakan pada dokumen ini maka dihasilkan rekomendasi perlunya
penyusunan Revisi Perda Nomor 9 Tahun 2014 tentang RDTR dan PZ Kecamatan Serang dan
Kecamatan Cipocok Jaya yang akan ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota.
Adapun tata cara Peninjauan Kembali telah diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nomor 11 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan penerbitan Persetujuan Substansi
RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota, RDTR yaitu dengan Surat Permohonan Rekomendasi
Peninjauan Kembali serta lampiran dokumen pendukung oleh Pemerintah Daerah, dalam hal
ini Pemerintah Daerah Kota Serang kepada Menteri ATR/BPN dan akan ditindaklanjuti dalam
bentuk Surat Rekomendasi Peninjauan Kembali oleh Menteri ATR/BPN.
109
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku Referensi:
Bryant, Coralie & Louise G. White. 1987. Manajemen Pembangunan Untuk Negara-
negara Berkembang. Jakarta: LP3ES.
Aprilia, Hera. 2009. Evaluasi Pelaksanaan Program Transmigrasi Lokal Model Ring I
Pola Tani Nelayan di Bugel, Kec. Panjatan, Kab. Kulon Progo dan Gesing, Kec.
Panggang Kab. Gunung Kidul. (Tesis). Yogyakarta: MPKD Universitas Gadjah
Mada.
Peraturan Perundang-Undangan:
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Ealuasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional.
110
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional
Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana
Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kecamatan Serang dan Kecamatan
Cipocok Jaya
Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Banten Tahun 2010 – 2030
Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Sistem Drainase
Perkotaan
111
Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Serang Tahun 2020-2040
Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perda
Kota Serang No. 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Serang Tahun 2018-2023
112