Nama :
Tingkat : STR 1B
Jl. DR. Sintanala, RT.002/RW.003,Karang Sari, Kec. Neglasari, Kota Tangerang, Banten
15121. No. Telepon: (021) 5522250
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan untuk Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya jadi kami bisa menyelesaikan makalah”Asuhan Keperawatan pada
An. A Dengan Prioritas Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus Diare”
dengan tepat waktu. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas bantuan, dan doanya. Tidak lupa pula
kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini, di karenakan masih
banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini. Mohon maaf atas kekurangan dan
ketidaksempurnaan makalah ini, kami ucapkan terima kasih.
Tangerang, 03/03/2022
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan.................................................................................3
1.2.1. Tujuan Umum...........................................................................3
1.2.2. Tujuan Khusus..........................................................................3
1.3. Manfaat Penulisan...............................................................................4
BAB II Pengelolaan Kasus
2.1. Konsep Dasar
2.1.1. Diare..........................................................................................5
2.1.1.1. Defenisi Diare........................................................5
2.1.1.2. Klasifikasi Diare....................................................5
2.1.2. Cairan........................................................................................5
2.1.2.1. Defenisi Cairan......................................................7
2.1.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan....8
2.1.2.3. Perpindahan Cairan...............................................8
2.1.2.4. Pengaturan Volume Cairan...................................9
2.1.2.5. Sistem yang Berperan dalam Kebutuhan Cairan. .11
2.1.2.6. Pengaturan Keseimbangan Cairan........................12
2.1.2.7. Masalah Keseimbangan Cairan..............................13
2.2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kekurangan
Volume Cairan.
2.2.1. Pengertian Kekurangan Volume Cairan..................................14
2.2.2. Etiologi....................................................................................14
2.2.3. Patofisiologi.............................................................................14
2.2.4. Manifestasi Klinis....................................................................15
2.2.5. Komplikasi..............................................................................15
2.2.6. Pemeriksaan Diagnostik..........................................................15
2.2.7. Penatalaksanaan Medis............................................................16
2.2.8. Pedoman Penyuluhan Pasien_Keluarga..................................16
2.2.9. Asuhan Keperawatan...............................................................16
2.2.9.1. Pengkajian.........................................................................16
2.2.9.2. Rumusan Masalah.............................................................18
2.2.9.3. Perencanaan Keperawatan................................................19
PENDAHULUAN
Diare adalah keadaan dimana tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit
melalui feses (Suharyono, Boediarso, dan Halimun 1996). Diare merupakan salah
satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal atau penyakit lain diluar
saluran pencernaan,dikarenakan keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 3
kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula
bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiyah, 2005)
Diare merupakan gejala yang terjadi karena kelainan yang melibatkan fungsi
pencernaan, penyerapan dan sekresi. Diare disebabkan oleh transportasi air dan
elektrolit yang abnormal dalam usus. Diseluruh dunia terdapat kurang lebih 500
juta anak menderita diare setiap tahunnya dan 20% dari seluruh kematian pada
anak yang hidup di negara berkembang berhubungan dengan diare serta
dehidrasi (Wong, 2008)
2. Tujuan Khusus
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
Diare didefenisikan sebagai pasase feses cair lebih dari 3 kali dalam
sehari disertai kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui feses. (Watson,
dikutip Jones & Irving 1996). Diare adalah suatu keadaan dimanafrekuensi
buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3 kali pada anak ;
konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau, atau dapat pula bercampur
lendir dan darah atau hanya lendir saja. (FK UI 1997).
Secara epidemiologik biasanya diare didefenisikan dengan keluarnya feses
lunak atau cair tiga kali atau lebih dalam sehari ,namun para ibu mungkin
menggunakan istilah yang berbeda untuk menggambarkan diare. Depkes RI
(1999), lebih praktik mendefenisikan diare sebagai meningkatnya frekuensi
feses atau konsistensinya menjadi lebih lunak sehingga dianggap abnormal
oleh ibunya.
2. Klasifikasi Diare
Diare akut ialah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak
yang sebelumnya sehat (Noerasid, Suratmadja & Asnil, 1988). Diare
berlangsung kurang dari 14 hari (bahkan kebanyakan kurang dari tujuh hari)
dengan disertai pengeluaran feses lunak atau cair sering tanpa darah, mungkin
disertai muntah dan panas (Depkes RI, 1999).Diare akut lebih sering terjadi
pada bayi dari pada anak yang lebih besar. Penyebab terpenting diare akut
pada anak-anak di negara berkembang adalah rovatirus, Escherichia coli
enterotoksigenik, shigella, Campylobacter jejuni dan Crytosporidium (Depkes
RI, 1999). Penyakit diare akut dapat ditularkan dengan cara fekal-oral melalui
makanan dan minuman yang tercemar. Diare cair akut menyebabkan dehidrasi
dan bila masukan makanan berkurang, juga mengakibatkan kurang gizi.
b. Disentri
Diare persisten adalah diare yang pada mulanya bersifat akut tetapi
berlangsung lebih dari 14 hari, kejadian dapat dimulai sebagai diare cair atau
disentri. Diare jenis ini mengakibatkan kehilangan berat badan yang nyata,
dengan volume feses dalam jumlah yang banyak sehingga beresiko
mengalami dehidrasi. Diare persisten tidak disebabkan oleh diare penyebab
mikroba tunggal, E,coli enteoaggregatife, Shigella, dan Crystosporidium;
mungkin penyebab lain berperan lebih besar. Diare persisten tidak boleh
dikacaukan dengan diare kronik, yaitu diare intermitten atau diare yang hilang
timbul, atau berlangsung lama dengan penyabab non infeksi, seperti penyakit
sensitive terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun.
2.1.2 Cairan
1. Defenisi
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara
fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari
total berat badan tubuh. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari
tubuh.
Cairan dan Elektrolit penting untuk fungsi tubuh dan untuk
mempertahankan homeostatis. Cairan membentuk sekitar 60% berat badan
pada pria dewasa, 50% pada wanita dewasa dan 70% pada bayi (McCance et
al.2010). Persentase cairan tubuh bervariasi bergantung pada faktor usia, lemak
dalam tubuh dan jenis kelamin. Wanita memiliki cairan tubuh lebih sedikit
dibandingkan pria karena wanita memiliki lemak tubuh lebih banyak dan pria
mempunyai massa otot lebih banyak (McCance et al.2010). Cairan tubuh
adalah larutan yang tersusun dari air dan zat terlarut seperti elektrolit (natrium,
kalium, dan klorida) gas (oksigen dan karbon dioksida), nutrient, enzim dan
hormon. Elektrolit adalah senyawa kimia yang terpisah dari air untuk
membentuk partikel bermuatan yang disebut ion.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok yaitu: cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada didalam sel
diseluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalh cairan yang berada diluar
sel dan terdiri dari tiga kelompokyaitu cairan intravaskuler (plasma), Cairan
interstitial dan cairan transeluler.
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan didalam system vaskuler, cairan
interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan transeluler
adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler dan
sekresi saluran cerna.
2.2.5 Komplikasi
C. Perencanaan Keperawatan
1. Tujuan
Tujuan yang diharapkan yaitu:
a. Mempertahankan keseimbangan cairan
b. Menunjukkan adanya keseimbangan cairan seperti output urin adekuat,
tekanan darah stabil, membrane mukosa mulul lembab, turgor kulit baik.
c. Secara verbal pasien mengatakan penyebab kekurangan cairan dapat
teratasi.
2. Intervensi Keperawatan
No. Intervensi Rasional
1. Ukur dan catat setiap 4 jam 1. Menentukan kehilangan
a. Intake dan output cairan dan kebutuhan cairan
b. Warna muntahan, urin, dan
feses
c. Monitor turgor kulit
d. Tanda vital
e. Monitor IV infus
f. CVP
g. Elektrolit, BUN, hematocrit,
dan hemoglobin
h. Status mental
i. Berat badan
2. Berikan makanan dan cairan 2. Memenuhi kebutuhan
makanan dan cairan
3 Berikan pengobatan seperti 3. Menurunkan pergerakan
antidiare dan antimuntah usus dan muntah
4. Berikan support herbal dan 4. Meningkatkan konsumsi
pemberian cairan yang lebih
5. Lakukan kebersihan mulut sebelum 5. Meningkatkan nafsu makan
makan
6. Ubah posisi pasien setiap 4 jam 6. Meningkatkan sirkulasi
7. Berikan pendidikan kesehatan 7. Meningkatkan informasi
tentang dan kerjasama
a. Tanda dan gejala dehidrasi
b. Intake dan output cairan
c. Terapi
PROGRAM SARJANA TERAPAN
KEPERAWATAN POLTEKKES
KEMENKES BANTEN
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 3 tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Antariksa Gg. Pipa utama No.27 Kel. Sari Rejo
Tanggal pengkajian : 27 Mei 2017
Diagnosa Medis : Diare ( Gastroenteritis )
- Bentuk : Bulat
- Ubun- ubun : Normal, fontanel berada di
tengah, tidak terdapat lesi.
- Kulit Kepala : Bersih
Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran merata. rambut
Berwarna hitam
- Bau : Normal bau rambut.
- Warna Kulit : Putih
Wajah
- Warna kulit : Putih
- Struktur wajah : Simetris
Mata
- Kelengkapan dan Kesimetrisan : Normal dan simetris.
- Palpebra : Normal, dapat menutup dan
Membuka mata, tidak ada
Kemerahan.
- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva tidak anemis.
- Pupil : Isokor (sama kanan-kiri)
- Kornea dan iris : Tidak terdapat peradangan.
Hidung
- Lubang hidung : Normal, Simetris antara
Dextra dan sinistra.
- Cuping hidung : Tidak ada pernapasan cuping
hidung
Telinga
- Bentuk telinga : Normal dan simetris
- Ukuran telinga : Normal
- Lubang telinga : Normal, bersih, tidak ada
Otitis medya
- Ketajaman pendengaran : Normal, tidak ada laterali-
Sasi antara telinga kiri dan
kanan
Mulut dan faring
- Keadaan bibir : mukosa bibir kering
- Keadaan gusi : kurang bersih
- Keadaan lidah : warna permukaan lidah merah keputihan
Leher
- Posisi trakea : berada di tengah
- Tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Suara : jelas namun lemah
- Kelenjar limpah : tidak ada pembengkakan pada kelenjar
limfa
- Vena jugularis : teraba lemah
- Denyut dan nadi karotis : teraba, dengan frekuensi 116x/menit
Pemeriksaa integumen
- Kebersihan : kulit bersih
- Kehangatan : kulit teraba hangat
- Warna : pucat
- Turgor : elastis
- Kelembaban : kulit teraba kering
- Kelainan kulit : tidak ada kelainan pada kulit
Pemeriksaan payudara dan ketiak
Payudara simetris antara dextra sinistra, tidak dijumpai massa, tidak ada
trauma, dan tidak ada psmbsngkakan pada aksila.
Pemeriksaan torak/dada
- Infeksi torak : Normal, tidak terdapat lesi dan massa.
- Pernafasan : Pola nafas reguler 28x/menit.
Pemeriksaan paru
Tidak dilakukan karena klien tidak bersedia
Pemeriksaan jantung
Tidak dilakukan karena klien tidak bersedia
Pemeriksaan abdomen
- Infeksi : Normal, tidak ada massa, tidak ada trauma, bentuk
abdomen datar
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak dijumpai massa, tanda
acites (-)
Pemeriksaan musculokeletal/ekstremitas
2. ANALISA DATA
N Masalah
Data Penyebab
o Keperawatan
1 DS : Kekurangan volume
Masukan
. - Ibu klien mengatakan cairan kurang dari
makanan/minuman yang
BAB encer lebih dari 5 kebutuhan tubuh
terkontaminasi kuman
kali
- Klien mengatakan
perutnya terasa nyeri Makanan tidak dapat
diserap
- Konsistensi feses cair
DO :
- Keadaan umum : lemah Tekanan osmotic pada
rongga usus meninggi
- Kesadaran composmentis
RR : 28 kali/menit
SB : 37o C
DS :
Diare
- Ibu Klien mengatakan Mual muntah Resiko perubahan
2
. klien tidak nafsu Nafsu makan menurun nutrisi kurang dari
Perubahan nutrisi
makan. kebutuhan tubuh.
- Saat makan klien kadang
muntah.
DO :
-Klien malas makan dan
menolak makan.
- BB : 11 kg
- TB : 75 cm
Cemas
DS : ibu klien merasa
Kurang pengetahuan
cemas dengan penyakit dan informasi
yang diderita anaknya
3
.
DO: ibu klien nampak
gelisah sambil memeluk
ananknya
3. Rumusan Masalah
a. Rumusan masalah keperawatan.
1. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh.
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Kurang pengetahuan.
4. Memberitahukan kepada
orang tua memberi O:
agar
Turgor kulit klien baik,
pasien makan sedikit tetapi
BAB 4x/ hari dengan
sering.
konsistensi cair. Klien
5. Menjelaskan kepada orang tua
tidak muntah.
tentang penyakit diare,
Ibu klien nampak
pencegahan,dan pentingnya
mengerti dengan yg
cuci tangan sampai bersih
dijelaskan mahasiswa
sebelum dan sesudah makan.
keperawatan dan
6. Menjelaskan kepada orang tua
tentang pentingnya sesekali memberikan
mempertahankan pertanyaan tentang
kesimbangan antara masukan diare yang diderita
dan haluaran cairan, manfaat anaknya.
istrahat dan tindakan
pencegahan diare.
A:
Masalah sebagian
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengkajian yang dilakukan kepada anak An.A didapatkan data subjektif
yaitu ibu klien mengatakan anaknya BAB 5x perhari dengan konsistensi feses cair
dan nafsu makan menurun. Dan diagnosa keperawatan yang muncul setelah
dilakukan pengkajian yaitu kekurangan volume cairan berhubungan dengan
output yang berlebihan (Diare), intervensi yang dapat dilakukan yaitu klien dapat
memenuhi asupan oral secara adekuat sehingga pemenuhan cairan dan nutrisi
terpenuhi dan implementasi yang telah dilakukan adalah mengobservasi tanda-
tanda vital, dan memantau input dan output yang berlebihan dan setelah
dilaksanakan evaluasi selama 3 hari masalah keperawatan sebagian teratasi karena
klien belum mampu mencukupi aupan kebutuhan cairan dan nutrisi secara
adekuat.
3.2. Saran
a. Bagi Instansi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan agar lebih banyak menyediakan buku yang
berhubungan dengan kekurangan volume cairan pada diare sebagai bahan
bacaan bagi mahasiswa guna meningkatkan kualitas pendidikan bagi
mahasiswa khususnya mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan
b. Bagi Praktik Keperawatan
Para praktisi keperawatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan
keperawatan pada klien dengan prioritas masalah kekurangan volume cairan.
c. Bagi Mahasiswa
Agar menggali lebih dalam lagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
kekurangan volume cairan.
d. Bagi Penulis
Penulis berharap bisa memberikan tindakan pengelolaan selanjutnya pada
pasien dengan kekurangan volume cairan.
Daftar
Pustaka
Asmadi, (2008). Teknik Prosedur Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien . Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam dkk. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak ( untuk perawat dan
bidan).Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik Edisi 4. Volume 2. Jakarta: ECG.