MAKALAH Pembelajaran Ipa 13
MAKALAH Pembelajaran Ipa 13
Disusun Oleh :
2021
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Pembelajaran IPA yang
insyaAllah tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa adanya
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada Ibu Dr. Atikah Syamsi, M.Pd.I
selaku dosen pembimbing mata kuliah Pembelajaran IPA
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karenanya kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN CHILDREN’S LEARNING IN SCIENCE.......................................................5
1. Pengertian Pembelajaran..............................................................................................................5
2. Pengertian Model Pembelajaran Children Learning in Science................................................5
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Children Learning in Science...............................6
4. Karakteristik Pembelajaran Tematik 8
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Model pembelajaran CLIS merupakan model pembelajaran yang berusaha
mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam
pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan dan
percobaan. Pada model pembelajaran tersebut dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk lebih aktif dalam berkomunikasi atau berinteraksi langsung dengan
lingkungan sekitar, sehingga dapat menambah pengalaman siswa dalam proses belajar.
Selain itu dengan kegiatan bereksperimen siswa akan dapat mempelajari sains melalui
pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses sains, dapat melatih
keterampilan berpikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah,
dapat menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pembelajaran
2. Apa Pengertian Pembelajaran Children Learning Science ?
3. Apa Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Children Learning Science ?
4. Apa Pengertian Pembelajaran Tematik ?
5. Apa Karakteristik Pembelajaran Tematik ?
6. Apa Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pembelajaran Children Learning in
Science
2. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan pembelajaran Children Learning In
Science
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pembelajaran Tematik
4. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik pembelajaran tematik
5. Untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip pembelajaran tematik
4
BAB II
PEMBAHASAN
0
(Trianto, 2007)
5
menyusun ulang gagasan, serta memecahkan permasalahan sehingga siswa dapat
memperoleh pengalaman belajar. Dengan demikian, pengetahuan yang didapat siswa
tidak hanya hafalan namun apa yang dipelajari dapat menjadi pengetahuan yang
bermakna dan tidak dilupakan siswa. Karakteristik model pembelajaran Children
Learning In Science (CLIS) menurut Setiawan, W. E., dan Neri (2018: 69) yaitu
“dilandasi oleh pandangan konstruktivisme, pembelajaran berpusat pada siswa dimana
siswa sendiri yang aktif secara mental membangun pengetahuannya sendiri, siswa
membangun aktivitas hand on dan mind on”
6
anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi tersebut kepada seluruh siswa.
Guru tidak membenarkan atau menyalahkan.
d. Tahap Penerapan
Gagasan Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang disusun untuk
menerapkan konsep ilmiah yang telah dikembangkan siswa melalui pengamatan
dan percobaan ke dalam situasi baru.
e. Tahap Pemantapan
Gagasan Pengetahuan yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh
guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut. Dengan demikian diharapkan
siswa yang pengetahuan awalnya tidak konsisten dengan konsep ilmiah akan
mengubah pengetahuan awalnya menjadi konsep ilmiah. Pada kesempatan ini
dapat juga diberi kesempatan membandingkan konsep ilmiah yang sudah disusun
dengan konsep awal pada tahap b.
5. Pengertian Pembelajaran Tematik
Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Pendekan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan
menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitannya dengan mata pelajaran yang
terkait. Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam
matapelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Menurut Robin Fogarty (1991)
model ini disebut model webbed yang merupakan model yang paling populer dalam
pembelajaran terpadu.
Pembelajaran tematik banyak dipengaruhi oleh eksplorasi topik yang ada di dalam
kurikulum sehingga siswa dapat belajar menghubungkan proses dan isi pembelajaran
secara lintas disiplin dalam waktu yang bersamaan. Pembelajaran tematik sebagai
suatu konsep dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.
Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik ini, siswa akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
7
Fokus perhatian pembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh
siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk
kompetensi yang harus dikembangkannya. Berdasarkan hal tersebut, maka
pengertian pembelajaran tematik dapat dilihat sebagai:
1) Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian
(center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep
lain, baik yang berasal dari mata pelajaran yang bersangkutan maupun dari
mata pelajaran lainnya
1. Berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar
modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Peran
8
guru
9
lebih banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan
kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
3. Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, bahkan dalam
pelaksanaan di kelas-kelas awal sekolah dasar, fokus pembelajaran diarahkan
kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan
siswa.
5. Bersifat luwes (fleksibel), sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu
mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan dengan kehidupan
siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk
memadukan mata pelajaran.
2) Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
1. Guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi “single actor” yang
mendominasi aktivitas dalam proses pembelajaran.
2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas
yang menuntut adanya kerjasama kelompok.
3. Guru perlu bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam perencanaan pembelajaran.
5. Guru perlu mengajak para siswa untuk menilai perolehan belajar yang telah
dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah
disepakati.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada
suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.
12
DAFTAR PUSTAKA
Fogarty, Robin. 1991. How to Integrated the Curricula. Palatine, Illionis: IRI/Skylight
Publishing, Inc.
Mathews, Louis De Vries dan Jean Crawford. 1989. Learning through an Integrated
Curriculum: Approach and Guidelines. Victoria: Ministry of Education.
Pappas, Christine C., Kiefer B.Z., dan Levistik L.S. 1995. An Integrated Language Persfective
in the Elementary School. White Plans, New York: Longman Publisher.
Resmini, Novi, dkk. 1996. Penentuan Unit Tema dalam Pembelajaran Terpadu. IKIP Malang.
Tim Pengembang PGSD. 1997. Pembelajaran Terpadu D-II dan S-II Pendidikan Dasar. Ditjen
Dikti, Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekelah Dasar. Jakarta.
13
.
14