Anda di halaman 1dari 4

Nama : Puji Permata Sari

NPM : C1A021018

Kelas : Ekonomi Pembangunan 1B

Bahasa Indonesia

1. PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran merupakan bagian berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Sesuai
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, sesuai
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap ada, orang menyimpulkan sebuah proposisi
baru yang sebelumnya tidak diketahui. Bagian inilah yang dikata menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan dikata dengan premis
(antesedens) dan hasil kesimpulannya dikata dengan konklusi (consequence).
Data atau fakta dalam penalaran tersebut boleh benar dan boleh juga tidak. Jika data
yang disampaikan salah, penalaran yang dihasilkan tentu saja salah dan jika data yang
disampaikan benar, tetapi cara penyimpulannya (penalarannya) tidak benar, akan dihasilkan
simpulan yang tidak sah. Jadi, simpulan yang dihasilkan lewat penalaran itu haruslah benar
dan sah.

2. PROPOSISI (TERM)
a. Pengertian
Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat menjadi subjek atau predikat dalam
kalimat proposisi yang dapat berdiri sendiri. Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah
term, meskipun septiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya karena tidak
semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi verbal dari
pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau
predikat dalam suatu proposisi.
Term sendiri memiliki beberapa jenis diantaranya, (1) berdasarkan kaitan dengan
pengertian terdiri dari term univok, term ekuivok, dan term analog, (2) berdasarkan kaitan
dengan jumlah kata terdiri dari term tunggal dan term majemuk, (3) berdasarkan ditinjau dari
luasnya terdiri dari term singular, term partikular, dan term universal, (4) berdasarkan
sifatnya terdiri dari term distributif dan term kolektif, dan terakhir (5) berdasarkan fungsinya
dalam proposisi dan silogisme terdiri dari term subyek, term predikat, dan term menangah
atau terminus medius.
Proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau
kesatuan term-term yang membentuk kalimat. Kalimat yang tergolong proposisi hanyalah
kalimat berita netral, sedangkan kalimat lain seperti kalimat perintah atau kalimat inversi
tidak dapat digolongkan sebagai proposisi karena kalimat-kalimat tersebut umumnya tidak
lengkap.
Proposisi juga dapat diartikan sebagai pernyataan dalam bentuk kalimat yang
memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya.
Maksud dari kedua-keduanya ini adalah dalam satu kalimat proposisi standar tidak
mengandung dua pernyataan benar dan salah sekaligus.
Proposisi itu sendiri dibagi menjadi empat jenis, yaitu (1) berdasarkan bentuk terdiri
dari tunggal dan jamak, (2) berdasarkan sifat terdiri dari kategorial dan kondisional, (3)
berdasarkan kualitas terdiri dari afirmatif dan positif serta negatif, (4) berdasarkan kuantitas
terdiri dari universal dan spesifik atau khusus.
b. Contoh
1. Contoh Term
a. Beberapa sopir angkot melakukan demonstrasi di depan kantor DPR dan melakukan
mogok kerja. Hal ini dikarenakan ketidaksetujuan akibat adanya aplikasi ojek online yang
perlahan menggantikan peran angkutan umum.
b. Setiap dosen memberikan materi pembelajaran dengan sistem yang berbeda
tergantung dengan bahan dan media ajar yang tersedia. Namun pada dasarnya tujuan yang
ingin dicapai ialah sama, yaitu menyampaikan ilmu.

2. Contoh Proposisi

a. Rudi belajar bermain sepakbola dan basket di lapangan dekat sekolah. Rudi tidak
belajar sendirian, namun ia ditemani Neo dan Phuwin yang ahli dalam kedua bidang olahraga
ini.
b. Jika Neo memenangkan kejuaraan basket maka Rudi akan memberikannya hadiah.
Hadiah yang akan diberikan Rudi kepada Aldo bukan sekedar hadiah karena telah
memenangkan perlombaan, namun juga hadiah karena minggu lalu Neo berulang tahun.
3. PENALARAN DEDUKTIF
a. Pengertian
Penalaran deduktif adalah proses berpikir yang dilakukan berdasarkan premis-premis
berupa kebenaran umum, yang kemudian ditarik kesimpulan sebagai kebenaran baru.
Penalaran deduktif adalah proses untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut
deduksi.
Proposisi yang menjadi dasar adalah proposisi umum, sedangkan proposisi baru yang
disimpulkan adalah proposisi khusus. Cara berpikir ini dibedakan atas silogisme dan entimen.
Silogisme adalah penalaran deduktif yang lengkap proposisinya, sedangkan entimen adalah
penalaran deduktif yang dihilangkan salah satu premisnya.
b. Contoh
1. Kemajuan teknologi memudahkan kegiatan di masa pandemi ini, karena dengan
memanfaatkan teknologi kita tetap dapat bertemu meskipun jarak memisahkan dengan cara
video call, selain itu kita juga dapat mengetahui kabar saudara yang nun jauh disana melalui
sosial media yang ada.
2. Pendidikan karakter menjadi hal penting saat ini, sebab pendidikan karakter ini
bertujuan untuk membangun dan membentuk, serta mengoptimalkan muatan-muatan karakter
yang baik dan positif untuk menjadi pegangan kuat dan modal dasar pengembangan individu
dan bangsa.

4. PENALARAN INDUKTIF
a. Pengertian
Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang
khusus dan menghasilkan simpulan-simpulan umum. Penalaran induktif dapat berbentuk
generalisasi, analogi, atau hubungan sebab-akibat.
Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah
gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa
itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap
sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab-akibat ialah hubungan
ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab-akibat, akibat-sebab, dan
akibat-akibat.
b. Contoh
1. Menebang pohon secara sembarang, tidak melakukan sistem tebang pilih, dan juga
tidak menerapkan penanaman ulang atau reboisasi terhadap pohon merupakan kebiasaan
buruk yang bisa menyebabkan terjadinya longsor.
2. Tindakan membolos, mencuri, tawuran, atau bahkan membully teman sendiri yang
dilakukan oleh remaja memerlukan perhatian khusus dari orang dewasa di sekitar, hal ini
merupakan bentuk-bentuk dari kenakalan remaja.

Anda mungkin juga menyukai