Anda di halaman 1dari 6

AKIDAH AKHLAK

“HUBUNGAN AKHLAK DENGAN IMAN”


ARI SABPUTRA (2011006)

ABSTRAK
Akhlak dan iman adalah bagian dasar atau pondasi dalam kehidupan manusia. Tidak akan
muncul akhlak yg baik bila tanpa iman. Begitupun tidak akan sempurna keimanan
seseorang jika tanpa memiliki akhlak yang baik. Untuk itu, akhlak dan keimanan tidak
dapat dipisahkan sendiri-sendiri. Semuanya sangat bergantung dan saling mempengaruhi.
Iman adalah pondasi dalam diri seorang muslim. Adanya keimanan mempengaruhi
bagaimana seorang muslim berperilaku, melaksanakan pekerjaan atau aktifitas, dan juga
menjalankan kehidupannya sehari-hari. Kehidupan seorang tanpa keimanan pasti akan
rapuh sebagaimana rumah atau bangunan tanpa adanya pondasi yang kuat.

Kata Kunci : akhlak, keimanan, seseorang

PENDAHULUAN

Akhlak mempunyai kedudukan yang tinggi dan istimewa dalam Islam. Rasulullah s.a.w.
menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok ajaran Islam.
Akhlak merupakan perangai atau perilaku yang diwujudkan dengan tuntutan dan dorongan
dari hati (Ismail, 2014:155). Meskipun akhlak sudah dimiliki setiap manusia dari lahir,
akan tetapi akhlak juga harus dibentuk. Lingkungan akan sangat mempengaruhi akhlak
seseorang, ketika seseorang tidak memiliki keinginan yang kuat dari dalam hatinya untuk
berakhlak baik, maka akan mudah sekali tergoyahkan oleh hal-hal yang di sekitarnya.
Banyak sekali orang yang mempunyai pengetahuan yang luas, akan tetapi penanaman
akhlak dalam dirinya sangat kurang.
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan pailng sempurna daripada
makhluk-mahkluk lainnya di dunia ini. Manusia memiliki akal dan berpikir untuk
berinovasi hidupnya dengan membangun semua unsur hidupnya mulai dari yang terkecil
sampai terbesar sekalipun dimana manusia memiliki kemampuan, salah satunya adalah
membangun dirinya sendiri menuju manusia yang seutuhnya. Pembangunan manusia
seutuhnya merupakan hakikat dari tujuan pembangunan Nasional. Bangsa Indonesia
sedang giat-giatnya membina sumber daya manusia yang berkualitas, untuk kelangsungan
hidup bernegara, terutama dari generasi muda sebagai penerus untuk melanjutkan dan
mengisi pembangunan.
Sehingga tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Oleh karena itu,
pembangunan segi mental spritual sangat penting dan diperlukan untuk menunjang
pembangunan segi material. Akhlak merupakan Norma-norma yang mengatur hubungan
manusia baik hubungan dengan Allah swt. maupun sesama manusia dan lingkungan alam
sekitar. Dengan demikian, akhlak juga menentukan derajat manusia baik di hadapan Allah
sebagai pencipta dan di mata manusia dalam kehidupan bermasyarakat . Inti ajaran Islam
adalah untuk menyempurnakan Akhlak manusia, yaitu dengan diutusnya Nabi
Muhammad SAW. Hal ini di mulai dari dalam diri beliau sebagai tauladan bagi umatnya
karena keluhuran Akhlak. sebagai manusia utama, dan keutamaan beliau adalah karena
keluhuran akhlaknya. Oleh sebab itu, wajarlah kalau Allah swt. memuji beliau dan
umatnya patut untuk mencontoh segala perilaku beliau dalam kehidupn sehri-hari.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman

Secara etimologis berarti ‘percaya’. Perkataan iman (‫ )إيمان‬diambil dari kata kerja
‘aamana’ (‫ – )أمن‬yukminu’ (‫ )يؤمن‬yang berarti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’. Menurut
hadits, iman merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu
kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam
satu keyakinan, maka orang – orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya,
disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut
dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. Atau juga pandangan dan
sikap hidup. Pengertian iman secara istilahi ialah kepercayaan yang meresap ke dalam
hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak (ragu), serta memberi pengaruh bagi
pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari.
B. Fungsi Iman
Hubungan akhlak dengan iman adalah saling menguatkan dan mendukung satu sama lain.
Belum sempurna iman seseorang jika akhlaknya belum baik. Sebagai pondasi dalam
kehidupan manusia, tak akan muncul akhlak yang baik bila tanpa iman.

Dan fungsi iman itu sendiri dalam kehidupan umat islam yaitu sebagai berikut :

 Mendekatkan diri kepada Allah


 Hidup menjadi lebih mulia dan teratur
 Mendapat ridha dari Allah
 Termotivasi untuk mempersiapkan bekal buat hari kiamat
 Selalu ikhlas dan tawakkal atas semua takdir Allah
 Tidak mudah terjerumus dan kejahatan dan perbuatan maksiat
 Menjadikan Manusia yang Berakhlak Baik.
 Sebagai Pedoman Hidup.
 Menumbuhkan Rasa Rendah Diri.
 Menumbuhkan Sikap Qanaa’ah.
 Ingat Akan Kematian.
 Menentramkan Hati

C. Keterkaitan antara Keimanan dan Akhlak Muslim


Akhlak adalah nilai suatu perilaku atau tindakan dengan baik atau buruk. Akhlak
yang baik atau buruk dalam islam tentu didasarkan kepada pondasi islam yaitu rukun
iman dan rukun islam. Sedangkan, orang-orang yang tidak memiliki agama akan
melandaskan kebaikan akhlaknya pada penalaran diri sendiri atau sekedar hawa nafsunya
semata. Untuk itu, akhlak yang berlandaskan kepada hawa nafsu akan rusak dengan
sendirinya.
Akhlak seorang muslim tentu berdasar kepada keyakinannya terhadap Allah,
Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Akhir, dan Qada&Qadar. Dengan adanya hal tersebut,
seorang muslim akan mengatur akhlaknya bagaimana sesuai dengan aturan Allah, apa
yang disampaikan di Al-Quran. Mereka akan menilai akhlaknya buruk jika tidak sesuai
dengan apa yang disampaikan Allah dan Rasulnya.
Berikut adalah Hubungan Akhlak dengan Iman :
1. Iman Menjadi Dasar Perilaku
Iman adalah dasar perilaku atau akhlak. Tanpa iman atau iman yang keliru tentu
akan berefek pada kelirunya akhlak kita.
2. Akhlak adalah Bukti Keimanan
Akhlak adalah bukti keimanan. Seseorang yang mengaku beriman namun tidak
pernah berakhlak yang mulia atau sesuai dengan islam, tentu menjadi pertanyaan
apakah benar-benar dalam keimanan yang kuat.
3. Iman dan Akhlak adalah Satu Kesatuan
Iman dan akhlak adalah satu kesatuan. Kelak di akhirat nanti, Allah tidak akan
mempertanyakan salah satunya saja, melainkan seluruhnya yaitu iman dan
akhlaknya.
KESIMPULAN

Secara etimologis berarti ‘percaya’. Perkataan iman (‫ان‬HH‫ )إيم‬diambil dari kata kerja
‘aamana’ (‫ – )أمن‬yukminu’ (‫ )يؤمن‬yang berarti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’. Menurut
hadits, iman merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu
kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama
dalam satu keyakinan, maka orang – orang beriman adalah mereka yang di dalam
hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat
juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip.

Hubungan akhlak dengan iman adalah saling menguatkan dan mendukung satu
sama lain. Belum sempurna iman seseorang jika akhlaknya belum baik. Sebagai
pondasi dalam kehidupan manusia, tak akan muncul akhlak yang baik bila tanpa iman.
Maka dari itu, akhlak dan keimanan tidak dapat dipisahkan. Adanya keimanan
mempengaruhi bagaimana seorang.

Akhlak adalah nilai suatu perilaku atau tindakan dengan baik atau buruk. Akhlak
yang baik atau buruk dalam islam tentu didasarkan kepada pondasi islam yaitu rukun
iman dan rukun islam. Sedangkan, orang-orang yang tidak memiliki agama akan
melandaskan kebaikan akhlaknya pada penalaran diri sendiri atau sekedar hawa
nafsunya semata. Untuk itu, akhlak yang berlandaskan kepada hawa nafsu akan rusak
dengan sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Dwi. 2010. Pendidikan Agama Islam. Surakarta: CV. Mediatama

Yusuf Al-Qardhawy, Iman Dan Kehidupan, (Jakarta: Bulan Bintang)

https://perpustakaanlajnah.kemenag.go.id/home/index.php?
p=show_detail&id=6813&keywords

https://www.google.com/amp/s/dalamislam.com/akhlaq/hubungan-akhlak-dengan-iman/
amp

Anda mungkin juga menyukai