Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI MAKNA DAN HAKIKAT PERAN AGAMA DALAM

MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN

DISUSUN OLEH :
Alya Salsabila 1011211009
Herni Dwi Suryani 1011211046
Indira Minanti 1011211050
Musdzali Armin 1011211105
Sabrina Maulida Kusuma 1011211083
Suci Aulia Farrel 1011211092

D3 ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH THAMRIN
2021/2022

DAFTAR ISI
1
JUDUL...............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan....................................................................................5
B. Makna Penting Persatuan dan Kesatuan Bangsa.................................................................5
C. Kontribusi Agama Dalam Mempersatukan Negara..............................................................5
D. Peranan Agama Islam Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Indonesia....................6
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga
kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang berjudul “MEMAHAMI
MAKNA DAN HAKIKAT PERAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN”.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi mengevaluasi peningkatan makalah ini, agar selajutnya menjadi lebih baik. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama adalah prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat
tertentu. Dapat dikatakan bahwa agama adalah kepercayaan. Agama merupakan aspek
yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan adanya agama membuat hidup manusia
menjadi teratur dan terarah. Agama dalam hal ini agama islam mengatur kehidupan
umatnya di berbagai aspek ekonomi, social, budaya, politik, pendidikan, akhlak, ilmu
pengetahuan dan lain sebagainya.
Persatuan merupakan suatu gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya),
beberapa bagian yang sudah bersatu. Adapun rukun berarti baik, damai dan tidak
bertengkar. Persatuan dan Kerukunan sangat di perlukan dalam kehidupan masyarakat
sebab dengan terciptanya persatuan dan kesatuan dalam suatu Negara akan menjadi
rakyat nyaman dan tentram dalam bekerja, menuntut ilmu, melaksanakan ajaran
agama, dan sebagainya. Dengan adanya persatuan dan kerukunan antarsesama hidup
akan terasa lebih damai.

B. Rumusan Masalah
1) Pengertian persatuan dan kesatuan
2) Makna penting persatuan dan kesatuan
3) Apakah kontribusi agama dalam mempersatukan negara?
4) Bagaimana pandangan tentang persatuan di antara warga negara?
5) Bagaimana pandangan tentang persatuan antar sesama manusia di muka bumi dan
lintas negara

C. Tujuan Penulisan
1) Mengetahui kontribusi agama dalam mempersatukan negara
2) Mengetahui pandangan tentang persatuan di antara warga negara
3) Mengetahui pandangan tentang persatuan antar sesama manusia di muka bumi dan
lintas agama

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan


Persatuan adalah berkumpulnya berbagai kalangan masyarakat yang berbeda
suku, agama, ras, budaya dan adat istiadat yang berjanji atau bersumpah untuk menjadi
suatu kesatuan.
Kesatuan adalah sekumpulan orang yang memiliki persamaan latar belakang, suku,
budaya, adat istiadat, atau agama yang membangkitkan jika untuk menjadi satu
kesatuan.

B. Makna Penting Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Berikut adalah makna penting Persatuan dan Kesatuan bagi Bangsa:
Persatuan dan Kesatuan adalah faktor yang menjalin kebersamaan dalam keberagaman
yang ada di Indonesia sehingga tercipta keutuhan sebagai satu bangsa yang bulat dan
bersatu di mana di dalamnya terdapat kebersamaan yang saling melengkapi. Rasa
persatuan dan kesatuan adalah faktor yang memupuk rasa kemanusiaan serta toleransi
tetap hidup dalam masyarakat Indonesia yang beragam. Persatuan dan kesatuan ini
adalah kundci hidup yang serasi, rukun, dan harmonis sehingga nasionalisme bisa
terjaga dan pembangunan nasional berjalan lancar Makna dan Pentingnya Persatuan
dan Kesatuan.

C. Kontribusi Agama Dalam Mempersatukan Negara


Agama itu sangat penting di segala aspek kehidupan umat manusia selain itu
agama juga berperan untuk menenangkan jiwa dan raga. Dengan agama kita akan lebih
bijak menyikapi sesuatu. Oleh karena itu, agama dibutuhkan oleh setiap umat manusia.
Islam adalah solusi. Solusi segala permasalahan di dunia dengan kesempurnaan
ajarannya (syumul). Kesempurnaan ajaran islam dapat ditelaah dari sumber aslinya,
yaitu Al-Qur’an dan Sunnah yang mengatur pola kehidupan manusia, mulai dari hal
terkecil hingga terbesar baik ekonomi, sosial, politik, hukum, ketatanegaraan, budaya,
seni, akhlak/etika, keluarga, dan lain-lain. Bahkan, bagaimana cara membersihkan najis
pun diatur oleh islam.
Ajaran islam merupakan rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam),
artinya Islam selalu membawa kedamaian, keamanan, kesejukan, dan keadilan bagi
seluruh makhluk hidup yang berada di atas dunia. Islam tidak memandang bentuk atau

5
rupa seseorang dan membedakan derajat atau martabat manusia dalam level apapun.
Islam menghormati dan memberikan kebebasan kepada seseorang untuk menganut
suatu keyakinan atau agama tanpa memaksakan ajaran islam tersebut dijalankan (laa
ikrahaa fiddiin).
Islam bukanlah semata agama (a religion) namun juga merupakan sistem politik
(a political sistem). Islam mencerminkan teori-teori perundang-undang dan politik. Islam
merupakan sistem peradaban yang lengkap, yang mencakup agama dan negara secara
bersamaan. Dalam hal politik islam mengatur bagaimana seseorang pemimpin harus
bersikap terhadap rakyatnya. Dan bagi seorang pemimpin ada pertanggung jawaban
atas apa yang telah dilakukan terhadap rakyatnya di akhirat nanti. Ada batas-batasan
yang diberikan terhadap seseorang pemimpin.

D. Peranan Agama Islam Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Indonesia


Agama memberikan penerangan kepada manusia dalam hidup bersama
termasuk dalam bidang politik atau bernegara. Penerangan itu antara lain :
1) Perintah untuk Bersatu

Islam melalui Al-Qur’an mengajurkan agar antar kelompok, antar golongan


maupun antar partai mau melakukan taaruf (perkenalan). Allah berfirman :

Artinya :
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Q.S Al-Hujurat:13)
Ayat ini sekaligus menjelaskan paham persamaan (egalitarianisme) untuk
semua manusia atau lintas batas: ras, agama, bahasa, dan adat istiadat. Allah
menegaskan tinggi rendahnya derajat seseorang hanya ditentukan oleh taqwa.
Allah pun tidak menentukan tinggi atau rendahnya ketaqwaan seseorang. Hanya
Allah saja yang mengetahui karena Dia-lah yang menentukan batas-batas itu.

6
Pemahaman tentang Surah Al-Hujurat ayat 13 ini menunjukkan bahwa
manusia diciptakan bersuku-suku. Ini berarti sebagai suku, berbagai golongan,
berbagai kelompok, termasuk di dalamnya kelompok politik atau yang lainnya
supaya tetap bersatu. Pengikat persatuan adalah taqwa. Karakter taqwa antara
lain menjalankan perintah Allah sejauh yang diketahui dan menjauhi larangannya.
Jika umat tersebut taqwa maka ia akan menjaga persatuan dan kesatuan pula
dengan orang lain.

2) Larangan untuk Saling Curiga

Islam melarang kepada semua orang baik dalam kapasitasnya sebagai


individu, sebagai kelompok sosial, maupun kelompok yang lain termasuk
kelompok politik untuk saling curiga, saling melecehkan atau sejenisnya. Allah
berfirman :

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-
cari keburukan seseorang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang." (Q.S Al-
Hujurat:12)
Dengan demikian terhadap orang lain haruslah saling mengembangkan
husnuzhan. Jika semua orang menanamkan husnuzhan di dalam dirinya maka akan
mempererat hubungan mereka. Kecurigaan dan pelecehan terhadap kelompok
lainnya hanya akan menghasilkan ketegangan antar individu maupun antar
kelompok karena kelompok yang dicurigai akan tersinggung sebagai dirinya
individu atau atas nama kelompok. Akan timbul perasaan saling mencurigai
diantara mereka. Sebagai bangsa akan menjadi lemah jika elemen-elemen di

7
dalamnya saling bercerai dan bertikai. Itulah mengapa Allah melarang umat yang
saling bercerai berai. Allah berfirman :

Artinya :
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk.” (Q.S Al-Imran 103)
Perintah untuk bersatu dan larangan untuk bercerai berai disertai juga
dengan al-wadu’ wa al-wa’id (janji dan ancaman). Sudah pasti janji dan ancaman
Allah akan terjadi. Rasullah dibebaskan dari tanggung jawab terhadap umatnya
yang bercerai-cerai. Demikian firman Allah :

Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka
menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka.
Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah
akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” (Q.S Al-
An’am : 159)

8
Ayat ini juga menjelaskan bahwa Allah yang mengurus orang-orang yang
memecah-mecah dari keutuhan sebagai suatu umat, dan Allah pula yang akan
membalas kelakuan mereka yaitu siksaan yang pedih.

Artinya :
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan
berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah
orang-orang yang mendapat siksa yang amat berat.” (Q.S Ali-Imran : 105)
Sebaliknya, orang-orang yang tetap istiqamah dalam kesatuan umat,
mereka itulah sebagai orang yang mempererat petunjuk ilahi dan dapat
merasakan kenikmatan bersaudara.
Selain itu peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
dapat dilakukan dengan cara :
1. Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral,
spiritual dan etika dalam penyelenggara negara serta mengupayakan agar
segala peraturan perundang-undang tidak bertentangan dengan moral agama.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem
pendidikan agama sehingga lebih terpadu dan integral sehingga sistem
pendidikan nasional dengan di dukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai.
3. Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama
sehingga tercipta suasana yang harmonis dan saling menghormati dalam
semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama dan pelaksanaan
pendidikan beragam secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk tingkat
Perguruan Tinggi.
4. Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,
termasuk penyempurnaan kualitas pelaksanaan ibadah haji dan pengelolaan
zakat dengan memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk
berpatisipasi dalam penyelenggaraan.
5. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut
mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan
untuk memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa serta memperkuat
kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

9
Secara naluriah manusia tidak dapat hidup secara individual. Sifat sosial
pada hakikatnya adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT agar manusia
dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Dalam faktanya manusia memiliki
banyak perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya. Di samping
tentunya sejumlah perasaan. Perbedaan tersebut kalau tidak dikelola dengan baik
tentu akan menimbulkan konflik dan perpecahan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dari pernyataan tersebut perlu dicari sebuah cara untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan. Pendekatan terbaik untuk melakukan hal
tersebut adalah melalui agama. Secara normatif Agama Islam lebih khusus Al-
Qur’an banyak memberi tuntunan dalam rangka mewujudkan persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Beberapa prinsip yang
diajarkan Al-Qur’an untuk tujuan tersebut antara lain :

 Prinsip Persatuan dan Persaudaraan


 Prinsip Persamaan
 Prinsip Kebebasan
 Prinsip Tolong Menolong
 Prinsip Perdamaian
 Pinsip Musyawarah

Agama dapat membantu persatuan bangsa jika :


1. Umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada persatuan bangsa
dengan pemahaman yang sama (common) tentang konsep dan wawasan
kebangsaan Indonesia dengan segala implikasinya.
2. Jika umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada cita-cita
keadilan dan kesejahteraan. Kita bersama-sama berjuang menegakkan
keadilan dan menciptakan kesejahteraan umum sebagai perwujudan cinta
kasih dan pengabdian kepada sesame. Pada gilirannya, hal itu merupakan
penjabaran iman, cinta kasih, dan pengabdian kepada Tuhan, sekalipun
melalui agama yang berbeda-beda
3. Jika umat berbagai agama dapat mengembangkann pemahaman bersama
tentang kedudukan agama dalam negara Pancasila. Ini meliputi pengertian
tentang UUD 1945, terutama ideologi Pancasila, sebagai sumber hukum, dan
tentang kebebasan beragama serta implementasikan secara konsisten.
4. Mengembangkan kebersamaan dalam pengertian-pengertian itu dengan
segala implikasinya yang luas merupakan masalah yang kompleks. Hal itu akan
ketekunan, kesabaran, dan kehendak baik semua golongan agama.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama itu sangat penting di segala aspek kehidupan umat manusia selain itu
agama juga berperan untuk menenangkan jiwa dan raga. Persatuan dan Kerukunan
sangat di perlukan dalam kehidupan bermasyarakat sebab dengan terciptanya
persatuan dan kerukunan dalam suatu Negara akan menjadikan raykat nyaman dan
tentram dalam bekerja, menuntut ilmu, melaksanakan ajaran agama, dan sebagainya.
Dengan adanya persatuan dan kerukunan antar sesame hidup akan terasa lebih damai.

B. Saran
Kita sebagai umat beragama harus menjaga persatuan dan kesatuan, karena
persatuan dan kesatuan sangat penting dalam kehidupan. Manfaat persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan yaitu :
1) Dapat terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama
2) Dapat mempererat tali silaturahmi
3) Pembangunan Negara akan lebih terjamin dalam pelaksanaannya
4) Terciptanya ketentraman dalam hidup bermasyarakat
5) Lebih mempertebal keimanan

11
DAFTAR PUSTAKA

Https://ariantiyoulie.blogspot.com/2013/11/peran-dan-fungsi-agama-dalam-masyarakat.html

https://dalamislam.com/dasar-islam/manfaat-toleransi-antar-umat-beragama

httpps://judhico.blogspot.com/2016/10/agama-jelaskan-pandangan-saudara.html

12

Anda mungkin juga menyukai