Anda di halaman 1dari 8

DOKUMEN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


APOTEK KELUARGA 3 PEKANBARU

Oleh :

MAYANG UTARI
1900070

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
14 FEBRUARI – 12 MARET 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Dokumen Praktik

Praktik Kerja Lapangan


Di Apotek Keluarga 3 Pekanbaru

Pembimbing I Pembimbing II

apt. Hanifah Siti Aisyah, S. Farm apt. Rahma Dona, M. Si


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan akhir ini dalam rangka Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek Keluarga

3 STIFAR. Sholawat beriring salam tidak lupa kita hadiahkan kepada Rasulullah

SAW yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah kepada zaman yang

penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Laporan akhir ini ditujukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Program Studi Diploma III Farmasi Sekolah

Tinggi Ilmu Farmasi Riau. Selesainya penulisan laporan akhir ini tidak terlepas

dari dukungan, doa, dan semangat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,

perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan

motivasi selama kegiatan PKL

2. Bapak apt. Enda Mora, M. Farm sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Farmasi Riau.

3. Ibu Desi Wahyuni, S. Farm selaku direktur/PSA

4. Ibu apt. Hanifah Siti Aisyah, S.Farm selaku preseptor dan Apoteker

Penanggung Jawab di Apotek Keluarga 3.

5. Ibu apt. Rahma Dona, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah

memberi masukan dan arahan untuk kesempurnaan laporan PKL ini.


6. Seluruh Tenaga Teknis Kefarmasian dan Staff penjualan di lingkungan

Apotek Keluarga 3 Pekanbaru atas segala bantuan, ilmu, dan bimbingannya

selama kegiatan PKL.

7. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Program Studi Diploma III Farmasi.

8. Angkatan 2019 Tahun 2022, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan

saran atas ketidaksempurnaan laporan akhir ini. Semoga laporan akhir ini.

Semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat dikemudian hari dan semoga Allah

SWT senantiasa melimpahkan rahmad serta karunia-Nya kepada kita semua

Aamiin.

Pekanbaru, Maret 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan UU Nomor. 36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat,

baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap

orang untuk hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Setiap masyarakat

mempunyai hak yang sama untuk memperoleh derajat kesehatan. Upaya

kesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara

terpadu untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam

bentuk pencegahan penyakit (preventif), peningkatan kesehatan (promotif),

pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) oleh

pemerintah dan masyarakat.

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat (Azwar,1996).

Pengertian pelayanan kesehatan lainnya, dikemukakan oleh Gani (1995) bahwa

pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berupa tindakan

penyembuhan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan fungsi organ tubuh

seperti sedia kala. Menurut Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia

Nomor 73 tahun 2016, Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat

dilakukan praktik kefarmasian.

Pelayanan farmasi apotek merupakan satu diantara kegiatan di apotek yang

menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Apotek, yang menyatakan pelayanan farmasi di apotek adalah

suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan

dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk

meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Perubahan paradigma dalam pelayanan kefarmasian yang semula drug

oriented menjadi patient oriented membuat praktisi farmasi berlomba-lomba

untuk meningkatkan dan memperbaiki pelayanan kefarmasian bukan hanya untuk

mendapatkan keuntungan semata namun lebih untuk memberikan manfaat yang

optimal bagi pasien.

Pelayanan kefarmasian akan berjalan baik bila didukung oleh Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas dan potensial. Mengingat besarnya tangggung

jawab farmasis, maka pendidikan kefarmasian bagi calon Ahli Madya Farmasi

sangat diperlukan dalam melaksanakan kegiatan kefarmasian. Praktik Kerja

Lapangan di Apotek Keluarga 3 STIFAR Pekanbaru merupakan kegiatan

akademis, yang dimaksudkan menjadi sarana pembelajaran bagi calon Ahli

Madya Farmasi agar menjadi tenaga ahli yang terampil dan profesional.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dilakukannya Praktik Kerja Lapangan di Apotek

yaitu :

1. Bagaimana pengelolaan sediaan farmasi di Apotek Keluarga 3 STIFAR

Pekanbaru?

2. Bagaimana pelayanan farmasi klinik di Apotek Keluarga 3 STIFAR

Pekanbaru?
3. Bagaimana tugas, fungsi Apotek serta struktur organisasi Apotek Keluarga

3 STIFAR Pekanbaru?

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan dilakukan selama 1 bulan, mulai tanggal 14

Februari sampai dengan tanggal 12 Februari 2022 di Apotek Keluarga 3 STIFAR

Jalan Garuda Sakti KM 2 Pekanbaru.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya Praktik Kerja Lapangan di Apotek yaitu untuk

mengetahui :

1. Kegiatan kefarmasian yang dilakukan oleh Apotek

2. Perbandingan teori pelayanan dan pengelolaan sediaan farmasi yang

didapatkan dalam perkuliahan dengan praktek nyata di Apotek.

3. Tugas dan fungsi rumah sakit serta struktur organisasi di Apotek.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dilakukannya Praktik Kerja Lapangan di Apotek yaitu :

1. Dapat memahami kegiatan kefarmasian yang dilakukan oleh Apotek.

2. Dapat membandingkan teori pelayanan dan pengelolaan sediaan farmasi

yang didapatkan dalam perkuliahan dengan praktek nyata di Apotek.

3. Dapat mengetahui tugas dan fungsi rumah sakit serta struktur organisasi

Apotek.

4. Mendapatkan pengalaman langsung tentang pelayanan kefarmasian di

Apotek.

Anda mungkin juga menyukai