Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERENCANAAN PENDIDIKAN DAN MANAJEMEN

PENDIDIKAN DASAR

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kebijakan Pendidikan Dasar

Dosen Pengampu : Dr.H. Ahmad Sholeh, M.Pd

Disusun Oleh:

Adelia Wardatul Laily 210103210027

Riza Rizqiana Awalul H. 210103210018

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirohim Segala puji bagi Allah swt, ialah dzat yang maha
pemurah.Karena dengan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “MAKALAH PERENCANAAN PENDIDIKAN DAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR ” Sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi
besar kita Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju
jaman yang sangat ilmiah ini.

Perlu diketahui bahwasanya makalah ini merupakan bentuk tulisan untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Studi Kebijakan Pendidikan Dasar. Kami berharap semoga makalah
ini bisa menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca.Dalam penyusunan makalah ini
penulis menyadari terdapat beberapa hal yang kurang baik dari segi pembahasan maupun
referensi. Oleh karen itu penulis berharap untuk memberikan saran dan bimbingan untuk
perbaikan kedepanya.

Malang, 15 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................1


B. Rumusan Masalah .......................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................3

A. Konsep Perencanaan Pendidikan.................................................3


B. Manajemen Pendidikan................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................11

A. Kesimpulan .................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................11

DAFTRA PUSTAKA...................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan sebagai salah satu fungsi organic dalam manajemen, merupakan
bagian integral dari dari fungsi-fungsi organic lainnya di dalam manajemen. Dalam
proses kerjanya perencanaan menerima masukan dari fungsi-fungsi organic manajemen
lainnya, misalnya dari fungsi organic pengorganisasian menerima masukan yang berupa
tujuan organisasi, dari fungsi organic pengawasan menerima masukan umpan balik
berupa laporan hasil pelaksanaan suatu rencana. Selain masukan dari fungsi-fumgsi
organic manajemen lainnya, kegiatan perencanaan juga memerlukan masukan
instrumentak yang terdiri atas: program pengajaran tenaga, metode, instrument,
organisasi dan biaya perencanaan.
Tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan pengejawantahan dari berbagai
aspek kehidupan suatu bangsa dalam bisang agama, ideology, politik, ekonomi, social
budaya, hukum, ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta keamanan dan pertahanan.
Bentuk dan si rumusan atau informasi tujuan pendidikan bagi setiap bangsa berbeda.
Perbedaan itu disesuaikan dengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspek
kehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu. Walaupun terdapat berbagai
perbedaan dalam isi dan rumusan tujuan pendidikan bagi setiap bangsa dalam kurun
waktu tertentu, minimal terdapat tiga persamaan dari setiap tujuan pendidikan yaitu
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan memperbaiki atau bahkan mengubah sikap
peserta didik.
Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola. Pengelolaan
dilakukan untuk mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dan
terkoordinasi untuk mencapai tujuansekolah/ organisasi (Fitrah, 2017). Pengelolaan
dilakuan kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai manager sekolah melalui
komando atau keputusan yang telah ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk
mencapai tujuan. Rohiat (2010:14) menyatakan "manajemen merupakan alat untuk
mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
harus benar-benar dipahami oleh kepala sekolah". Sepak terjang manajer dalam

1
mengelola sumber daya di dalam sekolah akan sangat tergantung pada kompetensi (skill)
kepala sekolah itu sendiri (Sormin, 2017).
Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas
pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efesien untuk mencapai tujuan
secara efektif. Manajemen sekolah mengandung arti optimalisasi sumber daya atau
pengelolaan dan pengendalian. Optimalisasi sumber daya berkenaan dengan
pemberdayaan sekolah merupakan alternatif yang paling tepat untuk mewujudkan suatu
sekolah yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi (Muhammad & Rahman, 2017).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perencanaan pendidikan dan manajemen pendidikan.?
2. Apa saja Pendekatan dalam prencanaan pendidikan.?
3. Bagaimana bentuk-bentuk perencanaan pendidikan.?

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep perencanaan pendidikan dan manajemen pendidikan.
2. Memahami pendekatan yang ada didalam perencanaan pendidikan.
3. Mampu menerapkan bentuk-bentuk perencanaan pendidkan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Perencanaan Pendidikan Dasar


1. Pengertian Perencanaan Pendidikan
Secara konseptual, manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengawasan mengenai (sumber daya manusia, sumber
belajar, kurikulum, dana, dan fasilitas) untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien. Peranan perencanaan amatdibutuhkan dalam manajemen
pendidikan. Pasalnya sebelum melakukan pengaturan didal pendidikan dasar perlu
dilaukan perencanaan yang matang, agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Dalam
dunia pendidikan perencanaan dapat dijadikan sebagai panduan bagi pelaksanaan,
pengendalian, dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan. Salah satu alas an
mengapa harus ada perencanaan dalam mengatur pendidikan adalah banyaknya
permasalahan yng dihadapi dalam dunia pendidikan. Kompleksitas permasalahan
masyarakat sepert, seperti masalah jumlah penduduk, kebutuhan akan tenaga kerja,
masalah lingkungan, dan adanya keterbatasan sumber daya yang membat begitu
perlunya melakukan perencanaan untuk mengatasi masalah tersebut.
Secara universal perencanaan merupakan suatu proyeksi tentang apa yang harus
dilaksanakan guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
(Somantri,2014). Perencanaaan menurut Prajudi Atmosudirdjo ialah perhitungan dan
penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, siapa yang melakukannya, bilamana, dimana, dan bagaimana cara
melakukannya (Saihu,2019). Dapat dikatahui bahwa perencanaan yang baik adalah
perencanaan yang paling mungkin untuk dilaksanakan. Melalui perencanaan dapat
dijelaskan tujuan yang akan dicapai, ruang lingkup pekerjaan yang akan dijalankan,
orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan itu, berbagai sumber daya yang
diperlukan, serta langkah-langkah dan metode kerja yang dipilih berdasarkan urgensi
dan prioritasnya.
Perencanaan dapat pulan disebut sebagai planning. Planning merupakan bentuk
salah satu fungsi manajemen (Nurlaila, 2018 ). Dalam fungsi manajemen, planning

3
atau perencanaan adalah aspek terpenting terutama dalam menghadapi dinamisnya
persoalan lingkungan eksternal (Samrin,2015). Begitu pula dalam manajemen
pendidikan, perlu adanya planning yang tepat dalam mengatur apa-apa yang ada
didalm pendidikan.
Dalam pendidikan yang dimaksud dengan perencanaan adalah suatu proses yang
mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang
diarahkan kepada pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan
mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya
serta menyeluruh suatu Negara (Mubin,2012). Pengertian lain menyebutkan bahwa
Perencanaan Pendidikan merupakan proses mempersiapkan kegiatan di masa depan
dalam bidang pembangunan pendidikan (Mubin,2012). Perencanaan Pendidikan
merupakan suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan-
kegiatan di masa depan yang di arahkan untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara-
cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan social secara menyeluruh dari suatu
Negara (Ikhwan,202).
Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan perencanaan pendidikan adalah rencana masa depan untuk menentukan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapa tujuan pendidikan.

2. Prinsip-prinsip Perencanaan Pendidikan


Menurut (Nalurita,2010) dalam menyusun perencanaan dalam pendiiakn harus
mempertmbangkan beberapa aspek, diantaranya :
a. Perencanaan pendidikan harus menggunakan pandangan jangka panjang.
b. Perencanaan pendidikan harus bersifat komprehesif , artinya meliputi keseluruhan
system pendidikan (baik formal maupun nonformal).
c. Perencanaan pendidikan harus diintegrasikan kepada pembangunan masyarakat
yang lebih luas. Artinya memperhatikan pembangunan ekonomi, social budaya,
politik, dan hankam.
d. Perencanaan pendidikan harus menjadi bagian integral dari manajemen
pendidikan. Perencanaan harus berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan dan pelaksanaannya.

4
e. Perencanaan pendidikan harus memperhatikan kuantitas dan kualitas pendidikan.
Pendidikan harus direncanakan dengan memperhatikan relevansi efisiensi, dan
efektifitas.
Perencanaan pendidikan sangat penting dalam menentukan kebijakan atau
program pendidikan dimasa mendatang. Leh karena tu, dalm mebuat perencanaan
tidak serta merta untuk menyusun. Perlu banyak menganalisi terhadap apa yang
ibutuhkan ooleh pendidikan saat ini. Mebutuhkan analisi yang tepat untuk bisa
menemukan permasalahn dan menemukan solusi dari permasalah tersebut. Barulah
dapat direncanakan untuk langkah-langkah apa yang akan di tempuh untuk mencapai
tujuan tersebut. Dalam merencanakan pendidikan perlu memperhatikan masalah-
masalah pokok pendidikan sebagai berikut (Mubin,2012);
Pertama bagaimana menentukan prioritas tujuan dan fungsi system pendidikan
dan sub-sistemnya. Kedua, bagaimanakah cara menentukan cara yang terbaik dalam
mencapai tujuan dan fungsi tersebut. Ketiga, Bagaimanakah perbandingan sumber
daya yang dimiliki masyarakat dialokasikan untuk pendidikan dibanding dengan
peruntukan yang lain. keempat bagaimanakah pembiayaan pendidikan dilakukan dan
didistribusikan ke masyarakat, dan siapa saja yang membiayai pendidikan. Kelima
bagaimana keseluruhan sumber daya pendidikan dialokasikan untuk masing-masing
jenis dan komponen pendidikan.

3. Pendekatan dalam Perencanaan Pendidikan


Perencanaan dan manajemen pendidikan diarahkan untuk dapat membantu: (1)
memenuhi keperluan akan tenaga kerja, (2) perluasan kesempatan pendidikan, (3)
peningkatanmutupendidikan, serta (4) peningkatanefektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan. Pemenuhan keperluan akan tenaga kerja yang terampil
dan berkualitas menempati prioritas utama karena tanpa didukung tenaga kerja yang
terampil, maka pembangunan di berbagai bidang sukar dilaksanakan dan tingkat
pengangguran akan terus meningkat. Kebutuhan akan pendidikan juga terus
meningkat. Pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan merupakan upaya
pembebasan yang bersifat politis dan merakyat. Sementara peningkatan efektivitas
dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan merupakan pra syarat bagi terwujudnya

5
pemenuhan keperluan akan tenaga kerja dan perluasan kesempatan untuk
memperoleh pendidikan.
Oleh karena itu dalam melakukan sebuah perencanaan pendidikan dpat dilakukan
dengan emnggunakan beberapa pendektan, diantaranya:
a. Perencanaan dengan pendekatan kebutuhan sosial (social demand approach).
menekankan pada tujuan pendidikan yang mengandung misi pembebasan, yakni
pembebasan masyarakat dari kebodohan dan kemiskinan. Misalnya keperluan
akan pendidikan yang memadai, yang implementasinya tertuang dalam bentuk
kebijakan wajib belajar, pembebasan biaya pendidikan bagi kelompok masyarakat
yang terbatas secara ekonomis.
b. Perencanaan dengan pendekatan Manpower planning approach. menekankan pada
kesesuaian atau relevansi antara lulusan (output) satuan pendidikan dan keperluan
akan tenaga kerja di berbagai bidang. Implementasinya tertuang dalam kebijakan
“link and match, kurikulum berbasis kompetensi, penerapan konsep life skill, dan
sejenisnya”.
c. Perencaan dengan pendekatan efektivitas atau Cost effectiveness approach lebih
menekankan pada penggunaan dana dan fasilitas yang secermat mungkin untuk
mencapai hasil optimal, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan
utama dalam pendekatan efektivitas biaya adalah berapa banyak budget yang
tersedia untuk pendidikan, pendidikan apa yang dapat dilakukan dengan budget
tersebut. Dalam konteks ini dianut prinsip produktivitas, yakni dengan dana
minimal diupayakan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Pemerintah atau sekolah sebagai penyedia/penyelenggara pendidikan perlu
mempertimbangkan penggunaan keempat pendekatan tersebut dalam merencanakan
pendidikan. Hal ini dilakukan agar pemvangaunan pendidikan tetpat sasaran dengan
perencanaan yang sduah dilakukan. Diharapkan dengan adanya perencanaan pendidikan
yang tepat sasaran akan memberika kontribusi terhadap perlembangan pendidikan dimasa
mendatang.

6
4. Bentuk-bentuk Perencanaan Pendidikan
Dalam merencanaakn sesuatu tentunya membutuhkan analisis terhadap
ketercapaain rencanaan tersebut. Seperti misalnya perencanaan yang dapat digunakan
dalam jangka waktu singkat atau panjang. Begitu pula dengan perencaanaan pendidikan
yang dapat dibedakan menjadi beberapa sesuai dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk
perencanaan pendidikan tersebut diantaranya (Nanang,1999):
a. Perencanaan pendidikan menurut frekuensi, dibagi menjadi perencanaan
insidental dan perencanaan rutin. Perencanaan insidental adalah perencanaan yang
dibuat untuk kegiatan atau masalah yang bersifat incidental (yang sedang terjadi).
Perencanaan rutin adalah perencanaan yang dibuat secara rutin untuk kegiatan-
kegiatan yang dilakukan berulang-ulang.
b. Perencanaan pendidikan menurut daya laku, perencanaan dibagi menjadi
perencanaan jangka pendek, jangka menengah,dan jangka panjang. Perencanaan
jangka pendek, merupakan suatu proses penyusunan rencana untuk mencapai tujuan
dan sasaran tertentu yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun. Perencanaan jangka
menengah, ditinjau dari segi pelaksanaan suatu rencana, perencanaan jangka
menengah merupakan suatu siklus perencanaan yang paling efektif dan efisien.
Perencanaan jangka menengah memakan waktu 5 tahun. Perencanaan jangka panjang
merupakan suatu proses pemilihan tujuan, penentuan kebijaksanaan, strategi, sasaran,
dan program untuk mencapai tujuan jangka panjang dan memakan waktu lebih dari 5
tahun.
c. Perencanaan pendidikan menurut prioritas, perencanaan dibagi menjadi sangat
penting, perencanaan penting, perencanaan biasa, dan perencanaan formalitas.
Perencanaan sangat penting adalah perencanaan yang harus dibuat karena
berhubunggan dengan berhasil tidaknya suatu tujuan organisasi. Perencanaan penting
adalah perencanaan yang dibuat dalam rangka mengurangi ketidakpastian,
mengurangi kerugian baik material maupun nonmaterial. Perencanaan biasa adalah
perencanaan yang dibuat dalam rangka tugas sehari-hari atau bersifat rutin, dengan
maksud agar semua tugas dapat dilaksanakan secara teratur sehingga tidak
menimbulkan kerugian atau pemborosan. Perencanaan formalitas adalah perencanaan
yang sebenarnya tidak perlu tetapi dibuat untuk memenuhi ketentuan yang ada.

7
d. Perencanaan menurut ruang lingkupnya, perencanaan dibagi menjadi perencanaan
nasional, perencanaan wilayah atau propinsi, perencanaan daerah atau kabupaten, dan
perencanaan local atau sekolah.

5. Tahapan Perencaan Pendidikan


Menurut (Sabariah,2022) terdpat beberapa tahapa yang perlu dilakukan untuk
melakukan perencanaan pendidikan diantaranya sebaga berikut.
a. Needs assesment artinya kajian terhadap kebutuhan yang mencakup berbagai aspek
pembangunan pendidikan yang telah dilaksanakan, keberhasilan, kesulitan, kekuatan,
kelemahan, sumber-sumber yang perlu disediakan, aspirasi rakyat yang berkembang
terhadap pendidikan, harapan dan cita-cita yang merupakan dambaan masyarakat,
kajian ini penting yang artinya karena membandingkan antara “what
has been and should be”, yang merupakan pangkal tolak kegiatan perencanaan.
b. Formulation of goals and objective: perumusan tujuan dan sasaran perencanaan yang
merupakan arah perencanaan serta yang merupakan penjabaran operasional dari
aspirasi filosofis masyarakat.
c. Policy and priority setting: penentuan dan penggarisan kebijakan dan prioritas dalam
perencanaan pendidikan sebagai muara needs assessment.
d. Program and project formulation: rumusan program dan proyek kegiatan yang
merupakan komponen operasional perencana pendidikan.
e. Feasibility testing melalui alokasi sumber-sumber yang tersedia dalam hal ini
terutama sumber dana. Biaya suatu rencana yang disusun secara logis dan akurat serta
cermat merupakan petunjuk tingkat kelayakan rencana.
f. Plan Implementation: pelaksanaan rencana untuk mewujudkan rencana yang tertulis
ke dalam perbuatan atau actions.
g. Evaluation and Revision for future plan: kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan
pelaksanaan rencana yang merupakan feedback untuk merevisi dan mengadakan
penyesuaian rencana untuk periode rencana berikutnya.

8
B. Manajemen Pendidikan Dasar
Manajemen pendidikan sangat penting dalam suksesnya pendidikan mulai dari
kegiatan mengajar, belajar, dan pembelajan. Dimana hal tersebut merupakan bagian dari
salah satu kegiatan di dalam sistem pendidikan. Manajemen pendidikan ini merupakan
semua kegiatan pendidikan dimana berupa penataan, pengaturan, pengelolaan
pendidikan. Manajemen pendidikan ini untuk menjalankan organisasi pendidikan agar
berjalan secara efektif. Manajemen pendidikan terdapat dua sub kata yaitu manajemen
dan pendidikan. Manajemen menurut KBBI adalah suatu penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan dan organisasi. Beberapa ahli juga mengungkapkan bahwa kata manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, hal ini diungkapkan oleh
James A.F. Stoney. (H. Sucahyowati, 2017, hal. 5).
Manajemen merupakan rangkaian-rangkaian aktivitas yang didalamnya terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang telah ditargetkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya. (H. Nurdiansyah & RS. Rahman, 2019, hal. 3). Disimpulkan
bahwa manajemen disini adalah suatu proses yang digunakan untuk mengelola,
merencanakan suatu dan mengorganisasikan serta menjalankan suatu kegiatan hingga
mampu terlaksana secara efisien dan efektif. Manajemen berfungsi untuk melakukan
suatu kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dalam
batasan-batasan kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.
Tujuan dan kebijaksanaan pada tingkat manajemen yang bersifat departemental atau
sectoral.(AR. Pananrangi, 2017, hal. 3).
Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan awal selama Sembilan tahun pertama
masa sekolah anak-anak. Pendidikan dasar merupakan pendidikan awal bagi anak-anak
menuju jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar ini diampu selama 6 tahun.
(Wikipedia, diakses pada 12.00 tanggal 11 Maret 2022). Dari dua kata manajemen dan
pendidikan diketahui bahwa manajemen pendidikan adalah suatu pengarahan untuk
orang-orang agar melaksanakan aktivitas kependidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pengarahan itu dilakukan dengan mengelola saran dan prasarana pendidikan,

9
alat-alat pendidikan, metode, desain kurikulum, kebendaharaan, kesekretarian, dan
mengatur strategi pendidikan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Hakikat manajemen pendidikan berada pada pengelolaan kependidikan berupa
sistem, maka dari itu beberapa hal yang harus dikelola dalam manajemen pendidikan
diantaranya adalah kinerja para pegawai lembaga pendidikan, pengadministrasian
kegiatan pendidikan, aktivitas para pendidik berupa tugas dan kewajibannya, kurikulum
sebagai konsep dan tujuan pendidikan, sistem dan metode pembelajaran, pengawasan dan
supervise pendidikan, evaluasi pendidikan, serta pembiayaan pelaksanaan kegiatan
pendidikan dari segi fasilitas, alat, dan sarana prasarana pendidikan (halaman 6).
Faktor utama yang memengaruhi keberhasilan suatu lembaga pendidikan adalah
manajemen yang diterapkan pada suatu lembaga pendidikan tersebut. Manajemen
pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dasar berfungsi sebagai pemaknaan
menyeluruh dari seni dan ilmu dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengendalian,
pengawasan, personalia, dan profesionalitas. Proses pengelolaan manajemen pendidikan
dilakukan secara berkala pada setiap lini atau bidang sesuai dengan unsur-unsur yang ada
pada manajemen tersebut. Kegiatan yang ada dalam proses pengelolaan manajemen pada
setiap lini diantaranya adalah upaya saling memengaruhi, mengarahkan, dan saling
mengawasi agar tujuan pendidikan dapat terwujud sesuai dengan yang telah
direncanakan. Tujuan manajemen pendidikan merupakan suatu gagasan atau cita-cita
lembaga pendidikan yang ingin direalisaikan untuk mewujudkan lembaga pendidikan
yang berkualitas pada bidangnya (Sukarman Purba, dkk., 2021, hal. 8).

BAB III
PENUTUP

10
A. Keseimpulan
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perencanaan pedidikan adalah
upaya yang dilakukan utnuk merencanakan suatu kegiatan-kegatan untuk kepentingan
pembangaunan pendidikan dimasa kini, ataupun dimasa mendatang. Banyak terdapat
kompenen yang harus ada dialam melakukan perencanaan pendidikan, oleh karena itu
perlu dilakukan analisis terhadap kebutuhan endikakn sehingga perencanaan pendidikan
dapat berjalans sesuai harapan. Sedangkan manajemen pendidikan adalah hal yang sangat
penting dalam suksesnya pendidikan mulai dari kegiatan mengajar, belajar, dan
pembelajan. Dimana hal tersebut merupakan bagian dari salah satu kegiatan di dalam
sistem pendidikan. Manajemen pendidikan ini merupakan semua kegiatan pendidikan
dimana berupa penataan, pengaturan, pengelolaan pendidikan. Manajemen pendidikan ini
untuk menjalankan organisasi pendidikan agar berjalan secara efektif. Manajemen
pendidikan terdapat dua sub kata yaitu manajemen dan pendidikan.

B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini membahas tentang perencanaan pendidikan dan
manajemen pendidikan. Dalam pembahasan tersebut telah menggunakan beberapa
sumber rujukan yang mendukung pembahasan tersebut. Saran terkait makalah ini adalah
dapat memberikan contoh perencanaan yang telah ada dan telah digunakan dalam dunia
pendidikaahm. Diharapkan dengan adany makalah ini dapat menjadi salah satu sumber
referensi bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

11
Afiful Ikhwan, Perencanaan Pendidikan dalam Manajemen http://afifulikhwan.blogspot.
co.id/2013/04/perencanaan-pendidikan-dalam-manajemen.html, Diakses Tanggal
10 maret , pukul 10.30 WIB.

Fattah Nanang. (1999). Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya), 201.

H. Nurdiansyah & RS. Rahman. (2019). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Diandra Kreatif.
Mubin F. (2012). Perencanaan dan Manajemen Pendidikan. Jurnal Education. 2(1). 122-136.

Nurlaila, N. (2018). Urgensi Perencanaan Pembelajaran dalam Peningkatan Profesionalisme


Guru. Sustainable, 1(1), 93-112.
https://www.lp2msasbabel.ac.id/jurnal/index.php/sus/article/view/900

Pananrangi, AR. (2017). Manajemen Pendidikan. Celebes: Media Perkasa.


Purba, S. dkk. (2021). Teori Manajemen Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Pramana C., dkk. (2020). Manajemen Pendidikan Kontemporer: Prinsip Dasar, Administrasi dan
Operasionalisasi.

Ritongga A., Lubis.Z. Lidan A.,Putra E.,Nasution S.,&Yuliana. (2022). Manajemen Pendidikan
Islam:Konsep Planing dalam ayat Al-Qur’an. Jurnal Edukatif:Jurnal Imu
Pendidikan.4(1).1323-1331.

Sabariah.(2022). Manajemen Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pnedidikan. Jurnal


Edukatif:Jurnal Imu Pendidikan.4(1).116-122.

Saihu, S. (2019). Rintisan Peradaban Profetik Umat Manusia Melalui


Peristiwa Turunnya Adam As Ke-Dunia. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan
Keislaman, 3(2), 268-279.

Samrin, S. (2015). Dasar Perencanaan Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Shautut
Tarbiyah,21(1), 128-144.
https://ejournal.iainkendari.ac.id/shautut-tarbiyah/article/view/18.

Somantri M. (2014). Perencanaan Pendidikan. PT. Penerbit IB Press: Bandung, Jawa Barat.

Sucahyowati, H. (2017). Pengantar Manajemen. Malang: Wilis.

Wikipedia. (2022). Pengertian Pendidikan Dasar. Diakses pada


https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasar pada 12.00 tanggal 11 Maret 2022

12
13

Anda mungkin juga menyukai