Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

- Dimana letak desa Gilangharjo

Gilangharjo, kecamatan pandak, kabupaten bantul, daerah istimewa yogyakarta

- Sejak kapan didirikan desa gilangharjo


Kelurahan desa gilangharjo terbentuk dari penggabungan 3 kelurahan lama yaitu, kelurahan
krekeh (1934-1946) lurah Bp Imo Ijoyo, kelurahan bantulan (1933-1946) dg lurah bapak
Atmo Sumarto, kelurahan Jodoglegi (1930-1946) dengan lurah bapak Darmo Rejo
Pada tanggal 14 oktober 1946 ketiga kelurahan tersebut dilebur menjadi satu dan
ditentukan namanya dengan desa gilangharjo sebagai nama desa yang baru. Nama
gilangharjo sendiri mengandung nilai budaya dan sarat akan makna yakni dari kata gilang
dan harjo. Gilang merupakan serapan dari nama situs budaya peninggalan zaman mataram
islam yang terdapat di janggan kauman yakni selo gilang. Situs yang diyakini merupakan batu
hidup berwujud persegi panjang konon merupakan tempat pasujudan kanjeng panembahan
senopati saat pertama kali mendapatkan wahyu lintang johar. Wahyu lintang johar yakni
wahyu ketika mendirikan kerajaan mataram islam di kawasan tersebut. Berdasarkan
petilasan tersebut maka diambilnya nama gilang, dengan harapan kebesaran zaman itu serta
nilai-nilai aluhur yang terkandung pada zaman mataran islam yang pertama kala itu terus
digali dan selalu dilestarikan sebagai wujud pelestarian potensi budaya lokal. Sedangkan
harjo mengandung arti aman tentram dengan didukung para pamong desa dengan segala
loyalitas dan totalitas yang tinggi mendedikasikan dirinya demi maju dan makmurnya desa.
Dalam bahas jawa disebutkan harjo “negari ingkang tebih saking parangmuko, paramentri
bupati tansah kontab kautamane, sekti sudibyo wicaksono, lepas salawiring kaweruh, rinten
klawan ndalu tansah kontap kautamane amemardi harjaning projo tuwin makmure
prakawula.” Maka, nana giulang harjo mengandung arti sebuah desa yang selalu
melestarikan potensi budaya lokal dengan kerangka ekonomi kerakyatan serta ruh semangat
gotong royong menuju masyarakat mandiri dan produktif melalui pemenuhan hak-hak
dasar, sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera, aman dan tentram, sehingga gilangharjo
menjadi desa yang gilang gemilang “panjang apunjung pasir wukir gemah areripah loh jinawi
kertoraharjio.” Setelah bergabung dnegan nama kelurahan desa gilangharjo itu dimulailah
tata pemerintahan kelurahan desa gilangharjo. Dengan sistem pemilihan suara terbanyak
trpilihlah prairo sumarto menjadi lurah pertama periode 1946-1988 kemudian heru sudibyo,
S.Sos. menjabat selama 2 periode 1988-1996 dan 1996-2004, yang ketiga Aan Sumarna
berasal dari pedukuhan Jodog desa gilangharjo menjabat dari tahun 2004-2016. Adapun
pejabat lurah sekarang adalah dari padukuhan Jodog juga yaitu Drs. H. Pardiyono yang
menjabat mulai 2016-sekarang.
- Luas desa gilangharjo
Kurang lebih 726 Hektar
- Demografi desa gilangharjo
Jumlah penduduk desa gilangharjo kurang lebih 1.600 warga (gilangharjo 2018) dengan
kepadatan 208 jiwa/ km persegi. Desa gilangharjo terdiri dari 15 pedukuhan ; daleman,
jodog, kadisoro, karangasem, jomboroan, bongsren, ngaran, kauman, kadek rowo,
kranggede, gunting, depok, tegalurung, banjarwaru, dan krekah. Terbagi atas 91 rukun
tetangga.
- Kondisi perekonomian dan hasil pencaharian, kegiatan masyarakat desa gilangharjo
Perekonomian masyarakat desa gilangharjo rata-ratya berpenghasilan menengah kebawah,
masyarakat mencari nafkah untuk sekadar menghidupi dirinya dan keluarganya hampir 43%
mayoritas mata pencaharian masyarakat desa gilangharjo sebagai petani, 14% sebagai buruh
harian lepas, 6% bekerja swasta dan 37% sebagai pedagang di pasar jodog. Walaupun ada
juga sedikit masyarakat yang menjadi pegawai negri sipil dan juga bekerja di pabrik.
Pertanian sangat diandalkan oleh penduduk desa gi9langharjo, karena hasil yang bisa
dibilang lumayan jika berhasil panen. Tempat untuk bercocok tanam tidak seperti desa pada
umumnya. Kebanyakan mereka bercocok tanam diladang milik sendiri. Tanaman yang
relefan ditanami di desa gilangharjo adalah kacang, jagung, ketela, dan sayur serta buah-
buahan. Selain itu ada juga perkebunan jati dan lain-lain. Namun, saat musim kemarau
mereka sering mengalami gagal panen seperti pada tahun 2019.
- Sistem pendidikan di desa gilangharjo
Pendidikan di desa gilangharjo sudah merata dan memiliki sarana serta prasarana yang
mewadahi untuk pendidikan formal rata-rata masyarakat hanya lulus pada taraf sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah kejuruan, namun, kebanyakan
masyarakat hanya lulus pada taraf sekolah menengah pertama, maka tak heran jika masih
banyak ditemukan masyarakat yang kurang paham terkait baca tulis, dan hitung (calistung)
banyaknya masyarakat yang hanya mengenyam pendidikan secara rendah, menjadikan
alasan warganya untuk fokus dalam dunia pengembangan potensi ekonomi (wira usaha).
Masyarakat desa gilangharjo sangaty memiliki potensi dalam pembuatan sebuah karya.
Untuk dipasarkan, karena yang dihasilkan pun tidak kalah hebatnya dengan hasil karya
masyarakat perkotaan.
- Organisasi yang berkembang di gilangharjo
- Keadaan ataun kondisi organisasi PKK di desa gilangharjo
- Kondisi atau keadaan karang taruna di desa gilangharjo
- Kondisi atau keadaan pokdarwis di desa gilangharjo
- Aktivitas yang biasa dilakukan oleh organisasi tersebut apa saja
- Apakah selama ini di desa gilangharjo mengalami kendala terkait kondisi sosial dan
ekonomi? Apa yang melatarbelakangi hal tersebut?
- Objek wisata di desa gilangharjo:
Situs gilanglipuro, sendang plempo, gunung cilik
- Potensi wisata di desa gilangharjo
- Potensi seni di desa gilangharjo
Keroncong, gamelan, tari, membatik
- Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anak-anak di desa gilangharjo
Latihan gamelan, latihan tari, bermain permainan tradisional.
- Seni budaya yang dikembangkan di desa gilangharjo:
Gamelan, sendra tari, permainan tradisional, keroncong .
- Keberagaman adat yang ada di desa gilangharjo
Gamelan dan sanggar.

BAB 2

- Situs peninggalan di desa gilangharjo


Situs gilanglipuporo
Sendang plempoh berada di dusun gunting, gilangharjo, kecamatan pandak kabupaten
bantul, DIY. Sendang plempoh merupakan suatu tempat berupa bangunan tua yang biasa
digunakan oleh masyarakat desa gilangharjo untuk mengadakan event budaya seperti
saparan. Saparan sendiri merupakan salah satu tradisi budya yang dilakukan setiap bulan
sapar berupa tahlilan bersama seluruh warga gilangharjo sebagau bentuk rasa syukur
terhadap Allah swt yang diselenggarakan pada malam hari dan dilanjutkan pada keesokan
dan siang harinya dengan kegiatan kenduri. Kenduri yaitu kegiatan yabg mengharuskan
setiap keluarga yang mampu untuk menyiapkan dan membawa ingkung ayam jawa yang
nanti akan dibagikan ke keluarga dan handay taulan. Asal usul nama sendang plempoh
Gunung cilik
Letak gunung cilik adalah sebuah area milik keraton Yogyakarta yang berada di dusun
Tangkilan, krekah, gilangharjo, kecamatan pandak, bantul, DIY. Asal usul gunung cilik, pada
zaman dahulu tempat ini digunakan sebagai tempat bersemedi atau tempat beristirahat
para pejuang kerajaan Majapahit. Pada masa kini, gunung cilik digunakan sebagai temat
untuk upacara tertentu, seperti; sadran, maulud, wiwidan, suran, kenduri, pinuwunan,
padusan, dan ruwahan.

BAB 3

BAB 4

BAB 5

- Apa saja yang dihasilkan dari kerajinan pandai besi


Pisau, cangkul, sabit, garpu untuk bercocok tanam, sekop, linggis, gatul tanah, parang.
- Bagaimana proses membuat kerajinan pandai besi?
Proses pembuatannya dengan ditempa dengan proses dibakar hingga bara api berwarna
merah-kekuningan lalu dipukul-pukul atau ditempa hingga jadilah sesuai bentuk yang
diinginkan sesuai kerajinan. Detail proses pembuatan kerajinan besi adalah besi dipanaskan
dengan suhu 1000 derajat celcius tersebut ditempa oleh 4 orang, yang satu bertugas
memegang serta mengarahkan pukulan pada besi, juga bertugas menusukkan serta
mengelyarkan besi dari bara, dan 3 orang yang lainnya bertugas memukul secara bergantian,
yang jika diamati pukulan-pukulan mereka dibuat seakan berirama membuat intonadi nada.
Saat besi mulai sedikit berkurang suhunya dengan tanda warna merah mulai pudar, maka
besi kembali dimasukkan kedalam bara arang menyala yang di tiup oleh blower listrik.
- Bahan dan alat apa saja yang dibutuhkan untuk pandai besi?
Besi, assaung (pompa puputan) yang digunakan untuk meniup api, sepit (digunakan untuk
membolak balikkan besi yang sedang dipanaskan), lanraseng (digunakan untuk landasan
tempat menempah besi panas tersebut), palu (untuk menempa besi menjadi kerajinan), kikir
(untuk mengikir kerajinan menjadi alat yang diinginkan.
- Hasil pandai besi dipasarkan di
Rata-rata pada saat bertanya kepada para pengrajin pandai besi mereka memasarkan sendiri
di rumah karena memang produksi di rumah pribadi, selain itu mereka menerima pesanan
hingga ratusan dan ribuan.
- Awal mula pandai besi di gilangharjo sejak kapan
Berdiri sudah 3 generasi dan turun-temurun dari keluarga zaman dahulu, dan tidak diketahui
tahun awal didirikan pandai besi di giilangharjo sendiri terlebih pada pengrajin bernama
bapak sumaryoto.

- Ada berapa macamkah blangkon


Blangkon prapatan dan blangkon paron. Blangkon prapatan berasal dari jogja atau blangkon
jogja, blangkon paron adalah blangkon yang berasal dari solo.
- Blangkon terbuat dari apa
Blangkon tyerbuat dari kain batik yang berwarna cenderung putih atau batik bledak.
- Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat blangkon
Kelebut, papan, gunting, jepitan, jarum, congkeng, capi, dan solet, bahannya sendiri adalah
kain batik atau polos, kertas karton, dan benang.
- Blangkon terbuat dari kain batik
- Blangkon biasanya dipasarkan di rumah-rumah dan diperjual belikan di wilayah kraton
yogyakarta.
- Corak kain batik yang ada di gilangharjo cukup menarik, sehingga warna yang kalem
sehingga menambah keindahan blangkon tersebut.
- Kerajinan blangkon di gilangharjo sejak
Sejak masa penjajahan hindia-belanda.

- Batik berasal dari manakah


Batik berasal dari daerah jawa, karena sudah ada dan turun temurun sejak berdirinya
majapahit, demak, pajang, mataram hingga ke surakarta. Dan sejak zaman panembahan
senopati sudah membuat semacam corak batik yang bernama Parangkusumo yang coraknya
miring dan dipakai khusus untuk keluarga raja dan kelas-kelas tinggi di jawa.
- Jenis batik yang ada di gilangharjo
Ada beragam motif batik yang diukir di gilangharjo, seperti; batik parang kusumo, batik mega
mendung, batik sidomukti, batik Lasem, Batik Jagad, dan masih banyak lagi.
- Bahan dan alat membuat batik
Bahan-bahan;
Kain mori, canting, lilin (malam), larutan pewarna
Alat-alat;
Gawangan, panci, kompor
- Ciri khas batik gilangharjo
Memiliki banyak motif dan ukiran yang indah serta rumit, sehingga memiliki nilai jual yang
tinggi merupakan salah satu ciri khas batik yang diproduksi dari daerah gilangharjo, pandak
bantul.
- Batik gilangharjo sudah dipasarkan dimana
Batik gilangjharjo sudah dipasarkan hingga keluar Jawa, seperti Jakarta, Kalimantan, Bali,
Sumatera hingga ke beberapa penjuru dunia.

Anda mungkin juga menyukai