Anda di halaman 1dari 4

OUTLINE

NAMA : ZAMI A MASIHIN

NIM : 2015-30-063

JURUSAN : AKUNTANSI
1. JUDUL : PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA
PEMERIKSA BPK PERWAKILAN PROVINSI MALUKU (Studi kasus kantor BPKP
MALUKU)
2. LATAR BELAKANG
a. FENOMENA
Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi,
pemborosan, sumber kebocoran dana dan institusi yang selalu merugi. Dengan
demikian, melalui audit sektor publik dapat dilakukan tindakan pendeteksian dan
pencegahan atas berbagai praktik korupsi, penyelewengan, pemborosan dan kesalahan
dalam pengelolaan sumber daya publik serta penyelamatan aset-aset negara. Tanpa ada
lembaga audit sektor publik yang independen, bersih, kompeten, profesional dan
berwibawa maka akan rusak dan rapuh tatanan pemerintahan (Mahmudi, 2011).
Pemahaman good governance merupakan wujud penerimaan akan pentingnya suatu
perangkat peraturan atau tata kelola yang baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan
kepentingan berbagai pihak dalam urusan bisnis maupun pelayanan public
(Trianingsih, 2007).
Penyerahan hasil audit kasus ini, dilakukan karena tim auditor BPKP Maluku telah
selesai merampungkan hasil audit kasus ini. Kalau tak ada halangan tim auditor BPKP
akan menyerahkan hasil audit kasus pembangunan gedung DPRD SBT, ke penyidik
Diskrimsus POLDA Maluku pekan depan, karena proses audit tel
ah rampung, ungkap Kepala Bidang Investigasi BPKP Maluku, Zanuri kepada Kabar
Bintang Timur di Ambon, Kamis(2/10).
Menurut Zanuri, lambannya proses audit yang dilakukan tim auditor BPKP
disebabkan, karena ada sejumlah kasus lain yang hingga kini, belum selesai di audit.
Jadi lamanya proes audit kasus ini, disebabkan bertumpuknya sejumlah berkas
kasus lama maupun baru yang harus diselesaikan dengan keterbatasan auditor. Kami
bru saja rampung hasil audit untuk proyek pembangunan Gedung DPRD SBT,”
bebernya. Selain kasus itu, Humas BPKP Maluku. “Saat ini kami juga fokus untuk untuk
menuntaskan audit kasus pancing tonda milik DKP Maluku.”jelasnya Menyoal jumlah
kerugian Negara di kedua kasus tipikor berbeda ini Zanuri mengaku, belum bisa
mengungkapkan besarnya jumlah kerugian di kedua kasus ini.Zanuri berjanji akan
menyampaikan kerugian Negara di kasus tipikor berbeda ini, saat BPKP melakukan
ekspos dengan penyidik POLDA Maluku “Untuk kerugian Negara kami tidak bisa
mengumumkannya sekarang, nanti kalau sudah lakukan ekspos bersama penyidik
POLDA baru diumumkan,pungkasnya.(CR2)
b. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan fenomena diatas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pemahaman good governance berpengaruh terhadap kinerja pemeriksaan


BPKP Maluku ?
c. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Apakah pemahaman good governance berpengaruh terhadap pemeriksaan BPKP


Maluku ?

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat penelitiannya untuk :

1. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi bagaimana, pemahaman good governance terhadap kinerja BPKP Maluku
2. Bagi Dunia Pendidikan
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan, karena dapat memberikan informasi dan
perkembangan dalam bidang akuntansi sektor public n dan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya
3. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan informasi terhadap evaluasi kinerja BPKP Maluku
4, Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan nilai tambah bagi peneliti dalam pemahaman good governance terhadap
kinerja BPKP Maluku

3.TEORI YANG DIGUNAKAN

Teori Sikap dan Perilaku

Teori Sikap dan Perilaku dikembangkan oleh Triandis dan Sumirat (2006), menyatakan bahwa
perilaku ditentukan oleh sikap, aturan-aturan social dan kebiasaan. Sikap terdiri dari komponen
kognitif yaitu keyakinan, komponen efektif yaitu suka atau tidak suka , berkaitan dengan apa yang
dirasakan dan komponen perilaku yaitu bagaimana seorang ingin berperilaku terhadap sikap.
Teori Peran

Menurut Khan dalam Agustina (2009) teori peran merupakan penekanan sifat individual sebagai
perilaku social yang mempelajari perilakuyang sesuai dengan posisi yang di tempati dimasyarakat .
peran adalah konsep sentral dan teori peran (Shaw & Constansa dan Agustina, 2009). Dengan
demikian kajian mengenai teori peran tidak lepas dari definisi peran dan berbagai istilah perilaku
didalamnya. Peran mencerminkan posisi seseorang dalam sistem sosial dengan hak kewajiban,
kekuasaan dan tanggung jawab yang menyertainya. Masing-masing peran menghendaki perilaku
yang berbeda-beda. Dalam lingkungan pekerjaan itu sendiri seorang karyawan mungkin lebih dari
satu peran, seorang karyawan bias berperan sebagai bawahan, anggota serikat pekerja, dan wakil
dalam panitia keselematan kerja.
4.SUMBER PENELITIAN YANG DIRUJUK

- JURNAL AKUNTANSI(JA)VOL.3,NO.3, SEPTEMBER 2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS


EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG.

PENGARUH KONFLIK PERAN, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEMERIKSA BPK PERWAKILAN PROVINSI NTT : Rosy Rahayu Nurkasih,
Sulaiman, Akbar Yusuf,

- SKRIPSI. Program Pascasarjana Magister Manajemen , FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS


MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015,

ANALISIS PENERAPAN DAN PENGARUH GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERIKSA


BPK PERWAKILAN LAMPUNG : HERU Agung Marwoto

5. Hipotesis

5.1 Pengaruh Good Governance terhadap kinerja pemeriksa BPK Provinsi Maluku

Pengelolaan dan pengendalian yang baik dari suatu organisasi public menyangkut pencapaian
tujuan organisasi secara bersama_sama, yaitu untuk menciptakan suatu penyelenggaraan
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi,
efisien, pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif. Dengan pengertian good
governance adalah proses penyelenggaraan pemerintah yang bersih, transparan, akuntabel oleh
organisasi-organisasi pemerintah yang bersih, transparan, akuntabel oleh organisasi-organisasi
pemerintah seperti organisasi publik pemerintah .

Berdasarkan uraian diatas disebutkan bahwa apabila pemimpin organisasi publik, struktur
organisasi dan sumber daya manusia baiknya, maka akan tercipta prinsip good governanace yang
berpengaruh terhadap kinerja pegawai dari organisasi itu sendiri. Dengan demikian jelaslah
pelaksanaan prinsip-prinsip good governance akan berpengaruh terhadap efektifitas kerja
pemeriksa BPK Perwakilan Maluku.

6. MODEL PENELITIAN

PEMAHAMAN GOOD
KINERJA PEMERIKSA
GOVERNANCE
7. JENIS PENELITIAN : Kuantitatif

8. JENIS DATA : Data Primer

9. POPOULASI DAN SAMPEL :

- POPULASI :
Populasi dalam penelitian ini adalah Auditor pada kantor BPK Perwakilan Provinsi Maluku

- SAMPEL :
Sampel dalam penelitian ini adalah kantor BPK di kota Ambon, responden
dalam penelitian ini semua auditor yang bekerja di kantor BPK Provinsi
Maluku

10. TEKNIK SAMPLING : Metode Sensus ,

11. TEKNIK PENGUMPULAN DATA : KUI SIONER

12. DEFINISI VARIABEL :

Variabel Devinisi Variabel Indikator


Variabel Good Governance merupakan tata kelola yang -Prinsip Keadilan
Independen : Good of baik pada suatu usaha yang dilandasi oleh -Transparansi
Governance etika professional dalam berusah/berkarya. -Akuntabilitas
Pemahaman good governance merupakan -pertanggungjawaban
X1 wujud penerimaan akan pentingnya suatu
perangkat peraturan atau tata kelola yang
baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan
kepentingan berbagai pihak dalam urusan
bisnis maupun pelayanan publik

Variabel Devinisi Varibel Indikator


Variabel Dependen : Kinerja Auditor merupakan gambaran -Kemampuan
Kinerja Pemeriksa mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan -Komitmen Profesi
suatu kegiatan program /kebijakan dalam -Motivasi
Y mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi -Kepuasan kerja
organisasi yang tertuang dalam strategic
planning suatu organisasi (Mahsun dalam
Wati, dkk 2010). Pengertian kinerja Auditor
menurut Fanani, dkk (2008) adalah
perwujudan kerja yang lebih baik atau lebih
menonjol kearah tercapainya tujuan
organisasi.

13. ALAT ANALISIS : Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
Regresi Linear Berganda untuk meliha t pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

Anda mungkin juga menyukai