PENDAHULUAN
1
jendela agar didapat penerangan sesuai dengan yang dikehendaki. Jendela timur dan barat perlu
dilindungi tirai agar panas dan sinar matahari pagi dan sore hari yang tajam tidak mengganggu.
Maka dari itu,diperlukan adanya pengkajian lebih lanjut mengenai pengaruh desain
bangunan tradisional terhadap pencahayaan alami yang optimal sehingga kenyamanan visual
bagi civitas dapat tercapai dengan baik.
(Mella Anggina Riskyani 03061281722026)
1.3 TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui sejarah rumah tradisional cina kampung kapitan.
2. Mengetahui konsep desain rumah tradisional cina kampung kapitan.
3. Mengetahui tata cara simulasi pencahayaan rumah tradisional cina kampung kapitan.
4. Mengetahui hasil simulasi pencahayaan rumah tradisional cina kampung kapitan.
(Annisa Berliana 03061181722007)
1.4 MANFAAT
Manfaat penelitian ini adalah
1. Memberikan informasi mengenai sejarah rumah tradisional cina kampung kapitan dan
desain bangunannya.
2. Memberikan informasi mengenai tata cara penggunaan ecotech dalam mensimulasikan
pencahayaan dalam bangunan.
3. Memberikan hasil simulasi mengenai sistem pencahayaan pada area-area bangunan.
(Annisa Berliana 03061181722007)
2
1.5 METODE PENELITIAN
Secara umum metode yang dijalankan meliputi dua tahap, yakni:
Pertama, dilakukan observasi ke obyek guna mengambil data iklim dan fisik objek
Kedua, dilakukan perhitungan simulasi dengan menggunakan program Ecotech dan
SketchUp
(Annisa Berliana 03061181722007)
3
BAB II
TEORI
4
Istilah-istilah dan Pengertian dalam Pencahayaan
Cahaya (light) adalah gelombang eektromagnetik yang mempunyai panjang antara 380
hingga 700nm
Sinar adalah berkas cahaya yang mengarah ke suatu tujuan
Cahaya matahari (sunlight, daylight) mempunyai panjang gelombang antara 290-2300
nm
Cahaya langit (sky light) adalah cahaya bola langit. Cahaya inilah yang dipakai untuk
penerangan alami ruangan
Cahaya buatan (artificial light) segala bentuk cahaya yang bersumber dari alat yang
diciptakan manusia
Aspek Perancangan
Perlu diingat bahwa cahaya matahari yang digunakan untuk penerangan adalah cahaya
dari bola langit. Sinar matahari langsung hanya diperuntukkan bagi efek tertentu seperti estetik,
dll. Bukaan (jendela) sebaiknya menghadap ke utara atau selatan untuk memperkecil sinar
matahari langsung masuk ke dalam ruangan.
Bila dimungkinkan, letakanlah bangunan ditengah tapak agar setiap sisi dapat memiliki
pandangan keluar yang akan membantu cahaya masuk. Usahakan ruangan tidak terlalu lebar agar cahaya
dapat mengjangkau tengah ruangan.
(Amanda Ramadhanti)
5
Jenis pencahayaan yang di pancarkan melalui langit-langit
General Lighting
General lighting atau pencahayaan umum adalah sistem pencahayaan yang menjadi
sumber penerangan utama. Umumnya penerangan dilakukan dengan cara menempatkan titik
lampu pada titik tengah ruangan atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan
merata.
Tujuan general lighting adalah menghasilkan sumber cahaya secara terang dan
menyeluruh. Lampu yang digunakan adalah lampu TL atau downlight. Selain itu, dapat pula
digunakan pencahayaan tidak langsung (indirect lighting) dengan lampu tersembunyi yang
memanfaatkan bias cahayanya saja. Keunggulan lampu indirect adalah dapat menghasilkan
cahaya yang merata tanpa membuat mata silau dan suasana hangat pun lebih terasa dengan
tampilan lampu warna kekuningan.
6
Task Lighting
Task lighting merupakan sistem pencahayaan yang difokuskan pada suatu area dengan
tujuan membantu aktivitas tertentu. Task lighting juga dapat menjadi satu cara untuk
menghindari ketegangan mata ketika beraktivitas.
Contoh task lighting adalah ruang kerja yang dilengkapi dengan lampu meja untuk
membaca sehinga mata tidak cepat lelah. Contoh lain adalah lampu di atas counter table
yang memungkinkan orang untuk membaca resep masakan ketika akan memasak. Atau,
lampu gantung yang diletakkan di atas ruang makan yang mengarah pada meja makan.
Selain diperuntukkan sebagai lampu penegas fungsi, task lighting juga dapat berfungsi
sebagai pembentuk suasana.
Accent Lighting
Accent lighting digunakan untuk menyorot atau memfokuskan pada suatu benda agar
dapat lebih terlihat. Pemasangan accent lighting pada ruang dalam umumnya digunakan
untuk menyorot benda seni (artwork) atau menyorot lukisan.
Accent lighting biasanya menggunakan spotlight karena dapat menghasilkan bias
cahaya yang kuat dan menghasilkan fokus pada objek yang dituju. Aplikasi wall lamp juga
dapat digunakan untuk pada dinding tertentu sehingga menghasilkan tampilan ruang yang
dinamis.
7
Pencahayaan tidak langsung yang di pantulkan plafon & dinding, lampu dapat
digantung pada dinding atau menyatu dengan perabot
D. Pencahayaan Buatan Menurut Arah Pencahayaan
Pencahayaan ke bawah ( downlight )
Pencahayaan datang dari atas ke bawah atau merata.
Pencahayaan coffer
Jenis pencahayaan pada kantung (coffer) plafon lampu diletakkan pada kantung kecil
berbentuk persegi.
8
Pencahayaan valance ( bracket )
Jenis pencahayaan pada bidang atas dan bawah pelindung dinding.
3. Arah Cahaya
Sumber cahaya yang cukup jumlahnya sangat berguna dalam mengatur pencahayaan
yang baik. Cahaya dari berbagai arah dapat meniadakan gangguan oleh bayangan.
4. Warna Cahaya
Warna cahaya dan komposisi spektrumnya sangat penting dalam membandingkan
dan mengkombinasikan warna-warna dalam lingkungan kerja atau tempat kerja
9
sebagai akibat pencahayaan yang menentukan rupa dari lingkungan. Dengan adanya
kombinasi tata warna dan dekorasi yang serasi maka akan menimbulkan suasana
kerja yang nyaman sehingga kegairahan kerja akan meningkat.
Ecotect berhasil memadukan cara kerja arsitek yang lebih intuitif melalui fasilitas 3D nya
dengan sejumlah konten perhitungan fisika bangunan yang secara otomatis akan
dikalkulasi oleh software tersebut. Output dari hasil kalkulasi ditampilkan secara grafis
sehingga akan mudah dipahami.
Software Ecotect menjadi pilihan yang cukup signifikan dalam memberi ruang bagi
pendekatan bioklimatik untuk lebih mudah diterapkan, karena software ini memiliki
sejumlah fitur-fitur simulasi bioklimatik yang ramah-pengguna.
Dr. Andrew Marsh (2008) sang penemu Ecotect mulanya prihatin atas proses desain yang
tidak efektif. Dengan Ecotect diharapkan performa bangunan dapat dipertimbangkan
lebih awal pada tahapan konseptual ketimbang di akhir proses desain, sehingga dapat
menghemat waktu dan uang.
10
Berbagai simulasi fisika bangunan yang mampu dikalkulasi Ecotect terkait dengan
rancangan bioklimatik adalah sunshading, natural & artificial lighting, OTTV (Overall
Thermal Transfer Value), mean radiant temperature, heat island,periode kenyamanan
termal, cooling load, dan EEI (Energy efficient Index). Lebih jauh lagi, Ecotect mampu
memberi kontribusi dalam merancang green buildingmelalui simulasi green
energy dan green material.
Dukungan software Ecotect ini diharapkan dapat mempermudah para arsitek dalam
merancang bangunan bioklimatik secara efektif sehingga ke depannya pendekatan
bioklimatik menjadi sebuah pendekatan wajib bagi para arsitek.
Analisa dan simulasi yang terkait dengan bioklimatik mencakup analisa termal dan
pencahayaan. Untuk menentukan temperatur internal dan beban panas, Ecotect
mengadaptasi Chartered Institute of Building Services Engineers (CIBSE) Admittance
Method. Admittance Method merupakan metode simplifikasi yang sangat cepat
dikalkulasi dan dapat digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar informasi yang
berguna dalam proses desain. Metode ini telah digunakan secara luas di berbagai belahan
dunia dan telah teruji sebagai alat bantu desain yang sangat bermanfaat. Untuk tujuan
desain, Metode Admittance merupakan pilihan terbaik sejauh ini (Marsh,2008).
Untuk analisa pencahayaan alami, Ecotect menerapkan berbagai metode untuk
mengakomodasi kondisi yang berbeda. Metode-metode yang dipakai mulai dari yang
sederhana yakni Average Daylight Factor dan Sky Points Overlay hingga yang cukup
kompleks, yaitu BRE Split-Flux Method. Sedangkan untuk pencahayaan buatan Ecotect
hanya menggunakan point by point method, sebagai panduan awal dalam proses desain.
Perlu diperhatikan bahwa Ecotect bukanlah software validasi. Ecotect berguna sebagai
alat bantu desain pada tahapan konseptual untuk memprediksi performa desain, jadi saat
desain mendekati penyelesaian akhir maka sebaiknya analisa dilanjutkan dengan software
yang lebih spesifik seperti EnergyPlus untuk beban pendinginan dan RADIANCE untuk
11
pencahayaan. Untuk OTTV dan EEI , perhitungan lebih valid harus dilakukan melalui
rumus-rumusnya.
Disamping itu terdapat limitasi yang dimiliki Ecotect, yakni belum tersedianya diagram
untuk menghitung jumlah direct radiation dan diffuse radiation, juga fitur untuk
menghitung time-lag dan solar heat gain, serta fitur untuk mengkalkulasi OTTV dan EEI
secara langsung. Untuk mendukung software Ecotect, penulis membuat suatu program
yang dinamakan yaitu ESP atau Ecotect Supporting Program yang mampu membantu
menghitung variabel ataupun kalkulasi yang belum tersedia dalam Ecotect.
Ecotect merupakan software untuk mensimulasi, ecotect tidak bisa menyimpulkan sendiri
apakah bangunan ini sustain apa tidak, dalam artian ecotect belum bisa menganalisis.
12
Material pada bangunan dapat di definisikan secara tepat baik dengan material yang
tersedia atau memasukan settingan untuk material baru.
Ray simmulation, mampu mensimulasikan cahaya matahari (sunlight) yang terjadi di
objek atau interior untuk melihat arah masuk dan pemantulannya.
Kemampuan lain selain menganalisa pencahayaan bisa di pakai untuk menganalisa,
Termal, Visual, Radiasi dan Akustik. Sangat fleksibel kemampuanya yang mampu
ditambahkan plugin untuk menganalisa lebih spesif dan detail untuk pencahayaan melalui
Plug-inRadiance.
Keterbatasan Ecotect
Harus memasukan data iklim (wheater data) yang untuk kawasan Indonesia masih belum
ada dengan bebas di temukan, untuk mendapatkannya harus memasukan data-data iklim
lengkap dengan skrip.
Terbatas dalam mengimport langsung model 3 dimensi baik dari model cad atau sketch
up. Vertek didalam model akan terbaca sangat banyak, Ecotect masih berbasis
modeling wiring. 3d simulasi baiknya di gambar ulang sehingga akurasinya bisa lebih
presisi.
Simulasi pencahayaan pada Ecotect khusunya pada interior hanya merata-ratakan
pencahayaan dalam satu tahun, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan simulasi
pencahayaan yang tepat. Untuk itu, diperlukan plug-in tambahan dalam analisis
pencahayaannya, yaitu menggunakan Radiance Simulation.
13
( INGKE KUSUMAWATY 03061181722003)
2.4 Sejarah Ectotech
Ecological Technology in Architecture atau Eco-tech memiliki makna sebagai:
Arsitektur yang memakai teknologi berwawasan lingkungan.
Tiga prinsip pokok Ecotech (Klaus Daniel-1997) :
Low tech
Light tech
High tech
Dapat disimpulkan bahwa ecotech adalah arsitektur yang memakai teknologi tinggi
maupun rendah yang dapat berintegrasi dengan lingkungan alam, dimana teknologi
tersebut diterapkan ntuk mendapatkan suatu lingkungan buatan yang optimal.
Prinsip-prinsip pada Ecotech :
1. Hemat energy
2. Memperhatikan kondisi iklim
3. Mengoptimalkan sumber daya
4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan
6. Menetapkan keseluruhan prinsip-prinsip green-architecture
Sifat-sifat bangunan yang berkonsep Ecotech :
Sustainable
Earthfriendly
High performace building
(Amanda Ramadhanti)
14
BAB III
3.1 Sejarah dan Data rumah
Legenda Kampung Kapitan merupakan area perumahan 165,9 x 85,6 meter,berada di
tengah permukiman padat di tepi sungai musi dan bersebrangan dengan Benteng Kuto Besak.
Kampung Kapitan adalah pemukiman khas etnis Cina Palembang. Pada masa lalu merupakan
tempat tinggal Kapitan Cina dan keluarganya.
Bangunan inti dari kediaman Kapitan ini meliputi 3 buah rumah yg terdiri dari 2 rumah
tinggal yg mengapit rumah utama,tempat diadakannya pesta dan pertemuan. Saat ini bangunan
yang berusia kurang lebih 400 tahun itu sayangnya berada dalam kondisi agak kurang terurus,
baik di bagian luar maupun dalan interiror bangunan. Perabotan kuno yang masih dapat ditemui
hanyalah meja abu,altar sembahyang dan beberapa foto kapitan.
Awal munculnya kampung Kapitan adalah pada saat runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada
bad XI dan munculnya Dinasti Ming(cina) pada abad XIV. Pada masa itu kerajaan Cina
membentuk lembaga dagang yang salah satunya berpusat di Palembang,sehingga banyak
pedagang Cina yang kemudian menetap dan menikah dengan gadis Palembang. Salah satu
Kepala Kantor Dagang Cina yang terkenal adalah Liang Taow Ming. Di masa kolonial ,Belanda
mengangkat perwira Cina berpangkat mayor untuk mengatur wilayah 7 ulu yang dikenbal
sebagai Mayor Temenggung dan Mayor Putih. Setelahnya, jabatan itu diwariskan turun temurun
kepada pewarisnya hingga akhirnya dijabat oleh Tjoa Kie Cuan (1830) dan kemudian di teruskan
oleh putranya yaitu Tjoa Ham Hin yang diangkat menjadi kapten Cina pada tahun 1855. Semula,
Kampung Kapitan merupakan komplek permukiman yang terdiri atas beberapa bangunan.
Namun, saat ini yang tersisa hanyalah 2 bangunan rumah, bekas gudang(rumah karet), jalan
menuju dermaga dan tembok keliling. Kedua rumah yang tersisa berbentuk rumah panggung
yang dipadukan dengan gaya kolonial.Penugasan Tjoa Ham Liem sebagai ketua di Kampung
Kapitan dengan gelar komandan,yang kemudian berdasarkan No.572 tanggal 13 oktober
1871,gelarnya berubah menjadi kapten.
(1377) Palembang mulai dikuasai oleh China pada waktu awal dinasti Ming. Tanggal
pasti pada waktu China mengambil alih Palembang saat itu masih tidak diketahui,tetapi
diprediksi sekitar tahun 1377.
15
(1823) Keberadaan perkampungan awal china di hadapan Benteng Kuto Besak,dengan
hanya satu massa bangunan.
(1825) Setelah hancurnya Kesultanan Palembang (tahun 1825),pemerintah kolonial
Belanda membentuk perkampungan china yang di pimpin oleh mayor,kapten,dan letnan.
(1830-1855) Pimpinan masyarakat cina palembang yang pertama, pada masa
pemerintahan Belanda adalah Tjoa Kie Tjuan yang mendapat gelar atau pangkat mayor.
(1861) Tjoa Ham Lien sebagai kapiten pada tanggal 18 agustus 1861 Bishluit No.2,yang
menyebutkan bahwa Tjoa Ham Lien diangkat sebagai penguasa di Kampung Kapitan dengan
pangkat Letnan.
(13 Oktober 1871) Tjoa Ham Lien berdasarkan Bishluit No.572 tanggal 13 Oktober 1871
pangkatnya menjadi Kapiten.
(1922) Kondisi permukiman China di 7 Ulu, di antara klenteng di sebelah barat,sungai
kademangan di sebelah timur dan sungai musi di sebelah utara. Antara rumah Kapitan dan
Rumah Mayor dipisahkan oleh sungai ceko.
(1924) Kapiten Oe Teng Kiang dibunuh.
(1945) Kondisi permukiman china di 7 ulu yang letaknya tidak jauh dari dermaga ferry
dibagian timur dan pada bagian selatan telah ada Jl. Kademangan.
(2004) Kondisi Kampung Kapitan mempunyai Tradisi atau Upacara yaitu sedekah
kampung, ulang tahun dewa, menyambut imlek, cheng beng(ziarah ke makam), upacara dewa
bumi, Cap Go Meh,, Kirap Sriwijaya.
(2014) Kampung Kapitan sudah dibangun Resto.
Data Rumah
Nama Cagar Budaya : Rumah Tempat Ibadah/Rumah Aba
Nama Lokal : Rumah Kampung Kapitan
Jalan : K.H Azhari
Desa/Kelurahan : 7 Ulu Rt.05 Rw.14 Kapitan
Kecamatan : Seberang Ulu
Kota : Palembang
Provinsi : Sumatera Selatan
Nama Pemelihara : A. Karim
16
Ukuran Cagar Budaya : Panjang 49,2 m x Lebar 25,5 meter
Luas Lahan : 165,9 x 85,6 meter
Status Kepemilikan : Keturunan Ke-14
Fungsi Lama : Terdirinya rumah ini pada tahun 1644
Mulai Dipelihara : Sejak tahun 2008
(Rommi Aditya.W 03061181722012)
3.2 Detapot
17
(M..Y.ALIFFARHAN RAHMATULLAH)
18
(Mella Anggina Riskyani 03061281722026)
19
(Mella Anggina Riskyani 03061281722026)
3.3Analisa ecotect
3.3.1 Analisa lighting
20
Tampak atas analisa
Analisa 3D lighting
21
3.3.2 Analisis arah matahari
Tampak atas
22
Analisis 3D
Diagram
Suhu
23
Solar
24
Tampak Depan Tampak Depan
25
Tampak Kiri Tampak Kiri
B. Ruang
26
Teras Samping Kiri Teras Depan
27
Ruang Sembahyang (Tengah)
28
Pintu Utama Detail Ukiran Pintu
D. Data Bangunan
29
(NAZZUN RAHMAWATI)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ruangan yang paling dekat dengan
orientasi matahari akan lebih panas dan sebaliknya ruangan yang paling jauh dengan orientasi
matahari memiliki kenyamanan termal yang lebih baik, oleh karena itu, di bagian ruangan
yang lebih dekat terkena cahaya matahari diberikan ventilasi dan bukaan untuk mengalirkan
sirkulasi udara agar kenyamanan termal dapat terjaga, dan untuk mengantisipasi panas cahaya
matahari langsung masuk ke ruangan teras dibuat dengan atap yang lebar dan dibuat di
sekeliling ruangan yang berdekatan dengan cahaya matahari langsung. Pertimbangan seperti
30
ini sudah di lakukan oleh orang-orang pada zaman dahulu untuk membangun rumah agar
dapat beradaptasi dengan kondisi alam dan cuaca sekitar.
4.2. Saran
Dalam pengerjaan laporan kami tidak menemukan kesulitan yang cukup menghambat
pengerjaan laporan ini. Namun, dalam pelaksanaan survey lapangan kami menjumpai sedikit
kendala pada alat yang digunakan untuk mengukur jarak yang jauh, alat yang digunakan
hanya menggunakan alat ukur manual, sehingga waktu pengukuran dan ketepatan ukuran
kurang optimal. Oleh karena itu, kami menyarankan untuk survey selanjutnya sebaiknya
menggunakan laser distance meter atau alat ukur jarak dengan laser, sehingga pengukuran
akan lebih mudah dan efisien.
(WINA LESTARI)
Lampiran Foto
31
32
DAFTAR PUSTAKA
33
Bagong. 2017. Pengenalan Ecotect. (Online). https://www.scribd.com/doc/
314061879/Pengenalan-ecotech. Diakses pada 29 April 2018
34