Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ALAT USAP MAKAN DAN MINUM

A. Dasar Teori
Sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan
keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada
manusia. Dengan demikian, tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi, antara lain
menjamin keamana dan kebersihan makanan, mencegah penularan wabah penyakit,
mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat, dan mengurangi
tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan.
Upaya pengamanan makanan dan minuman pada dasarnya meliputi orang
yang menangani makanan, tempat penyelenggaraan makanan, peralatan pengolahan
makan dan proses pengolahannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya keracunan makanan, antara lain adalah higiene perorangan yang buruk,
cara penanganan makanan yang tidak sehat, dan perlengkapan pengolahan makanan
yang tidak bersih (Chandra, 2006).
B. Tujuan
1. Agar dapat diketahui tingkat kebersihan dari alat makan dan minum
2. Agar dapat memantapkan petugas dalam melakukan pengawasan
3. Untuk memberikan data untuk feed back (umpan balik) kepada pengusaha
C. Alat dan Bahan
1. Alat makan: gelas, sendok, piring
2. Lidi kapas steril
3. Larutan PBS
4. Lampu Bunsen
5. Tabung reaksi
6. Kertas yang sudah dilubangi 5 x 5 cm
7. Sarung tangan steril
8. Masker
D. Teknik Pengambilan Sampel
1. Specimen/ sampel diambil dari alat yang siap untuk dipergunakan atau yang
selesai dicuci.
2. Gunakan sarung tangan steril sebelum pengngambilan specimen/ sampel.
3. Gunakan 1lidi kapas steril untuk setiap jenis alat yang akan diperiksa.
4. Sebagai cairan usap alat makan dan minum, digunakan larutan PBS.
5. Masukkan lidi kapas steril ke dalamnya, lalu diangkat untuk melakukan usapan.
6. Cara melakukan usapan:
 Gelas: usapan dilakukan dengan mengelilingi permukaan luar dan dalam
bagian bibir setinggi 6 mm.
 Sendok: usapan dilakukan pada seluruh permukaan luar dan dalam mangkok
sendok.
 Piring: usapan dilakukan pada bagian permukaan dalam dengan cara
meletakkan kertas yang telah dilubangi dengan ukuran 5 x 5 cm di atas piring,
lalu kapas steril diusapkan secara vertikal, horizontal, dan zig-zag.
7. Setiap bidang permukaan yang diusap dilakukan 3 kali berturut-turut, dan satu lidi
kapas digunakan untuk satu jenis alat yang diperiksa.
8. Setiap selesai mengusap 1 alat, lidi kapas kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
E. Teknik Penanganan dan Pengiriman Sampel
1. Setelah semua jenis alat makan dan minum selesai diusap, lidi kapas dimasukkan
kembali ke dalam botol yang berisi buffer phosphat, ujung lidi dipatahkan, bibir
botol diflambir dengan api spirtus, lalu botol ditutup.
2. Beri label pada botol dengan menempelkan kertas cellotip yang telah ditulis
dengan spidol, mencantumkan:
 Jenis specimen/ sampel (nama alat makan dan minum)
 Nama TPM
 No/ kode specimen
 Tanggal dan waktu pengambilan specimen/ sampel
 Petugas pengambil sampel
3. Pengiriman specimen/ sampel dilakukan dalam suhu dingin pada hari yang sama
(suhu < 4C).
4. Wadah tabung atau botol tersebut dimasukkan lagi dalam wadah lain yang tidak
mudah pecah dan tidak bocor dengan diberi penyangga berupa kertas, serbuk
kayu, dll.
5. Bungkus wadah tersebut dan cantumkan alamat yang dituju dengan jelas.
6. Pengiriman specimen dilakukan dengan memperhatikan sungguh-sungguh syarat
pengiriman specimen.
7. Specimen dikirim dengan disertai surat pengantar.

Anda mungkin juga menyukai