Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

D DENGAN HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :

Indri Prafitriani Nursyiamiati

701180004

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BALE BANDUNG

2021
A. Pengkajian

1. Data umum

a. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. D


b. Usia : 60 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekeerjaan : Buruh
e. Alamat : Kp. Papak Gede
f. Komposisi anggota keluaraga :
No Nama Jenis Hub dengan Umur Pendidikan Pekerjaan
kelamin KK
1. Tn. D Laki-laki Ayah 60 tahun SMP Buruh
2. Tn. A Laki-laki Anak 40 tahun SMK Buruh
3. Ny. E Perempuan Menantu 35 tahun SMK Ibu rumah tangga
4. An. K Perempuan Cucu 15 tahun SMP Pelajar
g. Tipe keluarga :
Tipe extended family yaitu dalam keluarga terdiri dari
bapak, anak, menantu dan cucu.
h. Suku dan bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Sunda atau Indonesia
kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah
kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa
Indonesia.
i. Agama :
Tn. D beragama Islam serta anak, menantu dan cucu
beragama yang sama, setiap hari Tn.D ke masjid dan setiap
hari ada keliatan di masjid.
j. Status social ekonomi keluarga :

Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari jasa bekerja


buruh tukang parkir dan anaknya berjualan di warung
Penghasilan :

Tukang parkir : 800.000,00

Anak : 1.000.000,00+

1.800.000,00

Kebutuhan yang dibutuhkan keluarga :


Makan : 250.000,00

Listrik : 150.000,00

Lainnya : 300.000,00+

700.000,00
k. Aktivitas rekreasi keluarga :
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu
dengan menonton televisi bersama dirumah, rekreasi di luar
rumah kadang-kadang tidak pernah dilakukan.
2. Riwayat dan perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Tn. D merupakan tahap VIII
keluarga usia lanjut
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tahap perkembangan keluarga Tn. D merupakan tahap VIII
keluarga usia lanjut.

c. Riwayat keluarga inti :


 Tn. D sebagai Kepala Keluarga jarang sakit
mempunyai hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, rutin
kontrol kepuskesmas 1 bulan sekali untuk cek
laboratorium dan mengambil obat rutin, tidak
mempunyai masalah dengan istirahat, makan
maupun kebutuhan dasar lainnya mempunyai
penyakit hipertensi pada saat pengkajian : TD :
140/85 mmHg S : 36⁰C BB : 56 Kg
N : 84 x/menit R : 20 x/menit TB : 165 cm
 Tn. K jarang sekali sakit tidak mempunyai masalah
kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat,
makan maupun kebutuhan dasar yang lain, tidak
mempunyai keturunan hipertensi. Merokok sejak
usia 22 tahun.
 Ny. E jarang sakit tidak mempunyai masalah
dengan istirahat, makan, maupun kebutuhan dasar
yang lainnya.
 An. A jarang sakit tidak mempunyai masalah
kesehatan. Imunisasi sudah lengkap.
d. Riwayat keluarga sebelumnya :
Tn. D menderita hipertensi tapi keluarganya Tn.D dari
pihak Bapak/ Ibu tidak ada yang menderita hipertensi.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah :
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem
sanitasi yang yang baik, dan memiliki sistem penerangan
ruang yang baik. Barang-barang yang dimiliki : televisi,
kipas angin, sepeda, 2 almari, 1 set kursi tamu.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas : Hubungan antar
tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang
membangun rumah dikerjakan saling gotong royong.
c. Mobilitas geografis keluarga :
Sebagai penduduk Baleendah, tidak pernah transmigrasi
maupun imigrasi.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Tn.D mengatakan mulai bekerja pukul 07.00-17.00 WIB.
e. Sistem pendukung keluarga :
Jumlah anggota keluarga yaitu 4 orang, ke puskesmas
datang sendiri.
4. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi keluarga :

Anggota keluarga menggunakan bahasa Indonesia dalam


berkomunikasi sehari-harinya dan mendapatkan informasi
kesehatan dari petugas kesehatan dan televisi.

b. Pola kekuatan keluarga :

Tn. D menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga


lainnya dalam keadaan sehat.

c. Pola peran keluarga :

Formal :

Tn. D sebagai Kepala Keluarga, Tn. K sebagai anak, Ny. E


sebagai menantu, An. A sebagai cucu

Informal :

Tn. D dibantu anaknya juga membantu mencari nafkah.

d. Nilai dan norma budaya :


Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur,
demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya
bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit
dibawa ke RS atau petugas kesehatan yang terdekat.

5. Fungsi keluarga

 Stresor jangka pendek dan panjang :

Stresor jangka pendek : Tn. D sering mengeluh pusing

Stresor jangka panjang : Tn. D khawatir karena tekanan


darahnya tinggi.

 Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan


stresor Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga
yang sakit ke puskesmas dengan petugas kesehatan.
 Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
 Strategi adaptasi disfungsional
Tn. D bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau
istirahat.

a. Keluarga afektif

Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang


sakit langsung dibawa ke petugas kesehatan atau
puskesmas.

b. Fungsi sosialisasi :

Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan


dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik.

c. Fungsi reproduksi :
Tn. D sudah tidak melakukan hubungan seksual karena
merasa sudah tua tidak mampu lagi dan juga sudah tidak
mempunyai istri.

d. Fungsi Ekonomi :

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup,


pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat.

e. Fungsi fisik dan keperawatan keluarga :

Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi,


nasi, lauk pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari
dan bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga merawat
dan mengantarkan ke puskesmas atau petugas kesehatan.
Dalam merawat Tn. D masih memberikan makanan yang
sama dengan anggota keluarga yang lain.

6. Stress dan koping keluarga

a. Stressor jangka pendek :

Tn. D sering mengeluh pusing

b. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah :


Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan
stresor Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga
yang sakit ke puskesmas dengan petugas kesehatan.

c. Strategi koping yang digunakan :


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
d. Strategi adaptasi disfungsional :
Tn. D bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau
istirahat.

7. Pemeriksaan fisik keluarga Tekanan Darah : 140/85 mmHg


Nadi : 84x/menit
Suhu : 37⁰C
Respirasi : 20x/menit
Berat badan : 56 kg
Tinggi badan : 165 cm
Hasil pemeriksaan laboratorium (cholesterol) : 200 mg/dl
Kepala : simetris, berambut bersih berwarna putih, muka
Tidak pucat
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih terdapat
gambaran tipis pembuluh darah.
Hidung : lubang hidung normal simetris, pernafasan
vesikuler.
Mulut : bibir tidak kering, tidak ada stomatitis
Telinga : pendengaran masih normal tidak ada keluar cairan
dari telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
Vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada tarikan intercostae vocal
feminus dada kanan dan kiri sama, terdengar suara
sonor pada semua lapang paru, suara jantung
pekak, suara nafas vesikuler
Perut : simetris, tidak tampak adanya benjolan, terdengar
suara tympani, tidak ada nyeri tekan.
Extremitas : tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.
Eliminasi : BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari
8. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga Keluarga
berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu
pelayanan dan membantu masalah Tn. D.

B. Analisa Data
No Data Subyektif Masalah Penyebab
1. DS : Manajemen Kompleksitas
system pelayanan
- Tn “D” mengatakan kesehatan tidak kesehatan
khawatir tensinya efektif
semakin tinggi
- Tn. D sering mengeluh
pusing

- Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat

- Keluarga kurang
memahami cara
mengenal masalah Tn
“D” yang khawatir
tensinya akan
bertambah tinggi

DO :

- Tn. D tampak khawatir


karena tekanan
darahnya tinggi

TD : 140/85 mmHg

N : 84 x/menit

RR : 20x/menit
C. Diagnosa Keperawatan
D.0116 Manajemen kesehatan tidak efektif b.d Kompleksitas
system pelayanan kesehatan d.d gagal melakukan tindakan untuk
mengurangi factor risiko, aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk
memenuhi tujuan kesehatan
Format Penilaian Kemandirian Keluarga
No Masalah Masalah Kriteria Keluarga Mandiri Kategori
Kesehatan Keperawatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Hipertensi D.0116 √ √ √ √ √ √ KM II
Manajemen dengan
skor 6
kesehatan tidak
efektif b.d
Kompleksitas
system
pelayanan
kesehatan
d.d gagal
melakukan
tindakan
untuk
mengurangi
factor risiko,
aktivitas
hidup
sehari-hari tidak
efektif untuk
memenuhi tujuan
kesehatan
Skala Prioritas Untuk Menentukan Masalah Kesehatan
No Kriteria Nilai Bobot Skoring
1. Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1
- Tidak/kurang sakit
- Ancaman kesehatan
- Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah 1 2 ½x2=1
dapat diubah
- Mudah
- Sebagian
- Tidak dapat

3. Potensi masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3


untuk dicegah
- Tinggi
- Cukup
- Rendah
4. Menonjolnya masalah 1 1 ½ x 1= ½
- Masalah berat harus
segera ditangani
- Ada masalah, tetapi
tidak perlu segera
ditangani
- Masalah yang tidak
dirasakan

7 5 27
6

Anda mungkin juga menyukai