Anda di halaman 1dari 14

I

KONTRUKSI
BAHAN BANGUNAN

BETON
SISKA ELMAYA (2123201110012) • MUHAMMAD RIZA AR-RAZI (2123201110018) • MUHAMMAD YUSUF (2123201110019) • NURIL IKHSANIYAH (2123201110020)
Beton
(n.) Beton adalah material buatan atau artifisial (berbeda dengan
kayu, dan baja), yang terdiri dari beberapa campuran:
1. Semen
2. Air
3. Agregat (kerikil) kasar dan halus.
4. zat aditif jika diperlukan
III

KELEBIHAN BETON
Kekuatanya tinggi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur seperti beton mutu K-225,K-250,K-
350 dan seterusnya.
Mudah dibentuk menggunakan bekisting sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan.
Tahan terhadap temperatur tinggi jadi aman jika terjadi kebakaran gedung, atau setidaknya masih
memberikan kesempatan kepada penghuni pada saat bencana terjadi.
Biaya pemeliharaan rendah karena setelah mengeras menjadi batu, asalkan besi tulangan berada pada posisi
yang baik didalam beton maka kemungkinan terjadinya karat dapat dikurangi.
Lebih murah jika dibandingkan dengan baja
Mempunyai kuat tekan yang tinggi.
Mudah didapat bahan bakunya, karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam
misalnya pasir beton dapat ditemukan di pegunungan maupun didasar lautan
Mempunyai tekstur yang terlihat alami sebagai batuan sehingga dapat difungsikan sebagai bagian dari seni
arsitektur
Umurnya tahan lama
IV

KEKURANGAN
BETON
Beton termasuk material yang Kuat tarik kecil (9%-15%) dari Menuntut ketelitian yang tinggi
mempunyai Berat jenis 2400 kuat tekan dalam pelaksanaanya
kh/cm2.
V
Sifat dan
Karakteristik Umumnya, campuran beton
memenuhi rasio sebagai berikut:
 11% Semen Portland
Kuat tekan beton yaitu kemampuan  41% Agregat kasar
beton untuk menerima gaya tekan per  26% Agregat halus
satuan luas dan dinyatakan dengan Mpa  16% Air
atau N/mm2 Pada struktur bangunan, umumnya
Nilai kuat tekan beton relatif tinggi beton diperkuat dengan batang
dibanding kuat tariknya, dan beton tulangan baja sebagai bahan yang
merupakan bahan berifat getas. Nilai dapat bekerja sama dan mampu
kuat tariknya hanya berkisar 9% - 15% membantu kelemahannya, terutama
saja dari kuat tekannya. pada bagian yang menahan tarik.

Rangkak dan susut Kemudahan pengerjaan


VI

MUTU BETON
VIII

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KEKUATAN Pengaruh cuaca berupa pengembangan dan
penyusutan yang diakibatkan oleh pergantian
BETON panas dan dingin.

Daya perusak kimiawi, seperti air laut (garam),


asam sulfat, alkali, limbah, dan lain-lain.

Daya tahan terhadap aus (abrasi) yang


disebabkan ole gesekan orang berjalankaki, lalu
lintas, gerakan ombak, dan lain-lain.
ZAT PENGGANGGU VII
KEKUATAN BETON
Ditinjau dari aksinya,zat yang berpengaruh buruk tersebut pada beton dibedakan menjadi 3 macam
yaitu :

1. Zat yang mengganggu proses hidrasi semen


2. Zat yang melapisi agregat sehingga mengganggu terbentuknya lekatan yang baik antara agregat dan
pasta semen.
3. Butiran-butiran yang kurang tahan cuaca, yang bersifat lemah dan menimbulkan reaksi kimia antara
agregat dan pastanya.

Zat-zat pengganggu ini dapat berupa kendungan organik, lempung, atau bahan-bahan halus lainnya,
misalnya silt atau debu pecahan batu, garam, shale lempung, kayu,arang, pyrites, (tanah tambang yang
mengandung belerang), dan lain-lain
KLASIFIKASI
BETON
Klasifikasi beton menurut volumenya:
1. Beton biasa (Ordinary concrete) : 1,80 g/cm3.
2. Beton ringan (Light weight concrete) : 0,6 - 1,8 g/cm3.
3. Beton penyekat panas (Heat insulation concrete) : 0,6 g/cm3

Berdasarkan pemakaian dibedakan atas:


1. Beton biasa = Beton bertulang (Reiforced concrete) untuk
konstruksi-konstruksi yang memikul beban
2. Beton bangunan air : Dalam pembuatan pintu air, terusan dsb
3. Beton khusus : Beton asam, tahan panas dsb
X

Jenis-jenis Beton
Beton Ringan Beton Bertulang Beton Bertulang
Beton jenis ringan menggunakan Beton bertulang adalah jenis beton Beton siap pakai adalah beton yang
agregat ringan sebagai pengganti yang di dalamnya ditanami tulangan dirancang sesuai mutu tertentu, dan
agregat kasar, sehingga berat jenis baja untuk meningkatkan kekuatan dapat digunakan untuk
atau density material ini cenderung beton. Tulangan baja yang ditanami pembangunan berbagai konstruksi
lebih kecil dibandingkan beton pada di dalamnya membuat beton jenis ini seperti industri, komersial, dan
umumnya. Beton ringan banyak memiliki daya tarik yang lebih kuat infrastruktur seperti pembangunan
diaplikasikan untuk beragam dari beton biasa. Oleh karena itu, gedung bertingkat, perumahan, jalan
konstruksi dalam bentuk blok beton bertulang seringkali raya, dan pembangunan lainnya.
berupa bata, maupun sebagai digunakan untuk konstruksi pondasi
material pengisi. dalam, balok ikat, kolom, balok plat
beton, dan dinding geser.
XI
X

Jenis-jenis Beton
Beton Pracetak Beton Prategang
Beton pracetak adalah beton yang dicetak sesuai dengan Beton prategang sebenarnya termasuk jenis beton
ukuran tertentu. Beton jenis ini dicetak terlebih dahulu di lokasi bertulang. Namun, pada pembuatan beton prategang,
lain sebelum dibawa ke tempat konstruksi. Tujuan utama baja yang ditanamkan di dalam beton harus
pencetakan dilakukan sebelum waktu konstruksi adalah untuk ditegangkan terlebih dahulu. Hal inilah yang membuat
menjaga kualitas beton dan mengantisipasi kondisi di tempat beton jenis ini disebut beton prategang. Tujuan
konstruksi yang tidak memungkinkan, seperti lokasi yang peregangan baja tersebut adalah agar beton tidak retak
sempit dan kurangnya tenaga kerja. Selain itu, penggunaan meskipun ditimpa beban yang berat. Oleh karena itu,
beton pracetak juga bermanfaat untuk mempercepat proses beton prategang seringkali digunakan untuk
pengerjaan pembangunan. Contoh hasil produk beton pracetak menyangga struktur bangunan yang berukuran lebar.
yang tersedia adalah tangga, panel pagar, façade, u-ditch, dan
lain-lain.
ZAT Chemical Admixture (Additive) :

TAMBAHAN
Bahan-bahan admixture yang dapat larut dalam air
digolongkan sebagai chemical admixture.

1. Air-Entraining (AEA)

BETON Penerapan:
Untuk meningkatkan ketahanan beku/cair
Untuk meningkatkan workabilitas
Pengaruh:
Menghasilkan butiran-butiran udara kecil yang banyak dalam beton
Keterangan:
Efisiensi semakin berkurang seiring dengan meningkatnya suhu, kadar
semen tinggi dan kehadiran fly ash

Mineral Admixture : 2. Water-Reducing


Penerapan:
Untuk meningkatkan workabilitas
Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat workabilitas yang sama
Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut Untuk memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi jelek
dalam air digolongkan sebagai mineral admixture. Pengaruh:
Memisahkan partikel-partikel semen dan meningkatkan fluiditas beton
Mengurangi kebutuhan air pencampur
Dapat mempengaruhi waktu setting beton
Keterangan:
Dapat menyebabkan penundaan pengerasan yang berlarut-larut.
Selanjutnya hal ini dapat mempengaruhi kekuatan dan porositas beton
ZAT Chemical Admixture (Additive) :

TAMBAHAN
Bahan-bahan admixture yang dapat larut dalam air
digolongkan sebagai chemical admixture.

3. Retarder

BETON {zat kima untuk memperlambat proses ikatan campuran beton}


Biasanya diperlukan untuk beton yang tidak dibuat dilokasi penuangan beton.
Proses pengikatan campuran beton sekitar 1 jam. Sehingga apabila sejak beton
dicampur sampai penuangan memerlukan waktu lebih dari 1 jam, maka perlu
ditambahkan zat kimia ini. Zat tambahan ini diantarannya berupa gula, sucrose,
sodium gluconate, glucose, citric acid, dan tartaric acid.

4. Accelerators
{zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran beton}
Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi beton,
pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat dengan penuangannya.
Zat tambahan yang digunakan adalah CaCl2, Ca(NO3)2 dan NaNO3. Namun
demikian, lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena penggunaan
khlorida dapat mempercepat terjadinya karat pada penulangan.
Pada kenyataan di lapangan terkadang diperlukan kondisi kombinasi dari
ketiga perilaku penambahan zat kimia tersebut yaitu untuk mengurangi
penggunaan air dan memperlambat proses ikatan campuran beton, atau untuk
mengurangi air dan mempercapat waktu pengikatan serta pengerasan
campuran beton.
XIII
Penggunaan beton
Penggunaan beton dengan raw finishing sebagai dinding baik untuk fasad bangunan dan dinding ruangan
sangat praktis diaplikasikan karena tidak perlu menambahkan finishing lainnya. Hal ini tentunya juga
dapat memotong biaya finishing fasad atau dinding ruangan
Beton berperforma tinggi telah digunakan untuk pelapis saluran, terowongan pengalihan, terowongan
headrace, terowongan flushing, tailrace tunnel untuk meningkatkan kinerja struktur ini dalam menangani
air dengan kecepatan tinggi dan sejumlah besar lumpur
Serat baja dapat ditambahkan ke beton berkinerja tinggi untuk meningkatkan sifat mekanik seperti
kekuatan tarik dinamis dan statis, abrasi dan ketangguhan energi, dan ketahanan terhadap kelelahan.

Beton yang diperkuat serat telah digunakan dalam beberapa aplikasi, misalnya lapisan perkerasan, pelat
lantai, cangkang tipis, stabilisasi lereng batu, dan banyak produk pracetak.

Anda mungkin juga menyukai