Oleh :
2020.01.14901.001
LEMBAR
PEMBIMBING PRAKTIK,
1
i
LEMBAR
Mengetahui
KUP PS Profesi Ners,
2
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan penyertaanNya, sehingga penulisan laporan asuhan keperawatan ini
dapat selesai dengan tepat waktu. Laporan asuhan keperawatan ini berjudul
“Asuhan Keperawatan pada Tn.H dengan Diagnosa Medis Abses Multipel di
Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.”.
Selama penulisan laporan Asuhan Keperawatan Ini, penulis banyak
memperoleh masukan berupa pengalaman, petunjuk-petunjuk, pengetahuan
maupun ilmu yang sangat berharga dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga laporan asuhan keperawatan ini dapat
diselesaikan walaupun masih jauh dari sempurna
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam
penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis berharap adanya masukan dari
berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang akan mendatang. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.
Penulis
.
3
i
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
iii DAFTAR ISI
......................................................................................................... iv
4
v
5
6
BAB I TINJAUAN
TEORI
6
7
Peradangan, Merah,
Rubor, kalor, tumor, dolor, fungsio Bengkak
laesea
Pecah
Luka insisi
1.2.2 Etiologi
Etiologi yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan menurut
Potter dan Perry tahun 2008, yaitu:
1.2.2.1 Faktor resiko
a) Nyeri akut
Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
Menunjukkan kerusakan
Posisi untuk mengurangi nyeri
Muka dengan ekspresi nyeri
Gangguan tidur
Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu, nadi)
Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang, mengeluh)
b) Nyeri kronis
Perubahan berat badan
Melaporkan secara verbal dan non verbal
Menunjukkan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri sendiri
Kelelahan
Perubahan pola tidur
Takut cedera
Interaksi dengan orang lain menurun
1.2.2.2 Factor predisposisi
Trauma
Peradangan
Trauma psikologis
1.2.2.3 Factor presipitasi
Lingkungan
Suhu ekstrim
Kegiatan
1
1.2.3 Patofisiologi
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat
kimia seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat
tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan
tersebut akan dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di
korteks nyeri akan dipersiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain
dihantarkan ke hypothalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap reseptor
mekanin sensitif pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau
mengalami nyeri (Wahit Chayatin, N.Mubarak, 2007).
1
Pathway Nyeri
Kerusakan Sel
Meransang Nosiseptor
(Respon Nyeri)
Medula Spinalis
Otak
Persepsi Nyeri
masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa
takut, cemas, usia, dan lain-lain.
1.2.5 Penatalaksanaan medis keperawatan
1.2.5.1 Non farmakologi
1) Relaksasi distraksi, mengalihkan perhatian klien terhadap sesuatu
Contoh : membaca buku, menonton tv , mendengarkan musik dan bermain
2) Stimulaisi kulit, beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain :Kompres
dingin, counteriritan, seperti plester hangat.
1.2.5.2 Farmakologi adalah obat:
1) Obat
2) Injeksi
1.2.6 Faktor Yang Mempengaruhi
1) Arti Nyeri.
Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti
nyeri merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan,merusak, dan lain-
lain. Keadaan ini di pengaruhi lingkungan dan pengalaman.
2) Persepsi Nyeri.
Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektifdari seseorang yang
merasakan nyeri. Dikarenakan perawat tidak mampu merasakan nyeri yang
dialami oleh pasien.
3) Toleransi Nyeri.
Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain alcohol, obat-
obatan, hipnotis, gerakan atau garakan, pengalihan perhatian,kepercayaan
yang kuat dan sebagainya. Sedangkan faktor yang menurunkan toleransi
antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas,nyeri yang kunjung tidak
hilang, sakit, dan lain-lain.
4) Reaksi terhadap Nyeri.
Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk responseseorang terhadap nyeri,
seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini
merupakan bentuk respon nyeri yang dapat di pengaruhi oleh beberapa
1
faktor, seperi arti nyeri, tingkat perspepsi nyeri,pengalaman masa lalu, nilai
budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasatakut, cemas, usia, dan
lain-lain.
1.3 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan
1.3.1 Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keeprawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk menegvaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien (Nursalam,
2001:17).
Menurut (Arif Muttaqin, 2011:171), pengkajian yang dapat dilakukan pada
pasien dengan Abses Multipel adalah adalah sebagai berikut:
1.3.1.1 Keluhan utama
Keluhan utama yang di dapat biasanya bervariasi, biasanya pasien mengeluh nyeri
1.3.1.2 Riwayat Kesehatan Sekarang
Kaji onset penurunan urine output, penurunan kesadaran, perubahan pola
napas, kelemahan fisik,. Kaji sudah kemana saja klien meminta pertolongan untuk
mengatasi masalahnya dan mendapat pengobatan apa.
1.3.1.3 Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji adanya riwayat penyakit, infeksi saluran kemih, payah jantung,
penggunaan obat-obat nefrotoksik Benign Prostatic Hyperplasia, dan
prostatektomi.Kaji adanya riwayat penyakit batu saluran kemih, infeksi sistem
erkemihan yang berulang, penyakit diabetes mellitus, dan penyakit hipertensi
pada masa sebelumnya yang menjadi predisposisi penyebab. Penting untuk dikaji
mengenai riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan adanya riwayat alergi
terhadap jenis obat kemudian dokumentasikan.
1.3.1.4 Psikososial
Adanya perubahan fungsi struktur tubuh dan adanya tindakan dialysis
akan menyebabkan penderita mengalami gangguan pada gambaran diri. Lamanya
perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien
mengalami kecemasan, gangguan konsep diri (gambaran diri) dan gangguan peran
pada keluarga (self esteem).
1.3.1.5 Keadaan umum, penampilan cukup rapi, pasien tampak meringis
1
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu.
Pemberian Analgesik:
Observasi:
- Identifikasi karakteristik nyeri (mis.
pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis.
narkotika, non-narkotik, atau NSASID)
dengan tingkat keparahan nyeri
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
- Monitor efektifitas analgesik
Teraupetik:
- Diskusikan jenis analgesik yang disukai
untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu
- Pertimbangkan penggunaan infus kontinu,
atau bolus opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum
- Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
mengoptimalkan respons pasien
- Dokumentasikan respons terhadap efek
2
Sumber: Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018), Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), Nurafif & Kusuma (2015).
22
1.3.4 Implementasi
BAB II TINJAUAN
KASUS
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
: Garis Keturunan
: Meninggal
jelas. Syaraf kranial XI (assesorius): pasien mampu menoleh kekiri dan ke kanan.
Syaraf kranial XII (hipoglosus): pasien mampu menggerakkan lidahnya dengan
baik.
Uji Koordinasi:
Ekstrimitas atas jari ke jari tidak dilakukan pengkajian, jari ke hidung tidak
dilakukan pengkajian, ekstrimitas bawah tumit ke jempol tidak dilakukan
pengkajian. Uji kestabilan tubuh tubuh Tn.H tidak dilakukan pengkajian. uji
sensasi tidak dilakukan pengkajian
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
2.1.3.7 Eliminasi Uri (Bladder)
Pada pemeriksaan sistem eliminasi urin(bladder)ditemukan hasil yaitu
tidak ditemukan masalah.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
2.1.3.8 Eliminasi Alvi
(Bowel)
Pada pemeriksaan eliminasi alvi (bowel) ditemukan hasil yaitu, bibir
lembab, gigi lengkap dan tidak terdapat caries, tidak ada peradangan dan
kemerahan pada gusi, terdapat sar (+) pada mukosa.
masalah keperawatan : nyeri akut
2.1.3.9 Tulang - Otot - Integumen (Bone)
Pada pemeriksaan tulang, otot, dan integumen(bone)ditemukan hasil yaitu,
kemampuan pergerakan sendi bebas, tidak ada parises, tidak ada kekakuan, serta
ukuran otot simetris, tulang belakang normal dan uji kekuatan otot ekstremitas
atas 5 5 dan ekstremitas bawah 5 5 tidak ada deformitas, peradangan, perlukaan
dan patah tulang. Tedapat nyeri di belakang kepala.
Masalah Keperawatan: Nyeri Akut
2.1.3.10 Kulit-Kulit Rambut
Riwayat alergi pasien tidak pernah mengalami alergi obat, alergi makanan.
Suhu kulit Tn.H hangat , warna kulit normal tidak ada kelainan, turgor kulit halus
tidak kasar terdapat kemerahan dan peradangan di area aksila dan punggung.,
jaringan parut tidak ada, tekstur rambut lembut, distribusi rambut merata, bentuk
kuku simetris tidak ada kelainan tidak ada masalah keperawatan.
2
juga membantu
memindahkan gula
dalam darah menuju
jaringan tubuh lainya
sehingga bisa
digunakan sebagai
energi. Obat ini
digunakan untuk
mengobati diabetes
tipe 1 dan tipe 2.
Nyeri akut
3
0
S : 36 C.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
NIM : 2020-01-14901-001
No handphone : 082154483884
TTD,
Pembimbing
3 Selasa 17
November 2020 Pre Conference dan arahan penyususnan ASKEP Stase KDP
Pukul 11.00 s/d
12.00 wib
4 Selasa 17 Pre Conference kasus
November 2020
Pukul 20.00 s/d
21.00 wib
6 Jumat 20
November 2020 Post Conference kasus
Pukul 10.00 s/d
11.00 wib
7 Sabtu, 21 Post Conference kasus pertemuan I
November 2020
Pukul 18.00 s/d
19.00 wib
9 Rabu 25
November 2020
Pukul 11.00 Ujian Virtual Stase KDP
10 Kamis 26 Persentasi Kelompok 1 dan 2 Stase KDP
November 2020
Pukul 08.00 wib
2020
Achmad Dewi
Andi.S Apriliyanti,
10.00 WIB
Ners, M.Kep
2. Jumat 20
November 1. Prbaikan sistematika penulisan
2020 2. Cantumkan sumber pada bagan yang
diambil
10:00 WIB 3. Tambahkan Pathway Nyeri
Dewi
4. Sertakan Kode diagnosa sesuai di
Apriliyanti,
SDKI Achmad Ners, M.Kep.
5. Tambahkan tanda tangan di Andi.S
implemntasi dan LP
3.
Sabtu 21
Dewi
November 1. Perbaiki Cover, Pada Tulisan Laporan Apriliyanti,
2020 Pendahuluan Belum Tepat. Ners, M.Kep.
Achmad
2. Masih Terdapat Tulisan RS, Digantikan
10:00 WIB Dengan RSUD. Begitu Juga Dengn
Andi.S
Lembar Berikutnya.
3. Di Lembar PERSETUJUAN, Cek Lagi
Dalam Pengetikan Nama Pembimbing
Akademik Maupun Pembimbing Klinik.
4. Di KATA PENGANTAR Tambahkan
Tanggalnya.
5. Pada DAFTAR ISI Pengetikan Daftar
Pustakanya Di Perbaiki.
6. Bab 1, Masih Ada Penomoran Yang
Menggunakan Huruf, Digantikan
Dengan Penomoran Angka
Semuanya.
7. Pada Halaman 22 Perbaiki Prngetikan
Atau Tulisan Intervensinya.
8. Buatkan GENOGRAM 3 Generasi
9. Tambahkan Log Book Setelah Daftar
Fustaka