Kompetensi Inti :
3.6 Menganalisis keterampilan rangkaian gerak dasar aktifitas olah raga senam
lantai untuk menghasilkan koordinasi yang baik
4.6 Menerapkan keterampilan rangkaian gerak dasar aktifitas olah raga
senam lantai untuk menghasilkan koordinasi yang baik
Alokasi Waktu : 8 JP
Kelas : XI
Sub Materi : lompat jongkok dan
lompat kangkang
Pertemuan Ke : -
Alokasi Waktu : 2 JP
A. PENGERTIAN SENAM
Istilah senam merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu gymnastic atau gymnos dalam
bahasa Yunani (Greek) yang artinya telanjang. Karena pada
waktu itu (zaman kuno) melakukan senam dengan badan telanjang atau setengah telanjang.
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia bersenam adalah menggeliat atau
meregang-regangkan anggota badan sehabis tidur.
Senam dapat diartikan sebagai latihan jasmani yang dilakukan dengan sengaja, disusun secara
sistematis, dan dilakukan dengan sadar dengan tujuan tertentu.
Pertandingan senam dilakukan di Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1963 menjelang
dilangsungkannya GANEFO (Games Of The New Emerging Forces). Secara nasional, olahraga
senam dipertandingkan di Indonesia sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) ke VII di Surabaya.
Dalam buku Senam Artistik yang ditulis Drs. Agus Mahendra, MA, FIG
mengelompokan senam menjadi :
a. Senam artistik ( artistic gymnastics );
b. Senam ritmik sportif (sportive rhythmic gymnastics );
c. Senam akrobatik ( acrobatic gymnastics );
d. Senam aerobic sport ( sport aerobics );
e. Senam trampolin (trampolining );
f. Senam umum ( general gymnastics ).
Senam ketangkasan sering dikatakan dengan senam pertandingan atau senam artistik, karena
bentuk-bentuk gerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baik
mengenai sikap pada waktu akan melakukan, keindahan dan ketepatan, serta keseimbangan pada
sikap akhirnya.
Senam ketangkasan dapat dilakukan tanpa alat dan dengan menggunakan alat. Senam
ketangkasan yang dilakukan tanpa alat dinamakan senam lantai (floor exercise), sedangkan senam
ketangkasan menggunakan alat dinamakan senam alat. Senam ketangkasan yang akan diuraikan
dalam materi ini terutama senam lantai.
1. Manfaat pemanasan
Aktivitas senam lantai memerlukan beberapa pengembangan komponen kebugaran jasmani.
Untuk mencapai pengembangan tersebut, lakukan pemanasan yang akan mendukung materi inti dari
suatu latihan. Pemanasan (warming up) sangatlah penting. Pemanasan dilakukan sebelum memulai
senam lantai. Manfaat melakukan pemanasan sebelum melakukan senam lantai sebagai berikut.
a. Memberikan efek rileks terhadap tubuh dan pikiran.
b. Mempersiapkan tubuh untuk melakukan olahraga.
c. Melancarkan peredaran darah, syaraf, dan memperluas ruang gerak persendian.
d. Menghasilkan tenaga tanpa rasa lelah yang premature (kelelahan yang belum saatnya).
e. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera.
A. SENAM LANTAI
Rangkaian senam lantai adalah rangkaian gerak senam dari beberapa elemen atau unsur gerak lantai
yang digabung menjadi suatu rangkaian gerak yang tidak terputus. Rangkaian gerakan latihan tersebut
antara lain sebagai berikut.
Menurut FIG (Federation Internationale de Gymnastique) senam artistik diartikan senam
yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistik dari
gerakan-gerakan yang dilakukan
pada alat-alat sebagai berikut:
Artistik putra:
1. Lantai (Floor Exercises)
2. Kuda Pelana (Pommel Horse)
3. Gelang-gelang (Rings)
4. Kuda Lompat (Vaulting Horse)
5. Palang Sejajar (Parallel Bars)
6. Palang Tunggal (Horizontal Bar)
Artistik Putri:
1. Kuda Lompat (Vaulting Horse)
2. Palang Bertingkat (Uneven Bars)
Gambar 1.
Kuda-kuda
Bentuk latihan loncat jongkok ada dua macam, yaitu loncat jongkok dengan tumpuan pada
pangkal kuda-kuda loncat, dan loncat jongkok dengan tumpuan pada bagian ujung kuda-kuda loncat.
Pada dasarnya, setiap loncatan mengandung unsur gerakan yang terdiri atas
empat tahapan, yaitu
1. awalan,
2. tolakan kaki,
3. melayang,
4. mendarat.
1. Awalan
Untuk mempersiapkan tolakan dan gerak lanjutan dari loncatan pada kuda-kuda, terlebih
dahulu harus melakukan lari sebagai awalan. Awalan lari yang dilakukan harus semakin meningkat
mendekati papan tolak, sehingga mendapatkan dorongan ke depan dalam mempersiapkan tolakan ke
atas depan.
Tahap awalan sangat menentukan keberhasilan loncatan. Dengan awalan yang sempurna dan
tolakan kaki yang kuat, akan diperoleh jarak dan ketinggian loncatan yang diharapkan sehingga gaya
dan bentuk loncatan dapat dilakukan dengan sempurna.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan, yaitu sebagai berikut.
a. Berlarilah dengan ujung kaki dengan kepala tetap tegak, pandangan ke papan tolakan dan kuda-
kuda atau peti loncatan.