Penjual 3: 30 rb buk, cabai cabai cabai Australia, cabai Afrika, ada cabe-cabean
Penjual 2: 15 rb buk
Pada saat yang bersamaan ada seorang wanita yang sibuk mencari suaminya
Suami: Sayaaaaaang
Suami: Sori beb, tadi lagi ngantri toilet sama ibu-ibu beb
Ibu: Malin, kemana saja kamu nak, sudah lama tidak kasih kabar Instagram nggak di follback,
Facebook nggak di eccep
Istri: Ini beneran ibumu? Aku gak mau ya beb punya mertua….iiihh alay begini, liat aja alisnya,
ihh norak banget ih
Suami: HEH!!! Diam!!! Jangan sembarang kau ya. Aku tak kenal sama kau! IBUKU SUDAH
MATI.
(SUARA PETIR)
sIbu: Buktinya adalah....... Lihatlah bekas luka bakar yang ada ditangan (sound sedih) kirimu itu
luka bakar yang terkena alat bebilis mafi (catokan rambut)
Ibu: Okay fine. Thank you. Bagaimana kalau kita tes DNA?
Pak moreo: Sudah, sudah, sudah, nama saya sudah. keluarga adalah harta yang paling berharga
yang kita miliki.... tenang.... tenang.... tenang. Jangan pernah kita tidak mengakui keluarga kita
betul, betul, betul.
Ibu: belum…..belum….
Ibu: anak yang saya besarkan dari kecil sampai besar . sekarang sudah tidak kenal I lagi pak.
Soooh, I mesti bagaimana ya pak? hiks hiks hiks.
Pak mareo: pertanyaan yang zuper sekali yaa. Sekarang anak kamu tidak mengakui kamu
sebagai ibunya?
Pak mareo: skor sementara 1:0. Kalua ibu tidak mengakui dia sebagai anak ibu, skor imbang 1:1
Pak mareo: pertanyaan yang zuper. Kita ini hanya pedagang cabai.
Penjual 3: ooooooh
Suami: BUKAAAAN
Malin mendorong ibunya hingga hampir terjatuh dan ditolongi oleh para penjual cabai.
Ibu: aaaaaaaaaaaaaaakh.
Penjual 3: buk…berat…buk.
Ibu: MALIN!!! SUDAH HABIS KESUBURAN IBU. Momy hitung tiga kali kalua you tidak
akui I sebagai mami you, I kutuk you jadi batu.
Suami: aaaaaalah, hari gini masih percaya sama kutukan? Silahkan aja.
Suami: mana….mana….mana?
Suami: aaaakh
Istri: suamiku……suamiku….
Sekian.