Anda di halaman 1dari 4

Malin Kundang yang meninggalkan ibunya, telah sekian lama pergi akhirnya disuatu desa yang

indah nan lestari, terjadilah sebuah pertemuan yang tidak diduga

( Penasaran dengan certanya ?Sama)

Seorang ibu-ibu datang berlarian menawar dagangan

Ibu: Berapa sekiloh?

Penjual 1: Untuk ibu 50 rb aja

Ibu: Iiihh mahal bingits

Penjual 3: 30 rb buk, cabai cabai cabai Australia, cabai Afrika, ada cabe-cabean

Ibunya nyamperin tapi penjual 2 berkata lebih murah.

Penjual 2: 15 rb buk

Kakek-kakek: 3 rb buk, buat makan buk

Penjual 2: Pilih buk, pilih cabainya 15 rb manis-manis cabainya

Ibu: cabai kok manis

Penjual 2: loh, bukan cabainya yang manis ( ibu yang manis)

Pada saat yang bersamaan ada seorang wanita yang sibuk mencari suaminya

Suami: Sayaaaaaang

Istri: Iiiiiiiihhhhh lama banget sih, ini panas tau

Suami: Sori beb, tadi lagi ngantri toilet sama ibu-ibu beb

Ibu: Maliiiiin it is you ?

Suami: Ya, saya Malin. Ibu siapa?

Ibu: OMG, Malin i your momy, masih ingat nggak you?

Penjual 2: Buk…buk…buk cabainya jadi gak buk?

Ibu: Shut up!

Ibu: Malin, kemana saja kamu nak, sudah lama tidak kasih kabar Instagram nggak di follback,
Facebook nggak di eccep

Istri: Beb…beb… ini siapa sih? SKSD banget sih


Suami: Ntahlah

Ibu: Hellowwwwww, I maminya. you, siapanya? Pembantunya ya? Hahahaha

Istri: Gue ini istrinya

Suami: Beb, sudahlah

Istri: Ini beneran ibumu? Aku gak mau ya beb punya mertua….iiihh alay begini, liat aja alisnya,
ihh norak banget ih

Suami: Nggak mungkin lah sayang

Suami: HEH!!! Diam!!! Jangan sembarang kau ya. Aku tak kenal sama kau! IBUKU SUDAH
MATI.

(SUARA PETIR)

Penjual 2: Astaga, cabaiku memucat!!!

Istri: Apa buktinya bahwa suamiku anakmu?

sIbu: Buktinya adalah....... Lihatlah bekas luka bakar yang ada ditangan (sound sedih) kirimu itu
luka bakar yang terkena alat bebilis mafi (catokan rambut)

Suami: Waaaah! Pokoknya kau bukan ibuku!!

Ibu: Okay fine. Thank you. Bagaimana kalau kita tes DNA?

Pak moreo: Sudah, sudah, sudah, nama saya sudah. keluarga adalah harta yang paling berharga
yang kita miliki.... tenang.... tenang.... tenang. Jangan pernah kita tidak mengakui keluarga kita
betul, betul, betul.

Ibu: betul pak mareo. Pak I mau bertanya.

Pak mareo: pertanyaan yang super. Hah?hah?

Ibu: belum…..belum….

Pak mareo: oh belum

Ibu: pak I…………..Atit hiks hiks hiks hiks

Pak mareo: sudah sudah sudah

Ibu: anak yang saya besarkan dari kecil sampai besar . sekarang sudah tidak kenal I lagi pak.
Soooh, I mesti bagaimana ya pak? hiks hiks hiks.
Pak mareo: pertanyaan yang zuper sekali yaa. Sekarang anak kamu tidak mengakui kamu
sebagai ibunya?

Ibu: betul pak

Pak mareo: skor sementara 1:0. Kalua ibu tidak mengakui dia sebagai anak ibu, skor imbang 1:1

Penjual 3: bapak….bapak…..hasil tes DNA nya sudah keluar bapak.

Pak mareo: maaf anda siapa?

Penjual 3: aku siapa……..?aku dimana…….?loh…kok rame?bapak siapa?

Pak mareo: pertanyaan yang zuper. Kita ini hanya pedagang cabai.

Penjual 3: ooooooh

Suami: AAAAKH, POKOKNYA KAMU BUKAN IBUKU!!!!!!

Ibu: malin…..ini I your mami. Please percayalah.

Suami: BUKAAAAN

Malin mendorong ibunya hingga hampir terjatuh dan ditolongi oleh para penjual cabai.

Ibu: aaaaaaaaaaaaaaakh.

Penjual 3: buk…berat…buk.

Ibu: MALIN!!! SUDAH HABIS KESUBURAN IBU. Momy hitung tiga kali kalua you tidak
akui I sebagai mami you, I kutuk you jadi batu.

Suami: aaaaaalah, hari gini masih percaya sama kutukan? Silahkan aja.

Ibunya tidak percaya mendengar perkataan anaknya.

Ibu: malin…satu kali

Suami: mana….mana….mana?

Ibu: malin….dua kali.

Suami: aaaakh

Istri: kenapa beb?

Suami: kakiku beb

Istri: kasian beb


Ibu: malin….tiga kali

Suara petir dan gempa

Suami: apa ini….?apa ini……?......aaaaaaaaakh………aaaaaaaakh…….

Malinpun menjadi batu.

Istri: suamiku……suamiku….

Penjual 2: cabaiku membatu…

Penjual 1: cabaiku….telah membatu

Istri: suamiku menjadi batu… hiks hiks hiks

Ibu: malin…..ibu kan cumin bercanda……aaaaaaa…..malin anakkuh.

Begitulah kisah legenda si malin kundang .

Sekian.

Anda mungkin juga menyukai