Anda di halaman 1dari 26

 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

BAB IV
 ANA LISIS ISU - ISU STRATEGIS
STRA TEGIS

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan
bagi daerah dan masyarakat
masyarakat di masa mendatang.
mendatang. Apabila isu-isu ini tidak diantisipasi
diantisipasi
akan menimbulkan dampak dan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya. Jika itu
sebuah peluang, maka akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Permasalahan pembangunan yang berasal dari lingkungan eksternal baik itu
internasional, nasional dan regional maupun internal yang terjadi dapat dijadikan isu-
isu strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD )
Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 - 2018.
Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan daerah dimulai
dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan permasalahannya.
Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan
memberikan kontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di
daerah, regional maupun tingkat nasional. Secara rinci permasalahan dan isu strategis
pembangunan di Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut :

4.1. PEMERINTAHAN
4.1.1. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah,
Daerah, Perangkat Daerah,
Daerah, Kepegawaian, dan Pers andian
 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Belum tuntasnya persiapan terkait dengan penetapan Bangil sebagai
Ibukota Kabupaten baik secara administrasi maupun teknis (perkantoran
(perkantoran
baru);
2. Nota kesepakatan kerjasama dengan daerah perbatasan belum
semuanya dibuat ( Kota Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu ).
3. Masih rendahnya kontribusi pendapatan
pendapatan asli daerah terhadap
pendapatan daerah.

IV - 1
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

B. Isu Strategis :
1. Ibukota Kabupaten Pasuruan.
2. Belum efektifnya upaya-upaya mewujudkan good governance. 
upaya-upaya untuk mewujudkan governance. 
3. Belum optimalnya pengelolaan
pengelolaan sumberdaya aparatur.
aparatur.

4.1.2.
4.1.2. Perencanaan Pembangunan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan terdapat kendala atau
permasalahan antara lain :
1. Kurangnya pemahaman SKPD terhadap pentingnya dokumen
perencanaan;
2. Keterbatasan daerah dalam mengakomodir
mengakomodir aspirasi kebutuhan
masyarakat;
3. Data dan info
informasi
rmasi pendukung perencanaan
pe rencanaan pembangunan
pembangun an kurang

akurat;
4. Belum sinerginya proses perencanaan pembangunan dari pendekatan
politik (proses politik) ke pendekatan teknokratik;
5. Adanya ego atau kepentingan antar sektor yang seringkali dinyatakan
sebagai kesulitan untuk melakukan koordinasi, sehingga persoalan yang
bersifat lintas sektor seringkali ditangani secara parsial dan
terfragmentasi sehingga cenderung tidak menyentuh atau
menyelesaikan persoalan yang sebenarnya;
6. Proses perencanaan teknokratik
teknokratik yang berbasis pada data sekunder dan
primer, baik dari hasil monitoring dan evaluasi maupun hasil
kajian/telaan, dianggap masih belum memadai sehingga kekuatan data
dan informasi dalam memproyeksikan arah pembangunan berikutnya
masih lemah;
7. Masih terdapat kesulitan untuk memastikan adanya konsistensi antara
perencanaan (program/kegiatan) pembangunan dan alokasi
penganggarannya;
8. Belum optimalnya sistem pengendalian
pengendalian dan evaluasi pembangunan.
pembangunan.

B. Isu Strategis
Isu strategis pada
p ada perencanaan pembangunan
pembangunan adalah :
1. Kemampuan Sumber Daya Manusia
Manusia dalam perencanaan
perencanaan belum optimal.
2. Perencanaan yang
yang akurat sesuai kebutuh
kebutuhan
an dan tepat waktu.

IV - 2
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4.1.3. Urusan
Urus an Penataan Ruang
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Permasalahan urusan penataan ruang adalah sebagai berikut :
1. Kurang lengkapnya dokumen perencanaan
perencanaan tata ruang (RDTR dan

RTBL) yang harus disediakan dan ditetapkan sebagai pedoman


perijinan/investasi pembangunan dan administrasi pertanahan sesuai
Peraturan Perundangan yang berlaku, baik secara mekanisme maupun
outputnya;
2. Masih kurangnya pembangunan perdesaan khususnya dalam rangka
perencanaan dan pemantapan ketahanan pangan yang berkelanjutan;
3. Masih minimnya database pendukung jumlah bangunan gedung yang
memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Pasuruan
beserta peningkatannya, guna memenuhi ketentuan administrative dan
teknis bangunan gedung, peningkatan PAD, serta terwujudnya

kepastian hukum;
4. Kurang Optimalnya Sumber Daya Manusia dan kelembagaan pada
SKPD sesuai tanggung jawab kewenangan dalam penyelenggaraan
penataan ruang daerah;
5. Masih kurangnya aksessibilitas masyarakat umum terhadap informasi
penataan ruang, serta kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dalam
proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan
ruang;

B. Isu-isu strategis :
Isu strategis pada penataan ruang adalah :
1. Penataan Kawasan yang berdaya saing melalui penyiapan penyusunan
dan penetapan dokumen rinci dan operasional Tata Ruang serta
Rencana Kawasan Strategis Kabupaten;
2. Kesesuaian perencanaan (teknis/sektoral)
(teknis/sektoral) dan pemanfaatan ruang
dengan RTRW Kabupaten Pasuruan Tahun 2009 - 2029; 
3. Optimalisasi pembangunan
pembangunan antar kawasan, antar wilayah
wilayah dan/atau antar
d an berkelanjutan 
sektor secara lestari dan

IV - 3
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4.1.4.
4.1.4. Urusan Kependuduk an dan C
Catatan
atatan Sipil
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan kependudukan dan pencatatan sipil terdapat
beberapa permasalahan antara lain :

1. Ketersediaan operator
operator KK dan KTP untuk melayani 24 kecam
kecamatan
atan masih
kurang;
2. Keterlambatan pelayanan penyelesaian KK dan KTP disebabkan
adanya perubahan
perubahan sistem dari SIMDUK
SIMDUK ke SIAK serta banyaknya
pemohon akte kelahiran;
3. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kepemilikan indentitas
kependudukan dan catatan sipil;
4. Tidak dilaporkannya penduduk
p enduduk yang meninggal dunia dan mutasi
penduduk keluar
keluar dari Kabupaten Pasuruan;
5. Adanya data yang rusak seperti tanggal lahir tercantum lebih dari tahun

berjalan;
6. Masih terdapat data kependudukan ganda yang meliputi :
a. Data kependudukan ganda dalam satu Kecamatan
b. Data kependudukan
kependudukan ganda antar Kecamatan
c. Data kependudukan
kependudukan ganda antar Kabupaten
d. Data kependudukan ganda antar Provinsi

B. Isu Strategis :
1. Belum efektifnya penerapan Grand Design SIAK (Sistem Informasi
 Administrasi Kependudukan)
Kependudukan) oleh masing-masing
masing-masing Urusan
Pemerintahan, Pemerintah Propinsi, Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat
dan Ditjen Adminduk dalam rangka Pemberian NIK dan Penerapan
e-KTP;
2. Belum optimalnya kepemilika
kepemilika KK, KTP, Akta dan catatan sipil lai
lainnya.
nnya.

4.1.5. Urusan
Urus an Penanaman Modal
Keberhasilan investasi/penanaman modal akan memberikan kontribusi pada
kegiatan ekonomi riil dan pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi
selama ini sebagian besar ditopang dari besarnya konsumsi dalam negeri atau
regional bukan dari pertumbuhan investasi maupun ekspor.

IV - 4
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan penanaman modal (investasi) Kabupaten
Pasuruan, terdapat beberapa masalah yang antara lain sebagai berikut :
1. Belum optimalnya
opt imalnya pelayanan perijinan, karena dalam implementasi
implementasi

menerapkan system one stop services 


services  (satu pintu) masih menemui
hambatan birokratis dan pada akhirnya justru memperpanjang birokrasi
karena ada beberapa ijin yang masih memerlukan pengawasan dan
pengendalian yang ketat;
2. Tarif perijinan sesungguhnya secara jelas tertera sesuai dengan
peraturan daerah yang menjadi dasar pemungutan pajak atau retribusi,
namun seringkali masyarakat cenderung memakai jasa perantara yang
memungut biaya jasa diluar tarif resmi sehingga ada kesan tarif perijinan
menjadi tidak pasti.

B. Isu Strategis :
Meningkatkan pengelolaan
pengelolaan investasi serta memperbaiki
memperbaiki kualitas dan akses
pelayanan publik di bidang perijinan

4.1.6.
4.1.6. Urusan Statist ik
 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Jadwal publikasi data BPS tidak sama (lebih lama) dibandingkan
dengan jadwal penyusunan dokumen perencanaan daerah.
2. Tidak semua data statistik dari BPS tersedia pada tingkat kab/kota atau
kecamatan.
3. Masih kurangnya tingkat
tingkat validitas data/statistik.
data/statistik.
4. Belum optimalnya pemanfaatan data/informasi sektoral sebagai bahan
evaluasi dalam penyusunan perencanaan melalui pendekatan
teknokratik.

B. Isu str ategis


Masih rendahnya (belum optimalnya) pengelolaan daerah. 
pengelolaan data/statistik daerah. 

IV - 5
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4.1.7.
4.1.7. Urusan Kearsipan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Belum adanya personil khusus yang
yang menangani arsip di setiap SKPD;
2. Belum tersedianya tempat khusus penyimpan arsip nonaktif baik di

tingkat SKPD maupun Daerah (depo arsip).

B. Isu Strategis :
Belum optimalnya pengelolaan arsip daerah

4.1.8
4.1.8.. Urusan Komunik asi dan Infor
Infor matika
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Kemajuan di bidang komunikasi dan informatika telah mendorong
munculnya globalisasi dengan berbagai perspektifnya. Peraturan
perundangan yang terkait dengan urusan komunikasi dan informatika

antara lain Undang-undang


Undang-undang Nomor 14
14 Tahun 2008
2008 tentang Keterbukaan
Keterbukaan
Informasi Publik.
Dalam pelaksanaan urusan komunikasi dan informatika terdapat beberapa
permasalahan yang dialami sebagai berikut :
1. Belum optimalnya sistem jaringan komunikasi dan informatika yang
(telecenter ),
tersedia di dan antar SKPD, di dan antar kecamatan (telecenter 
),
maupun E - government yang telah terpasang (website);
2. Kurangnya SDM yang menguasai teknologi informatika guna
mendukung pemanfaatan sistem informasi manajemen dan jaringan e-
government yang ada;
3. Masih minim dan belum optimalnya sarana/media promosi maupun
penyebaran/pemerataan informasi pembangunan dan pemerintahan
daerah yang efektifitas kepada masyarakat luas, yang sekaligus juga
berfungsi meningkatkan peran serta masyarakat khususnya di bidang
komunikasi & informatika.
4. Masih adanya beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan yang tidak
terjangkau sinyal komunikasi;

B. Isu Strategis :
1. Optimalisasi peran IT (Teknologi Informatika) dan Komunikasi dalam
mendukung pembangunan dan pemerintahan di daerah, dan menjadi
aksessibilitas terpenting pembuka pembangunan, khususnya di

IV - 6
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

perdesaan, daerah tertinggal maupun daerah miskin.


2. Meminimalkan
Meminimalkan Blank spot area layanan informasi-komunikasi.
informasi-komunikasi.

4.1.9. Urusan
Urus an Pertan ahan

 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Masih banyak aset tanah milik Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang
belum bersertifikat ;
2. Belum efektifnya sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang
peruntukan pembebasan tanah untuk kepentingan
kepentingan umum;
3. Penegasan batas antar
antar desa masih belum tuntas sem
semuanya.
uanya.

B. Isu Strategis :
1. Peningkatan pengelolaan aset tanah milik Pemda dan penanganan
pembebasan lahan untuk kepentingan umum.

4.2. PENDIDIKAN
4.2.1.
4.2.1. Urusan Pendidik an
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Permasalahan dalam urusan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni
SD/MI,SMP/MTs,SMA,MA,SMK cukup tinggi, namun kenyataan di
berapa daerah masih ada anak yang tidak melanjutkan sekolah ke
tingkat yang lebih
lebih tinggi;
tinggi;
2. Penurunan angka putus sekolah dan angka melanjutkan
melanjutkan cukup berhasil,
namun di beberapa daerah masih ada anak yang putus sekolah,
maupun sebagian wilayah angka melanjutkan masih rendah. Hal ini
disebabkan oleh faktor ekonomi orang tua rendah, perkawinan dini,
maupun akibat dari keluarga kurang harmonis (broken home);
3. Ketercapaian angka kelulusan sampai tahun 2013 menunjukkan
menunjukkan
pencapaian sampai 100 persen untuk tingkat SD/MI, Namun dari
penyebaran kualitas kelulusan (ilmu pengetahuan dan agama) masih
terdapat kesenjangan antara wilayah desa dan perkotaan;
4. Kurangnya kesadaran
kesadaran masyarakat pentingnya pendidikan
pendidikan anak usia dini;
5. Pemberantasan buta aksara telah mencapai 97,20 persen atau 2,80
persen yang masih buta aksara, namun data dari jumlah penduduk
usia di atas 15
1 5 tahun yang masih buta aksara belum valid;

IV - 7
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

6. Masih adanya
a danya beberapa guru yang kurang bersemangat dalam
memenuhi kualifikasi ,karena faktor usia;
7. Belum efektifnya
efektifnya peranan komite dalam pelayanan
pelayanan manajemen sekolah
8. Masih ada rasio ruang kelas tidak sebanding dengan
dengan jumlah siswa yang

sesuai dengan standar nasional pendidikan;


9. Masih terjadi kesenjangan
kesenjangan layanan pendidikan diniyah dengan
pendidikan umum.

B. Isu str ategis :


1. Ada kesenjangan angka partisipasi sekolah antara pendidikan dasar 9
tahun, pendidikan menengah universal 12 tahun;
2. Terbatasnya aksesibilitas pelayanan pendidikan bagi keluarga miskin di
daerah terpencil;
3. Kualitas pelayanan pendidikan
pendidikan diniyah, madrasah
madrasah dan pendidikan umum

disetarakan;
4. Penyebaran pemerataan guru yang berkualitas di daerah terpencil
belum merata.

4.2.2.
4.2.2. Urusan Perpust akaan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan perpustakaan terdapat beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Jumlah perpustakaan daerah belum menjangkau semua
kecamatan/wilayah;
2. Jumlah judul buku belum terdistribusi secara merata di semua
perpustakaan daerah;
3. Belum tersedianya pengelola perpustakaan daerah yang memadai;
4. Kurangnya layanan
layanan perpustakaan
perpustakaan keliling.

B. Isu Strategis :
1. Layanan perpustakaan
perpustakaan belum menjangkau ke seluruh wilayah;
wilayah;
2. Kurangnya kunjungan
kunjungan masyarakat
masyarakat ke perpustakaan.

IV - 8
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4.3. KESEHATAN
4.3.1.
4.3.1. Urusan Kesehatan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan kesehatan terdapat beberapa kendala yang

dihadapi adalah sebagai berikut :


1. Adanya penolakan imunisasi dikarenakan takut adanya efek samping
vaksinasi dan ragu tentang kehalalan vaksin, Desa Non UCI masih 111
Desa (30%);
2. Tingkat mobilisasi penduduk migrasi dan ibu sibuk di daerah industri
masih tinggi (20,8%);
3. Terjadinya peningkatan pada kematian bayi secara neonatal dan bayi
usia 1 tahun;
4. Angka kematian bayi (AKB) tahun 2012 sebanyak 9,51 per 1.000 KH
mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang

mencapai 6,88 per 1.000 KH. Maka ada peningkatan sebesar 2,63 per
1.000 KH. Namun demikian jika dibandingkan dengan target Indonesia
Sehat tahun 2010 masih jauh dibawah target yang telah di tentukan
yaitu sebesar 58 per 1.000 KH;
5. Adanya peningkatan dari jumlah Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI
per 100.000 Kelahiran Bayi, tetapi angka peningkatan yang ada masih
lebih baik dari angka yang ditetapkan oleh nasional;
6. Jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten Pasuruan tahun 2012
sebesar 111,68 per 100.000 KH (27 kasus) mengalami peningkatan jika
dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 88,02 per 100.000
KH (21 kasus), mengalami peningkatan sebesar 76,34 per 100.000 KH.
 Angka tersebut masih lebih baik di banding dengan target nasional
sebesar 150 per 100.000 KH;
7. Jumlah balit
balitaa dengan gizi buruk
buru k tahun 2012 sebesar 0,09
0,09%% atau
sebanyak 85 balita dari 92.767 balita yang diperiksa di Kabupaten
Pasuruan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 0,12%
atau sebesar 114 balita dari 94.447 balita yang diperiksa telah
mengalami penurunan sebesar 0,03%. Capaian ini lebih baik dari target
yang telah ditetapkan yaitu sebesar <5%.

IV - 9
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

B. Isu str ategis :


1. Peningkatan akses pelayanan
pelayanan kesehatan khususnya
khususnya dalam menurunkan
angka kematian Ibu melahirkan
melahirkan dan angka kematian bayi;
2. Pemantapan pelayanan RSUD sebagai llayanan
ayanan BLUD;

3. Pencegahan penyakit
penyakit menular;
menular;
4. Peningkatan pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat bidang
bidang PHBS;
5. Peningkatan mutu
mutu pelayanan kesehatan;
kesehatan;
6. Pemantapan Sistim Jaminan
Jaminan Sosial Nasional;
Nasional;
7. Peningkatan status gizi;
8. Peningkatan sanitasi
sanitasi masyarakat.
masyarakat.

4.3.2.
4.3.2. Urusan Keluarga Berencana dan
dan Keluarga Sejahtera
Sejahtera
 A. Permas
Per masalah
alah an:
Dalam pelaksanaan keluarga berencana dan keluarga sejahtera periode

terdapat beberapa permasalahan yang dialami


dialami adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Pernikahan usia muda (di bawah 20 Tahun) masih ada;
2. Tingginya Angka Drop Out kesertaan ber - KB ;
3. Rendahnya Pelayanan PUS Muda Paritas Rendah ( PUS Mupar );
4. Rendahnya pelayanan
pelayanan KB M
Metode
etode Kontrasepsi Jangka Panjang
Panjang
(MKJP);
5. Rendahnya Penjaringan
Penjaringan KB Pos Partum (Pasca
(Pasca Persali
Persalinan
nan dan
Keguguran);
6. Rendahnya Kesertaan ber-KB Pria;
7. Keluarga Pra-S
Pra-S dan KS I yang
yang usia muda
muda dengan
dengan anak lebih dari
dari 2
masih mendapatkan kesempatan bantuan dan jaminan melahirkan dan
pendidikan.

B. Isu str ategis :


 Adanya pernikahan usia dini, rendahnya kesertaan KB terhadap PUS,
kesertaan KB pria dan rendahnya pelayanan KB metode kontrasepsi
 jangka panjang.

4.3.3. Urusan
Urus an Kepem
Kepemud
udaan
aan dan Olah Raga
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan Kepemudaan dan Olah Raga terdapat
beberapa permasalahan adalah sebagai berikut:

IV - 10
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

1. Minimnya sarana prasarana olahraga yang tersedia dalam


meningkatkan pembinaan prestasi olah raga;
2. Tingginya permasalahan
permasalahan sosial di kalangan pemuda, seperti kriminali
kriminalitas,
tas,
premanisme, narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA), dan seks

bebas yang dapat menimbulkan HIV;

B. Isu Strategis :
1. Peningkatan prestasi
prestasi olahraga yang diperoleh;
diperoleh;
2. Peningkatan penyediaan
penyediaan sarana prasarana
prasarana olahraga;
3. Pembinaan pemuda
pemuda dalam menghadapi masalah
masalah sosial.

4.4. EKONOMI
4.4.1.
4.4.1. Urusan Ketahanan Pangan
 A. Permas
Per masalah
alah an :

Dalam pelaksanaan ketahanan pangan terdapat beberapa kendala yang


dialami adalah sebagai berikut:
1 Keterbatasan akses petani terhadap
t erhadap layanan usaha, terutama
permodalan dari lembaga keuangan formal yang ada. Hal ini disebabkan
sistem perbankan yang ada selama ini masih belum dapat diakses
dengan mudah oleh petani;
2 Pemanfaatan lumbung
lumbung pangan masyaraka
masyarakatt yang telah dibangun oleh
Pemerintah Daerah belum optimal disebabkan terbatasnya modal usaha
yang dimiliki oleh Gapoktan;
3 Sarana penyuluhan
penyuluhan pada
pada Balai Penyuluhan
Penyuluhan Pertanian
Pertanian ( BPP)
BPP) kecamatan
yang telah dibangun belum terpenuhi secara maksimal sehingga proses
pembelajaran terhadap
terhadap pelaku utama
uta ma dan pelaku usaha belum
be lum optimal;
4 Pembangunan Gudang Cadangan
Cadangan Pangan Pemerintah
Pemerintah Daerah tidak
dapat dilaksanakan karena gudang cadangan pangan dalam
pengelolaannya memerlukan tenaga khusus guna mengoptimalkan
pangadaan cadangan pangan (seperti UPT).
B. Isu Strategis :
1. Penganekaragaman konsumsi pangan dan penanganan daerah rawan
pangan, serta kesadaran masyarakat mengkonsumsi produk pangan
lokal.
2. Revitalisasi fungsi petugas penyuluh lapangan (PPL) dan
mengoptimalkan dinamika lembaga desa (Kelompok Tani).

IV - 11
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4.4.2.
4.4.2. Urusan Pertanian
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan pertanian beberapa permasalahan yang
dialami adalah sebagai berikut:

1. Anomali iklim yang kurang menguntungkan


menguntungkan ba
bagi
gi perkembanga
perkembangan
n
tanaman pangan dan hortikultura;
2. Pemanasan Global (Global Warming)
Warming) antara lain terjadinya perubahan
iklim yang menyebabkan banjir, kekeringan dan gelombang besar;
meningkatnya frekuensi hama dan penyakit (serangan OPT) akibat
cuaca yang ekstrim; badai Elnino dan Lanina, anomali iklim beserta
dampaknya berpeluang besar terhadap resiko kegagalan panen yang
menyebabkan banyak kerugian bagi petani dalam budidaya usahanya;
3. Terbatasnya alat
alat mesin pertanian
pertanian baik pra panen maupun
maupun pasca
panen (pengolah tanah, pasca panen pada tanaman pangan dan

hortikultura serta alat pemberantasan organisme pengganggu


tanaman);
4. Ketersediaan benih unggul bermutu terbatas jika dibandingkan dengan
kebutuhan petani;
5. Jaringan irigasi tersier belum berfungsi secara optimal;
6. Penggunaan agensia
agensia hayati dan
dan pupuk organik
organik masih terbatas,
walaupun ada sebagian petani yang sudah mengaplikasikannya
namun di lapangan masih ditemui pemakaian dosis pupuk yang tidak
sesuai anjuran;
7. Pengembangan usaha pertanian yang berbasis
berbasis agribisnis belum
belum
optimal, walaupun sudah ada yang berhasil, namun sebagian besar
dari kelompok usaha masih memerlukan dukungan baik peningkatan
SDM petani, teknologi pertanian maupun permodalan;
8. Aplikasi teknologi
teknologi sesuai
sesuai rekomendasi
rekomendasi teknis
teknis yang telah dianjurkan
dianjurkan
belum dilaksanakan secara optimal oleh petani;
9. Rendahnya kandungan bahan organik di dalam tanah sebagai
sebagai akibat
akibat
dari penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus sehingga
 jumlah kandungan
kandungan bahan organik dalam tanah menjadi 2% dari
rekomendasi teknis yang semestinya sebesar 5%;
10. Adanya serangan hama penyakit pada daerah – daerah sentra
tanaman pangan berupa tungro, penggerek batang, xanthomonas
oryzae, tikus dan hama putih yang berpengaruh terhadap produksi dan

IV - 12
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

produktivitas tanaman;
11. Skala kepemilikan ternak yang relatif
relatif kecil akibat minimnya modal
modal yang
dimiliki peternak, sehingga pola usaha cenderung
cenderung masih tradisional;
12. Rendahnya pemanfaatan teknologi peternakan, baik teknologi

pembuatan pakan, teknologi pengolahan limbah, maupun teknologi


pasca panen;
13. Kurangnya akses pasar sehingga kesulitan dalam menjual produk
peternakan yang dihasilkan;
14. Kurangnya kemampuan kelompok ternak dalam mengembangkan
usahanya bersama anggota kelompok;
15. Ancaman penyakit ternak yang bersifat eksplosif seperti AI pada
unggas serta penyakit lain seperti ND, SE, dan brucella;
16. Dibukanya kran impor sapi potong menyebabkan meningkatnya stok
ternak sapi potong, akibatnya menurunkan harga jual sapi hidup, di sisi

lain permintaan akan produksi daging cenderung stabil mengikuti


kekuatan daya beli masyarakat. Hal ini membuat pendapatan peternak
sapi potong berkurang bahkan sampai mengalami kerugian karena
ongkos produksi lebih besar daripada harga jual;
17. Adanya peraturan Menteri Pertanian Nomor 333/Kpts/PD.420/8/2005
tentang Pedoman Pembibitan Ayam Ras yang Baik yang menyatakan
bahwa syarat lokasi usaha peternakan pembibitan ayam sekurang-
kurangnya harus berjarak 2.000 meter dari permukiman warga pada
keempat sisinya, menghambat investor yang akan berinvestasi di
bidang pembibitan ayam karena sangat sulit mencari lokasi yang
memenuhi syarat di Kabupaten Pasuruan;
18. Rendahnya produksi susu,
susu, sedangkan permintaan
permintaan akan produksi susu
semakin meningkat dengan adanya pembangunan Industri
Pengolahan Susu (IPS) baru di Kabupaten Pasuruan. Keadaan ini
diperparah dengan persaingan penggunaan lahan antara peternakan
dengan industri dan perumahan, hal ini berimplikasi pada menurunnya
kapasitas tampung peternakan sapi perah dan berkurangnya jumlah
pakan ternak. Apabila hal ini tidak segera diatasi maka dikhawatirkan
industri pengolahan susu akan mengimpor bahan baku industri olahan
susu dari luar negeri.

IV - 13
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

B. Isu Strategis :
1. Peningkatan produksi
produksi dan produktivitas pertanian dan
dan peternakan
melalui alih teknologi.
2. Target peningkatan
peningkatan produksi beras nasional 10 juta ton.

3. Konsistensi pengendalian
pengendalian alih fungsi lahan produktif
produktif melalui Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan ) 
Berkelanjutan ( LP2B ) 

4.4.3.
4.4.3. Urusan Kehutanan
Kehut anan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan kehutanan dan perkebunan terdapat beberapa
masalah antara lain sebagai berikut.
1 Keberadaan
Keberadaa n lahan kritis masih cukup luas;
2 Curah hujan sepanjang tahun yang cukup tinggi mengakibatkan bunga
rontok dan timbul penyakit sehingga kualitas dan kuantitas produksi

komoditi perkebunan menurun;


3 Adanya penebangan
penebangan pohon untuk
untuk komoditi
komoditi tertentu yang tidak
diimbangi dengan penanaman komoditi yang sama;
4 Sebagian areal tanam komoditi perkebunan khususnya tebu beralih
pada komoditi lain (tanaman pangan);
5 Masih ada budidaya tebu yang melaksanakan keprasan beberapa kali,
sehingga ini akan mempengaruhi rendemen;
6 Belum optimalnya
optimalnya pemakaian
pemakaian pupuk organik dalam rangka upaya
untuk perbaikan struktur dan tekstur tanah;
7 Produksi
Produks i tanaman kapuk randu cenderung mengalami penurunan,
karena banyak tanaman kapuk randu yang ditebang oleh masyarakat
namun tidak disertai upaya penanaman kembali.

B. Isu str ategis :


1. Mengantisipasi secara komperhensif tentang penanganan dan
pencegahan Global Warming;
2. perkebunan 
Peningkatan produksi dan peroduktivitas komoditi perkebunan 

IV - 14
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4.4.4.
4.4.4. Urusan Kelautan dan Perikanan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Di beberapa wilayah pesisir dan laut masih terjadi kerusakan lingkungan
(sustainable
pada tingkat yang sudah mengancam kapasitas berkelanjutan (sustainable

capacity) ekosistem, yang disebabkan oleh :


capacity)
1. Padat tangkap (Overfishing/overexploitation
Overfishing/overexploitation);
);
2. Konflik pemanfaatan daerah penangkapan ikan (fishing ground);
ground);
3. Degradasi fisik habitat
habitat pesisir,
pesisir, terutama pada mangrove
mangrove dan terumbu
terumbu
karang;
4. Kemiskinan yang terjadi
terjadi pada sebagian
sebagian besar masyarakat
masyarakat pesisir,
pesisir,
demikian juga dengan kondisi sosial budaya;
5. Kualitas sumber
sumber daya
daya manusia
manusia perikanan dan kelautan relatif rendah;
6. Penguasaan ilmu teknologi perikanan dan kelautan relatif masih
rendah;

7. Kurangnya dukungan pendanaan


pendanaan atau
atau investasi
investasi pada sektor perikanan
dan kelautan;
8. Masih kurangnya
kurangnya data dan
dan informasi sumber
sumber daya
daya perikanan
perikanan dan
kelautan, karena terbatasnya sarana dan prasarana;
p rasarana;
9. Perubahan iklim yang cukup ekstrim yaitu adanya gelombang
gelombang dan
ombak yang tinggi serta angin yang cukup kencang, sehingga dengan
kondisi tersebut tidak memungkinkan bagi para nelayan untuk melaut.
over exploitation)
Selain itu, penangkapan ikan yang berlebihan ((over exploitation) dan
(over fishing)
padat tangkap (over fishing) di perairan Selat Madura juga menjadi
faktor utama menurunnya produksi tangkapan di laut;
10. Tingginya kegagalan panen khususnya udang dan lambatnya
lambatnya
pertumbuhan bandeng;
11. Tingginya harga pakan dan terbatasnya sarana produksi budidaya
tawar;
12. Rendahnya permodalan
permodalan dan kesadaran dalam alih teknologi
perikanan;
13. Belum adanya pengganti formalin sebagai bahan pengawet produk
perikanan;
14. Masih dijumpai penggunaan bahan dan alat penangkap ikan terlarang;
15. Penurunan kualitas
kualitas sumberdaya
sumberdaya kelautan dan
dan perikanan.

IV - 15
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

B. Isu str ategis :


1. Peningkatan produksi dan produktivitas
produktivitas pada perikanan
perikanan Budidaya dan
Tangkap dengan memperhatikan tataguna dan tata kelola air serta
mengoptimalkan
mengoptimalkan fungsi kelembag
kelembagaan
aan petani pembudidaya
pembudidaya perikanan
perikanan

dan kesadaran
kesadaran masyarakat
masyarakat atas pentingnya
pentingnya melestarikan ekosistem
perairan yang berkelanjutan;
2. Mengimplentasikan
Mengimplentasikan kegiatan Minapolitan
Minapolitan yang
yang berwawasan
berwawasan agribis
dengan berbasis kawasan.

4.4.5.
4.4.5. Urusan Perdagangan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan perdagangan terdapat beberapa
b eberapa permasalahan
yang dialami adalah sebagai berikut :
1 Rendahnya penguasaan teknologi sehingga produksi tidak efisien dan

harga akhir di konsumen lebih tinggi dari pesaing;


2 Untuk Industri yang tergolong kecil antara lain industri bordir kesulitan
dalam hal permodalan, pemasaran, dan teknologi yang masih
sederhana;
3 Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB cenderung
menurun meskipun masih di atas 20%. Penurunan ini disebabkan oleh
peningkatan kontribusi sektor yang lain terhadap PDRB, sebagai
penjumlahan total menjadi 100%;
4 Pasar bebas menyebabkan
menyebabkan masuknya
masuknya barang-barang
barang-barang impor
impor ke
wilayah Kabupaten Pasuruan menjadi sulit dikendalikan,
dikendalikan, dengan harga
yang lebih murah dibanding produk lokal;
5 Data ekspor barang dan jasa yang dihasilkan di Kabupaten Pasuruan
tidak seluruhnya tercatat di Kabupaten Pasuruan karena tidak ada
ketentuan yang mewajibkan perusahaan mengurus kelengkapan
ekspor di daerah tempat lokasi industrinya karena mereka punya
alternatif pilihan untuk mengurus yaitu di Surabaya, Malang dan
Pasuruan.
6 Kondisi pasar daerah kurang layak karena tidak memiliki MCK, tempat
parkir, pusat informasi dan kantor UPT yang memadai. 

IV - 16
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

B. Isu str ategis :


1. Mendorong efisiensi produksi agar
agar barang
barang dan jasa yang dihasilkan
ditingkat lokal mampu bersaing harga dengan produk impor;
2. Masih rendahnya
rendahnya daya saing produk Kabupaten
Kabupaten Pasuruan
Pasuruan ditingkat
ditingkat

nasional maupun globaL, sehingga perlu adanya strategi persiapan


menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN.
A SEAN.
3. Munculnya toko-toko modern yang bersih dan nyaman mengharuskan
mengharuskan
perbaikan infrastruktur dan managemen pasar daerah agar mampu
bersaing.

4.4.6.
4.4.6. Urusan Perindu str ian
 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Munculnya kompetitor baru sebagai tujuan investasi dikarenakan
perkembangan sarana dan prasarana yang mendukung fasilitas

industri;
2. Masih belum stabilnya ekonomi global berpengaruh
berpengaruh terhadap pasar
hasil industri sehingga banyak investor yang menahan diri untuk
berinvestasi di sektor riil.

B. Isu str ategis :


1. Melakukan penataan ulang kebijakan
kebijakan pembangunan
pembangunan sektor
sektor industri
dengan mengusulkan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan
Industri; 
2. Memperbaiki kualitas manajemen
manajemen pengelolaan
pengelolaan usaha bagi IKM, inovasi
produk mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum optimalnya
kemitraan antar pelaku usaha. 
3. Menumbuh kembangkan
kembangkan industri makanan
makanan dan minuman serta
infrastruktur untuk mendukung MP3EI 

4.4.7.
4.4.7. Urusan Kop erasi dan UKM
 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Aspek kelembagaan koperasi dan UMKM belum optimal;
2. Banyaknya
Banyakny a koperasi yang belum memahami jati diri koperasi secara
benar (pengertian, peran dan fungsi);
f ungsi);
3. Banyaknya koperasi
koperasi tidak akti
aktif,
f, sehingga perl
perlu
u dibina agar bisa
menjadi aktif lagi;

IV - 17
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4. Aspek penggalian sumber pembiayaan secara swadaya masih rendah


atau pada umumnya Koperasi dan UMKM masih sangat
menggantungkan tambahan modal dari pemerintah (dana program);
5. Banyaknya aset UMKM yang belum memenuhi persyaratan perbankan

untuk dijadikan agunan guna mendapatkan tambahan permodalan


melalui perbankan/non bank;
6. Pemanfaatan IT sebagai salah satu sarana pemasaran dan
pengembangan produk belum optimal;
7. Aspek Sumber Daya Manusia
Manusia dalam pengelolaan
pengelolaan Koperasi belum
professional dan Kurangnya jiwa wirausaha pelaku UMKM;
8. Aspek Manajemen (Tata Organisasi) belum memenuhi standar;
9. Inovasi dan adopsi teknologi,
teknologi, pengembanga
pengembangan
n disain produk, yang
berdampak pada diversifikasi produk masih rendah;Jaringan pasar
industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran.

B. Isu Strategis :
Isu strategis pada urusan koperasi dan usaha kecil menengah adalah
1. Terbatasnya akses modal, pasar dan adopsi teknologi dan
menciptakan peluang usaha bagi masyarkat lokal berbasis
kewilayahan ( community based );
2. Meningkatkan
Meningkat kan kerja sama antara UMKM
UMKM dan perusahaa
perusahaann korporasi
swasta maupun milik pemerintah.

4.4.8.
4.4.8. Urusan Pekerjaaan
Pekerjaaan Umum
 A. Permas
Per masalah
alah an
Dalam pelaksanaan urusan pekerjaan umum terdapat beberapa
permasalahan yang dialami antara lain :
1. Semakin tingginya tuntutan masyarakat
masyarakat akan
akan ketersediaan
ketersediaan infrastruktur
utama yang memadai (termasuk sarana-prasarana-fasilitas
pendukungnya) seiring dengan tuntutan keamanan, kenyamanan dan
keselamatan serta meningkatnya kegiatan ekonomi, pemerataan dan
perkembangan aktivitas masyarakat yang semakin beragam;
2. Masih tingginya laju tingkat kerusakan jalan
jalan sebagai akibat dari
penggunaan sarana prasarana jalan yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;

IV - 18
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

3. Belum tertanganinya
tertanganinya beberapa Ruas Jalan Nasional dan Provinsi yang
rusak pada jalur-jalur utama/penting untuk wisata, pertanian dan
industri;
4. Belum tuntasnya
tuntasnya rencana
rencana pembangunan
pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan-
Gempol-Pandaan-

Malang dikarenakan lahan yang akan digunakan belum


keseluruhannya dibebaskan;
5. Tidak seimbangnya
seimbangnya ketersediaan
ketersediaan dana
dana pemeliharaan
pemeliharaan rutin
rutin jaringan
jaringan
irigasi dengan kebutuhan;
6. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat petani dalam
pengelolaan jaringan utama (Saluran Primer dan Saluran Sekunder);
7. Masih rendahnya tanggung jawab masyarakat petani dalam
pengelolaan jaringan irigasi tersier;
8. Makin menurunnya debit andalan di sungai
sungai sebagai
sebagai akibat perubahan
perubahan
iklim;

9. Perlu upaya
upaya untuk mengurangi
mengurangi dampak
dampak dan
dan mengendalikan
mengendalikan kejadian
(antisipasi/pencegahan)
(antisipasi/pencegahan) bencana banjir yang masih sering terjadi;
10. Makin berkurangnya ketersediaan air baku sebagai penduku
pendukung
ng
kebutuhan pengairan bagi lahan pertanian maupun air bersih.

B. Isu Strategis
1. Penyediaan infrastruktur jalan yang mantap guna mendukung
pertumbuhan ekonomi dan wilayah;
2. Percepatan Pembangunan
Pembangunan Jalan
Jalan Tol ruas
ruas Gempol – Pandaan –
Malang dan ruas Gempol - Pasuruan, Perbaikan Jalan Nasional dan
Jalan Provinsi guna mendukung
mendukung perkembangan perekonomian.
3. Kegiatan menyongsong
menyongsong pembangunan
pembangunan jalan
jalan tembus
tembus Batu – Malang
Malang –
Pasuruan (pelaksanaan pembangunan merupakan kewenangan
Provinsi Jawa Timur).
4. Optimalisasi / peningkatan
peningkatan pengelolaan sistim jaringan
jaringan irigasi
irigasi mel
melalui
alui
pengelolaan irigasi partisipatif, penyediaan bangunan penampung air
(embung) sebagai upaya penyediaan air baku, peningkatan
produktivitas lahan untuk pertanian, serta pengurang
p engurangan
an dampak banjir.
5. Peningkatan
Peningka tan kemampuan masyarakat petani yang tergabung dalam
Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA/GHIPPA/IHIPPA) melalui
bimbingan teknis dan pendampingan;
pendampingan;

IV - 19
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

6. Menjaga/mempertahankan keberlanjutan sistem irigasi dengan


menekan laju /pertambahan alih fungsi lahan pertanian menjadi non
pertanian.

4.4.9.
4.4.9. Urusan Perumahan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
an  :
Permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan urusan perumahan
sebagai berikut:
1. Masih cukup
cukup banyak wilayah rawan air bersih,
bersih, terutama saat musim
musim
kemarau;
2. Rendahnya cakupan
cakupan pelayanan
pelayanan pengolahan
pengolahan air
air limbah yang
yang dapat
diakses oleh masyarakat;
3. Banyaknya
Banyakny a jamban yang tidak memenuhi syarat kesehatan serta
belum terealisasinya IPAL komunal terutama pada wilayah dengan

kepadatan penduduk tinggi, sehingga berpotensi mencemari air tanah;


4. Masih kurang tersedianya akses jalan lingkungan yang memadai ;
5. Masih banyaknya masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni.

B. Isu Strategis :
1. Pemenuhan PSU (Prasarana-Sarana-Utilitas)
(Prasarana-Sarana-Utilitas) dasar permukiman yang
layak dan terjangkau, khususnya untuk MBR.
2. Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP).

4.4.10
4.4.10.. Urus
Urus an Perhubu ngan
 A. Permas
Per masalah
alah an
Permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan urusan perhubungan
sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangan
yang ada;
2. Masih kurangnya fasilitas LLAJ, baik rambu maupun marka, yang
dapat dipenuhi oleh pemerintah, serta belum adanya penetapan kelas
 jalan, utamanya pada
pada jalan kabupaten
kabupaten dan jalan
jalan poros desa;
3. Masih kurang dan belum optimalnya layanan prasarana sebagai
tempat pergantian moda angkutan & simpul pergerakan barang-orang
(terminal) guna mendukung perkembangan wilayah;

IV - 20
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangan


yang ada.

B. Isu Strategis :
1. Ketersediaan sarana-prasarana perhubungan dan fasilitas LLAJ,
layanan dan keterjangk
ke terjangkauan
auan transportasi umum belum memadai.

4.4.11
4.4.11.. Urus
Urus an Energ i d an Sumb erdaya Mineral
 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Belum adanya
adanya perencanaan
perencanaan Wilayah Penambanga
Penambangan
n ( WP ) yang
yang
menjadi acuan dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
khusus pertambangan di Kabupaten Pasuruan;
2. Masih banyaknya
banyakny a pengusaha penambangan dan pengguna air bawah
tanah yang tidak
t idak memperpanjang
memperpanjang ijinnya;
3. Masih banyaknya penambanga
penambangan
n illegal / penambangan
penambangan rakyat yang
yang
tidak berijin maupun tidak terpantau/terdata;
terpantau/terdata;
4. Kurang optimalnya
optimaln ya pengawasan pelaksanaan penambangan maupun
pasca penambangan, sehingga banyak kegiatan penambangan yang
tidak sesuai dengan kaidah teknis yang benar.

B. Isu Strategis :
1. Kerusakan lingkungan
lingkungan yang terjadi
terjadi akibat eksploitasi penambangan
penambangan
yang tidak sesuai Kriteria Teknis.

4.4.12. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa


 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Belum optimalnya
optimalnya peran dan fungsi kelem
kelembagaan
bagaan masyarakat dalam
rangka perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan
pembangunan;
2. Belum tertibnya administrasi pemerintah desa;
3. Rendahnya partisipasi
partisipas i perempuan dalam pembangunan;
4. Masih rendahnya perhatian dan pembinaan terhadap pasar desa dan
pemberdayaan teknologi tepat guna.

B. Isu Strategis :
Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat dalam
pembangunan desa.

IV - 21
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4.5. TATA KEHIDUPAN


KEHIDUPAN SOSIAL KEMASYARAK ATAN
4.5.1.
4.5.1. Urusan Kesatuan Bangsa dan
dan Politik Dalam
Dalam Negeri
Negeri
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri yang dialami

antara lain :
1 Berkurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan
keamanan
lingkungannya;
2 Kualitas
Kualita s dan kuantitas sumber daya manusia Linmas yang masih
rendah;
3 Tingkat pemahaman, kesadaran dan ketaatan masyarakat
masyara kat dan/atau
pelaku usaha berbadan hukum terhadap Peraturan Daerah / Peraturan
Bupati masih dinilai kurang sehingga masih banyak terjadi
pelanggaran terhadap Perda / Perbup;
4 Adanya Pluralisme dalam masyarakat Kabupaten Pasuruan.

B. Isu str ategis


Mewujudkan lingkungan aman, tertib, dan taat terhadap Peraturan Daerah

4.5.2.
4.5.2. Urusan Sosial
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan sosial terdapat beberapa kendala dan
permasalahan yang dialami. sebagai berikut.
1 Masih tingginya angka PMKS;
2 Penanganan PMKS terutama Pembinaan Eks Penyandang Penyakit
Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial) rendah;
3 Belum tersedia rumah penampungan bagi PMKS;
4 Kurangnya
Kurangny a sumber daya manusia di bidang sosial mendorong tidak
optimalnya pelayanan kesejahteraan sosial.

B.
B.   Isu strategis :
Belum optimalnya penanganan PMKS dan rendahnya SDM bidang sosial.
 
4.5.3.
4.5.3. Urusan Kebud ayaan
 A. Permas
Per masalah
alah an
Dalam pelaksanaan kebudayaan terdapat beberapa permasalahan yang
dialami antara lain :
1. Pengelolaan kekayaan budaya yang belum optimal;

IV - 22
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

2. Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang;


3. Masuknya nilai
nilai dan budaya
budaya asing
asing yang berpengaruh
berpengaruh negatif cukup
cukup
banyak;
4. Kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya masih terbatas.

B. Isu str ategis :


Keinginan masyarakat untuk mengoptimalkan pengelolaan kekayaan
budaya dan sumber daya manusia.

4.5.4.
4.5.4. Urusan Pariwisata
Dalam pelaksanaan pariwisata permasalahan yang dialami antara lain :
 A. Permas
Per masalah
alah an :
1. Kurang optimalnya pengelolaan terhadap objek wisata unggulan;
2. Kurangnya dukungan sarana dan prasarana obyek wisata;
3. Kurangnya
Kurangny a minat para wisatawan untuk menginap lebih lama di
Kabupaten Pasuruan di saat berkunjung (tingkat hunian).
B. Isu str ategis :
1. Pengembangan daerah tujuan wisata yang kompetitif
kompetitif berbasis
berbasis kearifan
kearifan
lokal.

4.5.5.
4.5.5. Urusan Pemberd
Pemberd ayaan Perempuan dan
dan Perlind
Perlind ung an Anak
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
terdapat beberapa
beberapa permasalahan
permasalahan antara lain
lain :
1 Adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
2 Rendahnya koordinasi lintas sektor dengan PPT-PPA dalam
penanganan kasus KDRT;
3 Rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan;
4 Belum memiliki
memiliki data gender secara terpilah.

B. Isu str ategis :


Rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan dan kurang
koordinasi dalam perlindungan bagi perempuan dan anak dari korban
kekerasan.

IV - 23
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

4.5.6.
4.5.6. Urusan Ketenagakerjaan
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan ketenagakerjaan terdapat beberapa
permasalahan yang dialami antara lain :

1. Kurangnya tenaga pengawas ketenagakerjaan


ketenagakerjaan sehingga berpengaruh
berpengaruh
terhadap pengendalian semua pelaksanaan pengawasan di
perusahaan sehingga masih terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh
pihak perusahaan;
2. Adanya perusahaan
perusahaan yang
yang belum memahami peraturan Perundang-
undangan Ketenagakerjaan dan adanya pemahaman yang berbeda
tentang Peraturan Ketenagakerjaan antara pengusaha dan pekerja;
3. Kualitas dan
dan daya saing calon
calon tenaga kerja belum
belum sesuai
sesuai kebutuhan
kebutuhan
pasar;
4. Tingkat kualitas
kualitas ketrampilan
ketrampilan Angkatan Kerja yang
yang rata-rata
rata-rata masih
rendah sementara dunia usaha mensyaratkan
mensyaratkan adanya ketrampilan dan
keahlian (skill) bagi calon tenaga
t enaga kerjanya;
5. Minat tenaga
tenaga kerja untuk bekerja disektor
disektor formal (PNS) relative
relative tinggi
tinggi
dan kurang tertarik untuk berkerja di sektor informal (berwirausaha
mandiri) dan perkembangan IPTEK yang melahirkan
melahirkan penciptaan mesin
produksi yang berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja (dari padat
karya ke padat modal);
6. Modernisasi
Modernisa si mesin industri yang
yang menyebabkan pemakaian tenaga
kerja manusia menjadi berkurang.

B. Isu str ategis :


Terbatasnya kesempatan kerja dan rendahnya ketrampilan calon tenaga
kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan
kebutuhan pasar.

4.5.7.
4.5.7. Urusan Ketrans migr asian
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan ketransmigrasian permasalahan adalah
sebagai berikut :
1. Program transmigrasi secara regulasi masih bergantung pada
Pemerintah Pusat / Provinsi,
P rovinsi, baik untuk sarana dan prasarana maupun
lokasi transmigrasi, sehingga keberhasilan program / kegiatan

IV - 24
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

transmigrasi di daerah masih bergantung pada Pemerintah Pusat /


Provinsi;
2. Dalam melakukan
melakukan kunjungan
kunjungan kerjasama
kerjasama dengan pemerintah daerah
kabupaten di luar Jawa, pemerintah kabupaten daerah pengirim baru

dapat melakukan pada awal tahun anggaran berjalan, karena


data/informasi tentang calon lokasi transmigrasi baru diterima pada
tribulan IV tahun sebelumnya, sehingga untuk waktu 12 bulan
terkadang tidak cukup untuk menyelesaikan kerja sama antar daerah.

B. Isu str ategis :


Minat masyarakat bertransmigrasi cukup tinggi namun tidak diikuti dengan
kuota pemerintah dan kesiapan
kesiapan lokasi transmigrasi.
transmigrasi.

4.5.8.
4.5.8. Urusan Ling kun gan Hidup
 A. Permas
Per masalah
alah an :
Dalam pelaksanaan urusan lingkungan hidup ditemui beberapa kendala
dan permasalahan, antara lain :
1. Kurang optimalnya pengawasan dan pemantauan terhadap
pengelolaan lingkungan dan kerusakan lingkungan yang disebabkan
oleh aktifitas usaha;
2. Penurunan kualitas dan kuantitas
kuantitas Sumber
Sumber Daya Alam dan lingkungan
(hidup dan buatan);
3. Masyarakat belum terbiasa memilah
memilah antara sampah organik dan non
non
organik;
4. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
pengelolaan lingkungan;
lingkungan;
5. Kecilnya cakupan
cakupan pengelolaan sampah yang disebabkan kurangnya
tenaga, sarana dan prasarana
p rasarana pengelola
pengelolaan
an sampah yang ada;
6. Kurang tersedianya
tersedianya dan belum
belum optimalnya fungsi Tempat Pengolahan
Pengolahan
Sementara (TPS) yang dimiliki;
7. Cakupan pelayanan
pelayanan TPA (Tempat
(Tempat Pengolahan
Pengolahan Akhir)
Akhir) masih belum
terpenuhi, serta masih kurangnya daya tampung Tempat Pengolahan
 Akhir (TPA) sampah yang
yang telah ada;
8. Masih kurangnya
kurangnya ketersediaan
ketersediaan sarana-prasarana
sarana-prasarana publik khususnya
RTH perkotaan yang berkualitas serta aksessibilitas masyarakat
terhadapnya.

IV - 25
 

 
RencanaPe
naPembang
nguna
unanJang
ngkkaMeneng
nga
ahDa
Daerah((R
RPJMD
PJMD)) KabupatenPasur
surua
uan2013– 2018 
 

B. Isu str ategis :


1. Terjadinya degradasi lingkungan yang disebabkan oleh aktifitas
penambangan sirtu dan pemanfaatan air bawah tanah secara
berlebihan dan pengelolaan sampah yang tidak sesuai kriteria teknis;

2. Pengadaan RTH perkotaan publik sebesar 7,5% dari luas kawasan


perkotaan;
3. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka kebersihan lingkungan;
4. ( Reuse,
Mengoptimalkan pengolahan sampah dengan metode 3R (Reuse,
Reduce dan
Reduce dan Recycle
Recycle);
);
5. Perlunya pembangunan TPA untuk mengatasi permasalahan sampah.

IV - 26

Anda mungkin juga menyukai