Anda di halaman 1dari 3

Nama

Nama : En
Endr
draw
awat
atii

NIM : 0902025086

Kelas : IIP
P-B

MK : Per
Peren
enca
cana
naan
an Pemb
Pemban
angu
guna
nan
n Dae
Daera
rah
h

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan isi dari visi, misi,dan
 program Kepala Darah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan
RPJM Nasional
Nasional,, memuat
memuat arah kebijakan keuangan
keuangan Daerah,
Daerah, strategi
strategi pembangun
pembangunan
an Daerah,
Daerah, kebijakan
kebijakan
umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan
yang
yang bers
bersif
ifat
at endi
endika
kati
tiff (UU
(UU 25/2
25/200
004
4 Pasa
Pasall 5 ayat
ayat (2))
(2)).Da
.Dala
lam
m upay
upayaa agar
agar RJPM
RJPM Daer
Daerah
ah dapat
dapat
mengantisipasi kebutuhan pembangunan daerah dalam jangka waktu lima tahunan, maka penyusunannya
 perlu dilakukan secara komprehensif dan lintas pemangku kepentingan (stakeholder ) pembangunan.
Untuk itu dilaksanakan tahapanpenyusunan RPJM Daerah sebagai berikut:

 Pertama : Penyiapan rancangan awal RPJM Daerah, kegiatan ini dibutuhkan guna mendapatkan
gambaran awal dari jabaran visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih. Kejelasan Visi, Misi

dan Agenda Program Kepala Daerah Terpilih ini sangat diperlukan untuk  Memberikan penilaian

atas kejelasan arah, fokus, kandungan, perspektif dari visi, misi dan agenda Kepala Daerah
Terpilih. Kejelasan atas hal-hal tersebut diatas akan sangat menentukan kualitas proses
 pemikiran
 pemikiran strategis
strategis dan
dan substansi
substansi dokumen
dokumen RPJMD.
RPJMD.
 Kedua : Penyiapan
Penyiapan rancangan
rancangan Rencana
Rencana Strategis
Strategis Satuan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (rancanga
(rancangan
n
Renstra
Renstra SKPD),
SKPD), yang dilakukan
dilakukan oleh seluruh SKPD. Penyusuna
Penyusunan
n rancangan
rancangan Renstra SKPD
 bertujuan untuk merumuskan visi,misi, tujuan strategi, kebijakan, program dan kegiatan
 pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, a gar selaras dengan p rogram prioritas
Kepala Daerah terpilih. Memberikan penilaian dan evaluasi sejauh mana kelengkapan informasi
tent
tentan
ang
g prof
profil
il daer
daerah
ah,, keje
kejela
lasan
san rumu
rumusa
san
n isu
isu stra
strate
tegi
giss daer
daerah
ah dan
dan kese
kesesu
suai
aian
anny
nyaa dan
dan
konsistensinnya dengan program pembangunan yang dirumuskan. RPJMD menampilkan situasi
dan kondisi serta pencapaian
pencapaian daerah dalam berbagai
berbagai fungsi pemerintahan,
pemerintahan, urusan wajib
wajib dan
urusan pilihan pemerintahan daerah yang meliputi:

(1).Pelayanan umum,

(2). Ketertiban, ketentraman dan keamanan,


(3) Ekonomi,

(4) Lingkungan hidup dan penataan ruang daerah,

(5) Perumahan dan fasilitas umum,

(6) Kesehatan,

(7) Pendidikan,

(8). Pariwisata dan budaya,

(9) Perlindungan sosial dan kependudukan.

Penilaian kelengkapan dan keterpaduan rencana program mencakup aspek-aspek Profil Daerah,
Isu dan Permasalahan Strategis Daerah, Perumusan Tujuan, Strategi, Arah, dan Kebijakan Umum
Pembangunan Daerah, Perumusan Program Pembangunan Daerah, Kontribusi Program Daerah
terhadap Penanganan Isu Nasional, Kejelasan Arahan bagi Penyusunan Renstra SKPD

 Ketiga : Penyusunan rancangan RPJM Daerah. Tahap ini merupakan upaya mengintegrasikan
rancangan awal RPJM Daerah dengan rancangan Renstra SKPD, yang menghasilkan rancangan
RPJM Daerah serta Penilaian pengembangan keuangan daerah mencakup aspek - aspek informasi
keadaan keuangan daerah, kejelasan rumusan isu strategis keuangan daerah, rumusan tujuan,
strategis, dan arah dan kebijakan keuangan daerah.

 Keempat : Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) jangka menengah daerah.


Kegiatan ini dilaksanakan guna memperoleh berbaga imasukan dan komitmen dari seluruh
 pemangku kepentingan pembangunan atas rancangan RPJM Daerah. Poin ini memberikan
 penilaian dan evaluasi sejauh mana RPJMD mengatasi isu kelembagaan, personalia dan peraturan
dan telah mengantisipasi implikasi program RPJMD pada perlunya pengaturan kelembagaan dan
 pengembangan peraturan daerah (tidak tercakup secara eksplisit dalam SE Mendagri Nomor 
050/2020/SJ tahun 2005). Penilaian tentang pengembangan kelembagaan dan peraturan daerah
mencakup aspek-aspek rumusan isu strategis pengembangan kelembagaan dan peraturan daerah,
dan arah kebijakan pengembangan kelembagaan dan peraturan daerah.
 Kelima : Penyusunan rancangan akhir RPJM Daerah, dimana seluruh masukan dan komitmen
hasil Musrenbang Jangka Menengah Daerah menjadi masukan utama penyempurnaan rancangan
RPJM Daerah, menjadi rancangan akhir RPJM Daerah. Rancangan akhir RPJM Daerah
disampaikan oleh Kepala Bappeda kepada Kepala Daerah terpilih. Keberhasilan implementasi
RPJMD sangat ditentukan oleh komitmen semua stakeholder untuk mendukungnya. Untuk 
menciptakan ‘sense of ownership’  RPJMD, proses penyusunan RPJMD perlu melibatkan
masyarakat dan DPRD dalam keseluruhan tahapan penting perencanaan dan pengambilan
keputusan rencana. Bagian E ini menilai dan mengevaluasi informasi yang disampaikan oleh
Pemerintah Daerah berkaitan dengan keterlibatan masyarakat dan DPRD dalam proses
 penyusunan rencana.
 Keenam : Penetapan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), dibawah koordinasi Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi hukum. Rancangan akhir RPJM Daerah beserta
lampirannya disampaikan kepada DPRD sebagai inisiatif Pemerintah Daerah, untuk diproses
lebih lanjut menjadi Peraturan Daerah tentangRPJM Daerah. Setelah menilai kelengkapan
substansi dokumen RPJMD, maka Bagian ini ditujukan untuk memberikan kesimpulan secara
menyeluruh tentang kualitas proses pemikiran strategis dan terutama konsistensi (benang merah)
dan keterpaduan antara elemen-elemen strategis rencana.

RPJM merupakan dokumen publik yang merangkum daftar rencana kegiatan lima tahunan
dibidang pelayanan umum pemerintahan, karena itu proses penyusunannya dilakukan melalui serangkaian
forum musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan
setempat. Atas dasar pertimbangan itu, maka RPJM semula merupakan rumusan Visi, Misi, Arah
Kebijakan dan Rencana Indikatif Program pasangan Bupati/Wakil Bupati terpilih, berkembang menjadi
muatan matriks rencana program dan kegiatan lima tahunan yang merupakan hasil kesepakatan seluruh
unsur pelaku pembangunan daerah, dengan tetap memperhatikan kebijakan dan program strategis
nasional dan provinsi.

Maksud penyusunan RPJMD adalah menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan
DPRD dalam menyusun Renstra SKPD, Renja SKPD sekaligus merupakan acuan dalam penetapan
tahapan program dan kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam forum Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah (Musrenbang) secara berjenjang. Karena itu, isi dan substansinya mencakup
indikasi rencana program dan kegiatan, sumber pembiayaan, baik APBN, APBD Provinsi maupun APBD
Kabupaten.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat
mengakomodir semua kepentingan masyarakat berdasarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih dengan memperhatikan berbagai koridor peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan perencanaan pembangunan. Dalam menyusun rancangan RPJM Daerah tersebut, Kepala
Bappeda menggunakan rancangan Renstra SKPD dan berpedoman pada RPJP Daerah. Selanjutnya
rancangan RPJM Daerah dijadikan bahan bagi Kepala Bappeda untuk menyelenggarakan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jangka Menengah Daerah. Hasil dari Musrenbang tersebut,
akan dijadikan dasar bagi Kepala Bappeda untuk menyusun rancangan akhir RPJM, untuk kemudian
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

Anda mungkin juga menyukai