HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM
DAFTAR ISI
Tujuan Praktikum
1. Mampu membuat rangkaian logika dasar menggunakan transistor bipolar
2. Mempu menggunakan alat ukur untuk mengevaluasi rangkaian yang telah dibuat
Landasan teori
Gerbang NOT
Gerbang NOT sering disebut juga dengan istilah inverter atau pembalik. Logika dari
gerbang ini adalah membalik apa yang di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya hanya
terdiri dari satu kaki saja. Ketika input yang masuk adalah 1, maka hasil output-nya adalah
0. Jika input yang masuk adalah 0, maka hasil output-nya adalah 1.
Gerbang AND
Gerbang logika AND memiliki karakteristik logika jika semua input atau salah satu input
yang masuk adalah bernilai 0, maka hasil outputnya pasti akan bernilai 0. Jika semua input
diberi nilai 1, maka hasil output akan bernilai 1 pula. Logika gerbang AND bisa
diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang disusun secara seri.
Jika salah satunya memutuskan hubungan rangkaian, maka hasil yang dikeluarkan dari
rangkaian tersebut adalah 0. Tidak peduli saklar manapun yang diputuskan maka hasil
akhirnya adalah 0. Ketika kedua buah saklar terhubung dengan rangkaian bersamaan, maka
hasil akhirnya barulah bernilai 1.
Gerbang OR
Dimana Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada
keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan
0.
Alat dan komponen
1. Alat ukur AVO meter
2. Project board/simulator rangkaian
3. Sumber tegangan 0 sampai 12 V
4. Komponen elektronika yang sesuai dengan gambar rangkaian pada prosedur percobaan
Prosedur percobaan
1. Susunlah komponen elektronika yang sudah disediakan sesuai dengan gambar 1.1, 1.2,
dan 1.3.
2. Ukurlah tegangan pada titik yang ada tanda arah panah yang mengarah pada ujung kanan
atas
3. Tulislah hasil pengukuran pada langkah 2 di tabel yang sudah disediakan
Landasan teori
Rangkaian aritmatik adalah rangkaian digital yang digunakan untuk melakukan operasi
matermatika, seperti penjumlahan dan pengurangan. Rangkaian ini terdiri dari komponen
gerbang logika dasar, seperti AND, OR, dan XOR. Terdapat beberapa jenis rangkaian artimatik
dasar, seperti half adder dan half subtractor, rangkaian artimatik tersebut dapat melakukan
operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana. Rangkaian aritmatik yang lebih kompleks dari
itu adalah rangkaian adder dan subtractor 4 bit. Ilustrasi proses penjumlahan dapat dilihat pada
gambar 2.1. dan untuk ilustrasi untuk subtractor tidak jauh berbeda dengannya.
Prosedur percobaan
1. Susunlah komponen elektronika yang sudah disediakan sesuai dengan gambar 2.2, dan
2.4.
2. Susunlah rangkaian sebelumnya menjadi seperti gambar 2.3, dan 2.5.
3. Ukurlah nilai pada output S dan Cout
4. Tulislah hasil pengukuran pada langkah 3 di tabel yang sudah disediakan
Gambar 2.2. rangkaian full adder
Tujuan Praktikum
1. Mampu membuat rangkaian MUX dan DEMUX
2. Mempu menggunakan alat ukur untuk mengevaluasi rangkaian yang telah dibuat
Landasan teori
Terdapat dua rangkaian yang dapat difungsikan sebagai rangkaian pemilih, yaitu
multiplexer dan demultiplexer. Multiplexer atau Mux adlah rangkaian logika yang memilih atau
mengalihkan data digital dari bebearap jalur input ke jalur keluaran tunggal dalam urutan waktu
tertentu. Secara fungsional, multiplexer dapat diwakili oleh operasi saklar elektronik yang secara
berurutan menghubungkan setiap input jalur ke jalur keluaran. Demultiplexer atau demux adalah
rangkaian logika yang mengalihkan digital data dari satu jalur input ke beberapa jalur output
dalam urutan waktu tertentu. Pada dasarnya, demux dan mux adalah berlawanan. Multiplexer
dan demultiplexer digunakan ketika data dari beberapa sumber akan ditrasnmisikan melalui satu
jalur ke lokasi yang jauh dan didistribusikan kemblai ke beberapa tujuan. Gambar 3.1 adalah
ilustrasi jenis aplikasi ini, dimana data digital dari tiga sumber dikirim keluar sepanjang satu
jalur ke tiga terminal di lokasi yang lain.
Tujuan Praktikum
1. Mampu membuat rangkaian pemicu schimitt
2. Mempu menggunakan alat ukur untuk mengevaluasi rangkaian yang telah dibuat
Landasan teori
Pemicu schmitt merupakan keluarga rangkaian regeneratif. Rangkaian ini dapat dibuat
dari komponen utama transistor atau komparator. Rangkaian schmitt transistor terdiri dari dua
rangkaian aktif yang bekerja secara berkebalikan. Bila salah satu rangkaian dalam keadaan cutt
off, yang lain dalam keadaan saturasi.
Pemicu schmitt merupakan rangkaian regeneratif yang dapat menaggapi bentuk
gelombang masukan yang berubah lambat dengan transisi waktu yang sangat cepat pada
keluaran. Pada dasarnya pemicu schmitt diciptakan untuk menghilangkan atau menanggulangi
cacat sinyal masukan pada sistem digital (ilustrasi dapat dilihat pada Gambar 4.1).
Fungsi pemicu schmitta adalah memperbaiki sinyal digital. Pada perkembangan saat ini
pemicu schmittdapat dikembangkan ke beberapa fungsi, diantaranya mengubah sinyal sinusoida,
sinyal segitiga, sinyal gigi gergaji, dan sinyal yang lain yang dapat diubah menjadi sinyal digital.
Gambar 4.1. ilustrasi sinyal input yang cacat sehingga menyebabkan sinyal digital menjadi cacat
Prosedur percobaan
1. Susunlah komponen elektronika yang sudah disediakan sesuai dengan gambar 4.2
2. Ukurlah tegangan/logika pada keluaran dan masukan
3. Tampilkan bentuk sinyal input dan output pada langkah 2
Tujuan Praktikum
1. Mampu membuat rangkaian multivibrator menggunakan NE555
2. Mempu menggunakan alat ukur untuk mengevaluasi rangkaian yang telah dibuat
Landasan teori
Dalam dunia elektronika, pembangkit pulsa sangat berperan dalam sistem jam digital,
rangkaian elektronik hiburan seperti misalnya running led, dan dengan sedikit kreatifitas
rangkaian pembangkit pulsa ini dapat menghasilkan sinyal PWM untuk keperluan misalnya
mengatur terang redupnya cahaya LED atau lampu, dan untuk mengatur putaran motor. Salah
satu komponen yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut adalah IC NE555, IC pewaktu
555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan multivibrator.
Gambar skema internal dari ic NE555 dapat dilihat pada gambar 5.1 dan gambar 5.2
menunjukkan simbol dari IC NE555
Prosedur percobaan
Landasan teori
Konversi analog-ke-digital adalah proses mengubah output dari rangkaian sample and-hold
menjadi serangkaian kode biner yang mewakili amplitudo analog masukan pada setiap waktu
sampel. Proses sample and-hold menjaga amplitudo dari konstanta sinyal input analog antara
pulsa sampel; oleh karena itu, konversi analog-ke-digital dapat dilakukan dengan menggunakan
nilai konstan daripada memiliki analog perubahan sinyal selama interval konversi, yang
merupakan waktu antara pulsa sampel.
Prosedur percobaan
Gambar 6.1. Rangkaian ADC
Tujuan Praktikum
1. Mampu membuat rangkaian DAC
2. Mempu menggunakan alat ukur untuk mengevaluasi rangkaian yang telah dibuat
Landasan teori
Konversi digital ke analog adalah bagian penting dari sistem pemrosesan digital. Sekali data
digital yang telah diproses, diubah kembali ke bentuk analog. DAC adalah kebalikan dari ADC
yang ada di BAB sebelumnya.
Prosedur percobaan
1. Susunlah komponen elektronika yang sudah disediakan sesuai dengan gambar 7.2.
2. Ukurlah tegangan/logika pada keluaran dan masukan
3. Tulislah hasil pengukuran pada langkah 2 di tabel yang sudah disediakan
Tujuan Praktikum
1. Mampu menggunakan fasilitas pada Mikrokotroler melalui board Arduino
2. Mempu menggunakan alat ukur untuk mengevaluasi algortima yang telah dibuat
Landasan teori
Board Arduino menyediakan jalur untuk mengakses fasilitas yang dimiliki mikrokontroler yang
digunakan. Fasilitas yang sering digunakan adalah I/O digital, Input dan output Analog, dan Fasilitas
Interrupt. Berikut akan disampaikan beberapa contoh program untuk mengakses fasilitas-fasiltas yang
disebutkan sebelumnya. Fasilitas yang sering digunakan adalah I/O digital, Input dan output Analog, dan
Fasilitas Interrupt.
a. Digital Output
Fasilitas digital output mempunyai tugas untuk mengirimkan sinyal digital berupa nilai 1
(High) atau 0 (Low).
b. Digital input
Fasilitas digital input memiliki tugas untuk menerima sinyal digital berupa nilai 1 (High) atau 0
(Low)
c. Analog output
Fasilitas pada pin analog output pada umumnya digunakan sebagai pembangkit sinyal PWM,
sinyal PWM sendiri digunakan untuk mengatur kecepatan motor dc atau mengatur kecerahan
sebuah LED atau lampu
d. Analog input
Fasilitas analog input digunakan untuk pembacaan sensor yang outputnya adalah tegangan
analog
e. Interrupt
Konsep interrupt seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.1, Gambar tersebut menunjukkan
jika belum terjadi interrupt maka instruksi program normal akan dijalankan sampai akhir
(instruksi 1 sampai 6), sedangkan jika terjadi interrupt maka instruksi pada program normal
akan terhenti sementara untuk mengerjakan instruksi pada sub rutin interrupt, jika instruksi
pada sub rutin interrupt selesai dikerjakan maka selanjutnya akan melanjutkan instruksi pada
alur program normal.
Gambar 8.1. Konsep Interrupt
Alat dan komponen
1. Board arduino/simulator rangkaian
2. Project board
3. LED dan Push Button
4. Software arduino IDE
5. Sumber tegangan 0 sampai 12 V
6. Kabel USB untuk menghubungkan arduino dengan PC
Prosedur percobaan
1. Mintalah rangkaian pengujian kepada asisten laboratorium
2. Rangkailah komponen pada project board /simulator sesuai dengan yang diperoleh
3. Gunakan algoritma 8.1 sampai 8.4 sesuai dengan rangkaian yang telah diperoleh
4. Tulislah hasil pengujian di tabel yang sudah disediakan
Program 8.1.
Program 8.2.
Program 8.3.
Program 8.4.
Kesimpulan
Lembar evaluasi
DAFTAR PUSTAKA