Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak napas sejak 6
hari yang lalu yang dirasakan semakin memburuk. Pasien juga mengalami mual,
muntah dan batuk. Pasien mengatakab perokok aktif sejak SMA. Pada riwayat
kesehatan dahulu ditemukan riwayat batuk > 2 minggu, sesak napas, penurunan berat
badan, dan keringat malam. Hasil pemeriksaan fisik TD 110/70mmHg, frekuensi nadi
120 kali/menit dan teratur, frekuensi napas 44 kali/menit, suhu 36,50C, pergerakan
dinding dan bentuk dada tidak simetris kanan dan kiri, dada kanan terlihat lebih
cembung, taktil fremitus dada kanan tertinggal dan fremitus vocal getaran dada kiri
lebih dominan, perkusi dada kanan hipersonor, dan terdengar ronkhi pada kedua area
paru. Hasil rontgen menunjukkan adanya bayangan lusen tanpa corakan paru lateral
tengah dan bawah pada hemithorak kanan dan dikelilingi bayangan opak berawan.
Pemeriksaan laboratorium MCV 76,8 fl, MCH 28,7 pg, MCHC 37,4 g/dl, eosinophil
0,5%, basophil 1,0%, neutrophil 75,7%, limfosit 17%, monosit 4,1%, GDS 109 mg/dl
MD : Penyakit Pneumothorak
KA : Hasil Pengkajian
1. Pemeriksaan fisik
- Inspeksi : Pergerakan dinding dan bentuk dada tidak simetris kanan dan kiri,
dada kanan terlihat lebih cembung, taktil fremitus dada kanan, tertinggal dan
fremitus vocal getaran dada kiri lebih dominan, sesak nafas, dan batuk
- Palpasi :
- Perkusi : Dada kanan hipersonor
- Auskultasi : Adanya ronkhi pada kedua area paru
2. Rontgen thoraks : Adanya bayangan iusen tanpa corakan paru lateral tengah dan
bawah pada hemitorak kanan dan dikelilingi bayangan opak berawan.
1. Masalah Keperawatan : Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d merokok aktif
DO : - Ronchi
- Frekuensi Napas 44 x/menit
INTERVENSI
B. Pemantauan Respirasi
Observasi : - monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- monitor pola napas ( takipnea )
- palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- auskultasi bunyi napas
- monitor saturasi oksigen
- monitor hasil x-ray thoraks
Terapetik : - atur interval pemantau respirasi sesuai kondisi pasien
- dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi : - jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- informasikan hasil pemanatauan, jika perlu
C. Terapi Oksigen
Observasi : - monitor kecepatan aliran oksigen
- monitor posisi alat terapi oksigen
- monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
- monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
- monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan
Terapetik : - siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
Edukasi : - ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi : - kolaborasi penentuan dosis oksigen
- kolaborasi penggunaan oksigen saat aktifitas dan/atau tidur
INTERVENSI
A. Manajemen Nutrisi
Observasi : - identifikasi status nutrisi
- monitor asupan makanan
- monitor berat badan
Terapetik : - lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
- sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Edukasi : - anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi : - kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
C. Pemberian Makanan
Observasi : - identifikasi makanan yang di programkan
Terapetik : - lakukan kebersihan tangan dan mulut sebelum makan
- berikan makanan hangat, jika memungkinkan
- berikan posisi duduk / semi fowler saat makan
- berikan makanan sesuai keinginan, jika memungkinkan
- tawarkan mencium aroma makanan untuk merangsang nafsu makan
Edukasi : - anjurkan orangtua / keluarga membantu memberi makan kepada
pasien
3. Masalah Keperawatan : Pola napas tidak efektif b.d Hambatan upaya napas
DO : - Pola napas berubah ( takipnea )
- Tekanan inspirasi menurun
- Eskuisi dada berubah
- Frekuensi napas : 44x/menit
INTERVENSI
B. Pemantauan Respirasi
Observasi : - monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- monitor pola napas ( takipnea )
- palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- monitor saturasi oksigen
Terapetik : - atur interval pemantau respirasi sesuai kondisi pasien
- dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi : - jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
C. Dukungan Ventilasi
Observasi : - monitor status respirasi dan oksigenasi ( mis. Frekuensi dan
kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi
oksigen
Terapetik : - pertahankan kepatenan jalan napas
- berikan posisi semi fowler / fowler
- berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
Edukasi : - ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
- ajarkan mengubah posisi secara mandiri
Kolaborasi : - kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu