Anda di halaman 1dari 2

Praktik Keterampilan Konseling (3)

3. Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami secara emosional apa yang sedang
dirasakan oleh orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan
membayangkan diri sendiri berada di posisi mereka. Pada dasarnya, itu adalah
menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang seharusnya
mereka rasakan.

Empati merupakan keterampilan penting dalam proses konseling. Empati sebagai dasar
dari kepribadian konselor. Empati diawali dengan simpati, yaitu kemampuan memahami
perasaan, pikiran, keinginan, dan pengalaman klien dalam membina kepribadian
konselor agar mampu berkomunikasi dengan klien dan dapat merasakan apa yang
dirasakan klien. Empati sangat erat kaitannya dengan attending.

Empati ada dua macam yaitu:

(1) Empati primer atau (primary empathy), yaitu kemampuan konselor memahami
perasaan, fikiran, keinginan, dan pengalaman klien.
(2) Empati tingkat tinggi (advancet accurate empathy), kemampuan koselor memahami
perasaan, pikiran, keinginan, serta pengalaman klien secara lebih mendalam dan
menyentuh klien karena konselor ikut dengan perasaan tersebut.

Empati sangat penting dalam proses konseling. Tanpa empati proses konseling tidak akan
berjalan secara efektif. Konselor yang tidak mampu berempati tidak akan bisa menjadi
pemecahan masalah yang efektif, dalam arti akan mengalami kesulitan membantu
mencarikan alternative pemecahan masalah individu (klien).

Melalui keterampilan empati, dalam proses konseling diharapkan klien akan terlibat
pembicaraan dan terbuka. Selain itu, dengan berempati klien akan tersentuh dan
bersedia serta terbuka untuk mengemukakan isi yang tersimpan dalam lubuk hati yang
dalam berupa persaan, pikiran, pengalaman bahkan penderitaannya.
Latihan Keterampilan Empati

a) Latihan mengosongkan diri calon konselor dari perasaan dan pikiran egoistik, dan
masuk kedalam diri klien dengan merasakan apa yang dirasakan klien, berpikir
bersama klien, dan bukan merasakan dan memikirkan tentang klien.
b) Melakukan empati primer dengan mengungkapkan
“Saya dapat merasakan apa yang anda rasakan”
“Saya memahami apa yang telah anda lakukan”
“Saya mengerti apa yang anda inginkan”
c) Melakukan empati tingkat tinggi dengan mengatakan
“Saya ikut terluka dengan penderitaan anda, Namun saya juga bangga dengan
kemampuan daya tahan anda”

Tugas 3 :
1. Lakukan Latihan keterampilan empati primer dan empati tingkat tinggi !
2. Buat video praktik keterampilan empati (berdasarkan Latihan No.1)!
3. Upload file Video ke Youtube atau google drive, File link dikumpulkan ke elearning
paling lambat sebelum perkuliahan minggu depan dimulai !
(Senin/Selasa, 14/15 Maret 2022)

Anda mungkin juga menyukai