INDUSTRI 4.0
Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Strategi Manajemen SDM dan
Kepemimpinan
Oleh :
Nifa Ratna Mulfiyana 24093120003
UNIVERSITAS GARUT
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini dunia telah memasuki revolusi industri 4.0 yang dimana hal ini
teknologi yang terjadi untuk menjadi perusahaan yang unggul dalam bisnisnya
karena penguasaan teknologi yang mendukung daya saing di era revolusi industri
produksi (Kohler & Weisz, 2016). Revolusi industri 4.0 ditandai dengan
Prinsip dasar industri 4.0 adalah penggabungan mesin, alur kerja, dan
produksi untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri (Liffler &
kontrol dan kendali jarak jauh; 3) manajemen kinerja digital; dan 4) otomasi
pengetahuan kerja (Baur & Wee, 2015). Tantangan sumber daya manusia di era
rovolusi industri 4.0 adalah integrasi pemanfaatan internet dengan lini produksi
otomasi dan adapsi, interaksi antar mesin-manusia, nilai tambah jasa dan bisnis,
(Haryono, 2018). Tantangan industri 4.0 yaitu; (1) kesiapan industri; (2) tenaga
kerja terpercaya; (3) kemudahan pengaturan sosial budaya; dan (4) diversifikasi
dan penciptaan lapangan kerja dan peluang industri 4.0 yaitu; 1) inovasi
ekosistem; (2) basis industri yang kompetitif; (3) investasi pada teknologi; dan (4)
sumber daya manusia secara efektif dan efesien melalui kegiatan perencanaan,
penggerakan dan pengendalian semua nilai yang menjadi kekuatan manusia untuk
karyawan dan penyatupaduan sumber daya manusia secara efektif atau tujuan
adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai dalam melakukan hal
produktivitas kerja dapat dilakukan antara lain; investasi mesin untuk mengganti
tenaga kerja manusia, penentuan dan penerapan metode kerja paling efektif,
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2020 (APBN 2020) yang difokuskan pada
"Akselerasi Daya Saing Melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya
untuk menjawab tantangan era disrupsi 4.0. Hal ini sesuai dengan peta jalan
pembangunan SDM agar berdaya guna dan berhasil guna dalam menghadapi
strategi yang efektif, efisien, dan tepat sasaran. Berdasarkan hal tersebut,
daya manusia di era industri 4.0 merupakan hal krusial dalam rangka menyiapkan
SDM yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi sesuai perkembangan
4.0?
1.3 Tujuan
Bertumpu pada rumusan permasalahan sebagaimana diuraikan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk tantangan era disrupsi 4.0, maka diharapkan SDM
KAJIAN TEORI
keterampilan yaitu literasi digital, literasi teknologi dan literasi manusia (Yahya,
2018). Pada era revolusi industri 4.0 literasi manusia harus dikuasai karena
berkolaborasi, adaptif dan menjadi arif di era “banjir” informasi (Rosyadi, 2018).
Maka tantangan yang dihadapi manajemen sumber daya manusia dapat diubah
terutama pada era revolusi industri 4.0 sangat membutuhkan karyawan yang
memiliki kualitas yang tinggi. Agar perusahaan mampu bersaing dan berkembang
2016). Metode dalam pelatihan dibagi menjadi dua yaitu On The Job Training dan
Off The Job Training. On The Job Training lebih banyak digunakan dibandingkan
Off The Job Training (Hendriyaldi, 2017). Hal ini disebabkan karena metode On
The Job Training lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat.
Sedangkan metode Off The Job Training lebih cenderung berfokus pada
perkembangan dan pendidikan jangka panjang. On The Job Training dibagi
b. Apprenticeship
bekerja bersama dan dibawah bimbingan praktisi yang ahli untuk beberapa
baru. Pelatihan ini juga mempunyai keuntungan yaitu: jika pelatihan ini
pekerjaan.
a. Vestibule training
yang khusus.
b. Lecture
c. Independent self-study
d. Visual presentations
f. Teleconferencing
g. Case studies
yang ada.
h. Role playing
i. Simulation
Pelatihan yang menciptakan kondisi belajar yang sangat sesuai atau mirip
j. Programmed instruction
l. Laboratory training
Pelatihan ini terdiri dari kelompok - kelompok diskusi yang tak beraturan
suatu permasalahan
Menurut BPS Provinsi Jambi tahun 2017 bahwa tahun 2015 jumlah hotel yakni
184 dan tahun 2016 meningkat menjadi 199 kemudian tahun 2016 total tamu tamu
mancanegara adalah 1.434 dan tamu domestik adalah 469.525. Dapat dikatakan
pelanggan, ini merupakan salah satu dampak dari revolusi industri 4.0. Contohnya
lagi Hotel Jen Orchardgateway dan Tanglin Singapore menghadirkan dua robot
Tantangan bagi Grand Hotel adalah dalam merektur karyawan sulit mendapatkan
kepada pelanggan dan mampu menyaingi industri perhotelan yang ada di tingkat
nasional maupun global dan mampu beradaptasi pada perubahan zaman. Sesuai
menurut Yahya (2018) bahwa di era revolusi industri 4.0 karyawan harus
manusia. Menurut pimpinan HRD bahwa saat ini Grand Hotel Jambi selain
perubahan zaman sehingga nilai-nilai kemanusiaan, sopan santun dan tata krama
beranggapan ini menjadi peluang bagi Grand Hotel Jambi untuk meningkatkan
sudah bisa melalui online, sehingga pelanggan mendapat informasi dan memesan
1. Kedisiplinan karyawan
dahulu yaitu analisa perusahaan, analisa kualifikasi karyawan, dan analisa kinerja
karyawan. Faktor yang diperhatikan oleh Grand Hotel Jambi dalam menganalisa
perusahaan, salah satu sumber yang dilakukan sumber survei impresi konsumen
dilakukan oleh seorang karyawan Grand Hotel Jambi terhadap konsumen atau
tamu yang berunjung. pihak Grand Hotel Jambi juga melakukan addition training,
pelatihan yang dimaksud seperti pelatihan dalam mengusai bahasa asing (bahasa
inggris) karena pada era revolusi industri 4.0 semua konsumen bukan hanya
Jambi secara online. Perusahaan Grand Hotel Jambi telah bekerjasama dengan
akun youtube, facebook dan instagram. Ulasan dari tamu secara online pada
website booking.com dari 26 ulasan Grand Hotel memperoleh nilai 7.1 (sangat
baik). Ini menunjukkan bahwa Grand Hotel Jambi telah memberikan kemudahan
ANALISIS
Di era revolusi digital, sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam
keberhasilan perusahaan. Perusahaan yang mampu mengubah tantangan
menjadi peluang bisa lebih produktif, inovatif, dan adaptif di setiap
generasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tantangan
dan peluang untuk manajemen sumber daya manusia di Grand Hotel Jambi
dan menentukan strategi untuk mengembangkan sumber daya manusia
bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas di Grand Hotel Jambi.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data digunakan sebagai berikut observasi, wawancara,
dokumentasi, dan studi literatur. Validitas data menggunakan triangulasi
teknik pemeriksaan dengan menggunakan sumber. Hasil dari penelitian ini
adalah tantangan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia
Grand Hotel Jambi dalam revolusi industri 4.0, kesulitan mendapatkan staf
pendidikan jurusan perhotelan, rendahnya teknologi dan bahasa asing.
Kemajuan teknologi saat ini memberikan peluang bagi Grand Hotel Jambi
untuk meningkatkan produktivitas seperti meningkatnya pemesanan hotel
dikarenakan memberikan informasi dan promosi kepada pelanggan lebih
cepat. Di era digitalisasi, Grand Hotel Jambi terus melakukan perubahan
dalam kebijakan dan strategi program untuk pengembangan sumber daya
manusia. Grand Hotel Jambi menerapkan 3 aspek penilaian untuk
karyawan, termasuk disiplin kerja karyawan, sikap dalam pekerjaan dan
keterampilan karyawan. Selain itu, Grand Hotel Jambi mengadakan
program pelatihan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan
sikap karyawan. Program pelatihan harus menganalisis 3 proses, yaitu
analisis perusahaan, analisis kualifikasi karyawan, analisis kinerja
karyawan.
Konsep dari revolusi industry 4.0 yang selanjutnya disingkat menjadi RI 4.0
didefiniskan sebagai perubahan yang revolusioner berbasiskan berbagai teknologi
terkini. Revolusi ini ditandai dengan munculnya cyber-physical-system, Internet
of Thing (IoT), Big Data, dan aneka layanan memanfaatkan IT. Selain itu RI 4.0
dapat dikatakan sebagai perubahan revolusioner yang terjadi ketika Teknologi
Informasi diterapkan pada semua Industri.
Terdapat perubahan besar (megatrend) pada ketiga aspek utama RI 4.0 yaitu pada
1) aspek physical meliputi Automous Vehicle, 3D printing, Advance robotic, dan
material baru;
2) aspek digital yang ditandai dengan telah hadirnya Internet of Things (IoT), Big
data, Blockchain, dan Platforms, dan
3) aspek Biologi yang progresnya telah mulai dirasakan yaitu Genome dan biologi
sintetis.
Kecepatan perobahan yang disebabkan oleh RI 4.0 tidak pernah ada pada revolusi
pendahulunya. Dibandingkan dengan revolusi industri sebelumnya, RI 4.0
berkecepatan eksponensial, yaitu lambat di awal dan selanjutnya bergerak
sedemikan cepat sehingga mempengaruhi (disrupsi) industri disetiap negara pada
keseluruhan sistem produksi, management dan tata kelola. Pengaruh RI 4.0 dapat
dirasakan pada berbagai hal, yaitu bisnis, ekonomi, negara, masyarakat, dan
individu.
Pada bidang bisnis yang menjadi pusat perubahan adalah bagaimana layanan
terhadap pelanggan ditingkatkan. Pelayanan harus diberikan sesuai dengan
ekspektasi pelanggan. Perusahaan yang tidak dapat memenuhi ekspektasi
pelanggan akan ditinggalkan pelanggannya. Untuk keperluan tersebut maka
perusahaan memerlukan informasi dari Big Data yang datanya diperoleh dari
berbagai platform media sosial seperti Facebook, twitter, Instagram, waze,
whatsapp, dll. Data pengguna akan diolah dengan keilmuan datamining dan
kecerdasan buatan untuk selanjutnya memberikan informasi/rekomendasi tentang
layanan unik pada seorang pelanggan. Sebagai akibat tekanan dari Revolusi
Industri 4.0 maka bisnis, industry, perusahaan meresponnya dengan produk dalam
model versi ‘Beta’ artinya adalah selalu terbuka perubahan untuk setiap model
operasi. Hari ini kita melihat adanya tuntutan bahwa perusahaan perlu merespon
pelanggannya secara realtime dimanapun mereka berada.
Koneksi global, kecerdasan buatan, dan otomasi telah membuat disrupsi dibidang
ekonomi. Teknologi dan inovasi telah bergabung menumbuhkan produktifitas
pada perusahaan. Pekerjaan baru bermunculan dan sebagian pekerjaan lama
berangsur hilang. Pekerjaan rutin yang biasanya dilakukan oleh tenaga manusia
berangsur digantikan oleh tenaga robot. Sebagai contoh dengan penemuan
driverless vehicle maka pekerjaan sopir tidak dibutuhkan lagi. Dengan kehadiran
robot maka berakibat kepada hilangnya sumber penghidupan manusia, akan tetapi
manusia telah dianugerahkan talenta dan kreativitas tidak dimiliki oleh robot yang
sejatinya dapat memunculkan pekerjaan-pekerjaan baru yang belum ada
sebelumnya. Pada saat ini sudah mulai bermunculan pekerjaan baru seperti Gene
designer, Big Data dan AI scientist, eSport, Cyber security, Elderly Care, dan lain
lain.
Perubahan yang disebabkan oleh RI 4.0 telah membuat institusi publik dan
organisasi mendefinisikan ulang bagaimana seharusnya mereka beroperasi. Pada
masa revolusi industri ke dua, seorang pengambil keputusan baik pada
pemerintahan dan organisasi mempunyai waktu yang cukup untuk mempelajari
sebuah masalah yang muncul dan melakukan respon yang dibutuhkan. Akan
tetapi tidak untuk masa RI 4.0, pengambilan keputusan dan respon harus cepat,
sehingga perlu memanfaatkan teknologi Big Data dan Kecerdasan Buatan. Untuk
menyikapi ini maka sebagian pemerintah di kota-kota maju di berbagai belahan
dunia sudah memperlakukan kota mereka seperti sebuah perusahaan yang
berusaha menjaring dan menarik orang-orang kreatif dan berbakat untuk menjadi
warga kota mereka.
Sementara itu tantangan utama untuk mengelola dan merespon RI 4.0 dalam
teknologi adalah berhubungan dengan membuat teknologi lebih manusiawi.
Dengan kata lain, jarak antara mesin dan manusia haurs dikurangi dengan
menambatkan fitur yang membuat fungsi teknologi seperti manusia dan
berinteraksi dengan atau mendukung aktivitas manusia sehingga mereka selaras
dengan karakteristik manusia.
Terdapat tiga peran dasar teknologi yang bisa dijadikan dasar respon terhadap
revolusi dalam hal teknologi, yaitu:
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kehadiran era industri 4.0 sudah berlangsung dan tidak ada yang bisa menolaknya
karenaindustri merupakan salah satu sendi kehidupan manusia yang berkaitan
dengan sendi-sendilainnya seperti ekonomi dan sosial. Industri 4.0 ini membawa
perubahan di berbagai sektorindustri dan menjadi salah satu hasil perkembangan
ilmu pengetahuan dan pengembanganteknologi yang dikembangkan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya.Industri 4.0 akan mempengaruhi proses produksi
diberbagai manufaktur, tetapi secara langsung akan berdampak ke dalam proses
bisnis secara keseluruhan dan merangsang terbentuknya model-model bisnis baru
yang lebih produktif dan efisien dan hal ini berkaitan dengan proses produksi
industri tersebut seperti persiapan bahan baku , pelayanan konsumen serta
kepedulian terhadap lingkungan dan stakeholder. Kehidupan bisnis di berbagai
negaraakan bergerak cepat dengan sistem baru yang didorong oleh perubahan
teknologi produksi diberbagai manufaktur. Terbuka peluang untuk setiap orang,
Lembaga , perusahaan atau negara untuk memanfaatkan keunggulan dan potensi
industri 4.0 ini.Bagaimanapun, keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) tetap
akan menjadi sangatpenting dalam era ini. Keterampilan ( Skill ) dan pengetahuan
( Knowledge ) dasar SDM tentangproses produksi dalam berbagai fitur-fitur
transformasi di dalam industri 4.0 (seperti otomasi, Internet of Thing- IoT ,
artificial intelligence – AI , big data , robotic , printer 3D, AR, dll) menjadi
halyang sangat wajib untuk dikuasai kemudian ditambah dengan perilaku-perilaku
( attitude ) handal
DAFTAR PUSTAKA
Baur, C., & Wee, D. (2015). Manufacturing's Next Act? McKinsey & Company.
The Wave.
Handoko, T., & Hani. (2011). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Muhammadiyah Yogyakarta.
Wilayah X. , 255-266.
Kohler, D., & Weisz, J. D. (2016). ndustry 4.0: the challenges of the transforming
Lee, J. L., Bagheri, B., & Kao, H. (2013). Recent Advances and Trends in
Rosyadi, S. (2018). Revolusi industri 4.0 : Peluang dan tantangan bagi Alumni
Sunyoto, D. (2012). Teori, kuesioner, dan analisis data sumber daya manusia
Yogyakarta.