Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ACHIEVEMENT MOTIVATION AND TRAINING


TENTANG :
SIMULASI BRAIN POWER AND MINDSET CHANGE
DOSEN PENGAMPU : HASAN BISRI ISA ALFARIS, S.Kom.

DISUSUN OLEH KELOMPOK:

1. MUHAMMAD RIDHOI ASY’ARI (2002040929)


2. LAILATUL NUR HIDAYAH (2002040930)

PRODI : INFORMATIKA KELAS B (SEMESTER 3)

UNIVERSITAS WAHAB HASBULLAH (UNWAHA)

Jl. Garuda No. 9 Tambak Beras Jombang


Daftar Isi

MAKALAH............................................................................................................................................i
ACHIEVEMENT MOTIVATION AND TRAINING............................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
I. Latar Belakang...........................................................................................................................1
II. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
I. Simulasi Brain Power.................................................................................................................3
A. OTAK MANUSIA BAGAIKAN RAKSASA TIDUR..........................................................3
B. TIGA OTAK DALAM SATU KEPALA..............................................................................4
C. BAGAIMANA DAN KAPAN KECERDASAN BERKEMBANG......................................5
D. CARA BERPIKIR BELAHAN OTAK KIRI DAN OTAK KANAN.......................................................7
E. PARADOKS OTAK KIRI DAN OTAK KANAN..............................................................................9
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI INTELIGENSI SESEORANG....................................11
II. MINDSET CHANGE...................................................................................................................12
A. PENGERTIAN POLA PIKIR (MINDSET CHANGE).....................................................................12
B. JENIS-JENIS POLA PIKIR........................................................................................................12
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................14
III. KESIMPULAN........................................................................................................................14
IV. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14

i
Kata Pengantar
Puji syukur panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, serta dengan izin-Nya jugalah makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya.

Dalam proses penyusunan makalah ini,tidak sedikit hambatan yang di hadapi,hal ini
di sebabkan karena kemampuan dan keterbatasan pengalaman penyusun.akan tetapi berkat
kesungguhan penyusun,makalah ini cepat terselesaikan.

Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa dorongan dan
bimbingan dari bapak dosen serta dukungan dan motivasi dari teman-teman dan tentu saja
dengan doa dan restu dari orang tua.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan seluruh masyarakat terutama bagi
penyusun sendiri.

Jombang, 31 Desember 2021

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Pola pikir juga dikenal dengan istilah mindset adalah cara otak dan akal menerima,
memproses, menganalisis, mempersepsi, dan membuat kesimpulan terhadap informasi
yang masuk melalui indra kita. Pola pikir itu bekerja bagaikan ramalan bintang di kepala
kita. Sewaktu kita hanyut dalam samudra informasi maka pikiran mencari arah dengan
berpegangan pada pola pikir yang sudah terbentuk sebelumnya.

Pola pikir itu untuk menjaga pikiran agar tetap berada pada jalur yang sudah menjadi
keyakinan kita dan mendukung pencapaian tujuan yang menjadi pilihan kita.Pola pikir
yang sudah dimiliki masih dapat diubah apabila dirasa sudah tidak mampu membawa diri
kita sampai ke tempat tujuan dengan sukses. Untuk mengganti pola pikir lama dengan
pola pikir baru yang lebih baik diperlukan tekad dan keberanian untuk berubah. Pola pikir
baru yang dianut harus bisa mendorong imajinasi dan kreativitas untuk berkembang. Pola
pikir yang digunakan selayaknya tidak terlalu jauh meloncat ke depan agar orang-orang di
sekitar kita tetap dapat mengikuti serta mengetahui bagaimana dan di mana pikiran kita
berada.pola pikir tergantung pada otak yang mengoprasikan segala kegiatan yang
dilakukan.jadi pola pikir manusia tergantung pada otak kita. Proses berpikir otak kiri
bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Sisi ini sangat teratur. Walaupun
berdasarkan realitas, ia mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara
berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi
auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.Cara berpikir otak
kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan
cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi,
kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau
orang), kesadaran spasial, penenalan bentuk dari pola, musik, seni, kepekaan warna,
kreativitas dan visualisasi.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja otak manusia?

1
2. Apa saja perbedaan otak kiri dan otak kanan?
3. Bagaimana kecerdasan otak berkembang?
4. Apa saja Faktor yang mempengaruhi intelegensi seseorang?
III. Tujuan
Untuk memenuhi tugas Achievement Motivation Training dan mengetahuhi
bagian-bagian otak dan cara kerjanya.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
I. Simulasi Brain Power
A. OTAK MANUSIA BAGAIKAN RAKSASA TIDUR

Otak manusia adalah suatu organ yang beratnya sekitar 1,5 kg atau 2% dari berat
tubuh dan dioperasikan dengan bahan bakar glukosa dan oksigen. Saat bayi dilahirkan,
otaknya telah berukuran ¼ dari ukuran otak orang dewasa. Otak menyerap sekitar 20% suplai
oksigen yang beredar di dalam tubuh manusia. Semua manusia sejak lahir telah memiliki
100.000.000.000 (seratus miliar) sel otak aktif dan didukung oleh 900.000.000.000 (sembilan
ratus miliar) sel pendukung lainnya. Jadi, toatalnya ada 1 triliun sel otak. Bandingkan dengan
lebah yang hanya memiliki 7 ribu sel otak, lalat buah 100 ribu, tikus 5 juta, dan monyet 10
miliar.

Dengan jumlah sel otak yang hanya berjumlah 7.000, lebah dapat mencari madu,
pulang ke sarangnya, dan memberi tahu teman-temannya tentang lokasi madu tersebut. Lebah
dapat terbang ke sana kemari tanpa perlu membaca peta dan mereka tidak pernah tersesat.
Selain itu, lebah juga membentuk suatu koloni dan ada pembagian tugas di antara mereka.
Ada lebah pekerja, ada lebah yang bertugas merawat ratu lebah dan anak-anak lebah, dan ada
lebah tentara yang bertugas melindungi srang lebah dari serangan makhluk asing. Hanya
dengan 7.000 sel otak, lebah sudah sedemikian hebatnya.

Berbeda dengan lebah, manusia diberi otak yang sedemikian luar biasa
kemampuannya. Akan tetapi, ini barulah potensi. Potensi ini harus dikembangkan. Meskipun
memiliki jumlh sel otak yang sangat banyak, ini bukanlah jaminan seseorang dapat menjadi
makhluk yang cerdas. Kecerdasan seseorang sebenarnya tergantung pada seberapa banyak
koneksi yang terjadi di antara setiap sel otak tersebut. Setiap sel otak memiliki kemungkinan
koneksi dari 1 hingga 20.000 koneksi. Jadi, bisa dibayangkan betapa besar potensi yang
dimiliki oleh manusia. Koneksi antarsel otak akan terjadi bila seseorang menggunakan dan
melatih otaknya. Semakin sering seseorang menggunakan dan melatihnya maka semakin
banyak terjadi koneksi. Koneksi hanya akan terjadi bila seseorang dapat menciptakan arti
pada apa yang telah dipelajari.

3
B. TIGA OTAK DALAM SATU KEPALA

Teori otak Triune pertama dicetuskan oleh Dr.Paul MacLean. Di dalam kepala
manusia terdapat tiga macam otak yang berkembang sesuai dengan tahap evolusi manusia.
Perkembangan terjadi secara bertahap, muli dari otak reptil (Batang otak), otak mamalia
(sistem limbik) dan Neokorteks (otak berpikir).

Yang pertama dalam perkembangan evolusi adalah batang atau otak reptil. Manusia
mempunyai unsur-unsur yang sama dengan reptilia inilah komponen kecerdasan terendah
dari spesies manusia. Bagian otak ini bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motor sensor-
pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari panca indra.

Perilaku yang ada dalam otak reptil berkaitan dengan insting mempertahankan hidup,
dorongan untuk mengembangkan spesies. Perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal,
reproduksi, dan perlingungan wilayah. Ketika manusia merasa tidak aman, otak reptil ini
spontan bangkit dan bersiaga atau melarikan diri dari bahaya. Inilah yang disebut reaksi
“hadapi atau lari”. Pada masa-masa perkembangan awal manusia, inilah reaksi yang
merupakan keharusan. Sayangnya, jika otak reptil ini dominan, kita tidak dapat berpikir pada
tingkat yang sangat tinggi.

Disekeliling otak reptil ini terdapt sistem limbik yang sangat kompleks dan luas, atau otak
mamalia. Dalam istilah evolusioner, sistem ini sangat canggih dan merupakan bagian yang
juga dimiliki semua mamalia. Sistem limbik ini terletak di bagian tengah dari otak manusia.
Fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu ia menyimpan perasaan, pengalaman dan
kemampuan yang ada dalam memori manusia. Selain itu, sistem ini uga mengndalikan
bioritme manusia, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual,
temperatur dan kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan.

Dalam neokortekslah semua kecerdasan yang lebih tinggi berada, yang membuat manusia
unik sebagai spesies. Psikolog Dr.Haward Gardner telah mengidentifikasi berbagai
kecerdasan khas atau “cara-cara mengetahui” yang dapat dikembangkan pada manusia.
Diantara kecerdasan-kecerdasan ini adalah kecerdasan linguistik, metemetika, visual/spasial,
kinestetik/persa, musik, antarpribadi.

4
Mungkin kecerdasan tertinggi dan bentuk terbaik dari pikiran yang kreatif adalah
intuisi. Intuisi adalah kemampuan untuk menerima atau menyadari informasi yang tidak
dapat diterima kelima indra manusia. Kemampuan ini sangat kuat pada anak-anak antara usia
empat dan tujuh tahun. Sering kali kemampuan ini dikaitkan dan dihentikan oleh orang-orang
berkuasa yang memandangnya sebagai perilaku irasional. Orang hawatir dengan intuisi
karena mereka pikir intuisi bisa menghalangi pemikiran rasional. Sebenarnya, intuisi justru
berdasarkan pada pemikiran yang rasional dan tak dapat berfungsi tanpanya.

C. BAGAIMANA DAN KAPAN KECERDASAN BERKEMBANG

Semua kecerdasan yang lebih tinggi, termasuk intuisi, ada dalam otak sejak lahir. Dan
selama lebih dari tujuh tahun pertama kehidupan, kecerdasan ini dapat berfungsi jika dirawat
dengan baik.

Agar kecerdasan-kecerdasan ini terawat secara baik, ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi:

1. Struktur saraf bagian bawah harus cukup berkembang agar energi dapat mengalir ke
tingkat yang lebih tinggi.
2. Anak harus merasa aman secara fisik dan emosional.
3. Harus ada model untuk memberikan rangsangan yang wajar.

Marilah kita melihat masa-masa perkembangan kecerdasan ini. Kemampuan


libguistik muncul ketika manusia masih dalam rahim. Seorang anak tidak diajarkan bahasa
ibunya; jika ibunya mempunyai kemampuan berbicara, maka ia tak dapat menghalangi
anaknya untuk belajar berbicara. Nyatanya, jika seorang anak selalu mendengar suatu bahasa
setiap saat selama tujuh tahun pertama hidupnya, maka kecerdasan linguistiknya akan
menjadi aktif.

Dalam tahun-tahun pertama kehidupan, fungsi motor sensorik bekerja. Hal ini dicapai
melalui kontak langsung oleh anak dengan lingkungannya, dengan interaksi terus-menerus
dengan ibunya dan benda-benda di dunia sekitarnya. Ketika seorang bayi memasukan sesuatu
ke dalam mulutnya, dan mendekatkannya ke hadapan cahaya, dan memukulkannya pada
benda lain, berarti ia sedang belajar tentang benda itu dengan satu-satunya cara yang
mungkin pada saat itu-melalui pancaindra.

5
Pada usia satu atau dua tahun, otak motor sensorik sudah cukup berkembang, dan
anak tersebut melangkah ke tahap perkembangan berikutnya. Terjadi peningkatan luar biasa
dalam jalinan-jalinan neuron, dan ketika sistem emosional kognitif mulai bekerja, perilaku
bayi berubah hampir dalam satu malam. Perilaku baru ini umumnya dikenal sebagai “dua
tahun yang mengerikan” (the terrible twos) dan mengkhawatirkan orangtua di seluruh dunia.
Namun, pertimbangkanlah hal ini adalah penting bahwa anak melewati perkembangan
emosional ini supaya dapat mencapai tingkat pemikiran yang lebih tinggi dalam neokorteks.

Pada tahap ini, selain berkembang secara emosional, anak sedang bersiap untuk
perkembangan intelektual yang lebih tinggi melalui bermain. Menirukan, membacakan cerita,
dan aktivitas bermain yang imajinatif lainnya adalah cara-cara anak mengembangkan
kemampuan metaforis dan simbolis yang merupakan dasar dari semua pendidikan yang lbeih
tinggi.

Pada usia empat tahun, struktur neuro motor sensorik dan kognitif emosional
berkembang 80%. Setelah itulah alam berpengaruh mengalirkan energi untuk bergerak ke
cara berpikir yang lebih tinggi. Inilah waktunya ketika kecerdasan lain terbuka untuk
perkembangan. Jika anak merasa terancam atau tidak ada contoh, maka kecerdasan-
kecerdasan in pada akhirnya akan mandek pada usia sekitar tujuh tahun.

Pada anak yang telah dirawat dengan benar, banyak proses pemikiran yang lebih
tinggi dapat berbentang dan berkembang dengan menggembirakan dan mulus. Pada tahp ini,
otak motor sensorik (reptil) berkembang sehingga mampu mengaktifkan autopilot (bawah
sadar), yang bergerak hanya ketika ada bahaya. Sistem limbik juga sangat berkembang dan
terus memonitor keamanan psikologi dan kesehatan emosional. Ketika anak sehat secara
emosional, maka ia bebas menggerakkan bagian neokorteks yang lebih tinggi.

Neokorteks terdiri dari 12-15 juta sel saraf, yang disebut neuron. Sel-sel ini dapat
berinteraksi dengan sel-sel lain melalui vibrasi di sepanjang cabang-cabang, yang disebut
dendrit. Masing-masing neuron dapat berinteraksi dengan neuron-neuron di sekitarnya yang
berarti bahwa terjadi interaksi yang potensial antara sel-sel dalam satu otak manusia daripada
atom-atom di seluruh alam semesta. Interaksi-interaksi ini juga menentukan kemampuan
manusia untuk belajar.

6
Ilmuan peneliti otak, Dr.Marian Diamond, telah menhabiskan waktu tiga puluh tahun
mengadakan rangkaian percobaan pada otak. Kesimpulannya adalah : pada umur berapa pun
sejak lahir hinga mati, adalah mungkin untuk meningkatkan kemampuan mental seseorang
melalui rangsangan lingkungan. Karyanya menunjuk pada kenyataan bahwa sejauh
menyangkut otak, ungkapan lama “gunakan atau hilangkan saja”, adalah nasihat yang sangat
baik. Semakin terangsang otak seseorang dengan aktivitas intelektual dan interaksi
lingkungan, semakin banyak jalinan yang dibuat antara sel-sel.

D. CARA BERPIKIR BELAHAN OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

Selain terdiri atas tiga bagian otak, yaitu otak reptil, otak mamalia, dan otak
neokorteks, otak manusia terbagi lagi menjadi dua belahan atau hemisfer, yaitu hemisfer kiri
dan hemisfer kanan. Setiap hemisfer mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi saling
mendukung. Hal ini pertama ditemukan oleh pemenang hadiah Nobel, Roger Wolcott
Sperrry,Ph.D. Hemisfer kiri dan hemisfer kanan ini dihubungkan dengan satu jembatan
komunikasi yang disebut corpus collosum, yang terdiri atas sekitar  100.000.000. (seratus
juta) sel otak. Pada umumnya seseorang diberi tahu bahwa setiap hemisfer atau belahan otak
mengatur 50% dari setiap bagian tubuh. Hemisfer kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan,
sedangkan hemisfer kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri, namun hasil penelitian
Dr.Iacciano menunjukan bahwa hemisfer kiri ternyata memainkan peran yang lebih besar
tanpa melihat posisi tubuh yang diatur.

Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Sisi ini sangat
teratur. Walaupun berdasarkan realitas, ia mampu melakukan penafsiran abstrak dan
simbolis. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal, menulis,
membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.

Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara
berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti
perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu
benda atau orang), kesadaran spasial, penenalan bentuk dari pola, musik, seni, kepekaan
warna, kreativitas dan visualisasi.

7
Kedua belahan otak penting artinya. Orang yang memanfaatkan kedua belahan otak
ini juga cenderung “seimbang” dalam setiap aspek kehidupan mereka. Belajar terasa sangat
mudah bagi mereka karena mereka mempunyai pilihan untuk menggunakan bagian otak yang
diperlukan dalam setiap pekerjaan yang sedang dihadapi. Karena sebagian besar komunikasi
diungkapkan dalam bentuk verbal atu tertulis, yang keduanya merupakan spesialisasi oatak
kiri, bidang-bidang pendidikan, bisnis, dan sains cenderung berat ke otak kiri.

 OTAK KIRI
Otak ini mempunyai fungsi dan cara belajar yang khusus, yaitu:

o menyukai hal-hal yang berurutan;


o belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat detail terlebih dulu kemudian ke hal-hal
yang bersifat global (umum);
o menyukai sistem membaca yang berdasarkan fonetik;
o menyukai kata-kata, simbol, dan huruf;
o menyukai sesuatu yang terstruktur dan dapat diprediski;
o mengalami lebih banyak fokus internal;
o ingin mengumpulkan informasi yang faktual.

 OTAK KANAN
Otak ini mempunyai fungsi dan cara belajar yang khusus, yaitu:

o lebih menyukai hal-hal yang bersifat acak;


o belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat global terlebih dulu kemudian ke hal-hal
yang bersifat detail;
o lebih menyukai sistem membaca yang bersifat menyeluruh (whole language);
o menyukai gambar dan grafik;
o lebih suka melihat terlebih dulu atau mengalami sesuatu;
o ingin mengumpulkan informasi mengenai hubungan di antara berbagai hal;
o lebih menyukai lingkungan belajar yang bersifat spontan dan alamiah;
o mengalami lebih banyak fokur eksternal;

8
o menginginkan pendekatan yang bersifat terbuka, baru, dan memberikan kejutan-
kejutan yang menantang;

E. PARADOKS OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

Selama ini orang beranggapan bahwa otak kiri adalah otak yang bersifat logika,
sedangkan otak kanan berkaitan erat dengan kreativitas. Hasil penelitian terakhir
membuktikan bahwa pandangan ini salah. Otak kiri dapat menjadi otak yang kreatif. Hal ini
dibuktikan dengan hasil karya Dr. Edward De Bono yang mencetuskan Lateral Thinking
(berpikir lateral) pada tahun 1970. Dengan menggunakan metode yang diajarkan oleh
Dr.Edward De Bono, orang bisa menjadi sangat kreatif dengan menggunakan otak kirinya.
Penyelesaian masalah dengan menggunakan pendekatan atau metode berurutan (sekuensial)
dan dengan menggunakan otak kiri ternyata juga memberikan solusi yang sama kreatifnya
seperti  bila menggunakan otak kanan.

Hasil penelitian terkahir dengan menggunakan teknologi pemindai PET (positron


emmission tomography) menunjukan bahwa bila seseorang merasa tertekan atau stres, yang
akan lebih aktif adalah otak kanannya. Adapun bila seseorang merasa gembira dan optimis
tentang masa depan dan hidupnya, otak kiri akan lebih aktif. Jika para siswa diajari cara
efektif untuk memproses perasaan atau kejadian-kejadian yang negatif, waktu belajarnya
akan dapat dioptimalkan. Optimisme akan timbul bila seseorang menguasi cara penyelesaian
masalah dan juga bila seseorang menglami suatu rasa diterima dan dicintai. Karena itu,
gunakan dan ajarkanlah teknik visualisasi dan penetapan tujuan (goal-setting), skenario
penyelesaian masalah, studi kasus dan mengerjakan latihan yang membutuhkan pemikiran
logis, brain-storming, dan mind-mapping (pemetaan pikiran). Jadi, sebenarnya manusia tidak
bisa bila hanya menggunakan satu belahan otak pada saat berpikir atu mengerjakan sesuatu.
Untuk bisa mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, seseorang harus mengoptimalkan
penggunaan kedua belahan otaknya, yaitu otak kiri dan otak kanan secara bersamaan.

Kemampuan otak kiri dan kanan berkaitan erat dengan kemampuan inteligensi anak
yang merupakan salah satu aspek aktual untuk dibicarakan dalam dunia pendidikan.
Keaktualan itu dikarenakan inteligensi adalah unsur yang ikut memengaruhi keberhasilan
belajar anak didik. Menurut ahli psikologi William Stern (dalam Suharsimi, 1990:96),
inteligensi merupakan daya untuk menyesuaikan diri secara mudah dengan keadaan baru
dengan menggunakan bahan-bahan pikiran yang ada menurut tujuannya. Whitherington

9
(1984:198) mengatakan bahwa seseorang dikatakan inteligen apabila ia mempunyai
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat tanpa mengalami suatu masalah. Itu
berarti seseorang yang sukar beradaptasi dan banyak mengalami masalah dikatakan tidak
inteligen. Konsep kedua ahli ini barangkali belum memberikan pemahaman lebih jauh
mengenai inteligensi. Karena itu, konsep berikut akan memberikan gambaran lebih jelas.

1. The ability to meet an adapt to novel situations quickly an effectively (kemampuan


memenuhi dan mengadopsi situasi baru dengan cepat dan efektif).
2. The ability to utilize abstract concepts effectively (kemampuan menggunakan konsep
abstrak dengan efektif).
3. The ability to grasp relationship quickly (kemampuan memperoleh hubungan/ relasi
dengan cepat)

Jadi, dapat dipahami bahwa inteligensi adalah kemampuan untuk memahami dan
beradaptasi dengan situasi yang baru dengan cepat dan efektif, kemampuan utnuk
menggunakan konsep yang abstrak secara egektif, dan kemampuan untuk memahami
hubungan dan mempelajarinya dengan cepat. Dalam rangka mengetahui tinggi rendahnya
inteligensi seseorang, dikembangkanlah instrumen yang dikenal dengan istilah “tes
inteligensi”, sedangkan gambaran mengenai hasil pengetesan kemudian dikenal dengan
intelligence quotient, disingkat dengan IQ.

Perbedaan individual dalam bidang intelektual ini perlu diketahu dan dipahami guru,
terutama dalam hubungannya dengan penelompokan anak didik di kelas. Anak yang kurang
cerdas jangan dikelompokkan dengan anak yang kecerdasannya setingkat dengannya, tetapi
perlu dimasukkan ke dalam kelompok anak-anak yang cerdas. Dengan harapan agar anak
yang kurang cerdas itu terpacu untuk lebih kreatif, ikut terlibat langsung dengan motivasi
yang tinggi dalam bekerja sama dengan kawan-kawan yang sekelompok dengannya.
Kepentingan lainnya, agar guru dapat dengan mudah melakukan pendekatan dengan anak
didik untuk memberikan bimbingan tentang cara belajar yang baik.`

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI INTELIGENSI


SESEORANG

Faktor-faktor yang dapat memengaruhi inteligensi sehingga terdapat perbedaan


inteligensi seseorang dengan yang lain ialah sebagai berikut:

10
1. Pembawaan. Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak
lahir. “Batas kesanggupan kita”, yakni dapat tidaknya memecahkan suatu soal,
pertama-tama ditentukan oleh pembawaan seseorang. Orang itu ada yang pintar dan
ada yang bodoh. Meskipun menerima latihan dan pelajaran yang sama, perbedaan-
perbedaan itu masih tetap ada.
2. Kematangan. Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matan g jika ia
telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Anak-anak tak
dapat memecahkan soal-soal tertentu karena soal-soal itu masih terlampau sukar
baginya. Organ-organ tubuhnya dan fungsi-fungsi jiwanya masih belum matang untuk
memecahkan soal itu. Kematangan berhubungan erat dengan usia.
3. Pembentukan. Pembentukan ialah segala keadan di luar diri seseorang yang
memengaruhi perkembangan inteligensi. Pembentukan dapat dibedakan antara
pembentukan sengaja (seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah) dan pembentukan
tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).
4. Minat dan Pembawaan yang khas. Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan
dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-
dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia
luar, diantaranya motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate adn
exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia
luar itu, lama kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu. Sesuatu yang menarik
minat seseorang akan mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
5. Kebebasan. Dengan adanya kebebasan, manusia dapat memilih metode-metode
tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan ini,
minat tidak selamanya menjadi syarat dalam perbuatan inteligensi.

Selain faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain. Untuk menentukan inteligen atau
tidaknya seorang anak, seseorang tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu faktor
tersebut. Inteligensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam
perbuatan inteligensi seseorang

11
II. MINDSET CHANGE
A. PENGERTIAN POLA PIKIR (MINDSET CHANGE)
Pola Pikir atau mindset adalah sekumpulan kepercayaan (belief) atau cara berpikir
yang mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang, yang akhirnya akan menentukan level
keberhasilan hidupnya. (Adi W. Gunawan dalam Yoga, 2008).
Adi meyakini bahwa belief menentukan cara berpikir, berkomunikasi dan bertindak
seseorang. Dengan demikian jika ingin mengubah pola pikir, yang harus diubah adalah
belief atau kumpulan belief. Dweck, 2008, mengatakan bahwa “Pandangan yang orang
adopsi untuk dirinya sangat mempengaruhi cara orang tersebut mengarahkan kehidupan”.
Artinya kepercayaan atau keyakinan seseorang memiliki kekuatan yang dapat mengubah
pikiran, kesadaran, perasaan, sikap, dan lain-lain, yang pada akhirnya membentuk
kehidupannya saat ini.

Dengan menabur pola pikir maka Anda akan menuai tindakan, dengan menabur
tindakan maka Anda akan menuai kebiasaan, dengan menabur kebiasaan maka Anda akan
menuai karakter, dengan menabur karakter maka Anda akan menuai masa depan. -John C.
Maxwell (2009)

B. JENIS-JENIS POLA PIKIR


Carol S. Dweck, 2008 dalam bukunya Change Your Mindset – Change Your Life,
mengatakan bahwa pada dasarnya ada dua jenis pola pikir manusia, yaitu pola pikir tetap dan
pola pikir berkembang. Ciri-ciri dari kedua jenis pola pikir tersebut diantaranya sebagaimana
tertera pada tabel di bawah ini.

12
Tabel 1. Perbedaan Orang yang Berpola Pikir Tetap dan Pola Pikir
Berkembang

POLA PIKIR
NO TETAP POLA PIKIR BERKEMBANG
1 Sibuk membuktikan Tidak punya kepentingan untuk membuktikan diri
kehebatan dirinya. mereka. Mereka hanya melakukan apa yang
mereka cintai.
2 Menggunakan segala Meyakini bahwa mengelak, curang, dan
cara untuk mencapai menyalahkan orang lain bukanlah resep untuk
sukses. sukses.
3 Defensif bila orang lain Berani mengakui kesalahan, dan mengambil lebih
menunjukkan banyak manfaat dari umpan balik yang ia
kesalahannya. dapatkan.
4 Ingin menjadi satu- Tidak akan menegaskan statusnya dengan
satunya ikan besar. merendahkan orang lain. Ia tidak akan
menghalangi karyawan yang berkinerja tinggi, dan
tidak menganggap karyawan tersebut adalah
ancaman baginya.
5 Lebih fokus pada Peduli terhadap pengembangan personil.
kekuasaannya Bertanggungjawab atas proses-proses yang
ketimbang membawa kesuksesan, dan mempertahankannya
kesejahteraan
karyawannya.
6 Semua keberhasilan Tidak senang disebut sebagai orang pertama.
karena dirinya. Mereka akan mengatakan, “Hampir semua yang
telah saya lakukan dalam hidup dapat terselesaikan
berkat kerjasama dengan orang lain...”
7 Pendapatnya yang Menumbuhkan pandangan-pandangan alternatif
paling benar dan konstruktif, mempersilahkan karyawannya
untuk mengambil sudut pandang yang berbeda,
sehingga ia dapat melihat kekurangan-kekurangan
dalam posisinya

13
BAB III
PENUTUP

III. KESIMPULAN

Pola pikir yang sudah dimiliki masih dapat diubah apabila dirasa sudah tidak mampu
membawa diri kita sampai ke tempat tujuan dengan sukses. Untuk mengganti pola pikir lama
dengan pola pikir baru yang lebih baik diperlukan tekad dan keberanian untuk berubah. Pola
pikir baru yang dianut harus bisa mendorong imajinasi dan kreativitas untuk berkembang.

Pola pikir yang digunakan selayaknya tidak terlalu jauh meloncat ke depan agar
orang-orang di sekitar kita tetap dapat mengikuti serta mengetahui bagaimana dan di mana
pikiran kita berada.Pola Pikir adalah cara otak dan akal menerima, memproses, menganalisi,
mempersepsi, dan membuat kesimpulan terhadap informasi yang masuk melalui indra. Otak
manusia merupakan struktur yang sangat sempurna yang berbeda dengan makhluk lainnya.
Fakta mengenai otak manusia diantaranya: otak manusia bagaikan raksasa tidur yang dapat
mengoperasikan pikiran manusia yang tak terbatas; manusia memiliki tiga otak dalam satu
kepala yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda; otak manusia berhubungan
dengan kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Dan kecerdasan manusia dapat berkembang
sesuai dengan waktunya, sehingga manusia memiliki banyak kemampuan

IV. DAFTAR PUSTAKA

http://www.kompasiana.com/putrianipurba/mengembangkan-mindset-dan-pola-pikir-
kita_552c943f6ea834f0728b4567

Djaliel, Maman Abdul. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Http://For-The-Better-World.Blogspot.Com/2008/09/Indonesia-Dalam-Pola-Pikir-Mitos-
Dan.Html

Http://Id.Shvoong.Com/Humanities/H_Philosophy/1787015-Sejarah-Perkembangan-Filsafat-
Sains/

14
15

Anda mungkin juga menyukai