Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MAKALAH BIOLOGI

PLANTAE BAB VIII


TANAMAN KUNYIT

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
NAMA : Farhan Akbar Ananda
KELAS : X MIPA

SMA NEGERI 2 PANGKALAN KERINCI


TP. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang tanaman
obat, yang kami sajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber di internet.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “ Tanaman Kunyit Kuning“. Walaupun makalah ini
mungkin kurang sempurna juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih

Pangkalan Kerinci, 23 Februari 2022

Farhan Akbar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..............................................................................1
B. PERUMUSANMASALAH......................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH ............................................................................2
D. MANFAAT MAKALAH ........................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI ..........................................................................3
A. DESKRIPSI KUNYIT.............................................................................3
B. MACAM-MACAM KUNYIT...................................... ..........................4
C. KLASIFIKASI KUNYIT...........................................................................6
D. MANFAAT KUNYIT.............................................................................7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................9
A. KESIMPULAN ....................................................................................9
B. SARAN...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Dan Kesehatan menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa
pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik,
mental. Dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan. Indonesia adalah salah satu negara
tropis yang memiliki kekayaan tanaman obat. Bahkan terdapat
sekitar 30.000 jenis tanaman obat yang ada di negara kita.
Namun hanya sekitar ratusan jenis yang dipelajari dan diketahui
manfaatnya salah satunya yaitu tanaman kunyit. Ini berarti
masih sangat banyak jumlah tanaman obat yang belum
dimanfaatkan.(ban. Tanaman Obat Tradisional Dian 2008: 24)
Telah terbukti bahwa negara dengan penduduk yang memiliki
pengetahuan kesehatan yang tinggi meraih tingkat harapan
hidup lebih panjang, mereka juga lebih sedikit terpapar
penyakit yang seharusnya memang dapat dihindari.
Dari sekian banyaknya tanaman obat-obatan tradisional
yang ada di sekitar kita, kunyit merupakan salah satu alternatif
yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Manfaat
tanaman kunyit selain digunakan sebagai obat tradisional, juga
digunakan sebagai bumbu masakan. (Setiawati 2007) Tanaman
kunyit dapat digunakan dalam pembuatan jamu atau obat
tradisional. Kegiatan ini sudah berlangsung secara turun
temurun sejak ratusan tahun yang lalu. Sejak empiris, obat
tradisional dari kunyit ini memang digunakan sejak lama. Hal ini
membuktikan bahwa tanaman kunyit memiliki khasiat tertentu
bagi kesehatan. Khasiat tersebut ada yang reaksinya tidak
langsung diketahui atau membutuhkan waktu beberapa saat,
namun ada juga reaksinya cepat. Obat tradisional dari kunyit
memberikan reaksi seperti halnya obat modern.
Pemanfaatan kunyit sebagai obat tradisional dapat dilakukan
secara langsung seperti contoh jika seorang kecil digigit nyamuk
biji kunyit dapat langsung digosok di kuit bekas gigitan nyamuk,
atau pun secara olahan seperti jamu.

B. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan Masalah:
 Bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit dari
tanaman kunyit ?
 Bagaimana cara pemeliharaan tanaman kunyit ?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini guna mengetahui
keanekaragaman hayati tanaman kunyit serta sebagai tugas
pada mata kuliah sumber daya alam hayati.

D. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini adalah:
 Dapat mengetahui macam-macam kunyit
 Dapat mengetahui klasifikasi kunyit
 Dapat mengetahui manfaat kunyit bagi kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Deskripsi Kunyit
Kunyit merupakan tanaman rempah yang berasal dari indai.
Tanaman ini kemudian di perkenalkan ke Negara Asia lain
seperti Negara – Negara yang berada di tenggara dan selatan
Asia. Tanaman kunyit berupa semak dan tingginya sekitar 70
cm. Tanaman ini mempunyai batang semu, akar serabut yang
berwarna coklat muda, dan membentuk rimpang. Daunnya
berbentuk lanset memanjang, tulang daunnya mirip, panggal
dan ujungnya meruncing. Berwarna hijau pucat, mempunyai
tangkai yang panjang dan mempunyai panjang sekitar 40 cm,
rimpangnya memanjang kuning, dan sedikit bersisik

B. Macam-Macam Kunyit
Ada beberapa macam kunyit, di antaranya sebagai berikut:
1. biasa (kuning)
Kunyit umumnya memiliki Daun yang tunggal, berbentuk lanset
memanjang, helai daun berjumlah 3-8, ujung dan pangkal daun
runcing, tepi daun rata, tulang daun menyirip dan berwarna
hijau. Bunga kunyit berwarna kuning atau kuning pucat dan
mekar secara bersamaan. Rimpang induk menjorong,
sedangkan rimpang cabang lurus atau sedikit
melengkung.Keseluruhan rimpang membentuk rumpun yang
rapat, berwarna oranye dan tunas mudanya berwarna putih.
Akar serabut kunyit berwarna cokelat muda. Bagian tanaman
yang digunakan adalah rimpang atau akarnya.

2. hitam

Tanaman kunyit hitam adalah tanaman semak tahunan yang


sering kita jumpai berada di sekitar kita. Tanaman kunyit hitam
ini biasanya dapat ditemukan pada daerah tepi hutan, hutan,
pekarangan rumah, dan tempat lainnya. Nama latin tanaman
kunyit hitam adalah Zingiber Ottensi Valeton. Menurut sejarah
asal usul tanaman kunyit hitam ini berasal dari Asia Tenggara.
Persebaran tanaman kunyit hitam ini dari daerah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Vietnam. Ciri fisik tanaman kunyit hitam ini
memiliki bunga yang berwarna merah kekuningan.Fungsi dan
kegunaan tanaman kunyit hitam bagi sebagian masyarakat
dianggap sebagai tanaman liar biasa namun, ternyata tanaman
kunyit hitam ini bisa juga digunakan sebagai obat herbal
tanaman kunyit hitam dalam mengobati berbagai macam
penyakit yang ada ditubuh. Kunyit dapat tumbuh hingga
mencapai tinggi 100 cm. Batang kunyit semu, tegak, bulat,
membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan.

3. Kunyit Putih

Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan


tanaman semak berumur tahunan. Tanaman ini mempunyai
tinggi 50-75 cm, bentuk batang semu yang tersusun dari
pelepah-pelepah daun. Daun berwarna hijau, berbentuk seperti
mata lembing bulat lonjong di bagian ujung dan pangkalnya.
Panjang daun 30-60 cm dengan lebar daun 7,5-12,5 cm, tangkai
daunnya panjang sama dengan panjang daunnya. Permukaan
atas dan bawah daun agak licin, tidak berbulu. Tanaman ini
mempunyai bunga majemuk berbentuk bulir yang muncul dari
bagian ujung batang. Mahkota bunga berwarna kuning muda
atau hijau keputihan, panjang 2,5 cm.
Kunyit putih memiliki rimpang berbentuk bulat, renyah, dan
mudah dipatahkan. Kulitnya dipenuhi semacam akar serabut
yang halus hingga menyerupai rambut. Rimpang utamanya
keras, bila dibelah tampak daging buah berwarna kekuning-
kuningan di bagian luar dan putih kekuningan di bagan
tengahnya. Rimpang berbau aromatis seperti bau mangga, dan
rasanya mirip mangga sehingga masyarakat menyebutnya temu
mangga (Syukur, 2003).

C. Klasifikasi Kunyit
Kunyit atau kunir (Curcuma longa atau Curcuma domestika)
tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit
merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan
(perenial) yang tersebar diseluruh daerah tropis. Tanaman
kunyit tumbuh subur dan liar di sekitar hutan atau bekas kebun.
Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600
mdpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari
India.PadaTahun77-78SM.
Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani
Karkom. Diascorides menyebut tanaman ini sebagai
Chyperusmenyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, sedikit pedas,
tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia
Selatan khususnya India, China Selatan, Taiwan, Indonesia
(Jawa), dan Filipina. Kunyit memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan).
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Monokotil)
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberalas
Famili : Zingiberaceae (Suku jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa L.

D. Manfaat Kunyit
A. BagiKesehatan
 Kunyit dapat membantu memperlambat penyebaran dan
pertumbuhanTumor.
 Kunyit dapat membantu memperlancar system
pencernaan
 Meringankan gejala rematik
 Membantu menyembuhkan luka
 Membantu menyembuhkan penyakit kulit seperti koreng
dan gatal-gatal
 Membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya
pada lambung
 Merangsang, melepaskan lebihan gas di usus
 Menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan
darah

B. Bagi kecantikan
 Dapat mencegah keputihan
 Dapat menghaluskan kulit 3. Memperlancar dan
mengurangi rasa nyeri saat haid

E. Zat Aktif
Senyawa utama yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah
kurkuminoid dan minyak atsiri. Kandungan kurkuminoid
berkisar 3,0-5,0 %, yang terdiri dari kurkumin dan turunannya
yaitu demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin.
Kurkuminoid berbentuk kristal prisma atau batang pendek,
membentuk emulsi atau tidak larut dalam air, dan mudah larut
dalam eseton, etanol, metanol, bensen, dan khloroform.
Senyawa tersebut memberikan fluoresens warna kuning,
jingga, sampai jingga kemerahan yang kuat di bawah sinar ultra
violet yang tidak stabil apabila dipanaskan.Kandungan minyak
atsiri rimpang kunyit berkisar antara 2,5-6,0 %, yang terdiri dari
komponen artumeron, alfa, dan beta kariofilenlinalol, 1,8
sineol, zingi beren, dd felandren, d sabinen, dan bormeol, selain
kurkuminoid dan minyak atsiri rimpang kunyit juga
mengandung senyawa lain seperti pati, lemak protein, kamfer,
resin, damar, gom, kalsium, fosfor, dan zat besi

F. Pembudidayaan
Budidaya tanaman kunyit cukup mudah. Rimpang tanaman
yang akan dijadikan benih hendaknya yang telah cukup umur
yaitu sekitar 10 bulan dengan bobot 20 30 g. Benih yang akan
ditanam sebaiknya yang telah memiliki tunas sepanjang 2-3 cm.
Sebelum di tanam, tanah terlebih dahulu diolah dengan cara
menggarpu dan mencangkul di tempat yang akan
ditanami.Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan pada awal
musim hujan. Pupuk kandang dapat diberikan sebanyak 0,5
kg/lubang tanam dan jarak tanam yang optimal adalah 50 cm x
50 cm dan penanaman benih sebaiknya dengan kedalaman 7,5
cm 10 cm, dengan mata tunas menghadap ke atas. Setiap
lubang tanam sebaiknya di isi dengan satu benih dan setelah
benih dimasukkan, lubang tanam kembali ditutup dengan
tanah. Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi
rimpang yang optimal, sebaiknya tanaman di pupuk dengan
pupuk buatan yaitu SP36 dan KCL pada awal penanaman
masing-masing sebanyak 200 kg/ha dan urea sebanyak 200
kg/ha diberikan se-banyak tiga kali yaitu 1/3 dosis pada umur 1
bulan. 2 bulan dan3 bulan setelah tanam. Selain itu upaya
pemeliharaan tanaman juga penting, yang dapat dilakukan
dengan cara menyiangi gulma dua bulan sekali dan merapikan
gulu dan panen. Kunyit biasanya di panen pada umur sekitar 9-
10 bulan. Cara panen cukup mudah yaitu dengan menggali
rimpang menggunakan garpu. Usahakan agar rimpang tidak
patah tertinggal waktu digali sehingga bobot yang diperoleh
lebih tinggi. Setelah digarpu, tanah di sekitar rimpang
dibersihkan dan rimpang dikumpulkan dalam karung. Biasanya
hasil panen dapat mencapai 20-30 ton/ha rimpang segar.
BAB III
PEMBAHASAN

1. cara pengendalian hama dan penyakit dari tanaman kunyit ?


 Hama penggerak rimpang merupakan hama yang
menyukai tunas-tunas yang baru tubmbuh. Gejala
serangan menunjukan pada daun tampak kuning
kemudian luruh. Apabila tanaman di bongkar maka
rimpang tampak seperti di kerat. Pengendalian hama
tersebut dilakukan dengan furadan sesuai dengan dosis
yang diajukan.

2. Bagaimana cara pemeliharaan tanaman kunyit?


 Sekitar 1-2 sesudah tanam sebaiknya dilakukan
penyiangan gulma dan tumbuh pengganggu lainya.
Penyiangan di lakukan secara manual dengan tangan atau
menggunakan gacok atau alat sejenisnya.Penyiangan
harus dilakukan dengan hati-hati agar perakaran di
sekitarRumput tidak terganggu. Bersamaan dengan
penyiangan, permukaan tanah diSekitar rumput sebaiknya
di timbun dengan tanah dari saluran air agarRimpang yang
diatas tidak keluar dari permukaan tanah.
PenimbunanSebaiknya dilakukan sebulan sekali.
BAB IV
KESIMPULAN

Kunyit merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain


sebagai bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu dapur
dan zat pewarna alami.
Dilihat dari manfaatnya setelah dilakukan beberapa penelitian
secara in vitro dan in vivo menunjukkan, kunyit memunyai
aktivitas sebagaiantiinflamasi (antiperadangan). Aktivitas
terhadap pepticulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan
aktivitas antikanker.
DAFTAR PUSTAKA

Hermani dan Sri Yuliani, ASPEK pascapanen dan pengembangan


fitofarmaka tanaman obat Prod. Forum Konsultasi strategi dan
koordinasi pengembangan agroindustri tanaman obat, Balktro
(Bogor :1995).
Hargono, D. Vademakum Bahan obat alam (Jakarta Depl
kesehatan Republik Indonesia, 2989).
Cheppy Syukur, SittiFatimah. S. Warta PuslitbangbunVol 13 No.
2. Agustus em2007.

Anda mungkin juga menyukai