Anda di halaman 1dari 2

Merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 79 tahun 2018, penetapan kode

terminal bertujuan untuk mewujudkan tertib pengelolaan terminal penumpang angkutan jalan
dan mendukung pelaksanaan sistem penjualan tiket angkutan umum serta memudahkan
proses integrasi data antar simpul transportasi.

1. Berdasarkan pengelolaan Menurut UU No. 23 tahun 2014 tentang pembagian urusan


pemerintah dalam hal perhubungan, disebutkan bahwa pengelolaan terminal tipe A
dilakukan oleh pemerintah pusat, tipe B dilakukan oleh Daerah Provinsi dan tipe C
dilakukan oleh daerah kabupaten/kota.
2. Berdasarkan peran pelayanan Setiap tipe terminal memiliki peran pelayanan yang
berbeda, hal ini sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No.132 Tahun 2015 dimana
diterangkan bahwa: Terminal tipe A merupakan terminal yang peran utamanya
melayani kendaraan umum untuk angkutan lintas batas negara dan atau angkutan
antar-kota antar-provinsi yang dipadukan dengan pelayanan angkutan antar kota
dalam provinsi, angkutan perkotaan, dan/atau angkutan perdesaan. Terminal Tipe B
peran utamanya melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi
yang dipadukan dengan pelayanan angkutan perkotaan dan/atau angkutan perdesaan.
Terminal Tipe C merupakan terminal yang peran utamanya melayani kendaraan
umum untuk angkutan perkotaan atau perdesaan.
3. Berdasarkan kewenangan penetapan Merujuk Peraturan Menteri Perhubungan No.132
Tahun 2015 pasal 11, setiap tipe terminal ditetapkan oleh: Menteri dengan
memperhatikan masukan Gubernur, untuk terminal penumpang tipe A, Gubernur
dengan memperhatikan masukan Bupati/ Walikota, untuk terminal penumpang tipe B,
Bupati/Walikota dengan memperhatikan usulan/masukan dari SKPD yang
bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan
untuk terminal tipe C, dan Gubernur DKI Jakarta dengan memperhatikan
usulan/masukan dari SKPD yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana
lalu lintas dan angkutan jalan untuk terminal tibe B dan C di Provinsi DKI Jakarta.
4. Fasilitas Masalah fasilitas, setiap tipe terminal ternyata memiliki perbedaan. Hal ini
merujuk pada KM Perhubungan Nomor 31 tahun 1995, dimana Tipe A dan B harus
memiliki fasilitas utama:
a) Jalur pemberangkatan kendaraan umum
b) Jalur kedatangan kendaraan umum
c) Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di
dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum
d) Bangunan kantor terminal
e) Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar
f) Menara pengawas
g) Loket penjualan karcis
h) Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat
petunjuk jurusan, tarif dan jadual perjalanan
i) Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.

Fasilitas terminal tipe C tidak wajib memiliki poin c, f, g, dan i

5. Berdasarkan lokasi Perbedaan tipe terminal juga berdasarkan lokasi. Terminal tipe A,
terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lalu lintas
batas negara. Terminal tipe B, terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam
propinsi. Terminal tipe C, terletak di dalam wilayah Kabupaten daerah Tingkat II dan
dalam jaringan trayek pedesaan.

Anda mungkin juga menyukai