Anda di halaman 1dari 67

MAKALAH KINGDOM ANIMALIA

Nama : Joseline Pienny Jumadi


Kelas : X MIPA 1
No Absen : 08

SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................4
AVERTREBRATA...........................................................................................................................................5
1. Porifera............................................................................................................................................5
2. Coelenterata....................................................................................................................................8
3. Platyhelminthes.............................................................................................................................13
4. Nemathelminthes..........................................................................................................................17
5. Annelida.........................................................................................................................................20
6. Molusca.........................................................................................................................................25
7. Arthropoda....................................................................................................................................29
8. Echinodermata..............................................................................................................................39
VERTEBRATA..............................................................................................................................................43
1. Reptile............................................................................................................................................43
2. Aves...............................................................................................................................................47
3. Amphibi.........................................................................................................................................50
4. Pisces.............................................................................................................................................53
5. Mamalia.........................................................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................68

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebaikan dan
kemurahan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi dengan judul “Kingdom Animalia.” Saya juga
berterima kasih kepada ibu Galuh Ajeng Antasari, S.Pd yang sudah membimbing saya dalam
mengerjakan makalah ini serta teman-teman yang mendukung proses pengerjaan makalah.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kelemahan dan
kekurangannya, oleh karena itu dengan kerendahan hati saya harapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah selanjutnya.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, 20 Maret 2018

3
AVERTREBRATA

1. Porifera

Porifera adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa), tanpa organ
dan jaringan yang tidak terspesialisasi dan tubuhya memiliki terdapat banyak pori. Porifera
merupakan anggota dari Animalia yang merupakan paling sederhana atau primitif. Habitat dan
Cara hidup porifera adalah sebagian besar hidupnya di laut dan sebagin kecil lagi hidup di air
tawar. Pada umumnya porifera hidupnya ada didaerah pada perairan yang dangkal dan juga
jernih, namun juga diperairan berpasir atau berlumpur. Porifera dewasa hidupnya sesil atau
melekat di suatu substrak. Profera hidup secara heterotrof dengan jenis makanan bakteri dan
plankton.
Ciri-Ciri Porifera 

 Hewan yang bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana atau primitif
 Sebagian besar hidup di laut dangkal dengan kedalaman sekitar 3,5 meter
 Bentuk tubuh porifera menyerupai vas bunga/piala dan melekat pada dasar perairan
 Tubuhnya terdiri dua lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luarnya (epidermis) yang
tersusun atas sel-sel yang memiliki bentuk pipih, disebut dengan pinakosit. 
 Pada epidermis yang terdapat porus/lubang kecil yang disebut dengan ostia yang
dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel)
 Lapisan dalamnya tersusun dari sel-sel yang berleher dan berflagel yang disebut dengan
koanosit yang berfungsi untuk mencernakan makanan
 Di dalam mesoglea terdapat juga beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, sel
arkheosit. 
 Di antara epidermis dan koanosit memiliki lapisan tengah yang berupa bahan kental yang
disebut dengan mesoglea atau mesenkin

4
 Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna
di dalam koanosit. Sel skleroblasnya berfungsi dengan membentuk duri (spikula) atau
spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat
 Spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunakm berongga dengan
membentuk seperti spon. 
 Sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan
gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi. 

Makanan porifera berupa partikel zat organik atau makhluk hidup kecil yang masuk bersama air
melalui pori-pori tubuhnya. Makanan lalu ditangkap oleh flagel pada koanosit yang kemudian
makanan dicerna di dalam koanosit. Dengan demikian pencernaannya secara intraselluler.
Setelah dicerna, zat makanan tersebut diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya. Zat sisa
makanan yang dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air.

Reproduksi Porifera
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual dengan pembentukan tunas (budding). Tunas yang dihasilkan kemudian
memisahkan diri dari induknya dan hidup sebagai individu baru, atau tetap menempel pada
induknya sehingga menambah jumlah bagian-bagian dari kelompok Porifera
b. Reproduksi Seksual 
Reproduksi seksual berlangsung dengan persatuan antara sel telur dan spermatozoid, yang akan
menghasilkan zigot, selanjutnya berkembang menjadi larva yang berflagel. Larva tersebut dapat
berenang dan keluar melalui oskulum. Bila menemukan tempat yang seksual, larva akan
menempel kemudian tumbuh menjadi porifera baru.

Tipe Tubuh Porifera 


Berdasarkan sistem saluran air yang terdapat pada Porifera, hewan ini dibedakan atas tiga tipe
tubuh, yaitu tipa Ascon, tipe Sycon, dan tipe Rhagon.
a. Tipe Ascon 
Tipe ascon merupakan tipe Porifera yang mempunyai sistem saluran air sederhana. Air masuk
melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum.
Contoh ; Leucoslenia.
b. Tipe Sycon 
Tipe Sycon merupakan Porifera yang mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya radialnya
yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui pori-ke saluran radial yang berdinding koanosit-
spongocoel-keluar melalui oskulum. Contoh : Scypha
c. Tipe Rhagon (Leucon) 
Tipe Rhagon merupakan Porifera yang bertipe saluran air yang kompleks atau rumit. Porifera
memiliki lapisan mesoglea yang tebal dengan sistem saluran air yang bercabang-cabang.
Koanosit dibatasi rongga bersilia berbentuk bulat. Air masuk melalui pori-saluran radial yang
bercabang-cabang-keluar melalui oskulum. Misalnya : Euspongia dan Spongila.

5
Klasifikasi Porifera - Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera dibagi
menjadi tiga kelas.
a. Kelas Calcarea 
Kerangka tubuh pada kelas Calcarea berupa spikula yang mirip dengan duri-duri kecil dari
kalsium karbonat. Misalnya Scypha, Leucosolenia, dan Grantia 

Ciri-Ciri Calcarea

 Rangka tersusun atau kalsium karbonat


 Tubuhnya berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau silinder
 Tingginya kurang dari 10 cm 
 Hidup di laut

b. Kelas Hexatinellida 
Kerangka tubuh kelas Hexatinellida berupa spikula bersilikat atau kersik (SiO2). Umumnya
berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergillum. 
Ciri-Ciri Hexatinellida

 Spikula berjumlah enam 


 Tubuhnya berwarna merah pucat dan bentuknya seperti vas
 Hidup di laut pada kedalaman 200-1000 meter

c. Kelas Demospongia 
Kelas tubuh kelas Demospongia terbuat spongin saja, atau campuran dari spongin dan zat kersik.
Misalnya Euspongia sp. dan Spongilla sp.
Ciri-Ciri Demospongia

 Tersusun dari spongin


 Tubuhnya berwarna merah cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada
amoebosit
 Tinggi dan diameternya menjadi lebih dari 2 meter
 Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang
 Hidup dilaut dan di air tawar

Peranan Porifera

 Hewan Demospongia hidup dilaut dimanfaatkan sebagai spons untuk mandi dan
pembersih   
 Zat kimia yang dikeluarkan dapat mengobati penyakit kanker

6
2. Coelenterata
Coelenterata (hewan berongga) adalah terdiri atas jaringan luar (eksoderm) dan jaringan dalam
(endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea). Istilah Coelenterata
berasal dari bahasa Yunani dari kata Coeles yang berarti rongga dan interon yang berarti usus.
Funggsi rongga tubuh pada Coelenterata adalah sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).

Coelenterata lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunan
dari kata cnida yang berarti penyengat karena sesuai dengan namanya cnidaria yang memiliki sel
penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata
(Hewan berongga) adalah ubur-ubur, hydra, dan anemon laut.

Ciri-Ciri Coelenterata 

Coelenterata memiliki ciri khas dengan karasteristik dari hewan seluruh hewan coelenterata.
Ciri-ciri coelenterata umum adalah sebagai berikut...

 Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui pusat menciptakan segmen
identik, mereka memiliki bagian atas dan bawah tapi tidak ada sisi) 
 Merupakan hewan invertebrata. 
 Memiliki bentuk seperti tabung
 Dikelilingi tentakel di sekitar mulut
 Lapisan tubuh coelenterata terdri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam
(endoderm), serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea)
 Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut dengan
nematocyt. 
 Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan berkoloni. 
 Memiliki sel penyengat (nematosis) 
 Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil)
 Tidak memiliki organ atau sistem organ
 Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh mereka dan
dapat mendeteki sinyal di lingkungannya. 
 Sistem pencernaan coelenterata : di eksoderm terdapat tentakel berbentuk gelembung
disebut Hipnotoxin yang memiliki kait-kait dari benang. Jika menangkap mangsa,
tentakel menarik makanan ke arah mulut dan mendorongnya ke dalam rongga tubuh.
Makanan dicerna oleh enzim yang akan beredar ke seluruh rongga tubuh dan kemudian
diserap oleh endoderm. Sistem pencernaan coelenterata disebut dengan Gastrovaskuler. 
 Sistem pernapasan adalah sistem saraf difus (baur). 
 Coelenterata memiliki alat gerak yang berupa tentakel 

Klasifikasi Coelenterata (Cnidaria) 

7
Coelenterata (Cnidaria) memiliki sekitar 10.000 spesies yang telah diidentifikasi. Coelenterata
terbagi dalam beberapa kelas yaitu sebagai berikut...

"Ubur-Ubur"

1. Hydrozoa: Hydrozoa berasal dari bahasa yunani, dari kata hydro yang berarti air, dan zoon
yang berarti hewan. Hydrozoa merupakan hewan yang sebagian besar hidup di laut dan terdapat
sebagian dari spesiesnya hidup di air tawar. Hydrzoa hidup sebagai polip, medusa, atau
keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak mengandung nematosista.

Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip soliter hydra membentuk tunas yang
telah memiliki mulut dan tentakel yang akan lepas dari induknya. Namun pada polik yang
berkoloni seperti Obelia, tunas-tunas tetap menempel pada induknya dan saling berhubungan,
disebut dengan koloni hidroid. Koloni hidroid menetap pada suatu tempat dengan hidroriza, yaitu
percabangan horisontal (mirip akar) yang tertanam di dalam substrak.

Hydrozoa mempunyai dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista
sebagai alat keseimbangan. Sebagian medusa menunjukkan gerak fototaksis negatif (menjauhi
sinar), namun ada juga yang fototaksis positif (mendekati sinar). Contohnya Hydrozoa adalah
Obelia, Hydra, dan Physalia.

Ciri-Ciri Hydrozoa

 Hidup di air tawar atau air laut 


 Hidup secara koloni dan soliter
 Memiliki bentuk seperti silinder dan dapat bergerak di bebatuan dalam menangkap
makanan. 
 Berkembangbiak secara aseksual dan seksual 

2. Scyphozoa: Istilah Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata skyphos yang berarti
mangkuk, dan zoon yang berarti hewan. Scyphozoa merupakan hewan yang hidup di laut dan
sebagai ubur-ubur sejati, karena medusa memiliki bentuk dominan dalam siklus hidupnya.
Umumnya medusa berenang secara bebas, dengan membentuk seperti payung dengan ukuran
diamater sekitar 2-40 cm, sampai ada juga yang mencapai 2 m. Medua memiliki warna yang

8
menarik, misalnya jingga, kecoklatan, kesumba. Ordo Stauromedusae (Lucernariida) mempunyai
medua yang bertangkai pada bagian aboral dan sesil atau menempel pada ganggang dan juga
benda lainnya. Terdapat Scyphozoa tidak mepunyai bentuk polip, seperti atolla, dan pelagia.
Namun terdapat juga yang memiliki benuk polik, tetapi dengan ukuran kecil berupa skifistoma.
contohnya pada aurelia. Scyphozoa umumnya diesis dan gonad terdapat di gastrodermis. Sel
telur atau sperma masuk ke dalam rongga gastrovaskuler dan dikeluarkan melalui mulut.
Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal di air luat atau di koral. Contoh Scyphozoa adalah
Aurlia, Cyanea, Perphylla Chrysaora, dan Rhizostoma.

Ciri-Ciri Scyphozoa

 Memiliki ukuran yang besar dan terdapat banyak di pantai seperti ubur-ubur dan hidup di
laut
 Memiliki saluran bercabang sebagai alat pencernaan
 Pada bagian tepi dikelilingi oleh tentakel 
 Pada sekitar mulut, terdapat empat lengan dengan terdapat nematokist yang berfungsi
melemahkan mangsa. 
 Sistem saraf yang terbentuk anyaman

3. Anthozoa: Istilah anthozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata anthos yang berarti bunga,
dan zoon yang berarti hewan. Anthozoa merupakan hewan laut yang memiliki bentuk mirip
bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau berkoloni dan tidak mempunyai bentuk
medusa. Terdapat anthozoa yang membentuk rangka dalam atau rangka luar dari zat kapur,
namun ada juga yang tidak membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa bersekat-
sekat dan mengandung nematosista. Gonat ada di gastrodermis. Anthozoa memiliki 6.100 spesies
diantaranya sebagai berikut...

 Metridium dan Edwardisia, merayap dengan pedal mirip dengan kaki 


 Acropor, Fungia, Astrangia, mempunyi rangkai luar dari zat kapur yang disebut dengan
karang batu. 
 Cerianthus,  polip dengan bentuk mirip anemon panjang yang bertentakel banyak dengan
dibungkus oleh selubung dari lendir dan pasir yang mengeras. 
 Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat tanduk, dan memiliki bentuk seperti
ranting tumbuhan yang bercabang-cabang dengan warna hitama

 Ciri-Ciri Anthozoa

 Memiliki bentuk yang menyerupai bunga, mempunyai warna yang beragam 


 Mempunyai tentakel dengan jumlah yang banyak dan berkelipatan 8 
 Hewan yang hidup air laut yang jernih

9
 Tidak memiliki bentuk medusa dan ada jua yang berbentuk polip namun sangat langka

4. Cubozoa: Dulu, Cobozoa terdapat dalam golongan Scyphozoa, namun setelah ditemukan
perbedaan yang mendasar. Kemudian dijadikan kelas tersendiri. Perbedaan tersebut adalah
Cubozoa mengalami metamorfosis lengkap dari polip hingga ke medusa payung (ytubuh)
berbentuk kotak, dan memiliki lensa mata yang kompleks. Cubozoa merupakan ubur-ubur sejati.
Medua memiliki bentuk lonceng dengan empat sisi yang datar, sehingga menyerupai bentuk
kubus. Memiliki tinggi lonceng mencapai 17 cm dengan jumlah tentakel 4 buah atau empat
rumpun yang panjangnya mencapai 2 m. Cubozoa dapat berenang cepat secara horisontal dengan
bagian aboral sebagai anteriornya. Habitat Cubozoa di laut tropis dan subtropis dengan makanan
utamanya adalah ikan. Sebagian cubozoa berdampak buruk bagi perenang karena sengatan
nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit disembukan, sampai menyebabkan kematian
dalam waktu 3-20 menit. Contohnya pada Chironex fleckeri (sea waspas) di perairan Indo-
Pasifik.

Ciri-Ciri Cubozoa

 Berbentuk polik dan juga medusa payung, 


 Memiliki bentuk kotak dan lensa mata yang kompleks. 
 Mempunyai sis datar yang menyerupai bentuk kubus. 
 Tinggi lonceng sekitar 17 cm dengan 4 tentakel yang panjang mencapai 2 m. 
 Berenang secara horisontal.  

Reproduksi Coelenterata  

Cara reproduksi coelentera (cnidaria) adalah dengan cara vegetatif dan generatif. Vegetatif
adalah membentuk tunas dan polip. Sedangkan secara generatif adalah persamaan sel telur dan
sel jantan pada bagian medusa.

10
Peranan Coelenterata

Terdapat beberapa peranan coelentara (cnidaria) baik yang bermanfaat atau yang mengutungkan
maupun yang merugikan bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut...

 Sebagai bahan makanan. contohnya pada ubur-ubur, anemon laut/mawar laut


 Sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut
 Dapat menarik wisatawan dan pengunjang pada wisata laut menyelem jika memiliki
terumbu karang yang bagus dan eksotik. Contohnya taman laut bunaken. 
 Terumbu karang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ikan-ikan laut dan tempat
berlindung satwa laut lainnya
 Sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang laut
 Dapat digunakan sebagai perhiasan seperti akar bahar dan koral 
 Sebagai bahan dapur seperti batu karang
 Sebagai taman laut untuk rekreasi

11
3. Platyhelminthes
Platyhelmintes (Cacing Pipih) adalah filum dalam kerajaan Animalia (hewan) yang bersifat
tripoblastik yang hidup parasit dan memiliki bentuk tubuh yang rata (pipih). Terdapat 18.500
spesies dari Platyhelmintes (cacing pipih). Istilah Platyhelmintes berasal dari bahasa Yunani
yang terdiri dari kata Platy yang berarti pipih dan Helmintes yang cacing. Platyhelmintes
merupakan filum ketiga dari kindom animalia (hewan) setelah porifera dan coelenterata.

Struktur dan Fungsi Tubuh Platyhelmintes (Cacing Pipih) - Platyhelmintes (cacing pipih)
adalah cacing yang tergolong triplobalstik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang
terdiri dari ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Platyhelmintes (cacing pipih) memiliki
struktur dan fungsi tubuh yang berbeda dengan cacing golongan lainnya antara lain sebagai
berikut...
1. Sistem Pencernaan : Sistem pencernaan Platyhelmintes (cacing pipih) adalah gastrovaskuler,
dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan
Platyhelmintes (cacing pipih) dimulai dari mulut, faring, dan ke kerongkongan. Pada bagian
belakang kerongkongan terdapat usus yang bercabang ke seluruh tubuh. Sehingga usus tidak
hanya mencerna makanan tapi usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
2. Sistem Syaraf : Terdapat beberapa macam sistem saraf pada Platyhelmintes (cacing pipih)
antara lain sebagai berikut...

 Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem saraf yang paling sederhana. Pada sistem
tersebut, pusat susunan saraf disebut dengan ganglion otak terdapat pada bagian kepala
dan jumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang
memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengna serabut saraf
melintang. 
 Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel
saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera
ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor, dan sel asosiasi (perantara). 

3. Indera: Dari beberapa jenis Platyhelmintes (cacing pipih) mempunyai sistem penginderaan
berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata
tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing
pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga
memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pengatur keseimbangan), dan
reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai). Pada umumnya Platyhelmintes (cacing
pipih) memiliki sistem osmoregulasi yang disebut dengan protonefridia. Sistem ini terdiri dari
saluran pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang
atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.
4. Reproduksi : Walaupun Platyhelmintes (cacing pipih) merupakan hewan hemafrodit,
beberapa cacing tidak bisa melakukan perkawinan secara individu. Reproduksi dilakukan secara

12
aseksual dan seksual. Reproduksi seksual adalah dengan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum
terjadi di dalam tubuh. Fertilisasi dapat dilakukan sendiri atau dengan pasangan lain. 

Ciri-Ciri Platyhelmintes (Cacing Pipih)  

 Memiliki bentuk tubuh pipih, simetris dan tidak bersegmen


 Ukuran tubuh mikroskopis dan ada juga yang memiliki panjang tubuh 20 cm yaitu cacing
pita. 
 Memiliki satu lubang yaitu di mulut tanpa dubur 
 Mempunyai daya regenerasi yang tinggi, dan bersifat hermafodit (dua kelamin)
 Hidup parasit dan ada juga yang hidup bebas
 Habitat di air tawar, air laut, tempat lembab, atau dalam tubuh organisme lain. 
 Melakukan perkembangbiakan (bereproduksi) secara generatif dengan perkawinan silang
dan bereproduksi secara vegetatif yaitu membelah diri
 Sensitif dengan cahaya 
 Tidak memiliki sistem pernapasan. Cacing pipih menggunakan pori-pori sebagai tempat
masuknya oksigen. Masuknya oksigen ke pori-pori dengan cara difusi. 
 Tidak mempunyai rongga sejati, namun memiliki simetri bilateral 
 Tidak memiliki sistem pencernaan lengkap. Pencernaan platyhelmintes (cacing pipi)
melalui rongga gastrovaskular
 Mempunyai sistem saraf tanggal tali dan memiliki mata
 Platyhelminthes (cacing pipih) tidak mempunyai pembuluh darah. Sehingga rongga
gastrovaskular beperan mendistribusikan nutrisi ke seluruh tubuh. 
 Platyhelminthes (cacing pipih) bersifat triploblastik (memiliki tiga lapisan embrional),
yaitu epidermis (lapisan luar), mesodermis (lapisan tengah), dan endodermis (lapisan
dalam).

C. Klasifikasi Platyhelmintes (Cacing Pipih)

13
 Turbellaria (Cacing Rambut Getar) : Kelas turbellaria adalah bagian dari
Platyhelmintes (cacing pipih) yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya.
Contohnya: Planaria   
 Trematoda (Cacing Isap) : Kelas Trematoda adalah bagian dari Platyhelmintes (cacing
pipih) yang memiliki alat hisap yang dilengkapi kait yang berfungsi melekatkan diri pada
inangnya karena golongan ini hidup secara parasit pada manusia dan hewan. Contoh
Trematoda adalah fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma. Pada trematoda
dewasa hidup dalam usus, hati, ginjal, paru-paru dan pembuluh darah vertebrata.

 Cestoda (Cacing Pita) : Kelas Cestoda (cacing pita) adalah bagian Platyhelmintes
(cacing pipih) yang memiliki kulit yang dilapisi dengan kitin sehingga tidak tercemar
oleh enzim di usus inang. Cacing pipih hidup parasit pada hewan, contohnya adalah
taenia solium dan T. Saginata. Spesies ini memiliki skoleks yang berfungsi atau
digunakan untuk menempel pada usus inang. Reproduksi taenia adalah menggunakan
telur yang telah dibuahi dan didalamnya terkandung larva yang disebut dengan onkosfer. 

14
Siklus Hidup/Daur Hidup Platyhelmintes (Cacing Pipih)
 
1. Fasciola hepatica : telur (bersama feces) > larva bersilia (mirasidium) > siput air (lymnea
auricularis atau lymnea javanica) > sporokista > redia > serkaria > keluar dari tubuh siput >
menempel pada rumput/tanaman air > membentuk kista (metaserkaria) > dimakan domba
(hepatica)/sapi(gigancatia) > usus > hati > sampai dewasa
2. Chlornosis sinensis : telur (bersama feces) > mirasium > siput air > sporosista >menghasilkan
redia > menghasilkan serkaria > keluar dari tubuh siput > ikan air tawar (menempel di ototnya) >
membentuk kista (metaserkaria) > ikan dimakan > saluran pencernaan > hati > sampai dewasa 
3. Schistosoma javanicum : telur ( bersama feces > mirasidium > siput air > sporosista >
menghasilkan redia > menghasilkan serkaria > keluar dari tubuh siput > menembus kulit manusia
> pembuluh darah vena. 
4. Taenia saginata/taenia solium : Proglotid (bersama feces) > mencemari makanan babi > babi
> usus babi (telur menetas jadi hexacan) > aliran darah > otot/daging (sistiserkus) > manusia >
usus manusia (sistiserkus pecah > skolex menempel di dinding usus) > sampai dewasa di
manusia > keluar bersama feces. 

Peranan Platyhelmintes (Cacing Pipih) - Umumnya Platyhelmintes merupakan cacing yang


merugikan karena bersifat parasi pada manusia dan hewan, namun terdapat spesies
Platyhelmintes (cacing pipih) yang tidak merugikan manusia atau hewan yaitu Planaria. Planaria
memiliki peranan yang dimanfaatkan sebagai makanan ikan. Platyhelmintes (cacing pipih) lebih
banyak memberikan dampak kerugian bagi manusia dan hewan, karena cacing tersebut parasit
dalat hewan, ketika manusia mengkonsumsinya, dampaknya dapat merugikan manusia karena
terinfeksi cacing yang dapat menyebakan masalah-masalah bagi kesehatan manusia.

Usaha-Usaha Mencegah Platyhelmintes (Cacing Pipih) - Platyhelmintes merupakan cacing


yang umumnya merugikan manusia dan hewan, sehingga diperlukan usaha yang dapat berupaya
mencegah masuknya atau terinfeksi Platyhelmintes (cacing pipih) antara lain sebagai berikut....

 Memutuskan daur hidupnya


 Menghidari infeksi dari larva cacing
 Tidak membuang tinja sembarangan dan membuat tinja secara teratur (sesuai dengan
syarat-syarat hidup sehat)
 Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).

15
4. Nemathelminthes
Nemathelmintes atau Aschelminthes merupakan hewan yang memiliki rongga tubuh
semu. Istilah Nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata nematos artinya
benang dan nelminthes artinya cacing. 

Ciri-Ciri Nemathelmintes (Cacing Gilig) 

 Memiliki bentuk tubuh bulat panjang dengan ujung yang runcing, tripoblastik dan simetri
bilateral. Arti triploblastik adalah hewan dari kingdom animalia yang mempunyai 3
lapisan tubuh. 
 Pada umumnya mempunyai ukuran mikroskopis
 Terdapat rongga tubuh semu (pseudoselomata) 
 Ukuran betina lebih besar dibandingkan dengan jantan
 Tidak bersegmen
 Sistem pencernaan yang sempurna diantarnya mulut, faring, usus, dan anus. 
 Bernapas secara defusi melalui permukaan tubuh
 Memiliki sifat kosmopolit di air tawar, air laut, dan sebagai parasit
 Memiliki kulit yang halus, licin, dengan dilapisi kutikula. Fungsi kutikula adalah
melindungi diri dari enzim inangnya. Kutikula akan bertambah kuat, jika cacing gilig
hidup di usus inangnya daripada hidup bebas.
 Tidak terdapat jantung dalam peredaran darah, tetapi memiliki cairan yang menyerupai
darah 

Klasifikasi Nemathelmintes (Cacing Gilig)

1. Ascaris Lumbriocides (Cacing Perut) 

 Hidup didalam usus manusia 


 Bereproduksi secara aseksual 
 Menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan 
 Tubuh jantan lebih melengkung dan lebih kecil dibandingkan dengan betina 

Penjelasan Ascaris Lumbriocides : Cacing yang berparasit di usus halus manusia. Dengan
ukuran betina lebih panjang dibandingkan dengan cacing jantan. Panjang cacing dapat mencapai
25 cm, dengan diameter tubuh sekitar 0,5 cm. Setiap hari betina mampu menghasilkan sampai
dengan 200.000 telur.  

16
Daur Hidup Ascaris Lumbriocoides : 
Telur keluar bersama feses penderita => termakan oleh manusia => menetas menjadi larva dalam
usus halus => larva menembus dinding usus => ikut aliran darah ke jantung => masuk ke paru-
paru => trakea => tertelan lagi => lambung => kemudian menjadi dewasa di usus halus. 

Anclyostoma Duodenale (Cacing Tambang) 

 Habitat di pertambangan pada daerah tropis 


 Hidup parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh yang terdapat pada usus halus
manusia
 Dapat menimbulkan penyakit acylostoiasis 

Penjelasan Anclyostoma Duodenale : Cacing jenis ini banyak ditemukan di daerah


pertambangan. Dengan panjang tubuh sekitar 1-1,5 cm. Bersifat parasit di usus manusia dengan
gigi-gigi kaitnya menghanbatkan diri pada dinding usus dan menghisap darah dari inangnya,
sehingga cacing ini menyebabkan penyakit anemia. Larva cacing ini menginfeksi manusia
melalui kulit telapak kaki yang tidak beralas. 

Daur Hidup Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang) : 


Telur kelur bersama feses penderita => di tanah menetas menjadi larva => larva menembus kulit
telepak kaki (tanpa alas) => ikut aliran darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea =>
tertelan => lambung => di usus menjadi cacing dewasa. 

Oxyuris Vermicularis (Cacing Kremi) 

 Hidup besar di usus besar manusia 


 Dapat melakukan autoinfeksi yaitu bagi penderita dapat menularkan infeksinya

Penjelasan Oxyuris Vermicularis : Cacing jenis ini disebut juga Enterobios vermicularis yang
parasit di usus besar manusia. Jika ingin bertelur, cacing betina akan bermigrasi ke daerah pada
sekitar anus sehingga menimbulkan rasa gatal. Jika terdapat kesengajaan menggaruknya, maka
cacing tersebut tertelan kembali jika tanpa mencuci tangan. Cacing betina memiliki panjang
sekitar 1 cm, sedangkan bagi cacing jantang memiliki panjang sekitar 0,5 cm.

17
Wuchereria Bancrofti (Cacing Rambut) 

 Hidup dalam pembuluh limfa 


 Dapat menyebabkan penyakit elefantiasis atau kaki gajah 

Penjelasan Wuchereria bancrofti : Cacing jenis ini disebut dengan Filaria bancrofti (cacing
filaria). Cacing yang menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis), dengan tanda
pembengkakan pada daerah kaki atau organ lain seperti skrotum. Terdapat banyak populasi
cacing dalam saluran getah bening yang mengakibatkan penyumbatan di saluran kelenjar getah
bening yang menimbulkan penyumbatan pada cairan getah bening terhadap suatu organ. 

Trichinella Spiralis 

 Hidup dalam otot manusia 


 Menyebabkan penyakit trikhinosis, yaitu kerusakan pada otot manusia

Penjelasan Trichinella Spiralis :  Trichinella spiralis bersifat parasit pada manusia dan hewan
(tikus, anjing, dan babi).  Bagi yang terinfeksi cacing jenis ini dinamakan dengan trichinosis.
Trichinella spiralis merupakan cacing dengan sistem pencernaan semurpuna. Sistem pernapasan
secara defusi melalui permukaan tubuh. Alat ekskresi berupa nefridium sistem saraf tangga tali. 

Reproduksi Nemathelmintes (Cacing Gilig) 

Sistem reproduksi Nemathelmintes (cacing gilig) pada umumnya bereproduksi secara seksual
yang bersifat gonokoris. Arti gonokoris adalah organ kelamin jantan dan betina terpisah dari
individu yang berbeda.  Sedangkan pada fertilisasi, terjadi secara internal. Telur fertilisasi
membentuk kista yang hidup di lingkungan yang tidak menguntungkan. Membentuk kista
dengan tujuan untuk melindungi diri. 

Peranan Nemathelmintes (Cacing Gilig) 

Nemathelmintes terdiri dari dua macam ada yang bebas dan ada yang parasit. Bagi jenis
nemathelmintes yang bebas berperan dalam tanah yang becek dan didasar perairan untuk
menguraikan sampah-sampah organik. Sedangkan bagi nemathelmintes yang parasit manusia
dan hewan dalam  tubuh inangnya dan memperoleh dengan menyerap nutrisi dan darah dari
inangnya yang menyebabkan kerugian dengan menimbulkan penyakit ascariasis, filariasis,
trichinosis, dan anemia.  

18
5. Annelida
Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-gelang
atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata annulus yang berarti
cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida merupakan cacing dengan tubuh bersegmen,
tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya.
Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida dengan panjang tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum
Annelida hidup di air tawar, air laut, dan di tanah. Umumnya annelida hidup secara bebas,
meskipun ada yang bersifat parasit.  

Ciri-Ciri Annelida (Cacing Gelang) 

Annelida memiliki ciri-ciri/karakteristik antaralain sebagai berikut... 

 Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot. 
 Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri
 Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok,
usus, dan anus). 
 Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab
 Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi
 Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali. 
 Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah
yang mempunyai hemoglobin
 Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom 
 Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif dengan cara
konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi/ generasi (mempunyai daya
regenerasi yang tinggi) 

 Cara Hidup Annelida 

Umumnya Annelida hidup bebas, tetapi ada juga yang hidup dengan parasi menemel dan
bergantung pada inangnya. Kebanyakan dari Annelida hidupnya di perairan laut dan air tawar,
dan sebagian lagi hidup ditanah dengan tempat lembab. 

Sistem Organ Annelida 

 Sistem peredaran darah: Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup dan pada
pembuluh darah mengandung hemoglobin, sehingga darah berwarna merah. Fungsi
pembuluh darah annelida adalah menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Di
bagian kulit, terdapat sejumlah pembuluh darah kecil, karena bernafas melalui kulit

19
 Sistem pernafasan: Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung di seluruh kulit
permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang menyatakan bahwa, ada juga spesies yang
melalui insang.  
 Sistem pencernaan: Annelida memiliki sistem pencernaan lengkap yang teridir dari
mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.  
 Sistem ekskresi: Annelida memiliki organ ekskresi berupa nefridia (organ ekskresi yang
merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh), dan nefrotor (pori tubuh
tempat kotoran keluar). Setiap segmen memiliki organ ekskresinya masing-masing. 
 Sistem reproduksi:  Annelida memiliki sistem perkembangbiakan secara seksual. Satu
Annelida mempunyai 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina (hermafrodit),  tetapi
reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya
sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil sperma tersebut,
akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang dalam tanah. Sebagian annelida
bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi. 

Klasifikasi Annelida 

a. PolyChaeta 
PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu Poli
yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga PolyChaeta adalah kelas dengan
rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta memiliki bagian tubuh yang terdiri dari
kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air. PolyChaeta
mempunyai tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini
disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak. Sebagian besar dari
PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh darah halus.
Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang biasanya disebut seta,
rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran tubuh PolyChaeta adalah 5-10 cm.

Contoh Jenis PolyChaeta 

20
 Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
 Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi) 
 Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut). 
 Arenicola sp, 

Ciri-Ciri PolyChaeta 

 Berambut banyak 
 Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina 
 Mempunya parapodia (alat gerak) 
 Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm. 
 Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
 Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen
pertama). 

b. OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang
berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang mempunya sedikit
rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab, tetapi
ada juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak mempunyai
parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak memiliki bintik mata.
Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima rangsangan.

OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif dengan


perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi. Terdapat Kitellum (Selzadel) yang berfungsi
sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang berfungsi sebagai
penampung sel-sel spermatozoa.

21
Contoh Jenis OligoChaeta

 Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra) 


 Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran air. 
 Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi tanah
sehingga menyuburkan tanah
 Perichaeta musica (C.Hutan)

Ciri-Ciri OligoChaeta

 Tidak mempunyai parapodia 


 Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen 
 Memiliki sedikit rambut
 Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata 
 Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
 Telur terbungkus oleh kokon
 Daya regenerasi tinggi 
 Hidup air tawar atau darat
 Hermafrodit 

c. Hirudenia 
Hirudenia merupakan kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta (rambut) dan tidak memiliki
parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan serta di bagian
belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi
dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot
adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea merupakan
ekstoparasit yang sering didapati di permukaan luar inangnya. Ukuran Hirudinea beragam dari 1-
30 cm.

22
Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian mereka
membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat menghisap darahnya, sedangkan
sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang dapat melubangi kulit, dan jika itu terjadi maka
waktunya mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat kelas ini
menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang dapat menghilangkan
rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan sebutan lintah.

Contoh Jenis Hirudenia

 Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan menempel pada daun
 Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa). 
 Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India) 
 Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar. 

Ciri-Ciri Hirudenia 

 Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya 


 Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm. 
 Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
 Hidup air tawar, darat, dan air laut. 
 Memiliki zat antikoagulasi 

Peranan Annelida 

Annelida memiliki beberapa peran yang dapat dimanfaatkan atau menguntungkan dan merugikan
kehidupan manusia.
a. Peranan Annelida yang mengutungkan/bermanfaat

 Makanan manusia, karena cacing memiliki sumber protein yang berpotensi dimasukkan
sebagai bahan makan manusia seperti halnya daging sapi dan ayam 

23
 Bahan baku ternak, memiliki kandungan protein, lemak dan mineral yang tinggi, cacing
tanah dimanfaatkan sebagai makanan ternak misalnya unggas, udang, kodok, dan ikan. 
 Bahan baku obat, Cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan
tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.  
 Bahan baku kosmetik, Cacing tanah diolah untuk dgunakan sebagai pelembab kulit dan
bahan baku pembuatan lipstik. 
 Lintah digunakan untuk membersihkan nanah pada luka yang telah terinfeksi 
 Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfusi darah 

b. Peranan Annelida yang merugikan

 Menimbulkan penyakit cacing pita, cacing darah, cacing hati, cacing perut, cacing kremi,
cacing tambang, cacing filaria. 
 Menyebabkan anemia, seperti cacing darah, cacing tambang, pacet, dan lintah. 

6. Molusca
Mollusca adalah kelompok hewan yang bersifat tripoblastik slomata dan invertebrata yang
bertubuh lunak dan multiseluler. Istilah Mollusca berasal dari bahasa Yunani dari kata molluscus
yang berarti lunak. Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang
ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-
cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan binatang
(Animalia) setelah filum Arthropoda. Pada saat ini, diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan
ditambah 35 ribu jenis yang dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar, payau, dan
darat. Habitat Mollusca dapat berada di palung benua laut sampai pegunungan yang tinggi, dan
bahkan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar rumah kita. Molluska dipelajari pada cabang
zoologi yang disebut dengan malakologi (malacology). 

Ciri-Ciri Mollusca 

 Memiliki ukuran dan tubuh yang bervariasi 


 Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas
 Merupakan tripoblastik selomata
 Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang) 
 Hidup di air dan didarat
 Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf
 Organ ekskresi berupa nefridia
 Mempunyai radula (lidah bergigi) 
 Bersifat hewan heterotrof 

24
 Berkembangbiak secara seksual 
 Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral
 Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral
 Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan betina) dalam
satu tubuh. 
 Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut
kelasnya. Kaki yang beradapatasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor
substrat, berang atau melakukan pergerakan.

Struktur Tubuh Mollusca

 Kaki, adalah penjuluran bagian tubuh yang terdiri dari otot-otot. Kaki Mollusca berfungsi
untuk bergerak, merayap, atau menggali. Sebagian jenis Mollusca kaki digantikan dengan
tentakel yang berfungsi dalam menangkap mangsa.  

 Massa Viseral, adalah bagian tubuh yang lunak tempat terdapatnya organ-organ tubuh.
Massa yang dselubungi oleh jaringan tebal yang disebut dengan mantel. 
 Mantel, adalah bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral. Pada mantel
terdapat rongga cairan yang merupakan tempat lubang insang, anus dan cairan hasil
ekskresi. Mantel dapat mensekresikan komponen yang membentuk cangkang.

Sistem Organ Mollusca 

1. Sistem Peredaran Darah Mollusca


Sistem peredaran darah Mollusca adalah sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada kelas
cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka adalah darah mengalir dari rongga terbuka
pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang dapat meningkatkan tekanan darah,
sehingga tekanan darahnya lambat dan juga organ tergenang oleh darah. Sistem peredaran
darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah, jantung terdiri dari satu atau dua atrium dan
satu ventrikel. 
2. Sistem Pencernaan Mollusca 
Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Pada jenis
Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah yang bergerigi
yang dapat bergerak ke depan dan belakang. 
3. Sistem Saraf Mollusca 
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dan serabut saraf
lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai organ. 

25
4. Sistem Ekskresi Mollusca
Sistem ekskresi Mollusca adalah berupa Nefridia yang berperan mirip dengan ginjal, Nefridia
juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan. 
5. Sistem Respirasi Mollusca
Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda, jika hewan yang hidup di air maka yang berperan
adalah insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun juga dapat terjadi melalui
pertukaran udara dengan menggunakan terdapat di mantel, sistem ini berfungsi mirip dengan
paru-paru. 

Klasifikasi Mollusca :

1. Kelas Amphineura
Amphineura adalah kelompok dengan cangkang berjumlah 8 yang tersusun dari atap rumah pada
tubuhnya. Cangkang tersebut berbuat dari zat kapur. Hewan mempunyai tubuh simetri bilateral
dengan tubuh seperti telur dan pipih. Hewan ini terdapat di laut dan biasanya menempel di
bebatuan dan bernapas menggunakan insang. Sistem pencernaan berawal dari mulut dan berakhir
dengan anus. Ia memiliki kaki berbentuk pipih, dan memiliki struktur lidah parut (Ranula) yang
dilengkapi dengan struktur mulut di bagian kepala. Tidak memiliki tentakel dan tidak
mempunyai mata. Anggotanya sekitar 700 spesies dan setiap larva hasil pembuahan secara
seksual disebut trafoko.

2. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda adalah kelompok dengan dua kaki di bagian kepalanya dan hewan yang tidak
memiliki cangkang. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan. Bagian kepala relatif besar
dan 2 buah mata dan terdapat 10 bagian memanjang pada bagian kepala, 8 diantaranya berfungsi
sebagai lengan berukuran panjang yang disebut dengan tentakel. Hewan ini mempunyai rongga
mantel yang ditutupi oleh mantel khas yang ada padanya. Habitatnya dilaut dan bernapas dengan
insang, memiliki sistem pencernaan yang lengkap dengan sistem peredaran darah tertutup, dan
fertilisasi terjadi di air laut. Cephalopoda dapat berubah warna denagn cepat karena mempunyai
otot khusus dan zat kromatofora yang melakukan kombinasi perubahan warna tubuhnya. Pada
umumnya melarikan diri dari mangsanya dengan menghasilkan sejenis cairan seperti tinta.
Angggotanya dikenal adalah gurita dan cumi-cumi.

3. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelompok yang memfungsikan perut sebagai alat gerak. Istilah
Gastropoda berasal dan terdiri dari 2 kata yaitu gaster yang berarti perut dan Podos yang berarti
kaki. Gastropoda menghasilkan lendir pada bagian perut yang berfungsi untuk melindungi dan
mempermudah dalam bergerak. Gastropoda mempunyai cangkang dengan bentuk tubuh yang
simetri bilateral. Di bagian kepala terdapat 2 buah tentakel yang berfungsi sebagai alat indra
penglihatan dan penciuman. Gastropoda merupakan hewan hermafrodit (2 jenis alat kelamin

26
dalam 1 tubuh), alat kelaminnya disebut Ovotestis yang menghasilkan sperma dan ovum. Sistem
pernapasan Gastropoda adalah paru-paru atau insang yang terletak di dalam rongga mantel.
Hewan ini memiliki mulut yang bergerigi dapat dikatakan penuh gigi hal ini disebut dengan
radula. Gastropoda memakan tumbuhan, tetapi ada juga yang memangsa hewan lainnya. Sistem
pencernaan Gastropoda lengkap dan sistem ekskresi hewan ini melalui nefridia yang bekerja
seperti ginjal. Contoh hewan gastropoda adalah siput.

4. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai cangkang dengan bentuk tajam yang
mirip taring atau terompet. Habitat hewan ini terdapat di daerah berlumpur atau berpasir, dan
hidup dengan menanamkan diri di daerah tersebut. Di bagian ujung cangkangnya terdapat lubang
yang berfungsi untuk beradaptasi diri pada habitatnya. Scaphopoda mempunyai kaki kecil yang
digunakan untuk bergerak, di bagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak mempunyai
insang. Contoh schopoda adalah dentalium.

5. Kelas Bivalvia/ Pelecypoda/ Lammaelibarachiata


Kelas ini adalah kelompok hewan mollusca yang mempunyai kaki pipih dan cangkang yang
terdiri dari 3 lapisan. Macam-macam lapisan cangkangnya adalah sebagai berikut...

 Periostrakum, yaitu lapisan paling luar yang terdiri dari zat kitin dengan fungsi sebagai
pelindung tubuh.  
 Prismatic, adalah lapisan tengah yang terdiri dari kristal CaCo3 
 Nakreas, ialah lapisan paling akhir yang terdiri dari CaCo3 halus, yang berfungsi untuk
menghasilkan sekret lapisan mutiara.
 Kaki, hewan ini memiliki bentuk kaki mirip dengan katak yang pipih, dan bernapas
dengan insang yang berlapis-lapis. Pelecypoda mempunyai alat keseimbangan yang
disebut dengan statocis yang terletak dekat ganglion pedal. Reproduksi jenis hewan ini
berlangsung secara seksual dan membentuk larva yang disebut dengan glosidium. Sistem
peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Anggotanya sekitar 300
spesies.  

Reproduksi Mollusca

Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam
satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh
sebab itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal. 

Peranan Mollusca

Mollusca sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, banyak jenis mollusca digunakan dalam
berbagai hal. Macam-macam kegunaan mollusca adalah sebagai berikut...

27
 Sebagai bahan makanan (cumi-cumi, sotong, kerang)
 Sebagai perhiasan (kerang dan tiram)
 Serbuk cangkang kerang laut berpotensi sebagai obat maag

7. Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. Istilah Arthropoda
berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos
yang berarti kaki. Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris.
Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat
kitin dan kerangka luar (eksoskeleton).  Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak
memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu tertentu kulit
dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit (eksdisis)
Sistem Organ Arthropoda 

 Sistem Pencernaan Arthropoda: Pencernaam Arthropoda merupakan sistem


pencernaan yang sempurna dengan dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari
mulut, kerongkongan, usus, dan anus . Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut dan anus
terdapat di segmen posterior
 Sistem Peredaran Darah Arthropoda: Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka dan
darahnya berwarna biru, karena mengandung hemosianin. 
 Sistem Pernapasan Arthropoda: Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa
trakea, insang, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. 
 Sistem Ekskresi Arthropoda: Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa
kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih yang berupada pada usus belakang
 Sistem Saraf Arthropoda: Sistem saraf arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba
yang berupa antena. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian seluruh
kegiatan 
 Sistem Reproduki Arthropoda: Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan
aseksual (partenogenesis dan paedogenesis). Sistem reproduksi Arthropoda adalah
terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada juga hewan betina. 

Ciri-Ciri Arthropoda 
Berikut ciri-ciri/karakteristik umum dari arthropoda yaitu sebagai berikut... 

 Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) keras, dan ekor. 
 Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen 

28
 Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat
kitin 
 Memiliki ukuran tubuh yang beragam 
 Bentuk tubuh simteris bilateral 
 Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
 Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku) 
 Bereproduksi secara aseksual dan seksual 
 Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus, dan
anus 
 Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
 Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak mengandung
hemoglobin melainkan hemosianin

Klasifikasi Arthropoda
Berdasarkan struktur tubuhnya, Arthropoda dibedakan dalam 4 kelas antara lain sebagai
berikut... 
1. Crustacea (Udang-Udangan)
Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Crustacea
memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada menjadi
satu) serta abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar,
sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit Di bagian kepala Crustacea terdapat
beberapa alat mulut yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit
mangsanya), pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu
pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan menempel
di dasar perairan. 

a. Sistem Organ Crustacea 

 Sistem Pencernaan Crustacea:  Crustacea memiliki alat pencernaan berupa mulut yang
berada di bagian anterior tubuhnya, sedangkan esofagus, lambung, usus dan anus berada
di bagian posterior. Crustacea mempunya kelenjar pencernaan atau hati yang berada di
kepala-dadad di kedua sisi dari abdomen. Sedangkan untuk sisa pencernaan dibuang di
anus, selain itu dibuang melalui alat ekskresi yang disebut kelenjar hijau yang berada di
dalam kepala. Crustacea memakan hewan-hewan kecil. 
 Sistem Peredaran Darah Crustacea: Crustacea disebut dengan peredaran darah
terbuka. Peredaran darah terbuka adalah darah yang beredar tanpa dengan melalui
pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan dengan hemosianin
dengan daya ikatnya terhadap O2 (Oksigen) renda. 

29
 Sistem Saraf Crustacea: Susunan crustacea berupa tangga tali. Ganglion otak
berhubungan pada alat indera ialah antena sebagai alat peraba, statocyst sebagai alat
keseimbangan dan mata majemuk (facet) yang bertangkai
 Sistem Pernapasan Crustacea: Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali dengan
Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernapas di seluruh permukaan tubuhnya. 
 Sistem Reproduksi Crustacea: Alat reproduksi crustacea umumnya terpisah, kecuali
pada sebagian crustacea rendah. Alat kelamin betina terletak di pasangan kaki ketiga.
Sedangkan pada alat kelamin jantan terletak di pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi
secara ekskternal (diluar tubuh). 

b. Ciri-Ciri Crustacea 

 Mempunyai dua pasang antena


 Memiliki kepala yang menyatu dengan dada (sefalotoraks) 
 Crustacea memiliki tubuh yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen 
 Mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk/kitin
 Tidak mempunyai pembuluh darah kapiler
 Dapat mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya 
 Pertukaran udara terjadi secara difusi
 Sebagian dari pernapasan menggunakan insang 

c. Klasifikasi Crustacea: Berdasarkan dari ukuran tubuhnya, Crustacea dikelompokkan dalam


beberapa macam antara lain sebagai berikut... 
1). Entomostraca (Udang Tingkat Rendah): Umumnya kelompok Entomostraca adalah
penyusun zooplankton, yang melayang-layang di dalam air dan sebagai makanan ikan. Adapun
pembagian ordo yang termasuk dalam Entomostraca adalah sebagai berikut... 

 Branchiopoda, Contohnya adalah Daphnia pulex dan Asellus aquaticus yang disebut
dengan kutu air dan salah satu penyusun zooplankton, dengan perkembangbiakan secara
parthenogenesis
 Ostracoda, Contoh adalah Cypris candida, codona suburdana, yang hidup di air tawar
dan laut sebagai plankton, dengan tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena. 
 Copepoda, Contohnya adalah Argulus indicus, Cylops, hidup di air laut dan air tawar,
dan merupakan hewan planton dan parasit dengan segmentasi tubuh yang jelas. 
 Cirripedia, Contohnya adalah lepas atau bernake, Sacculina yang dengan kepala dan
dada yang ditutupi oleh karapaks yang berbentuk cakram dan hidup di laut dengan
melekat pada batu atau benda lain.

2). Malakostraca (Udang Tingkat Tinggi): Malakostraca adalah hewan dengan kebanyakan


hiduip di laut, dan juga di air tawar dengan tubuh yang terdiri dari sefalotoraks serta perut
(abdomen). Malakostraca terbagi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut... 

30
 Isopoda, bentuk tubuh pipih, dorsiventral, dengan berkaki sama. Contohnya Onicus
asellus (kutu perahu) dan Limnoria lignorum yang keduanya adalah pengerek kayu
 Stomatopoda, Contohnya adalah squilla empusa (udang belalang) yang hidup di laut,
dengan bentuk mirip belalang sembah dan memiliki warna yang mencolok. Di bagian
belakang kepala terdapat karapaks. Kepala yang dilengkapi dengan dua segmen anterior
yang dapat bergerak, mata dan antena. 
 Decapoda, Contohnya adalah udang dan ketam. Hewan yang mempunyai kaki sepuluh
dan merupakan kelompok dari udang yang memiliki peranan yang penting bagi
kehidupan manusia yang digunakan sebagai sumber makanan kaya akan protein.
Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. 

d. Peranan Crustacea Bagi Kehidupan Manusia 


1). Peranan Crustacea yang menguntungkan: 

 Sebagai bahan makanan yang kaya akan protein tinggi, seperti udang, lobster, dan
kepiting 
 Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong dengan zooplankton menjadi sumber bagi
makanan ikan, seperti anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda. 

2). Peranan Crustacea yang merugikan: 

 Sebagai perusak galangan kapal (perahu) dari anggota Isopoda 


 Sebagai parasit ikan, kura-kura, seperti pada anggota Cirripedia dan Copepoda 
 Sebagai perusak pematang sawah atau saluran irigasi seperti ketam

2. Myriapoda (Hewan Berkaki Banyak)


Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda yang tubuh beruas-ruas dari
setiap ruasnya memiliki satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh yang dibagi-bagi menjadi dua
bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan yang dijumpai berada di daerah tropis yang
berhabitat di darat khususnya yang banyak mengandung sampah seperti kebun dan dibawah
batu-batuan. 
a. Sistem Organ Myriapoda 

 Sistem Saraf Myriapoda: Sistem saraf myriapoda disebut dengan tangga tali dengan
alat penerima rangsang yang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena
digunakan sebagai alat peraba. 
 Sistem Pencernaan Myriapoda: Pencernaan Myriapoda adalah lengkap dan memiliki
kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi yang beracun pada segmen
pertama, sedangkan pada Diplopoda bersifat herbivor dengan pemakan sampah dan daun-
daunan. 

31
 Sistem Pernapasan Myriapoda: Organ pernapasan berupa satu pasang trakea
berspirakel yang berada di kanan kiri di setiap ruas, kecuali di Diplopoda yang terdapat
dua pasang di tiap ruasnya. 
 Sistem Peredaran Darah Myriapoda: Myriapoda memiliki peradaran darah yang
bersifat terbuka. Organ transportasi yang berupa jantung dengan panjang dan terletak
memanjang di bagian punggung tubuh. Di Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap
segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Dengan
darah yang tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan
dengan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jatung darah kemudian dipompa ke
dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang
mengambil bagian dalam peredaran darah). 
 Sistem Reproduksi Myriapoda: Myriapoda melakukan reproduksi secara seksual, yaitu
dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi iinternal). Myriapoda ada yang vivipar
dan ovipar. 
 Sistem Ekskresi Myriapoda: Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi
yang berugas dengan mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N). 

b. Ciri-Ciri Myriapoda 

 Di bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus) 
 Terdapat penambahan jumlah segmen yang terjadi di setiap pergantian kulit 
 Memiliki tubuh yang memanjang mirip dengan cacing
 Setiap segmen tersebut terdapat lubang respirasi yang disebut dengan tentakel 
 Memiliki alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda dengan satu sepasang kaki disetiap
segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda memiliki dua sepasang kaki di setiap
segmen perut, kecuali pada segmen terakhirnya

c. Klasifikasi Myriapoda: Myriapoda dibedakan dalam dua sub kelas antara lain sebagai
berikut... 
1). Kelas Chilopoda: Contoh dari kelas Chilopoda adalah Scolopendra morsitans, dan Lithobius
forticatus atau yang mencakup berbagai macam jenis lipan (kelabang). Ciri-ciri Chilopoda
adalah sebagai berikut..

 Tubuh agak gepeng 


 Terdiri dari kepala dan badan yang beruas-ruas dari 15-73 ruas. dari setiap ruas memiliki
satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian belakang kepala dan dua segmen
terakhirnya. 
 Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped) yang
berfungsi untuk membutuh mangsanya. 

32
 Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri dari 12 segmen, dengan dua kelompok
mata tunggal dan mulut. 
 Hewan yang memangsa hewan kecil yang berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang
kecil lainnya
 Bersifat karnivora 
 Habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah membusuk 

2). Kelas Diplopoda: Contohnya pada kaki seribu (julus nomerensi). Ciri-ciri diplopodia adalah
sebagai berikut...

 Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih


 Memiliki bentuk tubuh yang siinder (bulan memanjang), 
 Terdapat sebagian segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2 pasang kaki
 Hidup sebagai karnivora, 
 Banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu menghindar
dari cahaya 
 Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran, tubuhnya akan membentuk
melingkar dengan bentuk spiral atau bola 
 Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat mulut
tanpa taring bisa

d. Peran Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia 


Myriapoda tidak memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia. Bahkan dianggap
mengganggu walau tidak membayakan. Namun, Myriapoda ternyata memiliki andil dalam
memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus. 
3. Arachnoidea
Kata Arachnoidea berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba yang
disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua
caplak. Umumnya Arachnoidea bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan.
Ciri-ciri Arachnoidea adalah sebagai berikut... 

a. Sistem Organ Arachnoidea 

 Sistem Pencernaan Arachnoidea: Makanan ditangkap dengan jaringa tepi dan ada juga
yang diisap dari inangnya oleh Arachnoidea yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan
makanan berturut-turut mulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses,
dan anus. Alat pencernaan juga dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang berada di
bagian depan dan hati di bagian abdomen. 

33
 Sistem Peredaran Darah Arachnoidea: Peredaran darah Arachnoida memiliki sistem
peredaran darah terbuka dan menggunkana jantung pembuluh serta arteri. Jantung
pembuluh terdiri atas kantung otot yang mempunyai ostium pada setiap ruas. 
 Sistem Pernapasan Arachnoidea: Organ respirasi Arachnoidea adalah dengan paru-
paru buku yang beradai di daerah perut depan. 
 Sistem Syaraf Arachonidea:  Arachnoidea berupa persatuan ganglion-ganglion yang
disebut dengan sistem saraf tangga tali. 
 Alat Indera Arachnoidea: Arachnoidea memiliki depalan buah amta yang secara
sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip dengan antena. 
 Sistem Reproduksi Arachnoidea: Arachnoidea berkembangbiakan secara seksual yaitu
dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betina (fertilisasi internal).
Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar. 

b. Ciri-Ciri Arachnoidea

 Tubuh bersegmen yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen (tidak beruas). 
 Mempunyai enam pasang anggota gerak 
 Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.  
 Memiliki jumlah mata yang beragam 
 Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata
tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus

c. Klasifikasi Arachnoidea: Arachnoidea diklasifikasi dalam 3 ordo antara lain sebagai


berikut... 
1). Scorpionida: Scorpionida merupakan kelompok hewan kala dan tertua dari seluruh anggota
Arthropoda darat. Contoh jenis Scorpionida adalah kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp,
Centrurus sp) dan Ketonggeng (Buthus). Ciri-ciri ordo Scorpionida adalah sebagai berikut...

 Memiliki perut yangberuas-ruas dan ruas terakhir berupa menjadi alat pembela diri 
 Mempunyai pedipalpus yang berbentuk mirip catut yang besar 
 Mempunyai chelisera yang kecil 
 Memiliki sengat

2). Arachneida: Arachneida merupakan kelompok laba-laba dan mampu membentuk sarang
(jaring) dengan benang-benang sutera karena memiliki spinneret. Spinneret merupakan organ
yang ada didepan anu. Contoh jenis Arachneida misalnya Nephilla maculata (laba-laba raksasa),
Gasthero cantha (laba-laba berduri), Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu), Myangale
javanica (laba-laba burung). Ciri-Ciri Arachnida adalah asebagai berikut...

 Tubuh terdiri dari cephalithorax dan abdomen. 

34
 Di sefalotoraks terdapat 6 alat tambahan seperti 1 pasang kalisera yang mengandung
racun, 1 pasang pedilpalpus, 4 pasang kaki jalan. 
 Badan tiadk bersegmen 
 Memiliki spineret
 Alat ekskrei berupa tabung Maphigi yang menuju ke anus 

3. Acarina: Acarina merupakan kelompok caplak/tungau yang memiliki tubuh yang tidak
berbuku-buku yang pada umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Contoh
jenis Acarina adalah Dermosentor andersoni (tungau), Sarcoptes scabei (cablak kudis), Dermotex
folicurum (caplak rambut pada manusia), Rhipicephalus sanguincus (caplak anjing),
Cermanyssus galinae (tungau ayam), Boophilus annulatus, Trombicula deliensis (tungau),
Tarsonemus transhicens (tungau kuning parasit pada tomat). Ciri-ciri acarina adalah sebagai
berikut...

 Tubuh tidak bersegmen


 Abdomen menyatu dengan sefalotoraks 
 Pernapasan dengan difusi pada seluruh permukaan tubuh/trakea
 Bersifat parasit 
 Mempunyai mulut yang dapat menusuk dan menghisap. 

d. Peranan Arachnoidea 
Arachnida bermanfaat dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga hama.
Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan teurtama hewan-hewan acarina
4. Insecta/Hexapoda (Serangga)
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta adalah satu-
satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan
keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan hingga puncak gunung dari
khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia
sekitar 750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu
biologi yang mempelajari serangga adalah Entomologi.

a. Sistem Organ Insecta 

 Sistem Pernapasan Insecta: Insecta memiliki organ pernapasan berupa trakea yang
berspirakel dengan terletak di kanan-kiri pada tiap ruas yang sebagian larva bernapas
dengan insang trakea pada bagian perutnya. 
 Sistem Pencernaan Insecta: Dibeberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan,
lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan yang
dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar. 

35
 Sistem Syaraf Insecta: Insecta memiliki sistem saraf yang berupa tangga tali dengan
penerima rangsangan berupa mata faset (majemuk, antena alat pembuat suara dan alat
pendengar. 
 Sistem Peredaran Darah Insecta: Insecta memiliki tipe sistem peredaran darah terbuka
yang tidak memiliki pembuluh balik (vena). Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb)
sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi berfungsi sebagai
pengangkut makanan. 
 Sistem Ekskresi: Insecta memiliki pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malphigi. 
 Sistem Reproduksi Insecta: Insecta terkadang mengalami partenogenesis maupun
paedogenesis. Arti Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh
spermatozoid. Seerti lebah. Sedangkan arti Paedogenesis adalah partenogenesis yang
berlangsung di tubuh larva. Seperti Diptera. Dalam perkembangan ke dewasa. Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ketingkat dewasa yang
disebut dengan metamorfosis. Fertilisasi secara internal yang artinya pembuahan sel telur
oleh spermatozoid yang berlangsung dalam tubuh induk betina. 

b. Ciri-Ciri Insecta/Hexapoda (Serangga)

 Tubuh yang tersusun dari kepala, dada, dan perut 


 Mulut yang bertipe pengigit, penghisap, dan penelan 
 Mempunyai 3 pasang kaki
 Sebagian dari besar hidup di darat
 Tubuh insecta beruas-ruas yang terdiri dari segmen: kepala (cephalo) yang ada di
sepasang mata faset (majemuk), Dada (toraks) terdapat di sepasang kaki yang beruas-
ruas, Perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas. 

c. Klasifikasi Insecta (Serangga): Berdasarkan dari ada atau tidaknya sayap. Insecta dibedakan
menjadi dua macam subkelas antara lain sebagai berikut...
1). Apterygota (tak bersayap): Berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan mempunya antena panjang.
Contohnya: hewan kelas ini adalah kutu buku
2). Pterygota (bersayap):  merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan
luar dinding tubuh yang disebut dengan Eksopterigo. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari
tonjolan dalam dinding tubuh disebut dengan Endopterigota.

Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menajdi beberapa tipe antara lain sebagai
berikut..

 Tipe mulut penjilat, Contoh hewan tipe mulut penjilat adalah Ordo Diptera, seperti lalat
(Musca sp).  
 Tipe mulut penghisap, Contoh hewan tipe mulut penghisap ialah Ordo Lepidoptera,
seperti Attacus sp

36
 Tipe mulut penggigit-penghisap, Contoh hewan tipe mulut penggigit-penghisap yaitu
ordo hymenoptera, seperti lebah madu (apis mellifera)  
 Tipe mulut penggigit-pengunyah, Contohnya adalah Ordo Orthoptera, seperti belalang
(Valanga sp). 

Berdasarkan proses metamorfosis, Pterygota dibedakan dalam 2 kelompok antara lain sebagai
berikut...

 Hemimetabola: Hemimetabola adalah kelompok serangga yang memiliki sayap dan


mengalami metamorfosis yang tidak sempurna. Kelompok yang terdiri dari 14 ordo,
diantaranya adalah Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. Contohnya dari
Hemimetabola adalah belalang (Valanga sp), walang sangit (leptocoriza sp), Capung
merah (Crocotermis sp), dan Tonggeret (Dundubia mannifera). 
 Holometabola: Holometabola adalah kelompok serangga yang memiliki sayap dan
metamorfosis sempurna. Kelompok holometabola terdiri atas 9 ordo, seperti coleoptera,
Hymeroptera, lepidoptera, dan Diptera. Contoh holometabola adalah kunang-kunang
(Photinus sp), undur-undur (mymeleon frontalis), lalat rumah (musca domestica), dan
kupu-kupu jeruk (papilio memmon) 

d. Peranan Insecta  
Peran Insecta yang menguntungkan 

 Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu para petani
karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga 
 Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah madu (Apis
mellifera). 
 Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang menghasilkan
sutra (contoh. Bombix mori). 
 Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis indica, apis melifera). 
 Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami

Peran Inseta yang merugikan 

 Menularkan sebagian macam bibit penyakit seperti kolera, kecoak, disentri oleh lalat, dan
tifus. Penyakit demam berdarah dan malaria yang disebarkan oleh nyamuk 
 Sebagai perusak tanapan budidaya manusia seperti pada belalang, ulat, dan kumbang
kelapa.
 Menyebabkan penyakit pada tanaman seperti: Nilapervata lugens (wereng) yang
menyebabkan penyait virus tungro, belalang (walang sangit) yang menghisap cairan biji
padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso. 

37
 Sebagai parasit pada manusia (mengisap darah). seperti nyamuk, kutu busuk, dan kutu
kepala
 Dapat merusak bahan bangunan, seperti rayap dan kumbang kayu 
 Dapat merusak bahan makanan yang disimpan seperti kedelai, dan tepung dari berbagai
coleoptera, seperti kepik, kumbang beras.

8. Echinodermata
Echidodermata adalah kelompok hewan berduri yang bergerak lamban dengan bantuan kaki
tabung dan berada di kelaman laut. Istilah echinodermata berasal dari bahasa Yunani dari kata
echi yang berarti berduri, dan derma yang berarti kulit. Echinodermata hidup di laut atau air
payau. Echinodermata tidak hidup parasit, dengan beberapa spesies hidup menempel (sesil).
Pada Echinodermata dewasa mempunyai bagian tubuh berbentuk simetri radial yaitu bagian
tubuh yang mendistribusikan dalam susunan melingkar disekitar poros tengah. Sedangkan pada
bagian larvanya mempunyai tubuh yang simeteri bilateral, yaitu bagian tubuh yang satu
berdampingan dengan bagian tubuh yang lain, dan jika ditarik garis dari depan ke belakang
terlihat bagian tubuh sama antara kiri dan kanan. Larva echinodermata merupakan hewan
mikroskopis, transparan, bersilia, dan umumnya berenang bebas di laut. 

Struktur dan Fungsi Tubuh Echinodermata

Echinodermata mempunyai kulit keras yang tersusun dari zat kapur dengan lima lengan
berbentuk seperti jari, dan organ-organ tubuh yang berjumlah/kelipatan lima. Pada umumnya
hewan ini bertubuh kasar karena terdapat tonjolan kerangka dan duri di tubuhnya. Bentuk tubuh
echinodermata umumnya seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang, dan seperti tumbuhan.
Sedangkan pada bagian tubuhnya oral (yang memiliki mulut) dan aboral (tidak mempunyai
mulut). Pada permukaan tubuh Echinodermata umumnya berduri, baik pendek tumpul maupun
panjang berduri. Echinodermata tidak mempunyai otak dan memiliki Ambulakral yang berfungsi
dalam mengatur pergerakan.

Sistem Organ Echinodermata 

 Sistem peredaran darah, Echinodermata memiliki sistem peredaran darah yang masih
belum. Jika digambarkan secara sederhana, pembuluh darah berawal dari yang
mengelilingi mulut, setelah itu berjabang pada setiap kaki tabung. 
 Sistem pernapasan,  Echinodermata dilakukan engan menggunakan insang atau pupula
(tonjolan pada rongga tubuh). 
 Sistem persarafan, Echinodermata terdiri atas saraf yang berbentuk lingkaran (cincin)
yang mempersarafi mulut, dan saraf radial yang mirip tali mempersarafi pada bagian
lengan atau kaki tabung. 

38
 Sistem pencernaan,  berupa mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Dapat dikatakan,
sistem pencernaannya sudah sempurna. Tetapi tidak terdapat sistem ekskresi pada hewan
Echinodermata.  

Ciri-Ciri Echinodermata

 Tubuh echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan mempunyai rongga tubuh atau disebut
dengan tripoblastik
 Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral pada saat masih larva, dan disaat dewasa
bentuk tubuhnya simteri radial
 Mempunyai kulit tubuh yang terdiri atas zat kitin
 Bergerak dengan ambulakral yaitu kaki tabung dengan lubang-lubang kecil yag berfungsi
untuk menghisap.  
 Mempunyai sistem pencernaan sempurna kecuali bintang laut yang tidak mempunya
anus.
 Tidak memiliki sistem ekskresi
 Perkembangbiakan secara seksual
 Pada permukaan tubuh terdiri atas tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri
 Mempunyai sistem tabung jaringan hidrolik 

Reproduksi Echinodermata

Echinodermata berkembang biak secara seksual, yaitu hewan jantan dan betina yang melepaskan
sel gametnya ke air laut, dan proses fertilisasi yang berlangsung secara eksternal (di dalam air
laut). 

Cara Hidup Echinodermata

Echinodermata adalah hewan yang hidup secara bebas artinya habitat hewan ini dapat dimana
saja, bisa di laut pantai sampai laut dalam. Makanan tergantung kepada jenisnya. Contoh
makanan adalah plankton, atau organisme yang mati atau membusuk. 

6. Klasifikasi Echinodermata

39
a. Kelas Archoidea: Kelas archoidea adalah hewan yang dengan bentuk bintang yang biasa
disebut bintang laut. Astroida sering ditemukan di laut pantai. Astroidea merupakan spesies
terbanyak dari kelas filum echinodermata yaitu terdapat 1.600 spesies. Archoidea mempunyai
bagian tubuh oral (bagian tubuh dengan mulut) dan bagian aboral (bagian tubuh dengan anus).
Kelas yang mempunyai sistem ambularaklakral terdiri atas pembuluh darah air (jaringan
hidrolik) yang membentuk kaki/lengan, Bagian kaki/lengan memiliki fungsi sebagai alat gerak,
untuk menempel, dan untuk menemukan makanan. Pada ujung kaki terdapat bintik mata yang
mampu membedakan terang dan gelap. Bintang laut memiliki duri yang tumpul dan pendek.
Disekelilingi duri terdapat duri kecil yang dinamakan pedicelaria yang berfungsi untuk
menangkap makanan dan melindungi tubuh dari kotoran. Pada bagian dekat anus terdapat lubang
air disebut dengan medreporit. Archoidea mempunyai saluran cincin yang berada di pusat tubuh,
serta saluran radial yang merupakan cabang saluran cincin di bagian lengan. 

b. Kelas Echinoidea: Echinoidea merupakan kelas echinodermata yang tubuhnya dipenuh mirip
duri. Bulu Babi atau landak laut merupakan salah satu jenis dari kelas Echinoidea. Bentuk tubuh
dari echinoidea adalah agak bulat dan tidak mempunyai lengan, tetapi terdapat duri yang
jumlahnya banyak. Terdapat dri ang pendek dan panjang. Duri echinoidea memiliki bentuk zat
kapur. Tubuh echinoidea mempunyai otot dengan fungi untuk memutar duri tersebut sehingga
dapat bergerak. Mulut hewan ini mempunyai struktur yang mirip rahang membantu dalam
memakan mangsa

c. Kelas Crinoidea: Crinoidea mempunyai bentuk tubuh yang mirip dengan bunga atau
tumbuhan. Crinoidea adalah anggota fillum echinodermata yang spesies paling sedikit yaitu
terdapat 550 spesies. dan kelompok paling primitif dari filum echinodermata. Hewan yang hidup
di pantai sampai kedalaman laut 3.500 meter dibawah permukaan laut. Tubuh yang tidak
mempunyai duri, dan jika mempunyai tangkai disebut dengan lillia laut (jika bertangkai akan
menempel pada dasar laut dengan sirri, yaitu bagian ujung tangkai memiliki zat tanduk),
sedangkan yang tidak mempunyai tangkai disebut dengan bintang laut berbulu. Di bagian dasar

40
tubuh (kaliks) jenis yang terdapat sisi oral (mulut) dan sisi anus sedangkan di bagian lengannya
berjumlah banyak yang mengelilingi di bagian kaliks tersebut. Umumnya jumlah lengan
Crinoidea adalah kelipatan lima dan mempunyai cabang yang disebut dengan pinula. Di sisi oral
terdapat celah yang bersilia disebut dengan celah ambulakral. Celah tersebut berfungsi dalam
menangkap makanan berupa cairan, zooplankton, atau partikel lainnya yang tersebar di laut. 

d. Kelas Ophiuroidea: Kelas Ophiuroidea merupakan kelas berbentuk menyerupai bintang laut,
tetapi memiliki lengan yang lebih panjang dan lebih kurus dan cakram pusat tubuh yang lebih
jelas. Jika kaki digerakkan maka pergerakannya mirip dengan ular, sehingga Kelas Ophiuroidea
disebut dengan Bintang Mengular. Kaki tabungnya ini tidak mempunyai penyedot dan bergerak
dengan mencambukkan kakinya, sehingga kaki ini lebih mudah patah. Pada kaki atau lengan
berfungsi menangkap mangsanya, kemudian memasukkan ke dalam laut. Sebagian jenis dari
pemakan cacing, moluska, suspensi atau bangkai. Hewan ini tidak mempunyai anus dan
umumnya hidup di sela bebatuan. 

e. Kelas Holothuroidea:  Holothuroidea merupakan hewan yang bentuk tubuh bulat memanjang
dari permukaan oral ke permukaan aboral. Tubuhnya terlihat seperti bentuk buah timun sehingga
sering disebut dengan timun laut. Tetapi konsistensi tubuhnya sedikit berbeda dengan kelas lain
dan memiliki tubuh halus dan lunak serta tergolong memiliki bagian bagian tubuh yang
berkelipatan lima dengan sistem ambulakral. Mentimun laut mempunyai tentakel di bagian oral
yang berjumlah 10-30 buah. Tubuhnya terdapat kaki ambulakral denan fungsi bergerak dan
bernapas. Pergerakan dilakukan dengan kontraksi otot ditubuhnya. Jenis hewan ini adalah
hermafrodit (2 alat kelamin dalam satu tubuh), namun ada juga yang genokhoris (1 kelamin 1
individu). Pembuahan (fertilisasi) di air laut kemudian berkembang menjadi larva aurekularia.
Makannya adalah plankton atau zat organik dalam laut. Ia melindungi diri dari mangsanya
dengan memuntahkan organ dalam tubuhnya, sehingga mangsanya akan memakan organ itu,
selanjutnya mentimun laut membentuk kembali organ yang dimuntahkan tadi. 

Peranan Echinodermata

Peran Echinodermata yang menguntungkan: Echinodermata dimanfaatkan manusia, antara


lain:

 Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang memiliki peternakan bulu
babi yang luas. Di wilayah Indonesia, terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan
Kendari.
 Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang kering atau kerupuk
teripang. Hongkong merupakan pusat perdagangan teripang dunia. Di negeri China,
mentimun laut dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.

41
  Echinodermata memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai menjadi bersih

Peran Echinodermata yang merugikan: Sedangkan peranan merugikan, antara lain:

 Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang mutiara.
 Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena memakan polip
Coelenterata. 

VERTEBRATA

1. Reptile

Hewan Reptil atau yang sering disebut dengan hewan melata merupakan kelompok hewan
vertebrata berdarah dingin dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Reptil adalah salah satu
hewan tetrapoda (bertungkai empat). Meskipun saat ini ada beberapa jenis reptil, seperti ular,
yang tidak memiliki kaki, namun ular merupakan keturunan dari hewan tetrapoda

Reptil biasanya melakukan pembuahan secara internal dan melakukan reproduksi secara seksual.
Reptil biasanya akan bertelur di daratan, meskipun habitatnya di air sekalipun. Berbeda halnya
dengan hewan amfibi, reptil memiliki kulit yang bersisik yang sangat bermanfaat untuk
mengurasi kehilangan air dari kulitnya. Sisik pada kulit reptil mengandung keratin dan juga lipid
lilin. Semua reptil bernapas menggunakan paru-parunya.

Hewan reptil biasanya  memiliki cara hewan beradabtasi dengan lingkungannya yang akan
memanaskan suhu tubuhnya dengan cara berjemur. Jika cuaca lingkungan terlalu panas, reptil
biasanya akan mencari tempat yang teduh atau bersembunyi di bawah tanah agar suhu tubuhnya
menurun. Pada hewan reptil, energi metabolisme yang berasal dari makanan tidak dibutuhkan
untuk memanaskan suhu tubuhnya. Karena itu, reptil mampu bertahan hidup meskipun tidak
makan berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Reptil biasanya juga akan berhibernasi pada
saat musim dingin. Namun hibernasi yang dilakukan oleh reptil bukanlah hibernasi dengan tidur,
melainkan ditandai dengan melambannya gerakan tubuh oleh reptil tersebut.

42
Ciri-ciri Hewan Reptil

Hanya dengan melihat sekilas, kita sudah mampu membedakan hewan reptil dengan jenis hewan
yang lainnya. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh hewan reptil:

 Hewan reptil tergolong ke dalam jenis hewan vertebrata (bertulang belakang). Setiap
reptil pasti memiliki empat kaki yang digunakan untuk melata, meskipun tidak semua
reptil bisa kita lihat langsung kakinya. (baca : hewan vertebrata dan invertebrata)
 Ukuran tubuh yang dimiliki pengelompokan hewan reptil tergolong bervariasi. Anggota
tubuh yang dimiliki oleh reptil tergolong lengkap, yang terdiri atas kepala, leher, badan,
dan ekor. Otak reptil biasanya memiliki benjolan yang berada di bagian belakang
kepalanya. Setiap reptil akan memiliki dua pasang kaki dengan jumlah jari lima, kecuali
pada ular.
 Hewan reptil juga memiliki kelenjar bau yang berada di dekat kloaka. Pada kura-kura,
kelenjar bau dapat ditemukan di antara perisai dorsal (karapaks) dan perisai ventral
(plastron).
 Kulit tubuh reptil terlindungi oleh perisai epidermal atau yang sering kita sebut sebagai
sisik. Pada sisik reptil tersebut terdapat protein keratin yang membuat kulit reptil menjadi
kedap air dan juga mencegah reptil mengalami dehidrasi pada saat udara di
lingkungannya kering.
 Reptil adalah salah satu jenis hewan berdarah dingin. Reptil mengatur suhu tubuhnya
dengan cara adaptasi tingkah laku, bukan dengan sistem metabolismenya. Suhu tubuh
reptil biasanya akan sama atau menyesuaikan dengan suhu lingkungan tempat ia berada.
 Alat pencernaan yang dimiliki oleh reptil tergolong lengkap. Alat pencernaan yang
dimiliki oleh reptil meliputi mulut, faring, esogagus, lambung, usus halus, usus besar, dan
kloaka. Di bagian mulut terdapat gigi dan juga lidah.
 Peredaran darah pada hewan reptil adalah peredaran darah tertutup ganda. Reptil
memiliki 4 ruang pada jantungnya, 2 ruang serambi (atrium) dan dua ruang bilik
(ventrikel). Akan tetapi sekat yang membatasi kedua bilik tersebut belum sempurna.
 Alat ekskresi yang dimiliki oleh reptil adalah ginjal yang berbentuk pipih.
 Alat indera yang dimiliki oleh reptil ada 3, yaitu mata, hidung, dan telinga.
 Sistem sarap pada reptil adalah otak dengan 12 pasang saraf kranial.
 Alat kelamin pada reptil terpisah. Fertilisasi pada hewan reptil biasanya terjadi secara
internal di dalam tubuh reptil betina. Sebagian besar reptil memiliki cara berkembangbiak
hewan dengan cara bertelur (ovipar), namun ada juga sebagian reptil yang berkembang
biak dengan cara bertelur melahirkan (ovovivipar).
 Reptil dapat bertahan hidup dalam waktu yang cukup lama. Penyu dan kura-kura dapat
bertahan hidup selama 20 hingga 100 tahun. Buaya dan juga ular yang berukuran besar
dapat bertahan hidup selama 25 sampai 40 tahun. Sedangkan untuk jenis ular yang
berukuran kecil dapat bertahan hidup selama 20 tahun.

43
Klasifikasi Hewan Reptil

Reptil merupakan salah satu jenis hewan yang sangat beragam dan sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak jarang pula yang menjadikan reptil sebagai hewan
peliharaan. Reptil terbagi menjadi empat ordo, yaitu ordo Crocodylia, Rhynchocephalia,
Squamata, dan Testudines. Beberapa jenis reptil tidak dapat kita temukan di Indonesia. Apakah
jenis reptil yang dimaksud? Selengkapnya akan dijelaskan melalui klasifikasi reptil yang ada di
dunia berikut ini.

1. Ordo Crocodylia

Ordo Crocodylia jenis reptil yag paling besar dibandingkan dengan ordo yang lain. Ordo
Crocodylia biasanya memiliki kulit yang tebal dan liat. Bentuk kulit tersebut terjadi karena
mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas sehingga membentuk perisai
dermal yang mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala reptil ordo Crocodylia berbentuk
seperti piramid yang keras dan kuat. Bagian ulut biasanya disetai gigi yang runcing dengan tipe
poliodont.

Untuk bentuk mata biasanya relatif kecil, letaknya di bagian kepala yang menonjol di bagian
dorsal-lateral. Pupil vertikal dilengkapi oleh selaput mata dan tertutup oleh lipatan kulit yang
membungkus tulang, sehingga lubang tersebut hanya terlihat seperti celah kecil. Lubang hidung
pada ordo Crocodylia terlatak pada sisi dorsal ujung moncong, biasanya dilengkapi dengan suatu
penutup dari otot yang dapat melakukan kontraksi secara otomatis ketika reptil jenis ini
melakukan penyelaman di dalam air. Untuk lubang telinga terdapat di sebelah caudal mata yang
tertutup oleh lipatan kulit. Reptil jenis ini memiliki ekor yang relatif panjang dan sangat kuat.

Pembagian reptil ordo crocodyla

Reptil jenis ini memiliki empat tungkai yang pendek namun sangat kuat. Tungkai belakang lebih
panjang bila dibandingkan tungkai bagian depan dan memiliki empat jari yang berselaput. Untuk
tungkai bagian depan memiliki lima jari namun tidak berselaput. Pada bagian jantung terdapat
foramen panizza. Pada siang hari, ordo Crocodylia akan berjemur untuk mempertahankan suhu
tubuhnya tetap hangat.

Pada malam hari mereka akan berburu mangsa. Ordo Crocodylia berkembang biak dengan cara
bertelur (ovipar) dan biasanya akan menyimpan telur mereka di dalam lubang yang mereka buat
di tanah. Ordo Crocodyla memiliki 3 jenis famili yaitu Alligatoridae, Crocodilydae, dan
Gavialidae. Beberapa jenis reptil ordo Crocodylia yang dapat ditemui di Indonesia
meliputi buaya siam (Crocodylus siamensis), buaya muara (Crocodylus porosus), buaya irian
(Crocodylus novaeguineae), buaya senyulong (Tomistoma schlegelii), dan buaya kalimantan
(Crocodylus raninus).

44
2. Ordo Rhynchocephalia

Ordo ini telah diketahui sejak dahulu melalui catatn fosil pada Era Triasik Akhir yaitu antara 210
sampai 220 juta tahun yang lalu. Ordo Rhynchocephalia memiliki jenis tengkorak diapsid dan
bentuk tubuhnya ketika dewasa memiliki panjang sekitar 30 cm. Bentuk morfologinya juga mirip
dengan anggota Lacertilia. Semua jenis reptil yang masuk ke dalam ordo ini adalah hewan
karnivora dan akan mencari makan saat malam hari.

Reptil jenis ini biasanya melakukan reproduksi secara internal dan berkembang biak dengan cara
bertelur (ovipar). Seperti halnya jenis reptil yang lain, telur yang dikeluarkan oleh tubuh akan
disimpan di dalam lubang di tanah dan akan menetas setelah satu tahun. Untuk habitatnya, reptil
pada ordo ini dapat hidup di air dan juga di daratan. Ordo Rhynchocephalia memiliki satu familia
dan satu genus yaitu famili Sphenodontidae dan genus Sphenodon. Yang termasuk ke dalam
genus tersebut hanya ada dua spesies yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri
(Tuatara), keduanya merupakan spesies endemik dari Selandia Baru.

3. Ordo Squamata

Ordo Squamata disebut juga dengan reptilia bersisik. Sisik reptil pada ordo ini terbuat dari bahan
tanduk dan akan mengalami pergantian secara periodik (sering disebut dengan molting). Reptil
ordo ini memiliki 3 sub ordo yakni Sub ordo Ophidia, Sub ordo Amphisbaenia, dan Sub Ordo
Lacertilia. Hewan reptil yang tergabung ke dalam ordo Squamata memiliki tulang kuadrat dan
ekstrimitas. Reptil pada ordo ini akan melakukan reproduksi secara internal dan melakukan
perkembangbiakan hewan secara ovovivipar dan ovivipar.

Persebaran reptil ordo Squamata sangat luas di seluruh belahan dunia, kecuali di wilayah Arktik,
Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania. Beberapa jenis reptil ordo
Squamata yang dapat kita temui di Indonesia ialah komodo (Varanus komodoensis), tokek dan
cicak (famili Gekkonidae), kadal, bunglon, biawak, ular karung (Acrochordus javanicus), ular
king kobra (Ophiophagus hannah), ular kepala-dua (Cylindrophis ruffus), ular sanca bodo
(Python molurus), ular tanah (Calloselasma rhodostoma), ular tikus (Ptyas korros), dan ular
weling (Bungarus candidus).

4. Ordo Testudines

Ordo Testudines merupakan jenis reptil yang memiliki skeleton yang sebagian termodifikasi
menjadi karapaks dan plastron. Rahang-rahang pada reptil ini biasanya tidak bergigi namun
memiliki zat tanduk. Habitat dari reptil ini biasanya di air laut, air tawar, dan juga di daratan.
Reptil ini memiliki karapaks yang keras dan di sisi tubuh bersatu dengan plastron. Hewan ini

45
memiliki prisai yang tertutup dengan skutum polygonal. Ordo ini meliputi sekitar 300 spesies
dalam 14 famili. Beberapa contoh reptil yang termasuk ordo testudines yang dapat kita jumpai di
Indonesia meliputi kura-kura hutan sulawesi (Leucocephalon yuwonoi), berbagai jenis kura-kura
berleher ular, penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata),
tuntong (Batagur baska), dan tuntong laut (B. borneoensis).

2. Aves
Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang berasal dari epidermis dan
memiliki berbagai macam adaptasi untuk terbang. Aves meliputi burung, ayam, angsa, dan bebek
(itik). Tubuh aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Pada aves terdapat sepasang sayap
yang digunakan dan berfungsi untuk terbang serta kaki yang digunakan untuk berjalan. Tungkai
belakang bersisik dengan bentuk tungkai belakang dengan cakar yang bermacam-macam sesuai
dengan jenis makanan dan cara hidup pada aves tersebut. 

Aves memiliki sistem pencernaan makanan yang dimisalkan pada


ayam, ayam memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari paruh, rongga mulut, esofagus,
tembolok, perut kelenjar, empedal, usus, rektum, dan kloaka. Kloaka adalah muara bersama dari
saluran urine (ureter), saluran reproduksi, dan saluran pencernaan makanan. Aves memiliki
sistem pernapasan yang bernapas dengan paru-paru. Selain dari itu, aves memiliki kantong udara
yang membantu saat aves terbang. Aves memiliki jantung yang terbagi atas empat ruang, yaitu
serambi kanan, bilik kanan, serambi kiri dan bilik kiri. Darah dari seluruh tubuh yang miskin
oksigen tersebut akan masuk ke serambi kanan, kemudian menuju ke bilik kanan. Bilik kanan
tersebut akan memompa darah ke paru-paru dimana paru-paru akan terjadi pertukaran gas.
Karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh Hemoglobin. Darah kaya oksigen tersebut
kemudian masuk ke serambi kiri lalu ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah akan dipompa ke seluruh
tubuh.

46
Tubuh Aves ditutupi oleh berbagai macam bulu yang terdiri atas zat keratin. Ada beberapa
macam jenis bulu pada Aves. Macam-macam bulu pada Aves adalah sebagai berikut..

 Bulu terbang, berfungsi untuk terbang. Bulu terbang terdiri dari bulu ekor dan bulu sayap.
Bulu ekor berfungsi sebagai kemudi
 Bulu kontur, berfungsi sebagai penutup tubuh dan membentuk tubuh menjadi langsing 
 Bulu halus, berfungsi untuk menghangatkan tubuh burung. Bulu ini biasanya merupakan
bulu pertama dari pada anak burung. Pada saat itu tumbuh menjadi dewasa, bulu halus
akan rontok kemudian akan diganti dengan bulu terbang dan bulu kontur. Pada burung
dewasa masih memiliki bulu halus yang terdapat disekeliling ujung kaki.

Ciri-Ciri Umum Aves -  Dari berbagai jenis spesies aves, maka perlunya anda mengenal secara
umum ciri-ciri Aves (Burung). Ciri-Ciri Aves (Burung) adalah sebagai berikut...

 Memiliki ukuran tubuh beragam. Tubuh aves terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor
 Mulut berparuh yang tersusun dari zat tanduk, tidak memiliki gigi dan lidah yang tidak
dijulurkan. Bentuk paruh yang beragam sesuai dengan jenis makanannya.
 Memiliki mata yang berkembang baik dengan kelopak mata, membrana niktitans, dan
kelenjar air mata. Umumnya mata aves terdapat dibagian sisi kepala. Mata burung hantu
terletak berdampingan. Telinga yang tidak berdaun telinga dimana bagian tengahnya
terdapa osikula auditori. Aves memiliki sepasang lubang hidung 
 Aves mempunyai sepasang kaki yang digunakan untuk berjalan, bertengger, berenang,
mencakar-cakar rumah, memegang makanan, atau untuk menangkap dan mencengkeram
mangsa. Jumlah jari kaki 2,3, dan 4. Kulit kaki bagian bawah dan jari-jarinya tersusun
dari zat tanduk yang keras. 
 Aves memiliki sayap untuk terbang. Kecepatan terbang sekitar 30-75 km/jam. 
 Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-pundi udara sebagai
alat pernapasan tambahan. Pundi-pundi udara berupa kantong selaput yang ringan, yaitu
sepasang di leher, sebuah di antara tulang selangka yang bercabang-cabang membentuk
kantong udara pada lengan atas, sepasang di dada depan, sepasang di dada belakang, dan
sepasang di perut. Cadangan udara di dalam pundi-pundi udara berguna untuk pernapasan

47
pada saat terbang. Pundi-pundi udara akan terisi udara kembali pada saat burung
melayang tanpa mengepakkan sayapnya. 
 Aves memiliki alat suara siring yang terdapat pada percabangan trakea. 
 Sistem pernapasan Aves lengkap, meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), tembolok,
lambung kelenjar, empedal berdinding tebal (lambung otot), usus halus, usus besar, dan
kloaka. Pada mulut terdapat kelenjar ludah. Di antara usus halus dan usus besar, terdapat
usus buntu (sekum). Aves memiliki pankreas, hati, dan empedu. 
 Aves bersifat homoioterm karena mempertahankan suhu tubuhnya dengan bulu-bulu
(bulu sebagai isolator panas). Suhu tubuh sekitar 40,5°C-42°C. 
 Alat memiliki peredaran darah ganda, artinya dalam satu kali peredaran darah ke seluruh
tubuh, darah melewati jantung dua kali. 
 Alat ekskresi berupa ginjal metanefros dan tidak memiliki kandung kemih
 Sistem saraf berupa otak, dengan serebrum dan lobus optikus yang berkembang baik.
Aves memiliki 12 pasang saraf kranial. 
 Aves bersifat ovipar dan fertilisasi terjadi secara internal. Telur bercabang keras. Aves
betina memiliki satu ovarium (di sebelah kiri tubuh) dan beberapa spesies mengerami
telurnya. 

Klasifikasi Aves (Burung) - Terdapat sekitar 8.600 spesies Aves yang masih hidup dan
dikelompokkan /diklasifikasikan ke dalam sekitar 28 ordo. Klasifikasi Aves adalah sebagai
berikut....

 Casuariiformes (kasuari), contohnya emu (Dromaius novaehollandiae) dan kasuari


bergelambir ganda (Casuarius casuarius). 
 Psittaciformes (burung nuri), contohnya betet kepala biru (Pionus menstruus) dan
kakatua berjambul (Cacatua galerita). 
 Galliformes (unggas), contohnya ayam buras (Gallus domesticus) dan kalkun (Meleagris
gallopavo)
 Passeriformes (burung penyanyi), contohnya jalak bali (Leucopsar rothschildi) dan beo
(Gracula religiosa). 
 Ciconiiformes (burung bangau), contohnya bangau (Mycteria leucocephala) dan kuntul
putih besar (Egretta alba). 
 Strigiformes (burung hantu), memiliki bulu yang sangat halus, berekor pendek, kepala
besar dan bulat, mata besar mengarah ke depan yang dikelilingi piringan wajahnya, paru

48
berkait, cakarnya tajam, dan mencari makan pada malam hari. Contohnya burung hantu
hutan (Strix sp) dan Hantu sayap bundar (Urgolaux dimorpha). 
 Falconiformes (burung pemangsa), contohnya elang kepala botak (Heliacetus
leucocephalus), rajawali emas (Aquila chrisaetos) dan alap-alap (Microhierax
caerulescens)
 Columbiformes (burung merpati), contohnya burung dara mahkota elok (Goura cristata)
dan perkutuk (Geopelia striata). 

Peranan Aves - Aves memiliki peranan dengan banyak keuntungan dalam manfaat bagi
kehidupan manusia. Peranan Aves adalah sebagai berikut...

 Sebagai bahan industri, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok
(Shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam untuk membuat kemoceng. 
 Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung walet dan telur itik. 
 Predator alamiah, memangsa ulat dan serangga 
 Sebagai hiburan, misalnya pada burung suaranya yang merdu dan burung yang dapat
dilatih dalam permainan sirkus
 Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein.  Sarang walet dapat dibuat
sop sarang burung. 

3. Amphibi
Istilah Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu amphi yang berarti kedua, dan bios berarti
hidup. Amphibia hidup didarat dan air tawar. Amphibia pertama kali muncul zaman Devonian
yaitu Era Paleozoic yakni sekitar 350 juta tahun lalu.  

Amphibia dapat hidup di darat dan diair, pada Amphibia muda hidup di air menggunakan alat
pernapasan berupa insang dan ketika sudah dewasa akan hidup di darat dengan alat pernapasan
berupa paru-paru. Amphibia memiliki kulit yang selalu basah yang berguna dalam membantu

49
pernapasan karena kulitnya mengandung berbagai pembuluh darah. Amphibia bergerak dengan
empat kaki. Pada perkembangbiakan Amphibia dimana amphibia berkembang biak dengan
bertelur yang pembuahannya dilakukan secara eksternal. Amphibia yang bertelur akan menuju
ke air untuk mengeluarkan telur-telurnya. Amphibia mengalami metamorfosis mulai dari zigot-
embrio-berudu-katak kecil-katak dewasa.

Ciri-Ciri Umum Amphibia - Dari setiap jenis-jenis amphibia memiliki ciri-ciri yang berbeda
dan ada juga yang memiliki kesamaan dimana pada kali ini yang dapat kami simpulkan ciri-ciri
umum Amphibia. Ciri-ciri umum Amphibia adalah sebagai berikut...

 Amphibia memiliki dua pasang kaki yang digunakan untuk berjalan, melompat dan
berenang : Contohnya pada katak, kaki katak pada bagian belakang lebih panjang
daripada kaki depannya. Rangka kaki katak bagian depan terdiri dari humerus, radioulna,
karpal, metakarpal, dan falang (tulang jari-jari). Sedangkan rangka kaki belakang adalah
terdiri dari femur, tibio-fibula, tarsal, metatarsal, dan falang. Pada kaki depan mempunyai
empat jari, sedangkan pada kaki belakang mempunyai lima jari dimana diantara jari-jari
tersebut terdapat selaput renang. 
 Bagian-bagian tubuh amphibia adalah kepala dan badan seperti katak, atau kepala, badan
ekor seperti yang terdapat pada salamander. 
 Kulit yang lunak, berkelenjar dan juga selalu basah. Kulit amphibia tidak bersisik kecuali
salamander. Di antara kulit dan jaringan otot dimana dibawahnya terdapat berupa rongga
yang berisi cairan limfa. Pada bangkong yang berwarna cerah, kulitnya menghasilkan
cairan beracun bagi hewan lainnya. 
 Pernapasan Amphibia berupa insang, kulit dan juga paru-paru. Seperti katak dewasa yang
bernapas dengan menggunakan paru-paru yang berupa kantong-kantong dengan dinding
yang memiliki sejumlah ruangan. 
 Amphibia adalah hewan berdarah dingin (poikiloterm)
 Pada jantung Amphibia yang terdiri atas tiga ruangan. tiga ruangan itu adalah satu
ventrikel dan dua untuk atrium. Merupakan peredaran darah tertutup ganda, artinya darah
akan dua kali melewati jantung pada satu kali peredaran. 
 Sistem pencernaan lengkap yaitu mulai dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan),
lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu dengan kloaka. Contohnya katak,

50
memiliki mulut yang sangat lebar dan juga gigi-gigi yang kecil di sepanjang rahang atas.
Di langit-langit mulut terdapat gigi vormer. Lidah yang bercabang dua pada bagian
ujungnnya dan pada permukaannya mengandung zat perekat yang digunakan untuk
menangkap serangga. Amphibia juga memiliki hati, kantong empedu, dan pankreas. 
 Sistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefroid dan saluran kemih (saluran wolf atau
saluran mesonefros) yang membawa sekret ke kloaka. Amphibia juga memiliki kandung
kemih yang ada disebelah sisi ventral kloaka. 
 Sistem Indra pada Amphibia terdiri atas mata, lubang hidung, dan juga telinga. Pada mata
dilindungi oleh membran niktitans (selaput tidur), kelopak mata atas dan kelopak mata
bawah. Hidup amphibia memiliki dua lubang hidung (nares) yang berhubungan dengan
rongga mulut melalui koane. Sedangkan pada telinga, berkembang baik, karena terdiri
atas dua bagian yaitu telinga tengah dan telinga dalam dan tidak memiliki telinga luar.
Pada telinga yang ada dibagian tengah berhubungan dengan faring melalui tabung
Eustachius. Katak dan bangkong memiliki selaput telinga yang disebut membran timpani
pada bagian telinga tengah. Pada salamander tidak memiliki selaput telinga, sehingga
hanya dapat merasakan gerakan suara melalui kaki depan. 
 Pada perkembangbiakan Amphibia, Amphibia memiliki alat kelamin yang terpisah.
Umumnya Amphibia bersifat ovipar, namun ada jugay ang ovovivipar dan vivipar
dimana telur tersimpan dalam saluran reproduksi betina. 

Klasifikasi Amphibia - Dalam klasifikasi Amphibia dimana ada terdapat sekitar 4.000 spesies
Amphibia, yang diklasifikasikan dalam beberapa ordo. Klasifikasi Amphibia adalah sebagai
berikut... 

 Apoda (Gymnophiona), contohnya Ichtyophis glutinosus (salamander cacing)


 Urodela (Caudata), contohnya Plethodon glutinosis (Salamander berlendir)
 Anura (Salientia), contohnya bangkong (Bufo bufo) dan katak pohon(Hyla Caerulea)

Peranan Amphibia - Amphibia memiliki banyak manfaat bagi manusia. Peranan amphibia atau
manfaat amphibia bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut...

 Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi 


 Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya jika diberi samak 
51
 Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi dan juga
sebagai pengendali serangga hama pada pertanian
 Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperti Bufo melanostictus, karena dapat
menghasilkan hormon perang gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang
gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil 
 Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah hal ini dilakukan orang indian
 Racun bufotalin dan Bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok Bufo marinus yang
dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung. 

4. Pisces
Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin),
memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang (operculum) dan siripnya serta bergantunga pada
air tempatnya tinggal sebagai medium kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air
untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga
tidak bergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan
vertebrata sekitar 50.000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok dengan jenis atau spesies
terbanyak berkisar 25.988 jenis. Jenis ikan yang ada di bumi sebagian besarnya ada dilaut karena
perairan laut (air asin) lebih besar daripada air tawar. Cabang ilmu biologi yang mempelajari
ikan secara ilmiah dengan penekanan pada taksonomi dan aspek lainnya disebut Ikhtologi atau
Ichthyology.
Evolusi ikan dari zaman ke zaman dapat dilihat pada gambar berikut.

52
EVOLUSI PISCES (IKAN)
B. CIRI-CIRI PISCES (IKAN)
Ikan merupakan hewan vertebrata atau bertulang belakang. Hampir semua jenis ikan memiliki
beberapa ciri umum. Jika ada yang lebih spesifik semua tergantung kepada jenis ikannya. Ciri
umumnya adalah :

 Memiliki sirip untuk bergerak (sirip dada, punggung, perut, anal, ekor)
 Berkembang biak secara bertelur
 Memiliki endoskeleton
 Bernapas dengan insang
 Memiliki sisik yang licin dan berlendir
 Merupakan hewan poikiloterm
 Peredaran darahnya tertutup tunggal
 Morfologinya terdiri dari kepala,dada,badan dan ekor
 Geraknya dengan berenang di dalam air menggunakan sisik, gurat sisi, sirip dan ekor.
 Hidup di air tawar maupun air asin (laut).

C. STRUKTUR TUBUH PISCES


Struktur tubuh ikan umumnya adalah bagian kepala yang mengandung otak dan organ-organ
sensorik dengan 10 saraf cranial yang memiliki gurat sisi untuk merasakan tekanan air, batang

53
dengan dinding otot yang mengelilingi sebuah rongga yang berisi organ internal dan otot ekor
post-anal. Ikan merupakan hewan yang memerlukan reflek bergerak yang memadai untuk
menghindari musuh dan menangkap mangsa. Selain itu ikan dituntut untuk memiliki
keseimbangan yang baik. Maka dari itu, otak kecil pada ikan berkembang lebih pesat karena otak
kecil merupakan pusat keseimbangan dan pergerakannya.

Ikan juga umumnya memiliki kulit yang berguna untuk menutupi tubuh beserta dengan sekresi
kelenjar berlendir yang mengurangi gesekan tubuh ikan dengan air, juga hampir seluruh jenis
ikan memiliki sisik yang berhubungan dengan sekresi kelenjar lender membentuk lapisan yang
nyaris tahan air. Ikan juga memiliki sirip yang berguna untuk menentukan arah dan posisi
berenang.

Tidak lepas dari sistem pernafasannya, ikan menggunakan insang yang berbentuk lembaran-
lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Setiap insang terdiri dari satu lengkung
insang yang bertulang, sebaris sisir insang dan dua baris filament insang lembut. Setiap filament
insang memiliki banyak sekali pembuluh darah dan filamen insang ini memiliki ruang
permukaan yang besar untuk pertukanran gas. Bagian terluar insang berhubungan dengan air
sedangkan bagian dalamnya berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.

54
STRUKTUR TUBUH PISCES (IKAN)
Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri atas dua
ruangan, atrium dan ventrikel terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur
penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Diantara atrium dan ventrikel jantung, terdapat klep yang menjaga aliran darah ikan tetap searah.
Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar
ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar melalui jantung dengan
rute jantung, insang menuju seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.
Berikut struktur ikan pada umumnya.

STRUKTUR TUBUH PISCES (IKAN)


Secara jelas, struktur tubuh ikan yaitu :

 Integumen (kulit)
 Mulut
 Terdapat cekung hidung (fovea nasalis)
 Terdapat rongga mulut (cavum oris)
 Mata tidak memiliki kelopak
 Insang
 Memiliki jantung terdiri dari 2 ruang (atrium dan ventrikel)

55
 Memiliki ekor

D. REPRODUKSI PISCES (IKAN)


Reproduksi pisces terjadi secara seksual, memiliki organ kelamin jantan dan betina.
Fertilisasinya bisa terjadi secara eksternal maupun internal. Fertilisasi eksternal yaitu dilakukan
dengan cara gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi. Fertilisasi ini
dilakukan oleh hewan-hewan akuatik. Fertilisasi internal yaitu dilakukan dengan cara sperma
dimasukkan ke dalam alat reproduksi betina, selanjutnya terjadi fertilisasi, setelah pembuahan
telur membentuk membrane fertilisasi yang menghalangi pemasukan sperma lainnya. Kadanng
sperma itu hanya untuk mengaktivasi telur. Fertilisasi ini dilakukan untuk adaptasi dengan
kehidupan darat. Sebagian besar betina dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi,
pada beberapa family jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu individu sehingga mereka
dapat melakukan pembuahan sendiri (hemafrodit).

ALAT REPRODUKSI JANTAN DAN BETINA


Terdapat 3 (tiga) macam proses reproduksi pada kelas pisces yaitu ovipar, vivipar dan
ovovivipar. Sebagian besar ikan melakukan reproduksi ovipar yaitu pembuahan di luar tubuh
ikan betina dengan cara mengeluarkan telur dari dalam tubuh ikan betina dan akan dibuahi oleh
ikan jantan. Saat dibuahi, sel sperma akan masuk ke sel telur (oosit) melalui lubang yang disebut
mikrofil. Biasanya satu sel telur hanya dapat dimasuki oleh satu selsperma. Oosit yang telah

56
dibuahi disebut zigot. Contoh ikan yang bereproduksi dengan cara ovipar adalah salmon, belut,
ikan tuna, ikan mas.

Pada reproduksi secara vivipar, pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina. Perkembangan
embroil di dalam tubuh betina dibantu oleh plasenta yang memberikan nutrisi pada embrio.

Pada reproduksi ovovivipar, perbedaanya adalah, embrio tidak memperoleh nutrisi secara
langsung dari induknya melainkan dari kuning telurnya dan tubuh induknya berfungsi sebagai
tempat perlindungan. Setiap embrio berkembang di dalam telurnya masing-masing. Setelah
cukup umur, telur akan pecaj di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina
indukbetinanya. Contoh ikan yang mengalami reproduksi vivipar dan ovovivipar adalah ordo
Lamniformes (ikan hiu). Anak yang dihasilkan lebih sedikit dari yang bereproduksi secara
ovipar.
Organ reproduksi ikan ada dua yaitu alat kelamin luar ( lubang pengeluaran sel telur) dan alat
kelamin dalam (oviduk, ovarium).
Pada ikan pembuahan secara eksternal, betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang,
namun ovum yang tidak akan berkembang jika tidak dibuahi lebih lanjut. Ovum tersebut
dikeluarkan melalui kloka, sehingga terjadi fertilisasi di dalam air. Telur yang telah dibuahi
tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih yang akan menetas dalam kurun waktu 24-
40 jam. Sedangkan pada ikan yang pembuahannya secara internal, seperti hiu dan pari, sel telur
tetap dihasilkan oleh ovarium kemudian menuju oviduk untuk dibuahi dan selanjutnya akan
melekat pada uterus hewan betina.

E. KLASIFIKASI PISCES (IKAN)


Ikan memiliki banyak jenis yang diperkirakan mencapai 40.000 spesies. Untuk memudahkan
dalam pengenalannya maka spesies tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan cirri yang
dimiliki. Dalam hal pengelompokan ikan terdapat perbedaan antar para ahli taksonomi ikan.
Sebagian ahli seperti Weber memasukkan ikan ke dalam satu kelas Pisces, sementara yang lain
memasukkan kedalam superkelas. Ikan dikelompokkan dalam 3 (tiga) klasifikasi yaitu agnatha,
chondrichthyes, osteichthyes (bony fish), dari ketiga klasifikasi tersebut, terbagi lagi kedalam
beberapa macam, dapat dilihat pada penjelasan berikut .

1. AGNATHA (Jawless Fishes)


Kelompok ini merupakan vertebrata yang pertama kali muncul pada 500 juta tahun lalu. Agnatha
artinya tidak punya rahang, lawannya yaitu Gnatosthomata yang berarti memiliki rahang. Di
sebagian system klasifikasi dimasukkan sebagai superclass, meliputi kelas Cyclostomata dan

57
Ostracoderm yang telah punah. Terdapat dua kelompok ikan yang masih hidup sampai sekarang
yaitu hagfish dan lamprey dengan total 100 spesies. Dalam pengelompokan jenis yang satu ini,
dibagi lagi kedalam 2 kelas yaitu Myxini dan Cephalaspidomorphi.

a. Myxini
Semua anggota kelas myxini hidup di laut. Sebagian besar di zona intertidal pada dasar
berlumpur lunak dan berpasir. Ikan ini membenamkan diri ke dasar laut untuk mencari hewan
avertebrata yang lunak sebagai makanan atau memakan bangkai ikan. Bentuknya seperti belut,
tidak mempunyai tulang belakang (vertebrata), tidak mempunyai rahang matanya rudimenter.
Tidak memiliki sirip berpasangan dan tidak ada sirip dorsal. Bertulang rawan di bagian mulut
dan tengkorak, lubang hidungnya terletak di bagian kepala. Sungutnya sebanyak tiga psang,
terdapat 5-15 kantung insang pada setiap sisi. System garis sisi mengalami degenerasi. Usus
tidak bersila dan telurnya besar. Memiliki sepasang mata lateral yang mereduksi tapi tetap
sensitive terhadap cahaya.

MYXINI
b. Cephalaspidomorphi
Salah satu spesies ikan anggota kelas ini adalah ikan lamprey (Lampreta planeri, Petromyzon
marinus). Ditemukan pada lingkungan laut dan perairan tawar. Mempunyai siklus hidup sebagai
larva yang disebut dengan ammocoete yang hidup di perairan tawar. Biasanya larva mengubur
58
dirinya di dalam substrat lumpur. Ikan ini termasuk parasit atau predator. Ia mengisap darah dan
cairan tubuh ikan lain, seperti vampir. Kontradiksi dengan ikan dewasa, larva (ammocoete)
hidup membenamkan diri di lumpur sungai. Di sini ia akan menyaring alga dan detritus. Dua
pola hidup yang berbeda ini merupakan aspek yang sangat menarik. Jumlah anggota kelas ini
tercatat mendekati 40 spesies. Empat spesies ditemukan di daerah iklim sedang di belahan bumi
selatan, dan selebihnya ada di belahan bumi utara. Bentuk seperti ular. Vertebrae terdiri atas
tulang rawan. Ikan ini tidak mempunyai rahang. Mata berkembang baik.  Tanpa sungut. Tidak
ada lengkung insang sejati untuk menyokong dan melindungi insang, dan sebagai gantinya
terdapat suatu kantung yang terletak di luar insang; arteri insang dan saraf insang terletak di
dalamnya.
Satu lubang hidung. Sirip berpasangan tidak ada. Sirip dorsal satu atau dua. Usus bersilia. Telur
kecil dengan kait.

CEPHALASPIDOMORPHI
2. CHONDRICHTHYES (Cartilaginous Fishes)
Kelompok satu ini juga terbagi ke dalam 2 kelas yaitu Elasmobranchii dan Holocephali
a. Elasmobranchii
Vertebra terdiri atas tulang rawan (dengan sedikit pengapuran tetapi tidak terjadi osifikasi). Ikan
ini mempunyai rahang. Jumlah insang dan celah insang berkisar antara 5 - 7 pasang, yang setiap
pasangnya mempunyai sekat pelat insang. Lengkung insang berupa tulang rawan, yang di
dalamnya terdapat arteri insang dan saraf insang. Spirakel terletak di depan celah insang. Ikan

59
mempunyai sirip yang berpasangan. Terdapat sepasang nostril (dirhinous). Bersisik plakoid atau
tidak bersisik. Ikan jantan biasanya mempunyai alat penyalur sperma yang dinamakan klasper
(miksopterigium). Bentuk sirip ekor tidak simetris (heteroserkal).

ELASMOBRANCHII
b. Holocephali
Ikan ini umum disebut ratfish karena ekornya yang ramping dan memanjang serta kepala yang
meruncing seperti tikus. Rahang atas menyatu dengan kranium. Jumlah insang ada empat pasang
dan celah insang satu pasang. Tanpa sisik pada ikan dewasa. Tidak punya spirakel dan tidak ada
kloaka. Ikan yang jantan mempunyai alat penyalur sperma disebut tenakulum, yang terletak di
kepala bagian depan. Kelas Holocephali hanya terdiri atas satu ordo, yaitu Chimaeriformes.
Salah satu anggotanya ialah Chimaera monstrosa L.

60
HOLOCEPHALI
3. OSTEICHTHYES (Bony Fishes)
Kelompok yang terakhir ini juga terbagi dalam dua kelas yaitu Sarcopterygii dan Actinopterygii.
a. Sarcopterygii
Ikan ini dideskripsikan oleh JLB Smith dan dinamai Latimeria chalumnae, sebagai
penghormatan bagi Marjorie Courtenay-Latimer dan sebagai pengingat Sungai Chalumna yang
dimukanya merupakan perairan tempat ikan ini tertangkap. Miss Latimer adalah kurator sebuah
musium lokal yang kecil. Dia lah orang pertama mengenali ikan coelacanth dan memberitahu
Smith.
Ikan coelacanth tak berhenti membuat berita, ketika pada tahun 1998 ditemukan spesies baru di
perairan Manado yang kemudian dinamai Latimeria menadoensis. Sebagian dari kelas ini sudah
punah dan tinggal fosil.

Dari antara anggota kelas ini ada satu spesies yang menjadi catatan penting dalam sejarah
iktiologi. Spesies ini adalah coelacanth yaitu fosil dan diperhitungkan hidup pada kurun waktu
antara masa pertengahan Devonian (350 juta tahun yang lalu) sampai akhir Cretaceous (66 juta
tahun yang lalu).
Dunia terkejut ketika tepat sebelum Natal tahun 1938 seekor coelacanth hidup tertangkap oleh
pukat tarik (trawl) pada kedalaman 70 meter di pantai timur Afrika Selatan. Perhatian dunia
tersedot dan takjub, karena sebelumnya ikan ini hanya dikenal dari fosilnya

61
SARCOPTERYGII
b. Actinopterygii
Kelas Actinopterygii merupakan kelas yang paling banyak di bumi. Nelson (2006) menegaskan
bahwa kelas ini mencakup 44 ordo yang memiliki 26.891 spesies. Sekitar 44% dari jumlah
spesies tersebut adalah ikan air tawar. Cirri-cirinya yaitu notokorda seperti rangkaian manik, atau
seperti manik-manik yang terpisah, mempunyai rahang (maksila dan premaksila), rangka terdiri
atas tulang sejati, lengkung insang merupakan tulang sejati, yang terletak di bagian tengah
insang, mengandung arteri dan saraf, mempunyai sirip yang berpasangan (sirip dada dan sirip
perut), mempunyai sepasang lubang hidung, mempunyai sisik yang umumnya bertipe sikloid dan
stenoid, tetapi ada juga yang bersisik tipe ganoid dan beberapa kelompok tanpa sisik, biasanya
mempunyai gelembung gas dan tidak memiliki kloaka.

62
ACTINOPTERYGII
Berikut gambaran klasifikasi pisces :

KLASIFIKASI PISCES (IKAN)

63
5. Mamalia
Mamalia adalah kelas Vertebrata (bertulang belakang) yang memiliki kelenjar susu yang
digunakan untuk menyusui anaknya. Mammalia berasal dari bahasa latin yaitu mammae berarti
susu. Mammalia meliputi hewan-hewan yang memiliki kelenjar susu pada betinanya, sedangkan
jantan memiliki kelenjar susu tetapi mengalami reduksi (menyusut). Sel telur pada mammalia
hanya memiliki kuning telur yang sedikit, sehingga perkembangan embrio itu berlangsung dalam
rahim induknya.

Ciri-Ciri Umum Mammalia - Mammalia dapat kita ketahui dengan memperhatikan dan
mengetahui ciri-ciri mammalia.

 Tubuh mammalia terdiri atas bagian kepala, leher, badan dan ekor. Pada anggota
gerak mammalia dimana pada bagian depan dan belakang memiliki jari-jari yang terdapat
kuku dan cakar. Anggota gerak depan termodifikasi yang difungsikan untuk berlari,
menggali lubang, berenang, dan terbang. 
 Memiliki kelenjar susu (glandula mammae) pada anggota badan seperti dada, perut,
atau ketiak. Kelenjar susu betina dapat keluar setelah kelahiran anaknya. Pada
Marsupialia (mammalia berkantong) dan Placentalia memiliki puting, sedangkan
Monotremata (mammalia bertelur) tidak memiliki puting. Pada mammalia jantan tidak
menghasilkan kelenjar susu
 Memiliki rambut, sedikitnya dalam satu fase siklus hidupnya. Setiap helai rambut akan
tumbuh didalam kantong yang mengeluarkan minyak pada kulit. Dari berbagai kantong-
kantong rambut itu terletak pada posisi yang miring sehingga rambut memiliki arah
tertentu. Rambut dapat berdiri karena otot-otot dalam kulit. 
 Mammalia bersifat homoiotern (berdarah panas). Mammalia mempertahankan suhu
tubuh yaitu 36°C. Dari sebagian spesies mammalia melakukan hibernasi. Hibernasi
adalah tidak aktif atau tidur selama musim dingin. Pada saat udara yang panas, kelebihan
panas tubuh mammalia yang dibuang melalui keringat. 
 Ruas tulang belakang leher pada Mammalia berjumlah tujuh buah 
 Mammalia mempunyai sekat yang dapat mengatasi rongga dada dengan rongga perut,
yang disebut dengan diafragma. 
 Memiliki sistem pencernaan yang lengkap, sistem pencernaan mammalia mulai dari
mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolom), dan anus. Pada rahang
bawah mulut dibentuk oleh satu tulang tungga dan dipinggir rahang terdapat gigi.
Umumnya terdapat empat tipe gigi pada mammalia yaitu gigi seri, gigi taring, gigi
gerahan depan, dan gigi gerahan belakang. Mammalia hanya akan berganti gigi satu kali.
Mammaia memiliki sekum (usus buntu) pada pertemuan usus halus dengan kolon. 
 Bernapas dengan paru-paru. Mammalia bernapas dengan paru-paru yang terdiri dari
dua lobus dan terdapat didalam ruang pleura serta terdapat pita suara pada laring. 
 Sistem ekskresi Mammalia mempunyai ginjal metanefros dengan dua ureter yang
mengalirkan urine ke kandung kemih (vesika urinaria). 
 Alat indra yang berupa mata, telinga, lidah, dan hidung. Mata dilindungi oleh
kelopak mata atas dan kelopak mata bawah yang dapat dipejamkan. Mammalia
mempunyai tiga tulang pendengaran, yaitu martil (maleus), landasan (incus), dan

64
sanggurdi (stapes) yang pada akhirnya organ pendengar berbentuk gelung yang disebut
dengan koklea. Lidah mempunyai papila-papila pengecap rasa. Hidung berhubungan
dengan lubang tunggal di tengkorak. 
 Mammalia memiliki otak yang berukuran besar dan berkembang baik yang berpengaruh
pada pendaian atau intelektualnya. 
 Memiliki alat kelamin terpisah antara jantan dan betina. Fertilisasi yang terjadi secara
internal dan bersifat vivipar. Pada mammalia jantang memiliki alat kopulasi yang berupa
penis dan spermatozoid yang diproduksi oleh testis yang tersimpan di skrotum. Pada
mamalia betina, embrio berkembang didalam uterus dan pada pertukaran metabolisme
(misalnya respirasi dan nutrisi) antara embrio dengan induk menjadi terpisah melalui
plasenta. Lubang genital pada Mammalia terpisah dengan anus. 

Klasifikasi Mammalia - Terdapat sekitar 4.000 spesies Mammalia yang masih hidup hingga
sekarang yang kini dikelompokkan atau diklasifikasikan dalam beberapa ordo. Klasifikasi
Mammalia adalah sebagai berikut....

 Monotremata (Mammalia bertelur), famili Tachyglossidae (landak semut), contohnya


Tachyglossus aculeatus dan famili Ornithorhynchidae (paltipus, hewan berparuh bebek),
contohnya Ornithorhynchus anatinus. 
 Marsupialia (Mammalia berkantong), contohnya kuskus (Phalanger sp), kanguru merah
raksasa (Megaleia rufa), dan koala (Phascolarctos cinereus). 
 Insectivora (pemakan serangga), contohnya tikus mondok (Talpa europea) dan celurut
rumah (Crocidura russula). 
 Tupaioidea (tupai), contohnya tupai ekor jambul (Dendrogale melanura). Tupai panah
(Dendrogale murina). 
 Rodentia (hewan pengerat), contohnya bajing merah (Sciurus vulgaris), dan tikus rumah
(Mus musculus). 
 Edentata (kukang, armadilo), contohnya pemakan semut (Myrmecophaga tridactyla) dan
tubuh berperisai sisik (Daypus novermcincius)
 Phalidota (trenggiling), contohnya trenggiling berekor panjang (Manis tetradactyla) dan
trenggiling jawa (Manis javanica)
 Carnivora (Singa, harimau, anjing), contohnya serigala (Canis lupus), singa (Panthera
leo), kucing (felis silvestris).
 Primata (lemur, wau-wau, anjing), dibagi menjadi beberapa famili seperti
Lemuridae contohnya lemur kerdil ekor gemuk (Cheirogaleus medius),
Cercopithecidae contohnya monyet rhesus (Macaca mulatta), Pongidae contohnya
gorila (Gorilla gorilla), simpanse (Pan troglodytes), orangutan Kalimantan (Pongo
pygmaeus). Hominidae contohnya manusia (Homo sapiens). 

Peranan Mamalia - Mammalia memiliki banyak keuntungan yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Peranan Mammalia adalah sebagai berikut...

 Dapat digunakan dalam pertanian yaitu dengan membajak tanah sawah, contohnya
kerbau
 Sebagai bahan wol, misalnya domba
 Dapat memberantas serangga (nyamuk), contohnya kelelawar. 

65
 Dikonsumsi sebagai sumber gizi yang banyak khususnya protein misalnya susu dan
daging, contohnya sapi, kambing, dan kuda. 
 Dapat dijadikan penjaga rumah dan pelacak jejak, contohnya anjing
 Sebagai alat transportasi contohnya kuda penarik soda, sapi penarik gerobak dan unta
 Barang kerajinan, contohnya tanduk yang dibuat sendok, gantungan kunci, sisir, dan
tusuk konde. 
 Hiburan, seperti permainan sirkus, contohnya pada kuda, singa, gajah, harimau dan
lumba-lumba

Hewan Mammalia tidak hanya menguntungkan dengan manfaatnya bagi kehidupan manusia
tetapi, hewan mammalia juga memiliki kerugian bagi kehidupan manusia.
Kerugian Hewan Mammalia

 Pemakan buah-buahan kebun, contohnya pada kalong


 Dapat merusak lahan pertanian, contohnya pada babi liar
 Dapat menyebar kuman penyakit, contohnya penyakit pes yang dibawah oleh tikus dan
rabies yang dibawa oleh anjing terinfeksi dari virus rabies.

66
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2015/04/pengertian-porifera-ciri-ciri-reproduksi-
klasifikasi.html
http://www.artikelsiana.com/2015/07/coelenterata-pengertian-ciri-klasifikasi-
peranan.html
http://www.artikelsiana.com/2015/06/platyhelmintes-pengertian-ciri-klasifikasi-
reproduksi-peranan.html
http://www.artikelsiana.com/2015/07/nemathelmintes-pengertian-ciri-klasifikas-
peranan.html
http://www.artikelsiana.com/2015/07/annelida-pengertian-ciri-klasifikasi-
reproduks.html
http://www.artikelsiana.com/2015/07/mollusca-pengertian-ciri-klsifikasi-
reproduksi-peranan.html
http://www.artikelsiana.com/2015/07/arthropoda-pengertian-ciri-klasifikasi-
reproduksi-peranan.html
http://www.artikelsiana.com/2015/07/echinodermata-pengertian-ciri-klasifikasi-
peranan.html
https://dosenbiologi.com/hewan/hewan-reptil
http://www.artikelsiana.com/2015/03/aves-arti-ciri-ciri-klasifikasi-peranan-
aves.html
http://www.artikelsiana.com/2015/03/amphibia-pengertian-ciri-ciri-klasifikasi-
peranan-amphibia.html
http://www.ilmudasar.com/2016/08/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-
Sistem-Organ-Pisces-Ikan-Adalah.html
http://www.artikelsiana.com/2015/03/mammalia-pengertian-ciri-klasifikasi-
peranan.html

67

Anda mungkin juga menyukai